Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Pembalasan Tuan Muda Terkuat: Chapter 211 - Chapter 220

508 Chapters

Bab 211 - Negosiasi

Tanpa ragu, Ryan mengeluarkan sebutir pil dari sakunya dan melemparkannya. "Aku bisa memberimu 200 pil seperti ini." Sammy Lein menangkap pil itu dengan gerakan cepat. Ia telah mendengar dari Patrick tentang keampuhan pil penyembuh milik Ryan. Namun begitu melihat pola di permukaan pil itu, pupilnya mengecil tak percaya. Seperti yang diharapkan! Efek pengobatan pil ini sungguh luar biasa! Terlebih, pemuda ini jelas memiliki stok yang besar. Benda seperti ini terlalu berharga untuk dilewatkan. "Lima ratus," Sammy Lein menawar setelah berpikir sejenak. Nilai pil ini begitu luar biasa, ia harus berusaha mendapatkan lebih banyak. Ia yakin Ryan tak akan setuju dengan lima ratus, tapi menambah seratus di atas penawaran awal seharusnya masih masuk akal. Mendengar tawaran itu, Ryan langsung berbalik dan melangkah keluar, bahkan membanting pintu di belakangnya. Ia sama sekali tidak berniat menanggapi penawaran yang menurutnya tidak masuk akal. "Berhenti!" seru Sammy Lein pani
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 212 - Keterkejutan Adel

Untungnya, Ryan mempunyai cukup tanaman obat dan Kuali Seratus Ramuan, jadi membuat 200 pil tidak akan memakan waktu lama. Tanpa menunggu waktu lagi, Ryan segera memulai proses pembuatan pil dengan teliti dan hati-hati. Tak lama kemudian, gelombang aroma wangi obat yang khas tercium dari Kuali Seratus Ramuan, menyelimuti seluruh ruangan. Ryan bahkan bisa merasakan kultivasinya meningkat selama proses ini berlangsung. "Kuali Seratus Ramuan memang bukan barang biasa," gumamnya puas. "Sangat layak menghabiskan hampir 100 miliar untuk membelinya!" Sementara itu di kompleks apartemen Grand City, Adel baru saja pulang dari bekerja lembur. Apartemen yang biasanya ramai kini terasa sepi mencekam. Dibandingkan saat mereka bertiga tinggal di sini, suasananya jauh berbeda. Ryan memang sudah memberitahunya bahwa Rindy dibawa pulang oleh ibunya, jadi ia bisa memahami ketidakhadiran gadis itu. Namun ia tidak mengerti mengapa Ryan belum juga kembali. Bahkan tidak ada kabar darinya sama sek
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 213 - Hari Ulang Tahun Rindy

Adel dengan antusias berlari ke kamar tidur kosong dan melompat ke tempat tidur empuk. Seketika ia merasa enggan bangkit. Tempat ini didekorasi dan dilengkapi perabotan sempurna—benar-benar seperti impiannya! Ryan tersenyum melihat kegembiraan Adel. "Jika kamu suka, aku akan memberikan tempat ini kepadamu. Aku akan meminta seseorang mengalihkan kepemilikannya besok." Lima tahun lalu, Adel telah menguburkan keluarga Pendragon meski menghadapi banyak kritik dan kesulitan. Sebuah rumah tidak cukup untuk membalas budinya. Lagipula, dengan kemampuannya membuat pil, Ryan bisa dengan mudah membeli properti lain. Di masa depan, Golden Dragon Group akan menghasilkan lebih banyak uang. Saat itu, ia bahkan bisa membeli properti di pusat Ibu Kota Nexopolis. Yang Ryan kejar sekarang adalah ranah kultivasi tertinggi. Hanya orang kuat yang bisa bertahan di dunia ini. Setelah urusannya di Nexopolis selesai, ia berencana mengunjungi Gunung Langit Biru. "Tidak, tidak, tidak!" Adel menggeleng
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 214 - Fungsi Lain Giok Naga

