All Chapters of Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood: Chapter 91 - Chapter 100

126 Chapters

Bab 91 Babak Baru

Di dalam, suasana kamar itu masih sama seperti dulu. Lampu kristal yang gemerlap, ranjang besar yang terbungkus dengan sprei putih bersih dan jendela besar yang menghadap ke taman belakang. Namun suasana di dalamnya terasa sangat berbeda. Ada rasa hampa yang mengisi udara di sekeliling kamar pengantin.Alex menutup pintu dengan pelan setelah Elena masuk ke dalam. Jantung Elena berdegup makin kencang, bersamaan dengan bunyi pintu yang ditutup. Alex bergerak. Matanya terfokus pada Elena, yang berdiri di tengah ruangan dengan tatapan kosong.Alex melangkah ke arah meja di samping ranjang. Lantas menunduk sejenak, seolah mencari kata-kata yang tepat.“Sudah lama aku tidak masuk ke kamar ini,” kata Alex, suaranya serak.Elena berdiri diam. Matanya menelusuri setiap sudut kamar itu, namun tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya. Sesekali ekor matanya menangkap tubuh tegap Alex dibalik kemejanya, yang mengeluarkan aroma cedarwood. Aroma yang begitu dirindukan Elena.Hati Elena berdesir. Se
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bab 92 Mulai Percaya Lagi

Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui celah tirai. Menyentuh lembut wajah Elena yang masih terlelap. Kelopak matanya perlahan terbuka. Elena membutuhkan beberapa detik untuk menyadari di mana dia berada. Elena menoleh dan tersenyum tipis melihat pemandangan di sebelahnya. Alex terbaring di sampingnya, wajah pria itu tampak tenang dalam tidur yang lelap. Membuat Alex tampak seperti pria hangat.Hati Elena berdebar kencang. Ini adalah pertama kalinya dia bangun dengan Alex di sisinya. Selama pernikahan mereka, Alex selalu pergi sebelum matahari terbit. Meninggalkan Elena dengan perasaan hampa. Tapi pagi ini, Alex tetap di sini, di sampingnya. Seolah berusaha membuktikan bahwa semuanya telah berubah.Elena mengulurkan tangan, ragu-ragu. Tetapi dorongan dalam dirinya terlalu kuat. Elena membiarkan ujung jarinya menyentuh perlahan pipi Alex, menelusuri garis rahang kokoh pria itu. Sentuhan itu membuat hati Elena mencelos. Dia tidak sedang bermimpi.Air mata menggenang di sudut mat
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 93 Informasi

Elena duduk di kursi dekat jendela sebuah kafe kecil yang tenang, dengan Tabitha di hadapannya. Meski wajahnya tampak tenang, hatinya berkecamuk. Berhadapan dengan Tabitha setelah pertikaiannya dengan Alex–yang memakan waktu cukup lama, bukanlah perkara mudah bagi Elena. Tentu ada sedikit pikiran buruk. Yang sekuat tenaga berusaha dia tepis.“Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?” Elena membuka percakapan.Tabitha menarik napas panjang, menyesap kopinya sejenak sebelum memulai. “Jadi kalian berdua sudah berdamai, ya?” Elena membeku mendengar pertanyaan Tabitha. Tangannya yang menggenggam cangkir kopi sedikit gemetar. “Apa maksudmu?”Tabitha menatap Elena dengan alis terangkat. “Jangan bilang kau cemburu padaku?” tanyanya, dengan nada mencemooh.“Tentu saja tidak,” balas Elena ketus. Dia tidak ingin terlihat gentar di depan Tabitha.Tabitha tersenyum. Senyum yang meremehkan, meski dia tidak memandang Elena. Dia memilih fokus pada cangkir di hadapannya.“Aku senang akhirnya kau datang. M
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 94 Memilikimu

