Share

Bab 92 Mulai Percaya Lagi

Penulis: Dama Mei
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-24 14:05:52

Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui celah tirai. Menyentuh lembut wajah Elena yang masih terlelap. Kelopak matanya perlahan terbuka. Elena membutuhkan beberapa detik untuk menyadari di mana dia berada.

Elena menoleh dan tersenyum tipis melihat pemandangan di sebelahnya. Alex terbaring di sampingnya, wajah pria itu tampak tenang dalam tidur yang lelap. Membuat Alex tampak seperti pria hangat.

Hati Elena berdebar kencang. Ini adalah pertama kalinya dia bangun dengan Alex di sisinya. Selama pernikahan mereka, Alex selalu pergi sebelum matahari terbit. Meninggalkan Elena dengan perasaan hampa. Tapi pagi ini, Alex tetap di sini, di sampingnya. Seolah berusaha membuktikan bahwa semuanya telah berubah.

Elena mengulurkan tangan, ragu-ragu. Tetapi dorongan dalam dirinya terlalu kuat. Elena membiarkan ujung jarinya menyentuh perlahan pipi Alex, menelusuri garis rahang kokoh pria itu. Sentuhan itu membuat hati Elena mencelos. Dia tidak sedang bermimpi.

Air mata menggenang di sudut mat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 93 Informasi

    Elena duduk di kursi dekat jendela sebuah kafe kecil yang tenang, dengan Tabitha di hadapannya. Meski wajahnya tampak tenang, hatinya berkecamuk. Berhadapan dengan Tabitha setelah pertikaiannya dengan Alex–yang memakan waktu cukup lama, bukanlah perkara mudah bagi Elena. Tentu ada sedikit pikiran buruk. Yang sekuat tenaga berusaha dia tepis.“Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?” Elena membuka percakapan.Tabitha menarik napas panjang, menyesap kopinya sejenak sebelum memulai. “Jadi kalian berdua sudah berdamai, ya?” Elena membeku mendengar pertanyaan Tabitha. Tangannya yang menggenggam cangkir kopi sedikit gemetar. “Apa maksudmu?”Tabitha menatap Elena dengan alis terangkat. “Jangan bilang kau cemburu padaku?” tanyanya, dengan nada mencemooh.“Tentu saja tidak,” balas Elena ketus. Dia tidak ingin terlihat gentar di depan Tabitha.Tabitha tersenyum. Senyum yang meremehkan, meski dia tidak memandang Elena. Dia memilih fokus pada cangkir di hadapannya.“Aku senang akhirnya kau datang. M

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 94 Memilikimu

    Elena tiba di rumah ibunya menjelang senja. Lina yang sedang sibuk di dapur tampak terkejut melihat Elena membawa koper kecil di tangannya. Dia tampak lelah karena setumpuk pekerjaan di kantor, namun berusaha untuk tetap menjadi ibu yang baik.“Mau kemana?” tanya Lina. Wajahnya tegang, menunggu jawaban Elena.Elena tersenyum kecil dan berjalan mendekat. Dia meletakkan kopernya di sudut ruang tamu sebelum menghampiri ibunya. "Aku hanya mampir untuk mengambil barang-barangku. Aku akan tinggal lagi di mansion," jawabnya pelan.Lina langsung berhenti mengaduk masakan dan memandang Elena dengan mata membulat. "Kembali ke mansion? Maksudmu... bersama Alex?"Elena mengangguk. Dia duduk di kursi meja makan dan menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Ya. Aku sudah memutuskan untuk kembali tinggal bersama Alex,”"Kau yakin?" Lina bertanya hati-hati. "Beberapa waktu lalu, kau terlihat begitu kecewa dan ingin menjauh darinya. Apa yang sebenarnya terjadi?”Elena menggigit bibir bawahnya, mat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 95 Lupakan Aku

    Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, meninggalkan kota Riverton di belakang mereka. Elena terus melawan, berusaha membebaskan diri dari cengkeraman James yang semakin kuat. Namun semakin lama dia merasa semakin kewalahan menandingi tenaga James. Dengan napas yang semakin berat, dia mulai menyadari, dia sedang dalam bahaya.Mobil akhirnya berhenti di sebuah tempat terpencil di pinggir kota. Tempat itu tampak sunyi, hanya ada beberapa bangunan tua yang tampak sudah lama ditinggalkan. James keluar dari mobil tanpa berkata-kata. Kemudian membuka pintu mobil dengan kasar. Dia menarik Elena keluar dari kursi penumpang. Meskipun Elena berusaha melawan, James terlalu kuat."Apa yang kau lakukan, James?!" Elena berteriak, berusaha memukul dada James dengan tangannya.Tapi James tidak menjawab. Hanya menariknya lebih keras m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 96 Permainan James

