Home / Romansa / Dimanja Suami Pembawa Sial / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Dimanja Suami Pembawa Sial: Chapter 331 - Chapter 340

345 Chapters

Bab 331

Suasana sunyi senyap. Semua orang yang ada di lereng gunung berhenti bergerak. Yang terdengar hanya suara angin dan kicauan burung.Julie membuka mulutnya, terkejut melihat Samuel yang berlutut di depan Zara. "Samuel, kamu....""Julie, maafkan aku." Samuel menatapnya dengan wajah penuh penyesalan."Dulu aku kira aku menyukaimu. Aku kira aku akan selalu menyukaimu dan menjagamu .... Sampai akhirnya aku bertemu Zara."Samuel menatap Zara dengan tatapan yang serius dan penuh ketulusan. "Setelah bertemu Zara, aku baru sadar, di dunia ini ada gadis yang begitu memesona. Dia cantik, imut, lembut. Julie, jangan salahkan aku karena nggak setia. Kamu benaran nggak mirip dengan wanita."Samuel bahkan enggan untuk menatap Julie lebih lama. "Selain cantik, sifat dan cara berpikirmu terlalu seperti pria. Mungkin ini karena kamu tumbuh tanpa didikan ibu.""Jangan bicara omong kosong!" Julie maju dengan cepat dan langsung meraih kerah baju Samuel. "Coba kamu ulangi perkataanmu lagi!"Kehilangan ibu se
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab 332

Julie berlari ke depan dan meraih kerah baju Samuel, lalu mengayunkan tinjunya dengan keras.Samuel pun melawan dan menghindar. Julie terus mengikutinya dan terus menghujaninya dengan tinju."Awas!" Saat keduanya sudah dekat dengan tebing, Tiffany segera menarik lengan Julie. Sementara itu, Julie menarik Samuel. Keduanya tergantung di tebing.Di bawahnya adalah jurang yang curam. Namun, kekuatan Tiffany terlalu kecil. Dia sama sekali tidak bisa menarik kedua orang itu."Biar aku saja." Mark menggantikan posisi Tiffany. Dia memegang tangan Julie dan menariknya ke atas.Charles dan Zara juga membantu. Namun, Julie dan Samuel sama-sama terluka. Karena kejadian ini, acara terpaksa dihentikan lebih awal."Perjalanan kali ini benar-benar nggak lancar." Setelah duduk di bus yang akan kembali ke Kota Aven, Lucy bersandar di jendela sambil mengeluh.Hari pertama kebakaran. Hari kedua mendaki gunung, lalu Julie dan Samuel hampir jatuh dari tebing."Lain kali sebelum mengadakan acara, harus lihat
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab 333

"Ahhhhh!!!""Sakit sekali!!!"Di ruang bawah tanah klinik Charles, Zara dikurung dalam ruangan sempit seperti penjara. Dia memegang kepalanya dengan kesakitan, berguling-guling di lantai.Meskipun dipisahkan oleh pintu besi yang tebal, Tiffany bisa merasakan keputusasaan dan penderitaan dalam jeritannya yang menyayat hati.Wajah Tiffany menjadi pucat. Dia menatap Charles dan bertanya, "Apa ... nggak ada cara lain?""Nggak ada." Charles memejamkan mata. Wajahnya terlihat agak pasrah. "Kita sudah melakukan banyak cara untuk memblokir sinyal di sini, tapi kita masih belum bisa memotong semua sinyal seperti yang kita lakukan di pegunungan."Dengan ekspresi serius, Charles membolak-balikkan dokumen di tangannya. "Cip yang ditanam di otaknya sudah terlalu lama hingga hampir menyatu dengan darahnya. Sangat sulit untuk dikeluarkan.""Satu-satunya cara untuk menghentikan rasa sakitnya dan membebaskannya dari kendali mereka ...." Charles menutup dokumen. "Adalah dengan menghancurkan terminal kon
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab 334

