Semua Bab Dimanja Suami Pembawa Sial: Bab 341 - Bab 350

359 Bab

Bab 341

Tiffany tertegun sejenak, lalu segera mengerti. Dia biasanya memang hanya suka mengenakan celana jin dan kaus putih, tetapi sekarang dia sedang berada di luar. Dia datang untuk menemani Sean pesta keluarga bangsawan, pakaiannya tentu saja tidak boleh terlalu santai. Jika tidak, dia pasti akan menerima ejekan seperti yang dilakukan Cathy tadi.Dia menuangkan semua isi koper itu keluar dengan cemberut. Pakaiannya terlihat indah, jelas merupakan merek internasional yang dirancang dengan sangat cermat. Gaunnya juga cantik dan sepatunya berkilauan, tetapi hak sepatunya tidak terlalu tinggi. Kelihatan jelas, Sean juga menyadari dia jarang memakai sepatu hak tinggi.Namun, saat melihat tumpukan parfum dan kosmetik itu, Tiffany merasa ragu. Dia tidak berdandan. Dia menatap Sean dengan ekspresi meringis. "Aku agak menyesal nggak mengajak Kak Rika ke sini."Saat bepergian sebelumnya, Tiffany sudah berkata akan mengajak Rika jika mereka bepergian lagi. Sebelum datang berangkat ke sini, dia memang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 342

Tiffany yang memang sudah merasa malu, wajahnya makin memerah dan panas saat mendengar Sean memanggilnya dengan suara yang begitu memikat. Dia pun menundukkan kepala dengan malu-malu dan berkata dengan suara yang lembut, "Sayang ....""Hm ...."Sean mengernyitkan alis, lalu menyerahkan handuk pada Tiffany. "Kamu pergi memperbaikinya di kamar mandi."Tiffany langsung tertegun sejenak. Melihat ekspresi Sean yang agak aneh, dia langsung merasa ada yang tidak beres. Dia pun menatap Sean dengan ragu dan bertanya, "Sayang, kamu nggak ... membuatku terlihat sangat jelek, 'kan?"Sean menggelengkan kepalanya. "Nggak jelek."Bagi Sean, Tiffany adalah bidadarinya. Seperti apa pun penampilan Tiffany, dia tidak merasa Tiffany jelek.Tiffany mengambil handuk itu dan masuk ke kamar mandi. "Argh! Sean!"Mendengar suara Tiffany yang histeris dari kamar mandi, Sean berdeham pelan dan membuka pintu kamar. "Coba tanyakan apa ada pelayan di rumah Keluarga Japardi yang ahli dalam merias wajah."...."Kamu s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 343

Tiffany langsung tertegun sejenak saat ditanya tentang ibunya. Dia menatap Bronson dengan ekspresi bingung, "Kamu bertanya ... tentang ibuku?"Sean menerima cangkir teh yang dihidangkan pelayan, lalu tersenyum pada Bronson. "Pak Bronson, istriku ini yatim piatu. Dia dibesarkan oleh paman dan bibinya sejak kecil, dia nggak punya orang tua."Bronson langsung tertegun dan ekspresinya terlihat canggung. "Kalau begitu ... maaf, aku sudah terlalu lancang."Mendengar perkataan Bronson, Derek pun mengamati Tiffany dari atas ke bawah sambil mengelus janggutnya. "Hm. Memang sangat mirip."Tatapan dari kedua pria itu membuat Tiffany merasa tidak nyaman, tetapi dia hanya bisa menundukkan kepala dan tidak berani berbicara.Sean menganggukkan kepalanya sedikit dan tersenyum. "Apa yang Pak Derek katakan, aku nggak terlalu paham.""Nggak apa-apa. Haha."Derek tersenyum dan berkata, "Istrimu sangat mirip dengan seseorang yang pernah ada di Keluarga Japardi, jadi Bronson baru lancang menanyakan tentang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 344

