All Chapters of Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood: Chapter 71 - Chapter 80

126 Chapters

Bab 71 Berhak Punya Pilihan

Rona muka Lidya seketika berubah. Dia berpaling cepat, menghindari tatapan menyelidik dari sekretaris Adrian, Daphne. Dan Daphne justru tersenyum penuh arti, melihat gelagat Lidya yang makin mencurigakan. Daphne makin yakin jika Lidya dan bosnya menjalin hubungan.“Aku tidak menentang jika kamu memang mengencani Adrian,” tukas Daphne. “Tapi kamu harus tahu, dia adalah anggota keluarga Blackwood,”Telinga Lidya berdiri. Dia mengernyitkan dahi, sangat ingin tahu. “Apa maksudnya?”Daphne menarik napas. “Mungkin kamu tertarik untuk mencari tahu segala skandal dari keluarga ini,” jelas Daphne. “Kamu tidak bisa bermain-main dengan mereka,”Daphne pergi, setelah berhasil menggantung kalimatnya. Membuat Lidya dipenuhi r
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 72 Amat Sakit

“Elena?” panggil James. Sadar bahwa Elena sedang tidak bersamanya.Elena gelagapan. Dia tersadarkan dari lamunannya tentang masa-masa awal pernikahan bersama Alex. Saat dia menentang keras pernikahan itu, hingga bertemu langsung dengan Alex dan jatuh cinta. Elena terpesona pada pandangan pertama.“Bagaimana? Apa kamu mau terima penawaranku?” desak James. “Aku punya kenalan pengacara terbaik yang ahli dalam kasus perceraian konglomerat sepertimu. Aku akan mengenalkanmu padanya,” Mata James berkilat semangat.Elena hanya menanggapi dengan senyuman tipis. “Akan kupikirkan lagi,” Dia meraih tasnya di atas meja kerja James.Raut muka James seketika berubah. Lebih dingin. Dia tahu, dari gerak-gerik Elena, bahwa wanita itu ragu. Bahkan bisa saja menolak tawarannya.“Dengar, Elena. Semua usahamu untuk melepaskan Latham dari Blackwood akan sia-sia jika kamu masih menjadi istrinya,” terang James. Tampak jika dia sedikit kesal.“Aku tahu, James,” Elena memandang James serius. “Aku bisa membuat k
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Bab 73 Hurts Like Hell

Malam itu, Alexander Blackwood berjalan menuju sebuah pub yang tersembunyi di sisi kota Riverton, jauh dari keramaian dan hiruk-pikuk. Langkahnya berat, seperti membawa beban yang begitu tak tertahan. Pikirannya dipenuhi kekacauan yang memukulnya dari berbagai arah. Rasa bersalah, kekecewaan, serta bayang-bayang masa lalu yang terus menghantuinya.Saat memasuki pub yang remang-remang, dia disambut oleh aroma alkohol dan suara musik blues yang mengalun pelan. Dia menuju bar, memesan segelas scotch yang langsung dia tenggak dalam satu kali minum. Pahit alkohol mengalir di tenggorokannya, tapi tidak sedikit pun mengurangi rasa sakit di dadanya. Dia memesan lagi, lagi, hingga beberapa gelas telah kosong di depannya.Wajah Elena berkelebat dalam benak Alex. Ekspresi kecewa dan marah yang Elena tunjukkan saat pertemuan terakhir mereka di kantor Blackwood, membekas dalam ingatan Alex. Setiap sisi wajah Elena menyayat hatinya. Membuat Alex sadar betapa besar kerusakan yang telah Elena buat at
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Bab 74 Merindukan Kenangan

Alex yang masih terpengaruh alkohol mulai menggeliat dan membuka matanya sedikit. Samar-samar dia melihat sosok yang duduk di tepi ranjang. Dalam pandangannya yang kabur, sosok itu tampak seperti Elena—berambut coklat gelap yang panjang terurai, mengenakan gaun hitam.“Elena?” gumam Alex serak. Tangan pria itu bergerak mencari-cari jemari Tabitha. Rasa hangat dari sentuhan itu seolah memberinya rasa tenang. Dan tanpa sadar, dia menarik tubuh Tabitha lebih dekat, seolah ingin memastikan bahwa sosok di depannya benar-benar nyata.“Kenapa kau pergi begitu saja tanpa mau mendengar penjelasanku?” gumam Alex, sambil menggenggam erat tangan Tabitha.Tabitha menahan napas sejenak, tahu bahwa Alex sedang dalam kondisi tidak sepenuhnya sadar. Namun ketika Alex menariknya mendekat sambil menatapnya dengan sorot mata yang penuh kerinduan, Tabitha tidak tahan. Sebuah rasa yang tertahan di dadanya selama ini pun muncul ke permukaan. Dia tahu Alex mengira dirinya adalah Elena, tetapi bagian dari di
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Bab 75 Pengkhianatan Pahit

Tabitha menyadari tatapan Alex yang penuh tanda tanya sekaligus marah ke arahnya. Dia hanya tersenyum tipis, lalu berdiri mendekat dengan langkah tenang. "Selamat pagi, Alex," sapanya pelan.“Apa yang kau lakukan di sini?” hardik Alex, lirih namun tajam.Tabitha menautkan kedua alisnya. “Kamu tahu ini hotel keluargaku, bukan?” timpalnya enteng.Alex menatap Tabitha lebih tajam. Kemudian menyeret lengan wanita itu, untuk pergi menghindari kerumunan. Setelah berada pada sudut lobi yang sepi, Alex melepaskan lengan Tabitha.“Aku tidak mungkin datang ke sini,” ucap Alex. “Apa yang kau lakukan padaku?”Sedetik Tabitha mengedipkan mata dengan mata lebar. Kemudian tawanya membuncah.“Lakukan? Apakah kau pikir, aku menodaimu?” olok Tabitha, di sela tawanya.Alex menghela napas. Mulai mengusap wajahnya sejenak untuk menenangkan diri. "Kenapa ke hotel keluargamu?" protesnya sinis. “Kau sengaja melakukan ini untuk menjebakku. Karena kau tahu, asistenku tidak akan menduga kalau aku ada di sini,”
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 76 Meninggalkan Mansion