    Pesan singkat dari Elena itu menghantam Alex bak badai. Alisnya berkerut dalam, jantungnya berdegup lebih cepat. Tangannya mengepal kuat. Rasa marah dan bingung bercampur menjadi satu. Pesan itu tidak masuk akal. Elena sudah berjanji untuk kembali ke mansion hari ini, jadi mengapa tiba-tiba berubah pikiran?Alex berdiri, melangkah gelisah di ruang kerjanya. Naluri Alex mengatakan ada sesuatu yang salah. Dia mengenal Elena. Jika memang Elena ingin berpisah darinya, wanita itu tidak akan mengirim pesan singkat. Dia pasti akan menemui Alex secara langsung.Dia meraih telepon kantornya dan menekan tombol untuk menghubungi David. "David, aku butuh kau sekarang juga. Ini darurat," katanya tegas.Setelah diturunkan sebagai CEO, Alex tetap menjadi bagian dari Blackwood Industries. Dia menjabat sebagai salah satu anggota dew

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 97 Beri Waktu

    Di ruang kerja CEO yang baru direnovasi, Adrian duduk di kursinya. Dia menatap layar laptop dengan serius. Sementara Lidya berdiri di hadapannya, sedang membolak-balik berkas laporan mingguan yang baru saja dia susun."Kita harus memastikan proyek ini selesai tepat waktu, Lidya," kata Adrian tanpa mengalihkan pandangan dari layar. "Aku tidak mau ada kendala seperti sebelumnya,"Lidya mengangguk sambil mencatat sesuatu di iPad. "Tentu, Pak Adrian. Saya akan memastikan semua tim mematuhi jadwal,"Setelah beberapa saat, suasana kembali tenang. Adrian tiba-tiba menutup laptopnya dan bersandar di kursi. Pandangannya terarah pada Lidya yang masih sibuk dengan dokumen. Sejak dulu memang kekasihnya itu selalu gila kerja, dan tidak pernah mau diganggu saat mereka sedang di kantor."Bagaimana kabar Elena?" tukas Adrian tiba-tiba.Pertanyaan itu membuat Lidya mendongak, sedikit terkejut. Dia tidak menyangka Adrian akan menyinggung nama Elena. "Elena?" ulangnya, mencoba memproses pertanyaan ters

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 98 Kehangatan

    "Aku tahu tentang ulahmu, James," ujar Alex, suaranya bergema di dalam ruangan itu.James menghentikan langkahnya, lalu berbalik dengan alis terangkat. Pura-pura tidak paham. "Oh? Maksudmu apa? Aku hanya orang biasa yang berusaha mendapatkan keadilan,"Alex mendekat dengan perlahan. Mata birunya menatap tajam ke arah James, seperti hendak menelanjangi semua kebohongannya."Jangan pura-pura bodoh denganku," lanjut Alex, suaranya lebih rendah. "Aku tahu kau dan Thompson berada di balik berita palsu itu. Kalian berdua yang menyebarkan laporan pembunuhan itu untuk menjatuhkanku, dan dengan licik memanfaatkan Elena untuk memperkeruh keadaan."James tertawa kecil. "Kau menuduhku tanpa bukti, Alex. Itu fitnah yang cukup serius,"

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 99 Pada Akhirnya

    James menyeringai. Menatap begitu dalam ke seluruh sisi tubuh Elena yang masih dia bungkam. Wanita itu menjerit, meski suaranya redam karena ditutup oleh tangan besar James. Sementara James semakin girang melihat Elena ketakutan.“Andai sejak awal kau paham, Elena. Ini semua tidak akan terjadi,” ucap James. “Aku melakukan semuanya untukmu. Aku tidak ingin pria brengsek itu menyakitimu,”Elena terus berontak. Dia tidak ingin kalah dan tidak ingin mengakui kekalahannya. Maka dengan gerakan spontan—dan tidak diduga James, Elena menginjak keras kaki James. Pria itu menjerit kesakitan.Elena menggunakan kesempatan itu untuk mendorong tubuh James dan dia berlari. Dia lari dengan satu tujuan, karena sebelum James datang dia seharian sudah meneliti rumah kosong itu. James mengejar di belakang, namun Elena segera berbalik ketika tangannya sudah menggenggam erat sebuah pecahan vas. James buru-buru mundur.“Kenapa? Ayo mendekat,” ucap Elena. Dia tertawa menang. “Kau pikir aku akan diam saja, hah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 100 Pilihan Kami