"Bagaimana pendapat Pak Bronson tentang dirinya?" tanya Sean.Mendengar perkataan itu, tatapan Bronson langsung menjadi tajam.Namun, Derek yang berada di samping Bronson hanya tersenyum ramah. "Jangan emosi."Setelah mengatakan itu, Derek tersenyum pada Sean. "Aku yang meminta Cathy untuk mengundangmu menghadiri pesta ulang tahun Bronson kali ini. Sebenarnya masalah ini juga bukannya nggak ada jalan keluarnya. Beberapa hari lagi, kami akan mengumumkan sebuah rahasia Keluarga Japardi yang sudah kami simpan selama bertahun-tahun di pesta ulang tahun Bronson.""Siapa pun yang bisa membantu kami memecahkan rahasia ini, berarti sudah sangat membantu Keluarga Japardi. Kami akan memberikan hak istimewa pada orang itu untuk memerintah Keluarga Japardi melakukan satu hal yang kami mampu."Derek yang rambutnya sudah memutih semua itu mengelus janggutnya dan tersenyum pada Tiffany dan Sean, lalu melanjutkan, "Keluarga Japardi punya prinsip sendiri, uang dan relasi nggak bisa membuat kami melangg
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 345

Setelah mendengar penjelasan Sean, Tiffany baru mengerti dia sudah terjebak dalam permainan Derek. Dia cemberut dan mengeluh, "Para pebisnis ini terlalu licik."Tiffany menggesekkan kepalanya ke pelukan Sean dengan ekspresi sedih. "Sayang, apa tadi aku salah bicara?"Sikap Tiffany yang manja membuat Sean menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Dia pun mengangkat tangannya dan mengelus kepala Tiffany dengan lembut. "Ini juga bukan salahmu. Meskipun kamu nggak bicara, arti dari perkataan Derek pun tetap sama. Bedanya hanya ada yang mengiakan atau nggak saja."Tiffany cemberut karena hatinya masih terasa tidak nyaman. "Kalau begitu, kelak aku nggak akan sembarangan bicara lagi. Orang-orang kaya ini terlalu menakutkan."Sean tersenyum dan mencium bibir Tiffany yang lembut. "Aku juga orang kaya, apa aku menakutkan?"Saat mengatakan itu, tatapan mata Sean makin menggoda dan berbahaya. Tiffany yang ketakutan melihat tatapannya seperti itu segera bangkit dari pelukannya dan melangkah mundur s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 346

Tiffany memutuskan untuk tinggal bersama Sean dan tidak akan berpisah selamanya.....Saat menggandeng tangan Tiffany dan membawanya ke restoran Keluarga Japardi, Sean melihat restoran itu sudah penuh dengan orang. Kelihatan jelas, Keluarga Japardi mengundang banyak tokoh terkenal dari dunia bisnis dan politik dari seluruh dunia pada ulang tahun Bronson kali ini. Semua orang yang hadir adalah orang terkemuka di kota mereka masing-masing.Pelayan memandu Sean dan Tiffany menuju tempat duduk yang tertera dengan nama mereka.Sean memiliki bisnis besar di dunia barat, sehingga dia langsung diajak orang di sebelah kirinya untuk memulai perbincangan bisnis begitu dia duduk.Tiffany duduk dengan tenang dan mengamati sekelilingnya, berusaha untuk tidak mengganggu Sean membicarakan bisnis. Di sebelah kirinya adalah Sean, sedangkan di sebelah kanannya adalah seorang pria yang mengenakan jas hitam dengan garis emas.Pria itu menoleh dan tersenyum pada Tiffany. "Wah. Kelinci putih, apa kabar?"Tif
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 347

Merasa kepala pria asing bersentuhan dengan kepalanya, jantung Tiffany langsung berdebar dan wajahnya menjadi pucat. Tangannya yang sedang memegang ponsel pun mulai bergetar karena panik. Dia segera menggeser kepalanya, tetapi malah salah arah karena terlalu terburu-buru. Kepalanya malah membentur kepala Xavier dengan keras.Xavier memegang kepalanya dan merintih kesakitan. "Kelinci putih, aku cuma lihat percakapanmu dengan temanmu, apa perlu membalas dendam begitu?"Suara Xavier lumayan keras sampai hampir semua orang di meja panjang itu melihat ke arah mereka. Orang-orang di sekitar mereka mulai berkomentar."Dia itu tuan muda dari Keluarga Lohan di Kota Zimbab, Xavier. Dia itu playboy yang terkenal.""Siapa itu yang di sampingnya? Pacar barunya?""Tapi, penampilannya terlalu kampungan. Wajah bulat dan mata bulat, kelihatan seperti kutu buku. Apa tuan muda Keluarga Lohan punya selera seperti ini?""Hahahahaha!"Semua orang langsung tertawa terbahak-bahak.Jayla yang duduk di samping
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 348