Vero yang tengah sibuk mengawasi staf dalam persiapan makan malam, merasakan kehadiran seseorang yang mendekat padanya. Ketika dia menoleh, David sudah berdiri di dekatnya. Pria itu tidak bicara langsung, hanya menatapnya dengan sorot mata yang sulit ditebak.“David?” sapanya. Vero mengerutkan dahi, bingung dengan kedatangannya yang tiba-tiba. Apalagi tanpa Alex. “Ada yang bisa kubantu, David?”David tidak langsung menjawab. Sebaliknya dia melipat tangannya di dada, seolah sedang menimbang kata-kata yang tepat untuk diucapkan pada Vero. “Tuan Alex ingin bertemu denganmu,” kata David pada akhirnya.Vero terdiam. Ada sesuatu dalam nada suara David yang membuatnya merasa tidak nyaman. Sebagai kepala pelayan mansion Blackwood, dia su
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 77 Perasaan Sophia

Pagi itu, suasana di mansion Blackwood terasa lebih sunyi dari biasanya. Para pelayan berjalan dengan langkah pelan, seolah menghindari percakapan apa pun. Mereka sudah mendengar desas-desus kabar tentang Vero, meski tidak menemukan alasan pemecatan yang jelas. Di salah satu kamar di lantai bawah, Vero sedang mengemasi barang-barangnya. Dia duduk di tepi ranjang, memandangi koper yang setengah penuh di depannya. Tangannya gemetar saat dia mengambil foto-foto lama dari meja samping ranjangnya. Foto-foto itu adalah kenangannya selama bekerja di mansion. Ada gambar dia bersama Sophia saat ulang tahun gadis kecil itu, foto bersama para staf saat pesta perayaan akhir tahun, dan beberapa momen lain.Vero meletakkan foto-foto itu dengan hati-hati di koper, sambil memastikan tidak ada barangnya yang tertinggal. Sementara itu, di luar kamar David berdiri dengan ek
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 78 Pergi dari Hidup Kita

Kata-kata Sophia itu menusuk Alex seperti pisau tajam. Dia tidak menyangka Sophia merasa seperti itu. Namun Alex mencoba untuk tetap tenang. Perlahan menarik napas, dan bergerak satu langkah mendekati Sophia."Sophia, Papa peduli padamu. Segala yang Papa lakukan adalah untuk kamu,""Tidak! Kalau Papa peduli, Papa tidak akan mengusir Bibi Vero! Papa juga tidak akan membiarkan Elena pergi Aku benci Papa!" teriak Sophia. Wajahnya memerah.Setelah melontarkan kata-kata itu, Sophia berlari ke atas menuju kamarnya. Suara pintu yang dibanting terdengar menggema di seluruh mansion. Sementara Alex berdiri terpaku di tempatnya, mencoba mencerna segala yang terjadi. Amarah Sophia adalah sesuatu yang baru baginya. Anak yang biasanya pendiam dan tidak pernah menuntut, tiba-tiba berubah menjadi seperti ini.
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 79 Reputasi

Meja makan besar yang biasanya terasa sunyi kini dipenuhi dengan suara pelayan yang menata hidangan. Aroma roti panggang, telur dadar, dan kopi menguar di udara pagi ini. Alex duduk di ujung meja dengan ekspresi datar, memegang secangkir kopi hitam yang baru dituangkan. Di sampingnya, Sophia sibuk mengoleskan selai stroberi ke roti panggangnya, dengan wajah sedikit murung. Sementara Victoria, duduk di depan Alex dengan teh bunga krisan di depannya. Sesekali dia memandang Alex penuh selidik, seakan ingin menelaah suasana hati Alex pagi ini."Papa," Sophia tiba-tiba memecah keheningan. "Hari ini akhir pekan. Apa kita bisa pergi bermain?"Alex mendongak dengan sedikit terkejut. Dia menatap Sophia, mencoba tersenyum. “Tentu saja. Kamu mau ke mana?”Sophia mengangkat bahu kecilnya. “Aku tidak tahu. Ke t
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 80 Membela Alex

Di sebuah ruangan privat di lantai paling atas hotel mewah milik Thompson Group, James duduk di sofa kulit hitam dengan santai. Pemandangan kota Riverton yang gemerlap di malam hari terlihat dari jendela besar di belakangnya. Di hadapannya, Tuan Thompson sedang menuang segelas anggur merah ke dalam gelas kristal. Dengan gerakan tenang, pria paruh baya itu membawa gelasnya ke meja kecil di antara mereka, lalu duduk di kursi berhadapan dengan James.“Jadi,” Tuan Thompson membuka percakapan. “Bagaimana perkembanganmu dengan Elena?”James menatap Tuan Thompson dengan ekspresi serius. “Dia mulai mendengarkan, meskipun butuh waktu. Elena adalah tipe wanita yang keras kepala, tapi aku bisa merasakan keraguannya terhadap Alex semakin besar. Dia tidak lagi memandang pernikahannya sebagai sesuatu yang sempurna,”Tuan Thompson mengangguk perlahan, mengambil seteguk anggur. “Bagus. Kita tidak bisa membiarkan dia bertahan terlalu lama dalam keluarga Blackwood. Elena adalah kunci untuk menjatuhkan
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status