Semua Bab Hanya Wanita Pengganti : Bab 131 - Bab 140

195 Bab

Bab 131. Bertemu Dengan Orang Tua Charlotte

Suara ketukan pintu terdengar, membuat Charlotte yang masih tertidur pulas langsung terbangun. Charlotte mengerjapkan matanya beberapa kali, menguap, dan mengeliat. Sesaat kala matanya sudah terbuka, dia langsung menginterupsi yang mengetuk pintu itu untuk masuk.“Selamat pagi, Nona Charlotte,” sapa seorang pelayan melangkah masuk ke dalam kamar Charlotte.“Ada apa kau menggangguku sepagi ini? Aku masih mengantuk.” Charlotte berucap kesal pelayan yang berdiri di hadapanya. Dia langsung mengambil bantal dan mengambil posisi tidur kembali.“Maaf, Nona. Tapi di depan ada Tuan Arsen datang ingin bertemu dengan anda,” ucap sang pelayan sontak membuat Charlotte terkejut.Charlotte langsung melempar bantalnya dan menatap sang pelayan. “Arsen ada di depan?” tanyanya memastikan.Sang pelayan mengganggukan kepalanya. “Benar, Nona. Di depan ada Tuan Arsen.”Charlotte mengerutkan keningnya, lalu menatap jam dinding—kini masih pukul tujuh pagi. Tidak biasanya Arsen datang sepagi ini. Lagi pula tad
Baca selengkapnya

Bab 132. Meminta Restu

Frans menatap seksama Arsen yang mengatakan akan melamar Charlotte. Sesaat dia melihat putrinya. Ya, pasalnya ini belum sampai satu bulan dari waktu yang dia berikan pada Arsen. Tentu dia tahu sifat keras putrinya itu. Rasanya begitu cepat putrinya bisa luluh dengan Arsen. Hal yang membuat Frans bingung adalah raut wajah Charlotte, putrinya tidak menujukan keterpaksaan. Charlotte tampak bahagia dengan pipi yang merona malu.“Kita bicara di dalam.” Frans berucap dengan nada dingin dan tersirat ketegasan. Arsen mengganggukan kepalanya. Kemudian dia, Charlotte melangkah mengikuti Frans dan Karin, menuju ruang keluarga. Charlotte sedikit menundukan kepalanya. Jujur saja, Charlotte sedikit takut dirinya diintogerasi oleh ayahnya. Bagaimana tidak? Terakhir kali Charlotte mati-matian menolak Arsen. Dan sekarang Charlotte menerima Arsen. Tentu membuat kedua orang tuanya terkejut.“Anak muda, kenapa kau terburu-buru melamar putriku? Bukankah aku memberikanmu waktu satu bulan? Apa kau memaksa
Baca selengkapnya

Bab 133. Persiapan Pernikahan

Kabar pernikahan Arsen dan Charlotte sudah terdengar oleh media. Jika dulu pernikahan Mateo dan Miracle menggemparkan para media Milan kali ini pernikahan Arsen dan Charlotte pun membuat pemberitaan yang besar. Ya, pasalnya Arsen Romano memiliki nama yang cukup terkenal dikalangan pembisnis. Ditambah dengan Charlotte yang selama ini memang aktif memimpin perusahaan cabang Geovan Group yang ada di Milan. Semua orang pun turut berbahagia dengan berita pernikahan Arsen dan Charlote.Banyak para media yang meminta keterangan langsung dari Arsen dan Charlotte. Bukan hanya itu, tapi Miracle pun ikut diserang oleh rentetan pertayaan para media. Pasalnya, Arsen adalah sahabat baik dari Mateo, suaminya. Itu kenapa Miracle mau tidak mau harus pasrah jika mendapatkan banyak rentetan pertanyaan dari media. Pemberitaan pernikhan Arsen dan Charlotte masih kurang dalam dua hari. Namun, meski hanya dalam waktu yang baru, dengan mudahnya pemberitaan tentang pernikahan Arsen dan Charlotte berhasil menj
Baca selengkapnya

Bab 134. Siapa Leyna?

