All Chapters of Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh: Chapter 11 - Chapter 20

30 Chapters

Bab 11

Dibalik sosok Ivan yang dikenal sebagai guru teladan ternyata memiliki sifat yang begitu buruk! Kini pandangan serta penilaian guru-guru terhadap Ivan seketika berubah. "Sudah jelas sekarang, uang yang ada di dalam loker anda menunjukan bukti yang kuat bahwa anda lah yang mencuri uang di TU!" seru Hernomo. Tiba-tiba, Ivan yang mendengar itu tersadar. Lalu, ia balik menatap kepala sekolah yang kini tengah menatapnya dengan marah sekaligus jijik. Merasa itu adalah tuduhan yang begitu keji, Ivan cepat-cepat menggeleng. "Itu fitnah, Pak Hernomo. Itu tidak benar. Saya tidak mengambil uang itu. Pasti ada yang sengaja mau menjebak saya!" balas Ivan tegas tak terima, berusaha membela diri. "Pasti ada orang yang sengaja menaruh uang di dalam loker saya, supaya seolah-olah saya lah yang mengambil uang itu!" kata Ivan lagi sambil menatap rekan gurunya satu persatu. Sebenarnya Ivan menduga jika orang yang menjebaknya tak lain adalah Hernomo sendiri dan Andreaz. Ke
Read more

Bab 12

Hernomo dan Andreaz saling pandang sambil menyeringai. "Akhirnya kali ini kita berhasil mendepak Ivan..." Namun karena tidak mau guru-guru lain curiga, keduanya buru-buru mengondisikan diri kembali. Memasang wajah serius, Hernomo menatap guru-guru satu persatu seraya berkata, "Untuk kalian semua, jangan tiru i'tikad buruk yang dilakukan oleh Pak Ivan ini! Mengerti!?" Mendengar itu, semua guru mengangguk. Sementara Ivan bergeming, merasa sudah tak bisa membela diri lagi. Akhirnya, dengan menahan amarah dan kekecewaan, dibawah tatapan jijik dan sinis para guru-guru, Ivan mengemasi barang-barang di atas meja miliknya. Di lorong, ketika Ivan tengah melangkah hendak pergi dengan membawa tas beserta buku-bukunya seruan seorang perempuan menahan langkahnya. Ivan seketika berbalik. Nampak Silvia tengah bergegas mendekat. "Sangat disayangkan sekali sebab Pak Ivan harus pergi, dipecat dari sekolah ini,"ucap Silvia dengan suara parau begitu tiba di hadapan Ivan.Mendengar itu, I
Read more

Bab 13

Mendengar nama Marco disebut, Ivan merasa ada yang tidak beres. Demikian, pasti preman-preman itu adalah suruhan Marco. Apalagi Marco yang dendam mengancam dirinya jika akan membalas perbuatannya waktu di lobi Malice Inc itu. Jika orang lain yang dihadang belasan preman yang semuanya memiliki tampang garang seperti saat ini akan langsung ketakutan. Juga gentar pastinya. Tapi tidak dengan Ivan yang tetap berdiri tenang. Bagaimana tidak tenang? Ia bahkan bisa dengan mudah melumpuhkan mereka semua saat ini juga. Di titik ini, Ivan teringat bagaimana posisi Marco di mata Susan dan tekanan yang dihadapi olehnya dari Paman dan sepupunya. Tiba-tiba, Ivan menyipitkan mata. Ia melihat logo naga pada lengan salah satu preman. Lalu, ia teringat sesuatu... Ivan buru-buru mengkondisikan diri, lalu menatap satu persatu preman-preman itu dengan memasang wajah dingin. "Jika kalian ingin membunuhku, lakukan di markas kalian. Jangan di sini!" seru Ivan lantang. Iv
Read more