"Nggak ada yang peduli pada hidup dan matiku, nggak ada yang peduli pada perasaanku. Mereka pikir ini sudah takdirku. Aku mirip dengan Faye, jadi aku harus jadi penggantinya .... Aku nggak ingin kembali!"Usai berbicara begitu, Zara mendongak menatap Tiffany dengan mata memerah. "Sebenarnya aku sangat senang karena kamu mau menganggapku sebagai keluarga. Meskipun semua itu nggak nyata, aku tetap senang. Aku punya kakak sekarang."Air mata Zara terus mengalir. "Janji padaku. Kalau nggak ada cara untuk menyelamatkanku, bunuh saja aku."Tiffany memeluk Zara. Dia sangat terkejut dengan perkataan Zara. Dia menggigit bibirnya. Adegan seperti ini biasanya hanya ada di drama dan novel, tetapi malah terjadi di dunia nyata. Hidup yang sangat menyedihkan.Tiffany teringat para pertemuan pertamanya dengan Zara. Saat itu, Zara sangat angkuh, dingin, sempurna, cantik. Dengan beberapa kata darinya, Zara membuat Tiffany merasa mereka bukan berasal dari dunia yang sama.Namun, Tiffany tidak tahu bahwa
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab 355

Setelah pulang dari klinik Charles, Tiffany merasa sangat tidak nyaman sepanjang perjalanan pulang. Sosok Zara yang berguling-guling kesakitan di tanah terus terngiang-ngiang di benaknya. Zara menarik rambutnya, membenturkan kepalanya dengan keras ke lantai dan dinding.Jika tidak ada Charles di sana, Tiffany tidak akan sanggup menghentikannya sendirian. Rasa sakit itu sampai membuat orang ingin mati!Tiffany diam-diam mengepalkan tangannya. Sebelum bertemu Zara, Sean selalu mengatakan bahwa kakaknya adalah wanita yang baik dan lembut.Tiffany tidak menyangka kakak Sean yang bahkan rela pulang dari luar negeri saat sedang berbisnis, hanya demi merayakan ulang tahun Sean … ternyata sekejam ini.Mungkin, orang yang sudah mengalami rasa sakit dan kebencian yang sebenarnya akan mengalami perubahan drastis seperti ini ....Tiba-tiba, di telinganya terngiang perkataan Zara. Wanita itu menggenggam tangannya dan berkata, "Janji padaku, jangan pernah temui kakak Sean. Kamu nggak boleh ke sana.
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab 336

Suara Sean terdengar rendah dan menggoda, dengan sedikit kenakalan di ujung kalimatnya.Tiffany memanyunkan bibirnya, lalu meniru Sean yang suka mencubit pipinya. Dia mencubit pipi Sean sambil menyahut, "Aku bukan jarum perak. Aku nggak mungkin tahu mana gelas yang beracun dan mana yang nggak."Sean tersenyum, lalu memberikan ciuman di wajahnya. "Tapi, kamu sendiri yang bilang ingin melindungiku. Ini juga pertama kalinya aku pergi jauh. Semua demi adikmu, Zara. Bukankah kamu seharusnya menemaniku?"Tiffany mencebik dan akhirnya setuju. Sebenarnya, dia tahu Sean hanya ingin membawanya jalan-jalan dan menyegarkan pikiran. Tiffany memang butuh sedikit hiburan."Gimana kondisinya sekarang?" tanya Sean. Ketika melihat Tiffany setuju, Sean mengecup pipinya lagi dengan lembut."Kondisinya ... sangat buruk." Tiffany mengatupkan bibirnya, lalu menceritakan kondisi Zara yang baru dilihatnya."Aku nggak tega melihatnya seperti ini." Tiffany menunduk sambil menghela napas dalam-dalam. Kemudian, di
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab 337

Sebelum pergi ke Elupa, Tiffany menghadiri kelas dulu. Dia ingin meminta maaf kepada dosennya. Setengah bulan lalu, dia mengambil cuti karena kondisinya yang tidak sehat. Sekarang, dia harus mengambil cuti lagi selama satu minggu tiga hari.Dosen tidak terkejut lagi. "Tiffany, biar kuingatkan ya. Setelah cuti sepuluh hari ini, kamu akan langsung menghadapi ujian akhir. Semester lalu, kamu mendapat nilai sempurna di semua mata pelajaran. Kalau nilaimu turun kali ini, aku nggak bisa memaafkanmu lho!"Tiffany yang merasa malu hanya bisa tersenyum kepada dosennya."Ya, aku tahu.""Jangan cuma tahu!" Dosen meliriknya dengan tatapan tajam. "Jangan lupa bawa buku pelajaran supaya kamu bisa belajar!"Tiffany mengangguk serius dan mengingat semua nasihat dosennya. Setelah pulang dan mengemas barang, Tiffany pun memasukkan buku-buku pelajaran ke dalam koper dengan patuh.Rika sampai heran melihatnya. "Nyonya, kamu ke Elupa untuk berlibur, 'kan? Kenapa ...." Kenapa harus bawa buku pelajaran? Apa n
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab 338