    Victoria menganga lebar. “Hilang? Bagaimana bisa?” Dia masih tidak mempercayai ucapan Carter.“Itu yang saya tahu dari pegawai Blackwood Industries yang ikut dalam pencarian, Nyonya,” terang Carter.Mata Victoria menyipit. Dia mencoba untuk mencerna penjelasan Carter, sekaligus menyambungkan beberapa teori yang bisa saja menjadi penyebab hilangnya Elena.“Carter, pastikan kau terus mengawasi Alex dan Adrian. Aku tidak ingin mereka salah langkah,” pinta Victoria.“Nyonya … “ Sebelum mengangguk, Carter tampak bimbang. “Apakah Anda sudah tahu kabar tentang akuisisi Latham Holdings?”“Apa?” Satu lagi berita mengejutkan. Carter mengangguk. “Tuan Adrian melakukannya. Dia bertindak begitu cepat dan sepertinya … ““Apa?” desak Victoria, tak sabar.Carter berdehem sebelum lanjut bicara. “Sepertinya Tuan Adrian bekerjasama dengan Tuan Thompson dalam banyak hal. Sebaiknya Anda perlu waspada terhadap Tuan Thompson, Nyonya,”Victoria menggertakkan giginya. “Kurang ajar Thompson … “ desisnya marah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Extra Part 3

    Tabitha awalnya tidak pernah membayangkan akan bekerja bersama David. Asisten Alex yang setia itu. Semua bermula ketika Tabitha diberi tanggung jawab untuk menangani kasus yang cukup rumit. Firma hukum tempatnya bekerja tiba-tiba meminta David untuk menjadi mitra kerja Tabitha dalam menangani kasus ini, mengingat pengalamannya dalam analisis hukum yang mendalam.Tabitha mulai sedikit terganggu. Bukan karena David menonjol atau banyak bicara, melainkan karena David adalah bayangan Alexander Blackwood, mantan suaminya. Dimana ada Alex dan kasus, disitu pasti ada David. David bukan hanya asisten Alex—dia adalah orang kepercayaan yang tahu bagaimana menjaga rahasia dan membaca situasi tanpa perlu diberi tahu. Selama bertahun-tahun, Tabitha dan David hampir tidak pernah berinteraksi langsung, selain salam sopan dan percakapan singkat terkait Alex. "Kenapa kau tiba-tiba di sini?" tanya Tabitha dengan dahi berkerut. "Apakah tidak ada orang lain?"David membenarkan dasinya dengan gerakan lam

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Extra Part 2

    Hari itu, suasana di mansion Blackwood terasa berbeda. Para staf pelayan sibuk sejak pagi, membersihkan setiap sudut ruangan, memastikan semuanya dalam keadaan sempurna untuk menyambut kedatangan Adrian dan Lidya. Pintu-pintu besar dibuka lebar, untuk mengundang angin segar sekaligus menandai dimulainya babak baru dalam rumah itu.Adrian berdiri di depan gerbang utama bersama Lidya. Menatap megahnya mansion yang kini akan mereka tinggali. Sekilas, ada keraguan di wajah Lidya. Dia menggenggam tangan Adrian lebih erat.“Kamu yakin ini keputusan yang tepat?” tanya Lidya.Adrian mengangguk. Matanya tetap terpaku pada bangunan besar itu. “Ini rumah keluargaku. Aku tahu banyak kenangan buruk di sini, tapi kita bisa mengubahnya. Aku ingin anak-anak kita tumbuh di tempat ini dengan kenangan yang lebih baik,”Lidya menarik napas panjang, mencoba memahami keyakinan Adrian. Saat mereka melangkah masuk, Elena muncul di ruang tengah sambil menggendong bayi kecilnya yang baru lahir. Di sampingnya,

