Ryan sama sekali tidak menghiraukan tatapan orang-orang di sekitarnya. Baginya, pandangan iri, takut, atau bahkan mengasihani itu tak lebih berarti dari debu yang beterbangan di arena. Dengan langkah mantap, ia berjalan ke tengah arena dan menunjuk Yun Jing dengan gerakan menantang. "Yun Jing," suaranya bergema di seluruh arena, tenang namun penuh otoritas, "aku menantangmu untuk duel hidup dan mati. Beranikah kau menerima tantanganku?" Kata-kata itu bagaikan petir di siang bolong. Gawain Wealth yang baru berjalan beberapa langkah nyaris tersandung kakinya sendiri. Ia berbalik dengan gerakan kaku, menatap Ryan seolah pemuda itu baru saja menumbuhkan kepala kedua. 'Apa?' batinnya ngeri. 'Mengapa? Bagaimana mungkin?' Kebingungan memenuhi benaknya. Saat Yun Jing pertama kali mencapai level grandmaster, Ryan bahkan belum lahir! Tingkat kesombongan ini benar-benar melampaui akal sehat! Seluruh arena membeku dalam keterkejutan. Di antara kerumunan, Lancelot, Frederich, Luc
Last Updated : 2024-11-07 Read more