Tiffany terkejut, lalu mendongak menatap Sean. "Dia bilang, kamu beli banyak. Banyak apa?"Sean meletakkan satu tangan di depan mulut, lalu batuk dengan pelan. "Waktunya berangkat."Tiffany menatapnya dengan curiga. Kemudian, dia menoleh menatap Rika yang masih mengemas barang.Rika menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa dia tidak tahu apa-apa. Sean merasa agak canggung dan melirik Rika. "Aku panggil Pak Sofyan dulu untuk angkat koper."Setelah itu, Sean bergegas berbalik dan pergi. Tiffany hanya bisa merenung. Apa pria ini sedang menyembunyikan sesuatu darinya?....Sebelum berangkat, Tiffany memeriksa jarak dari Kota Aven ke Kota Idali di peta. Menurut perkiraannya, mereka seharusnya akan transit di Kota Sleba.Namun, Sean malah membawanya melalui jalur VIP dan naik pesawat pribadi. Ini pertama kalinya Tiffany naik pesawat, bahkan pesawat pribadi.Di dalam pesawat, Tiffany tidak bisa menutupi rasa senangnya. Dia mengenakan sabuk pengaman dengan kencang, lalu duduk di kursi sambil
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 339

Sean menjulurkan tangan dan berjabat tangan dengan Cathy dengan ringan. "Halo.""Mobil kami di sana." Cathy menunjuk menunjuk ke mobil di belakangnya dengan anggun. Kemudian, dia berbalik dan memimpin jalan.Karena Chaplin dan Sofyan yang membawa koper agak lambat, Sean berbalik untuk membantu mereka. Jadi, Cathy berjalan di depan bersama Tiffany.Cathy tidak menyembunyikan kebenciannya kepada Tiffany. "Bisnis Pak Sean di Elupa begitu besar. Aku kira orang sukses seperti dia akan lebih mengikuti kata hati.""Tapi, ternyata Pak Sean sama seperti orang lain. Demi kepentingannya sendiri, dia memilih untuk bersama wanita sepertimu."Kemudian, Cathy memandang Tiffany dengan sinis dari atas hingga bawah. "Di kota kalian, kamu seharusnya termasuk sosok sosialita, 'kan? Kenapa pakaiannya begitu sembarangan?"Tiffany merasa bingung. Dia mengernyit dan bertanya, "Sosialita?""Ya." Cathy tersenyum dingin. "Kamu sangat kurus dan nggak punya daya tarik. Kamu bisa menikahi pria seperti Pak Sean past
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 340

Tiffany mengangguk, lalu turun dari mobil. Di luar mobil, suasananya sangat berbeda.Tiffany tidak menyangka, di tanah asing ini, dia bisa melihat bangunan yang begitu klasik dan penuh nuansa kuno. Bangunannya besar dan megah, seperti istana kuno, bahkan bisa dibilang seperti kastil. Gunung buatan, aliran sungai kecil, halaman, lorong berukir, dan taman yang hijau.Tiffany sampai curiga dia salah tempat. Tempat ini ... bukan lokasi syuting? Jika bukan karena orang-orang yang mengenakan setelan jas berlalu-lalang di dalam bangunan, dia pasti mengira dirinya telah melakukan perjalanan waktu!Seperti mengetahui pemikiran Tiffany, pelayan Keluarga Japardi mulai memberi penjelasan sambil memimpin jalan, "Tuan tua kami sangat menyukai benda-benda bergaya klasik, jadi tuan besar kami membangun rumah seperti ini untuknya."Tiffany terpana melihat semuanya, lalu berkata dengan takjub, "Tuan Besar Keluarga Japardi sangat berbakti ya?""Tentu saja!" Pelayan itu tersenyum lebar dan melanjutkan, "T
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
PREV
1
...
303132333435
DMCA.com Protection Status