Elena tiba di rumah ibunya menjelang senja. Lina yang sedang sibuk di dapur tampak terkejut melihat Elena membawa koper kecil di tangannya. Dia tampak lelah karena setumpuk pekerjaan di kantor, namun berusaha untuk tetap menjadi ibu yang baik.“Mau kemana?” tanya Lina. Wajahnya tegang, menunggu jawaban Elena.Elena tersenyum kecil dan berjalan mendekat. Dia meletakkan kopernya di sudut ruang tamu sebelum menghampiri ibunya. "Aku hanya mampir untuk mengambil barang-barangku. Aku akan tinggal lagi di mansion," jawabnya pelan.Lina langsung berhenti mengaduk masakan dan memandang Elena dengan mata membulat. "Kembali ke mansion? Maksudmu... bersama Alex?"Elena mengangguk. Dia duduk di kursi meja makan dan menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Ya. Aku sudah memutuskan untuk kembali tinggal bersama Alex,”"Kau yakin?" Lina bertanya hati-hati. "Beberapa waktu lalu, kau terlihat begitu kecewa dan ingin menjauh darinya. Apa yang sebenarnya terjadi?”Elena menggigit bibir bawahnya, mat
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 95 Lupakan Aku

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, meninggalkan kota Riverton di belakang mereka. Elena terus melawan, berusaha membebaskan diri dari cengkeraman James yang semakin kuat. Namun semakin lama dia merasa semakin kewalahan menandingi tenaga James. Dengan napas yang semakin berat, dia mulai menyadari, dia sedang dalam bahaya.Mobil akhirnya berhenti di sebuah tempat terpencil di pinggir kota. Tempat itu tampak sunyi, hanya ada beberapa bangunan tua yang tampak sudah lama ditinggalkan. James keluar dari mobil tanpa berkata-kata. Kemudian membuka pintu mobil dengan kasar. Dia menarik Elena keluar dari kursi penumpang. Meskipun Elena berusaha melawan, James terlalu kuat."Apa yang kau lakukan, James?!" Elena berteriak, berusaha memukul dada James dengan tangannya.Tapi James tidak menjawab. Hanya menariknya lebih keras m
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 96 Permainan James

Pesan singkat dari Elena itu menghantam Alex bak badai. Alisnya berkerut dalam, jantungnya berdegup lebih cepat. Tangannya mengepal kuat. Rasa marah dan bingung bercampur menjadi satu. Pesan itu tidak masuk akal. Elena sudah berjanji untuk kembali ke mansion hari ini, jadi mengapa tiba-tiba berubah pikiran?Alex berdiri, melangkah gelisah di ruang kerjanya. Naluri Alex mengatakan ada sesuatu yang salah. Dia mengenal Elena. Jika memang Elena ingin berpisah darinya, wanita itu tidak akan mengirim pesan singkat. Dia pasti akan menemui Alex secara langsung.Dia meraih telepon kantornya dan menekan tombol untuk menghubungi David. "David, aku butuh kau sekarang juga. Ini darurat," katanya tegas.Setelah diturunkan sebagai CEO, Alex tetap menjadi bagian dari Blackwood Industries. Dia menjabat sebagai salah satu anggota dew
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 97 Beri Waktu

Di ruang kerja CEO yang baru direnovasi, Adrian duduk di kursinya. Dia menatap layar laptop dengan serius. Sementara Lidya berdiri di hadapannya, sedang membolak-balik berkas laporan mingguan yang baru saja dia susun."Kita harus memastikan proyek ini selesai tepat waktu, Lidya," kata Adrian tanpa mengalihkan pandangan dari layar. "Aku tidak mau ada kendala seperti sebelumnya,"Lidya mengangguk sambil mencatat sesuatu di iPad. "Tentu, Pak Adrian. Saya akan memastikan semua tim mematuhi jadwal,"Setelah beberapa saat, suasana kembali tenang. Adrian tiba-tiba menutup laptopnya dan bersandar di kursi. Pandangannya terarah pada Lidya yang masih sibuk dengan dokumen. Sejak dulu memang kekasihnya itu selalu gila kerja, dan tidak pernah mau diganggu saat mereka sedang di kantor."Bagaimana kabar Elena?" tukas Adrian tiba-tiba.Pertanyaan itu membuat Lidya mendongak, sedikit terkejut. Dia tidak menyangka Adrian akan menyinggung nama Elena. "Elena?" ulangnya, mencoba memproses pertanyaan ters
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 98 Kehangatan