Bab 14

Seorang perempuan yang merupakan pelayan hotel tengah menuangkan wine ke dalam dua gelas. Satu untuk Marco dan satunya lagi untuk Susan. "Silahkan, tuan," pelayan itu mempersilahkan dengan sopan dan segan, kemudian ia beralih menatap Susan. "Silahkan, nona." Setelah itu, pelayan hotel pergi dari kamar tersebut. Melihat Susan yang tak kunjung menyentuh minuman, Marco tergelak, "tenang saja. Aku tak menaruh sesuatu pada minumanmu kok." Susan mengerjap, tiba-tiba teringat akan perbuatan Marco pada malam itu yang menaruh obat afrodisiak pada minumannya yang membuat ia terbakar gairah. Tentu hal itu membuatnya jadi curiga dengan pria itu sekarang. Apalagi dalam situasi seperti ini... "Katakan cepat apa penawaran terakhirmu yang akan kau berikan padaku!" Susan buru-buru berkata demikian sebab menginginkan urusannya dengan Marco cepat selesai dan ia bisa pergi, lalu memastikan keadaan Ivan. Pasalnya ia tak nyaman, merasa Marco memiliki niat jahat kepadanya. "M
Read more

Bab 15

"Bagaimana bisa kau tahu nama boss besar kami? Ketua Naga Hitam? Apakah ... kau mengenalnya?" tanya kepala preman bingung sekaligus heran. Tapi ia buru-buru menggeleng. Mana mungkin pria biasa sepertinya mengenal ketua mafia Naga Hitam yang notabene adalah salah seorang yang berkuasa dan paling disegani di negara ini! Ivan tersenyum kecut melihat kepala preman bersikap demikian. Tentu ia tidak hanya sekadar mengenal ketua mafia Naga Hitam. Justru, Delon bekerja kepada keluarga Graha. Tugasnya adalah sebagai pengawal pribadi anggota keluarga besar Graha, menjaga pesta serta acara yang diadakan oleh keluarga Graha dan penyelesai konflik-konflik yang berhubungan dengan dunia bawah. Demikian, Delon begitu tunduk dan patuh pada dirinya yang merupakan pewaris keluarga Graha. "Sebaiknya kau hubungi Delon saja, boss besar kalian untuk membuktikan ucapanku ini benar atau tidak!" Tiba-tiba, Ivan berujar kembali yang membuat lamunan kepala preman buyar.Kini semua orang menat
Read more

Bab 16

Namun tiba-tiba Delon yang tak lain adalah ketua mafia Naga Hitam terperanjat begitu melihat apa yang tengah kepala preman lakukan kepada Ivan. Apa dia sudah gila? Dia mau menembak pewaris keluarga Graha?Terang saja Delon langsung naik pitam. Sementara kepala preman nampak kebingungan melihat boss besarnya bersikap demikian, juga memanggil Ivan dengan sebutan 'tuan muda'? Kini kepala preman masih mengarahkan moncong pistol ke arah Ivan. Ia masih belum memahami apa yang tengah terjadi. Masih mencerna. Di titik ini, Delon mendelik ke arah kepala preman, "Apa yang kau lakukan bodoh!?" bentak ketua mafia Naga Hitam selagi berjalan mendekat ke arahnya. Hal tersebut membuat kepala preman terlonjak kaget. Apa yang ia lakukan? tanya kepala preman dalam hati seakan kepada dirinya sendiri. Dengan masih mendelik, Delon membentak kepala preman itu kembali begitu tiba di hadapannya. "Turunkan pistolmu bodoh!" Mendapatkan perintah dari boss besarnya langsung, kepala
Read more

Bab 17

Delon berbalik menatap tajam kepala preman. "Panggil anak buahmu yang lain dan segera meluncur ke hotel Paradise! habisi Marco dan para pengawalnya di sana!" titah Delon dengan suara menggelegar. Tanpa pikir panjang, tanpa banyak tanya, kepala preman mengangguk dan buru-buru berlari untuk segera melaksanakan perintah boss besarnya. Sementara Ivan dan Delon buru-buru melangkahkan kakinya keluar dari markas. "Maaf jika saya lancang, tuan muda," ucap Delon selagi berjalan dengan bergegas di samping pewaris keluarga Graha tersebut, "siapakah perempuan yang hendak tuan muda selamatkan ini dari tangan Marco?" Ivan menoleh cepat ke arah Delon tanpa menghentikan langkahnya dan menjawab, "Susan, CEO Malice Inc," Delon mengernyitkan kening, lalu lanjut berkata, "apakah perempuan itu begitu berarti bagi anda tuan muda? Apakah kalian berdua memiliki hubungan? Sebab perempuan itu sampai rela mengorbankan diri demi anda!" Ivan mendengus dingin, tak ada waktu untuk menjelask
Read more