Jayla cemberut, lalu kembali memelototi Tiffany dengan marah. "Aku pasti akan membalas dendam ini. Nggak pernah ada orang yang berani berdebat denganku."Xavier mengelus kepala Jayla. "Bibi Nancy benar-benar sudah terlalu memanjakanmu."....Setelah semua orang menunggu di restoran sekitar sepuluh menit, Derek akhirnya duduk di kursi utama dengan dibantu oleh Bronson."Maaf sudah membuat kalian menunggu lama. Sebenarnya, banyak anak muda sekarang yang belum makan malam di waktu ini. Tapi, tubuhku yang sudah tua ini nggak seperti dulu lagi, jadi harus makan dan beristirahat lebih awal. Maaf merepotkan kalian," kata Derek.Xavier tersenyum dan berkata, "Nggak merepotkan. Kita harusnya ikut belajar cara hidup orang tua. Sekarang kita berada di rumah Keluarga Japardi, tentu saja harus menyesuaikan diri dan mempelajari kebiasaan baik dari Keluarga Japardi."Kata-kata Xavier ini membuat Derek merasa sangat senang. Dia melambaikan tangannya. "Baiklah kalau begitu. Aku nggak akan banyak bicara
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 349

Keterampilan memasak koki Keluarga Japardi sangat hebat. Setiap hidangannya bahkan lebih lezat dari masakan koki di Restoran Imperial milik Mark.Usai makan malam, seorang pelayan bertanya menu apa yang paling disukai Tiffany. Gadis itu bertopang dagu di meja dan memandangi piring-piring kosong di sana. Dia membayangkan hidangan yang disantapnya tadi, ragu-ragu untuk menjawab.Akhirnya, Tiffany mendongak dan menjawab pelayan dengan ekspresi memelas, "Anu ... apa aku boleh jawab kalau aku menyukai beberapa hidangan hari ini, lalu yang lain besok, dan sisanya lusa?"Pelayan itu mengerucutkan bibirnya dan membalas dengan canggung, "Sepertinya ... nggak bisa."Sean duduk di kursinya dan memandangi wajah dilema gadis itu. Senyuman di wajahnya tidak kunjung lenyap.Akhirnya, pria itu memberikan solusi dengan berkata sambil tersenyum tipis, "Katakan saja pada tuanmu kalau Tiffany menyukai semua hidangan malam ini.""Tapi ...." Pelayan itu ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Baiklah.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 350

Derek tersenyum tipis dan berucap, "Di mataku, ini bukan bodoh, tapi polos dan murni."Usai berkata demikian, Derek menghela napas dan melanjutkan, "Sepertinya gadis dilindungi dengan baik sejak kecil. Orang tua angkatnya menyayanginya dan ... Sean juga memanjakannya. Kalau putrimu dan Nancy seberuntung itu, aku bisa tenang.""Hachooo!" Tiffany bersin dengan keras di taman.Sean mengernyit. Dia lalu melepas jas dan menyampirkannya ke bahu gadis itu. "Dingin?" tanyanya."Sedikit," sahut Tiffany sambil mengangguk."Kita sudah jalan santai selama satu jam," ujar Sean. Dia berjalan pelan di jalan setapak dengan memasukkan satu tangan di saku. Bayangan punggungnya membentang panjang di bawah sinar rembulan dan lampu taman.Sean menatap wajah Tiffany dengan sorot lembut dan berucap, "Satu jam seharusnya cukup untuk mencerna makanan di perutmu. Kamu mau kembali atau terus mencerna?"Wajah Tiffany langsung memerah. Dia bergumam dengan gugup, "Ka ... kapan aku bilang mau mencerna isi perut? Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
313233343536
DMCA.com Protection Status