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Extra Part 1

    Elena berusaha mengendalikan napasnya sambil merasakan kontraksi yang semakin kuat. Wajahnya pucat, namun entah dari mana dia mendapatkan kekuatan yang luar biasa untuk bertahan. Di sampingnya, Lina menggenggam tangan Elena erat, memberikan semangat tanpa henti.“Elena, kamu kuat. Sebentar lagi semuanya akan selesai,” ujar Lina dengan suara lembut. Dia terus menggenggam tangan putrinya itu.Elena mengangguk lemah, berusaha mengumpulkan kekuatan. Di luar ruangan, terdengar langkah kaki berlarian tergesa. Alex berlari menuju kamar. Wajahnya penuh kekhawatiran, tetapi ada kebahagiaan kecil yang berkilat dibalik ekspresinya."Maaf aku terlambat, Sayang!" tukas Alex, sama tegangnya seperti Elena."Mana Sophia dan Edward?" tanya Elena di sela-sela kontraksi."Aku sudah menitipkan mereka pada Lidya. Kamu jangan khawatir," jawab Alex. Kemudian dia pun mendekat ke samping Elena. "Aku ada di sini sekarang, menemanimu," ucapnya lirih.Beberapa jam berlalu dalam perjuangan yang tidak mudah. Elena

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 123 Akhir

    Dua tahun kemudian …Adrian berdiri di sisi Lidya, memandang dengan penuh cinta saat mereka mengucap janji suci di depan altar. Pernikahan mereka berlangsung sederhana namun intim, dikelilingi keluarga dan sahabat dekat. Adrian yang tetap menjabat sebagai CEO Blackwood, terlihat lebih bahagia berkat kehadiran Lidya. Wanita itu kini tidak hanya menjadi pendamping hidupnya, tetapi juga penasihat terpercaya dalam banyak keputusan besar.Sementara Alex, Elena, dan Sophia memilih menjalani hidup yang lebih tenang di rumah baru mereka. Sebuah vila kecil yang dikelilingi kebun hijau di pinggir kota. Rumah itu sederhana dibandingkan dengan mansion Blackwood yang megah, tetapi memberikan kedamaian. Sophia–yang kini berusia 9 tahun, tumbuh menjadi gadis yang ceria dan cerdas. Dia tetap senang melukis dan sering membantu Elena di kebun kecil mereka.Alex dan Elena memulai bisnis kecil berupa book cafe, menggabungkan kecintaan Elena pada literasi dengan keahlian bisnis Alex. Bisnis itu berkembang

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 122 Berkorban untuk Istriku

    Namun para polisi itu tidak terpengaruh oleh teriakan Tuan Thompson. Pemimpin tim penyidik mendekatinya, menatap Tuan Thompson dengan dingin. "Anda memiliki hak untuk tetap diam. Segala sesuatu yang Anda katakan dapat digunakan untuk melawan Anda di pengadilan. Kami menyarankan Anda mengikuti prosedur ini dengan tenang,"Rasanya waktu berhenti bagi Tuan Thompson. Semua ambisi, rencana, dan strategi yang dia bangun selama bertahun-tahun kini runtuh hanya dalam hitungan menit. Dia mencoba berpikir cepat, mencari cara untuk melarikan diri dari situasi ini. Tetapi setiap sudut pikirannya terasa buntu.Ketika borgol akhirnya mengunci pergelangan tangan Tuan Thompson, segala kekayaan yang selama ini dia pamerkan menghilang sepenuhnya. Dia dibawa keluar dari kantor miliknya, melewati para karyawan yang terkejut melihat bos mereka ditangkap polisi. Beberapa dari mereka mulai berbisik-bisik, sementara yang lain hanya memandangi adegan itu dengan ekspresi tidak percaya.Di luar gedung, wartawan

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 121 Kehancuran

    Hari itu, suasana di mansion Blackwood lebih tegang daripada biasa. Sejak kabar tentang penyelidikan keterlibatan Victoria dalam kasus rumah sakit jiwa tersebar luas, mansion berubah menjadi tempat yang mencekam. Sekaligus menjadi satu-satunya tempat berlindung bagi Victoria.Wartawan berkumpul di gerbang depan, kamera mereka terus mengarah ke pintu utama. Kilatan lampu kamera seperti petir yang menyambar tanpa henti, disertai teriakan pertanyaan para wartawan yang mencoba menembus tembok mansion."Mrs. Blackwood! Apa benar Anda terlibat dalam kasus manipulasi terhadap mantan menantu Anda, Tabitha Hill?""Apa komentar Anda tentang bukti yang sudah ditemukan?""Benarkah ada tekanan hukum yang Anda gunakan untuk mengurung Tabitha di rumah sakit jiwa?"Pertanyaan-pertanyaan itu membahana bak peluru yang dilempar cuma-cuma. Victoria mengamati semua itu dari balik tirai di ruang tamu. Dia yang biasa tenang, kini tampak gelisah. Tangan kirinya memegang erat cangkir teh yang sudah dingin, se