Saat ini, Ryan berada di ranah Qi Gathering tingkat ketujuh. Dengan beberapa pil di tangannya, ia bertekad mencapai tingkat kedelapan malam ini juga. Setelah mengatur posisi duduk bersila, Ryan memejamkan mata dan mulai mengedarkan teknik Matahari Surgawi. Cahaya merah samar menyelimuti tubuhnya, sementara aura kuat mengalir keluar dari dantiannya. Tiba-tiba, batu giok naga di sakunya melayang ke udara, berhenti tepat di atas kepala Ryan. Seberkas energi spiritual Qi melesat dari batu itu, menembus dahi Ryan dengan presisi mengejutkan. Seketika, ruangan dipenuhi cahaya merah menyilaukan. Ryan bisa merasakan tingkat kultivasinya meningkat dengan kecepatan yang tak masuk akal. Energi murni mengalir deras dalam meridiannya, memenuhi setiap inci tubuhnya dengan kekuatan yang memabukkan. Keesokan paginya, Ryan membuka mata dan menghembuskan napas panjang, mengeluarkan udara keruh dari tubuhnya. Setelah semalam penuh berkultivasi, ia berhasil mencapai ranah Qi Gathering tingkat
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 215 - Menyuap Wasit

Maxim Shaw segera mengeluarkan sebuah kotak brokat indah, meletakkannya dengan hati-hati di hadapan Yun Jing. "Di hadapan Tetua Yun, bagaimana kami berani menyebut diri grandmaster? Kami hanyalah junior yang masih harus banyak belajar." "Ini sedikit tanda hormat dari junior yang tak berarti," tambahnya dengan nada merendah. Yun Jing sudah terbiasa dengan taktik seperti ini—yang lemah mencari perlindungan yang kuat. Namun ketika ia membuka kotak itu, pupil matanya mengecil seketika. "Ginseng berusia seribu tahun," gumamnya takjub. "Sungguh hadiah yang tidak main-main." Untuk praktisi bela diri setingkatnya, ginseng berusia seribu tahun memiliki efek stabilisasi yang sangat kuat setelah penerobosan ranah atau tingkat. Apalagi yang berusia lebih dari seribu tahun—benar-benar benda langka. "Ah, tidak seberapa dibanding Tetua Yun," Maxim Shaw merendah. "Hanya Tetua yang layak memilikinya." Yun Jing menatapnya dalam-dalam sebelum mengangguk puas. "Kau punya potensi. Saat kekuatanmu men
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 216 - Janji Ryan

Sementara itu di lantai teratas kondominium One Icon, Ryan baru saja menerima telepon dari Jeremy. Dua produk Golden Dragon Group telah mendapat persetujuan lisensi dan izin-izin terkait dengan sangat cepat. Jeremy tak bisa menyembunyikan kekagumannya—bahkan dengan koneksinya, proses ini biasanya memakan waktu minimal seminggu. Namun Ryan berhasil menyelesaikannya dalam sehari. Dengan lisensi di tangan, jalur produksi bisa segera dimulai dan waktu peluncuran produk pun dipercepat. Adel telah memulai strategi pemasaran awal. Mereka yakin tak lama lagi produk akan siap diluncurkan ke pasaran. Tak lama setelah itu, telepon Ryan kembali berdering. Ternyata itu panggilan video dari Rindy. Gadis itu mengeluhkan hari-harinya yang membosankan di rumahnya. Beberapa hari terakhir, banyak pemuda berbakat dari Ibu Kota Provinsi Riveria–Riverpolis, berdatangan ke Kota Golden River. Hampir semuanya datang kemari untuk menghadiri pesta ulang tahun Rindy. Ibunya tak henti-hentinya menyeretny
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 217 - Duel Hidup Dan Mati

'Mengapa Lancelot ada di sini?' Ryan bertanya-tanya dalam hati. Namun saat pandangan mereka bertemu, Lancelot memberikan anggukan singkat yang penuh arti. Ryan paham—jika sesuatu terjadi padanya di arena nanti, Lancelot siap mengambil risiko terungkap identitasnya demi menyelamatkannya. Tepat saat itu, Patrick menghampiri dengan langkah tergesa. Ia melambaikan sesuatu di tangannya. "Tuan Ryan, jika terjadi sesuatu, jangan khawatir. Saya tidak akan membiarkan mereka menyakiti Anda." 'Apakah tidak ada satu pun dari mereka yang percaya pada kemampuanku?' Ryan menggelengkan kepala, antara geli dan frustrasi. Tiba-tiba kerumunan mulai bergejolak. Tiga pria tua mengenakan pakaian tradisional ala praktisi bela diri melangkah menuju arena. Aura yang terpancar dari ketiganya begitu kuat, terutama yang di tengah. Karena Ryan dapat merasakan kekuatan orang itu nyaris mencapai ranah Foundation Establishment jika dinilai dari ranah sistem kultivasi! Ryan belum pernah bertemu praktisi s
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 218 - Duel Hidup Dan Mati (II)