Suara dering ponsel terdengar, membuat Miracle yang tengah menonton film kesukaannya langsung mengalihkan pandangannya pada dering ponsel yang tak kunjung berhenti. Sesaat Miracle mengerutkan keningnya kala menatap ponsel Mateo.“Mateo, ponselmu berdering.” Miracle sedikit berteriak kala mengatakan itu agar Mateo yang berada di dalam kamar mandi mendengarnya. Namun sayangnya teriakan Miracle percuma karena Mateo tidak mendenganya. Tidak ada pilihan lain, kini Miracle mengambil ponsel Mateo dan langsung menjawabnya.“Hallo?” sapa Miracle saat panggilan terhubung.“Ini siapa?” Suara wanita dari seberang line terdengar begitu dingin.Kening Miracle berkerut kala mendengar suara wanita. Dia menjauhkan ponsel Mateo dari telinganya, dan menatap ke layar tertera nama Leyna di sana. Miracle berusaha mencoba mengingat nama Leyna. Tapi diingatan Miracle, tidak ada terbersit sedikit pun nama Leyna. Mungkin Leyna adalah rekan bisnis Mateo. Ya, itu adalah yang Miracle pikirkan saat ini.“Maaf, Non
Baca selengkapnya

Bab 135. Hanya Sepupu

“Tuan Mateo.” Gustav menundukan kepalanya kala melihat Mateo keluar dari lift.“Apa meeting sudah di mulai?” tanya Mateo dingin.“Belum, Tuan. Mereka semua menuggu anda,” jawab Gustav memberitahu.Mateo mengangguk singkat. “Sore ini aku akan ke pabrik anggur. Aku ingin tahu perkembangan di sana.”“Baik, Tuan,” jawab Gustav patuh. “Hm, Tuan. Tadi pagi saya mendapatkan telepon dari Nona Leyna yang mencari anda. Beliau menayakan anda sudah tiba di kantor atau belum,” lanjutnya memberitahu.Mateo mengembuskan napas kasar. Sudah berapa kali sepupunya itu tidak henti menghubunginya. Sejak dulu Mateo tidak menyukai obrolan omong kosong. “Biarkan saja. Nanti dia pasti menghubungiku lagi,” ucap Mateo dengan nada acuh.Gustav menganggukan kepalanya. Kemudian Mateo melannjutkan langkah, menuju ruang meeting.“Maaf, membuat kalian menunggu.” Mateo berucap dengan nada datar dan penuh ketegasan kala memasuki ruang meeting.Arsen berdecak tak suka kala melihat Mateo terlambat. Padahal hari ini dia
Baca selengkapnya

Bab 136. Menjelang Pernikahan Arsen dan Charlotte

Charlotte menatap hasil beberapa gaun rancangan dari designer ternama yang khusus mendesign gaun pernikahnnya. Ya, di pernikahannya ini Charlotte memiliki lima gaun pengantin dengan bertaburan batu swarovski dan berlian. Tentu saja ini karena Charlotte menginginkan pernikahannya tampak sempurna. Resepsi yang megah dan besar adalah impian Charlotte. Terutama banyaknya media yang nanti meliput pernikahannya termasuk dalam list yang tidak boleh terlewatkan. Charlotte ingin seluruh orang mengetahui tentang pernikahannya. Sejak dulu Charlotte memang menyukai ketika kehidupannya disorot oleh media.Suara dering ponsel terdengar membuat Charlotte mengalihkan pandangannya, pada dering ponsel itu. Charlotte mengambil ponselnya, dan menatap ke layar. Seketika kening Charlotte berkerut kala melihat nomor Arsen yang muncul di layar ponselnya. Padahal tadi pagi mereka baru saja bertemu untuk fitting gaun pengantin. Tanpa menunggu, Charlotte menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan, sebelum
Baca selengkapnya

Bab 137. Pernikahan Arsen dan Charlotte

Kini Miracle mematut cermin. Tubuhnya telah terbalut oleh gaun berwarna maaron lengan panjang. Gaun ini diberikan sentuhan hiasan brokat. Yang membuat gaun ini begitu sempurna di tubuh Miracle yaitu gaun ini memperlihatkan punggung polos dan indah Miracle. Dengan tubuh yang tinggi, serta make up bold menyempurna penampilannya, membuat Miracle layaknya seperti model-model catwalk. Kehamilan Miracle masih muda. Perutnya masih belum terlihat. Itu kenapa bentuk tubuh Miracle masih sangat indah. Ditambah dengan rambut cokelat panjang yang halus dan berkilau, membuat semua orang akan selalu berdecak kagum melihat penampilan Miracle hari ini.Ya, hari ini adalah hari yang ditunggu oleh Arsen dan Charlotte. Setelah perjuangan Arsen mendapatkan hati Charlotte berakhir dengan manis. Meski berkali-kali Charlotte menolak Arsen tapi akhirnya pria itu mampu meluluhkan hati wanita keras kepala itu. Dan orang yang turut berperan dalam membantu hubungan Arsen dan Charlotte adalah Mateo dan Miracle. Ma
Baca selengkapnya