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 120 Selangkah Lagi

    Lidya baru saja selesai menata dokumen pekerjaannya ketika Adrian datang membawa sebuah amplop besar. Lidya langsung berhenti dan mendekati Adrian. Ekspresinya terus terpaku pada amplop besar itu."Ini dari Tabitha," kata Adrian, menyerahkan amplop itu pada Lidya.Lidya menatap amplop itu dengan penuh tanda tanya. "Apa ini? Kenapa dia memberikannya padamu?"Adrian duduk di sofa, terlihat lelah. "Dia bilang ini penting. Katanya, isinya adalah kunci untuk menghancurkan Tuan Thompson,"Mendengar nama itu, Lidya membeku sejenak. Tuan Thompson adalah salah satu alasan utama Lidya pernah terjebak dalam situasi rumit yang nyaris menghancurkan hidupnya. Dan Lidya memang pernah bilang pada Adrian kalau dia tidak mau menikah selama Adrian masih berhubungan dengan pria tua itu."Dia percaya kamu bisa memecahkannya," lanjut Adrian, menatap Lidya dengan tatapan bangga. "Tabitha juga bilang kamu adalah wanita yang cerdas dan gigih. Kalau ada yang bisa mengungkap rahasia ini, kamulah orangnya,"Deng

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 119 Wanita Cerdik

    Tabitha dan Sophia duduk di salah satu restoran mewah di Riverton. Meja mereka terletak di dekat jendela besar, memberikan pemandangan indah kota yang berkilauan. Suasana di antara mereka awalnya hangat. Sophia tampak menikmati hidangan penutup favoritnya, sementara Tabitha memandangi putrinya dengan senyuman penuh kasih."Ma, aku senang kita bisa jalan-jalan seperti ini," kata Sophia ceria. Dia mengangkat wajahnya dari es krim coklat di depannya.Tabitha tersenyum. "Mama juga senang, sayang. Mama ingin kita punya lebih banyak waktu bersama seperti ini,"Sophia mengangguk kecil, tetapi tatapannya berubah serius. Dia meletakkan sendoknya dan menatap ibunya dengan ragu. "Ma, aku mau tanya sesuatu,” Mata Sophia tak berkedip saat memandang Tabitha. “Kenapa Mama ingin aku tinggal sama Mama, bukan Papa?"Pertanyaan itu jatuh bagai palu di hati Tabitha. Tangannya sedikit gemetar, tetapi dia segera mengendalikan diri. "Sayang, Mama hanya ingin yang terbaik untukmu. Mama ingin memastikan kamu

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 118 Peringatanku

    Hari persidangan kedua pun dimulai. Kali ini, ruang sidang dipenuhi oleh awak media yang ingin meliput perkembangan terbaru kasus perebutan hak asuh Sophia. Berita tentang perseteruan keluarga Blackwood—keluarga terpandang dan kaya raya seantero Riverton telah menyebar luas, membuat kasus ini menjadi perhatian publik. Sidang dibuka dengan Tabitha yang dipanggil untuk memberikan kesaksian. Pengacaranya memimpin sesi dengan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menggiring opini."Ibu Hill," Harold, pengacara Tabitha, memulai dengan nada penuh empati. "Dapatkah Anda menjelaskan kepada Yang Mulia apa yang sebenarnya terjadi selama bertahun-tahun Anda dipisahkan dari Sophia?"Tabitha menatap hakim dengan mata yang tampak berkilat oleh emosi yang dalam. Dia mengambil napas panjang sebelum berbicara."Yang Mulia," sapa Tabitha. Suaranya gemetar. "Saya adalah seorang ibu yang mencintai anaknya lebih dari apa pun di dunia ini. Namun, saya tidak pernah diberi kesempatan untuk menjadi bagi

DMCA.com Protection Status