Beberapa hari sebelum nya, Adi tersenyum saat melihat kedatangan mama Devita ke rumahnya, Adi dengan bersemangat menyapa nya. "Selamat malam, Tan?!" sapa Adi. Dia mendekat dan meraih punggung tangan mama Devita lalu mencium nya penuh takzim. "Selamat malam, Di, dari mana kamu?" tanya mama Devita. "Dari warung, Tan. Biasalah, mengamati dan mencermati perkembangan bisnis kuliner papa dan mama. Dan sekalian Adi sedang mencoba meluncurkan resep baru untuk warung," ujar Adi tersenyum. Mama Devita tampak antusias. "Oh, ya? Wah, keren banget ya kamu? Apa menu baru yang diluncurkan di warung kamu?" tanya Mama Devita. "Hm, jadi awalnya prinsip warung mama dan papa kan warung dan resto. Cuma ada makanan berat - berat. Yang ke sana juga orang yang menengah ke atas dan berusia yah, empat puluh sampai lima puluh tahun.Setelah mama menyerahkan pengaturan warung nya pada saya, saya mengubah nya menjadi kafe resto, menu berat tetap ada, tapi ditambah spot dan menu untuk anak muda bahkan kalan
Read more