"Aku tahu tentang ulahmu, James," ujar Alex, suaranya bergema di dalam ruangan itu.James menghentikan langkahnya, lalu berbalik dengan alis terangkat. Pura-pura tidak paham. "Oh? Maksudmu apa? Aku hanya orang biasa yang berusaha mendapatkan keadilan,"Alex mendekat dengan perlahan. Mata birunya menatap tajam ke arah James, seperti hendak menelanjangi semua kebohongannya. "Jangan pura-pura bodoh denganku," lanjut Alex, suaranya lebih rendah. "Aku tahu kau dan Thompson berada di balik berita palsu itu. Kalian berdua yang menyebarkan laporan pembunuhan itu untuk menjatuhkanku, dan dengan licik memanfaatkan Elena untuk memperkeruh keadaan."James tertawa kecil. "Kau menuduhku tanpa bukti, Alex. Itu fitnah yang cukup serius,"
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 99 Pada Akhirnya

James menyeringai. Menatap begitu dalam ke seluruh sisi tubuh Elena yang masih dia bungkam. Wanita itu menjerit, meski suaranya redam karena ditutup oleh tangan besar James. Sementara James semakin girang melihat Elena ketakutan.“Andai sejak awal kau paham, Elena. Ini semua tidak akan terjadi,” ucap James. “Aku melakukan semuanya untukmu. Aku tidak ingin pria brengsek itu menyakitimu,”Elena terus berontak. Dia tidak ingin kalah dan tidak ingin mengakui kekalahannya. Maka dengan gerakan spontan—dan tidak diduga James, Elena menginjak keras kaki James. Pria itu menjerit kesakitan.Elena menggunakan kesempatan itu untuk mendorong tubuh James dan dia berlari. Dia lari dengan satu tujuan, karena sebelum James datang dia seharian sudah meneliti rumah kosong itu. James mengejar di belakang, namun Elena segera berbalik ketika tangannya sudah menggenggam erat sebuah pecahan vas. James buru-buru mundur.“Kenapa? Ayo mendekat,” ucap Elena. Dia tertawa menang. “Kau pikir aku akan diam saja, hah
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 100 Pilihan Kami

Victoria menganga lebar. “Hilang? Bagaimana bisa?” Dia masih tidak mempercayai ucapan Carter.“Itu yang saya tahu dari pegawai Blackwood Industries yang ikut dalam pencarian, Nyonya,” terang Carter.Mata Victoria menyipit. Dia mencoba untuk mencerna penjelasan Carter, sekaligus menyambungkan beberapa teori yang bisa saja menjadi penyebab hilangnya Elena.“Carter, pastikan kau terus mengawasi Alex dan Adrian. Aku tidak ingin mereka salah langkah,” pinta Victoria.“Nyonya … “ Sebelum mengangguk, Carter tampak bimbang. “Apakah Anda sudah tahu kabar tentang akuisisi Latham Holdings?”“Apa?” Satu lagi berita mengejutkan. Carter mengangguk. “Tuan Adrian melakukannya. Dia bertindak begitu cepat dan sepertinya … ““Apa?” desak Victoria, tak sabar.Carter berdehem sebelum lanjut bicara. “Sepertinya Tuan Adrian bekerjasama dengan Tuan Thompson dalam banyak hal. Sebaiknya Anda perlu waspada terhadap Tuan Thompson, Nyonya,”Victoria menggertakkan giginya. “Kurang ajar Thompson … “ desisnya marah
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status