Bab 138. Pernikahan Arsen dan Charlotte II

“Arsen… Charlotte… Selamat atas pernikahan kalian.” Miracle berseru dengan bahagia seraya memberikan pelukan pada Arsen dan Charlotte bergantian.“Terima kasih, Miracle.” Charlotte menjawab dengan hangat.“Selamat, kau akhirnya mendapatkan wanita yang kau inginkan.” Mateo menepuk pelan bahu Arsen.Arsen tersenyum bangga. “Kau tahu, sejak dulu aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan. Dan aku yakin, Charlotte memang untukku.”Miracle terkekeh mendengar ucapan Arsen. Sedangkan Mateo hanya menatap malas Arsen.“Arsen… Charlotte…” Selena memeluk lengan Sean dan Dominic. Well, tidak ada pasangan membuat Selena akhirnya memutuskan untuk menggandeng langsung kakak laki-laki dan adik laki-lakinya yang tampan. Tidak bisa dipungkiri sejak tadi pun banyak wanita yang berdecak kagum melihat Sean dan Dominic. Sayangnya kedua pria itu, tidak sama sekali menunjukan senyumannya pada para wanita.“Domino—”Dominic menghunuskan tatapan dingin pada Miracle yang selalu memanggilnya Domino.Miracle pun
Baca selengkapnya

Bab 139. Persiapan Ke Indonesia

Miracle menatap list apa saja yang harus dia beli untuk dibawa ke Indonesia nanti. Ya, setelah pernikahan Arsen dan Charlotte, Mateo langsung mengajak Miracle untuk bersiap-siap ke Indonesia. Tentu saja Miracle menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Pasalnya sudah lama Miracle ingin pergi ke Indonesia, negara di mana Ibunya lahir dan dibesarkan. Sejak kecil Miracle pun sering berlibur ke Indonesia. Meski terkenal dengan negara tropis tapi nyatanya keindahan Indonesia membuat Miracle sangat jatuh cinta pada negara yang terkenal keramahannya itu.Ini pertama kalinya Miracle mengunjungi Indonesia bersama dengan seorang pria. Tidak tanggung-tanggung, Miracle langsung mendatangi Indonesia denagn suaminya langsung. Selama ini Miracle tidak pernah membawa seorang pria ke Indonesia. Hidup Miracle terlalu disibukan dengan kuliah dan mengurus bisnisnya sendiri saat masih tinggal di Roma. Namun, sekarang setelah Miracle menikah dan ikut suami menetap di Milan, bisa dikatakan seratus persen hidup
Baca selengkapnya

Bab 140. Welcome Indonesia

Matahari sudah tinggi. Kicauan burung bersahutan menandakan pagi telah menyapa. Kini Miracle tengah mengemasi barang-barang pridi miliknya dan Mateo yang akan dibawa ke Indonesia. Ya, Mateo mengatakan mereka akan berada di Indonesia kurang lebih dua minggu. Semua itu tergantung situasi. Karena meski Mateo menemani Miracle ke Indonesia untuk Babymoon tetap saja Mateo disibukan dengan pekerjaannya. Suaminya itu tetap mengawasi perusahaan dari kejauhan.“Selesai,” ucap Miracle kala dia sudah memasukan barang-barang pribadi miliknya dan Mateo ke dalam koper. Miracle menutup koper itu, dan meletakannya ke dekat jendela, mensejajarkannya dengan deretan koper yang lain.“Miracle, apa kau sudah siap?” tanya Mateo seraya melangkah mendekat ke arah sang istri.“Mateo? Kau tadi dari mana?” Miracle memeluk pinggang sang suami, mendongak menatap suaminya itu penuh dengan lembut dan kasih sayang.“Tadi aku menerima telepon dari Gustav.” Mateo membawa tangannya mengelus lembut sang istri. “Kau ingin
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
20
DMCA.com Protection Status