Bab 18

Mendapati hal itu, Susan memilih tak membalas perkataan Marco dan kian menahan pintu kamar mandi dengan kuat. Sebelumnya, Marco telah berusaha melepaskan pakaian dan nyaris saja melecehkannya. Tentu saja Susan merasa jijik mendapatkan perlakuan seperti itu dari Marco. Dibawah perasaan jijik dan muak, tiba-tiba ia memiliki ide untuk menghindar dengan izin ke kamar mandi. Untungnya Marco memperbolehkannya, meskipun sepertinya sedikit curiga. Apalagi saat ia membawa tas ke dalam kamar mandi.Tapi ia beralasan akan melakukan bersih-bersih diri terlebih dahulu sebelum bercinta dengan Marco. Mendengar itu, Marco jadi merasa senang sekaligus spesial. Susan sengaja berlama-lama di dalam kamar mandi. Ia menggunakan kesempatan itu menghubungi orang-orang terdekatnya untuk meminta bantuan. Meskipun ia sadar bahwa apa yang ia lakukan ini sangat beresiko sebab ia telah membuat perjanjian dengan Marco, tapi ia benar-benar akan mengambil setiap kesempatan yang ada supa
Read more

Bab 19

"Apa benar jika kau sedang bersama seorang wanita di hotel milik kita, Marco?!" sembur Ayahnya begitu panggilan tersambung. Mendapatkan nada yang begitu menggelegar, Marco buru-buru menjauhkan ponsel dari telinga sesaat sebelum kemudian menempelkan di telinganya lagi. Namun, tiba-tiba ia menautkan kedua alisnya. "Bagaimana Ayah bisa tahu? Ayah tau dari mana?" "Tak penting Ayah tahu mengenai hal itu dari mana!" potong Darius dengan mulut berbusa, "siapa kah wanita yang sedang bersamamu itu Marco!?" Marco menghembuskan napas kasar, lalu menjawab, "Susan. CEO Malice Inc, Yah." "Apa?! Susan? CEO Malice Inc?" ulang Darius hendak memastikan yang langsung dibenarkan Marco. Selama sesaat, hening di sebrang sana. "Sekarang, Ayah minta, lepaskan Susan tanpa menyentuh dia sedikit pun! Lakukan segera, Marco!" bentak Darius setelah terdiam sebentar. Sontak saja, Marco terperanjat! Ada apa dengan Ayahnya? Kenapa tiba-tiba Ayahnya menyuruhnya untuk melepaskan Susan? Apa yang tel
Read more

Bab 20

Sementara itu, para karyawan hotel Paradise tengah dilanda panik sekaligus bingung setelah pemilik hotel yang tak lain adalah Ayahnya Marco, Darius Sidharta menyuruh mereka untuk segera menuju kamar yang sedang ditempati Marco dan mencegahnya untuk berbuat sesuatu kepada Susan. Tentu saja hal itu membuat mereka dilema, bagaimana tidak, mereka bingung antara menuruti perintah dari Ayah atau anaknya. Pasalnya, sama-sama harus dipatuhi. Namun, jika harus memilih, jelas mereka akan patuh pada Darius Sidartha. Belum sempat mereka menuju kamar dimana Marco dan Susan berada, iring-iringan mobil mewah datang dan berhenti di halaman hotel. Hal tersebut menarik perhatian semua orang. Lalu, turun Ivan, Delon dan preman-preman dari dalam mobil-mobil tersebut.Setelah itu, rombongan bergegas masuk ke dalam hotel. Melihat kedatangan mereka, semua karyawan hotel terkejut sekaligus ketakutan. Bagaimana tidak? Dengan perawakan mereka yang terlihat garang dan menyeramkan, pasti merek
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status