Tanpa menunggu lagi, Maxim Shaw bergerak. Kilatan dingin di matanya semakin intens saat ia melepaskan seluruh aura dan kekuatannya. Udara di sekitar arena bergetar hebat saat energi qi pekat menguar dari tubuhnya. "Sudah sepuluh tahun sejak terakhir kali kulihat, tapi Grandmaster Maxim jauh lebih kuat sekarang! Duel ini pasti akan cepat berakhir!" seru salah seorang penonton. Ryan sedikit mengernyitkan dahi merasakan aura itu. Maxim Shaw memang lebih kuat dari dugaannya. "Mati kau, bocah!" Maxim Shaw melancarkan pukulan yang menghasilkan badai energi qi. Kekuatan serangannya begitu dahsyat hingga menciptakan gelombang tekanan udara di sepanjang jalurnya. Namun Ryan hanya memiringkan kepalanya sedikit, membiarkan pukulan itu melesat beberapa milimeter dari telinganya. Gerakannya begitu santai seolah sedang menari. Maxim Shaw menggeram marah. Ia melancarkan kombinasi pukulan mematikan—Teknik Pukulan Ular yang ia pelajari di Gunung Merah. Namun Ryan menghindari setiap seran
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 219 - Duel Hidup Dan Mati (III)

Di kejauhan, Hobbs West dan Yun Jing tersentak kaget. Mata mereka melebar mengenali teknik yang digunakan Maxim Shaw. "Mustahil! Ini bukan teknik dari dunia seni bela diri!" seru Yun Jing, keringat dingin mengalir di dahinya. Ryan tentu menyadarinya. Bahkan ia lebih paham asal-usul teknik ini dibanding siapapun yang hadir—ini adalah teknik kultivator tingkat tinggi! Dan bukan teknik sembarangan. Namun ia juga memahami mengapa Maxim Shaw harus membayar harga mahal untuk menggunakannya. Praktisi bela diri berbeda dari kultivator—dantian mereka lemah dan tidak stabil. Menggunakan teknik kultivasi level ini sama saja dengan memasukkan api ke dalam tubuh mereka sendiri. "TELAPAK PETIR LANGIT!" Maxim Shaw meraung bagai binatang buas saat melompat tinggi ke udara. Petir ungu menari-nari di sekitar tubuhnya, menciptakan pemandangan mengerikan yang membuat langit seolah menggelap. Energi qi yang ia kumpulkan begitu pekat hingga membentuk wajah ular petir raksasa di belakangnya. "
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 220 - Kecurangan Wasit

Amarah berkobar dalam dada Ryan. Matanya berkilat berbahaya menatap Yun Jing yang bersiap menyerangnya dari pinggir arena. Sungguh ironis—orang tua ini baru saja bersumpah akan menegakkan keadilan dan menjaga ketertiban, namun sikapnya jelas menunjukkan keberpihakan. 'Jika situasinya terbalik dan aku yang kalah, akankah dia turun tangan saat Maxim Shaw mencoba membunuhku?' Ryan mendengus dingin. 'Tidak mungkin!' Niat membunuh yang memancar dari tubuhnya semakin pekat, menciptakan tekanan udara yang begitu berat hingga beberapa praktisi bela diri level rendah kesulitan bernapas. Atmosfer arena berubah mencekam—hari ini, darah akan mengalir. Ryan melangkah mundur dengan gerakan santai yang tampak natural, seolah hanya mengambil posisi yang lebih baik. Namun gerakan sederhana ini justru membuat mata Hobbs West berkilat penuh perhitungan. Seringai kejam tersungging di bibirnya—inilah kesempatan emas untuk membunuh Ryan! Ini adalah rencana cadangan yang telah mereka siapkan de
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
51
DMCA.com Protection Status