Share

Bab 336

Penulis: Clarissa
Suara Sean terdengar rendah dan menggoda, dengan sedikit kenakalan di ujung kalimatnya.

Tiffany memanyunkan bibirnya, lalu meniru Sean yang suka mencubit pipinya. Dia mencubit pipi Sean sambil menyahut, "Aku bukan jarum perak. Aku nggak mungkin tahu mana gelas yang beracun dan mana yang nggak."

Sean tersenyum, lalu memberikan ciuman di wajahnya. "Tapi, kamu sendiri yang bilang ingin melindungiku. Ini juga pertama kalinya aku pergi jauh. Semua demi adikmu, Zara. Bukankah kamu seharusnya menemaniku?"

Tiffany mencebik dan akhirnya setuju. Sebenarnya, dia tahu Sean hanya ingin membawanya jalan-jalan dan menyegarkan pikiran. Tiffany memang butuh sedikit hiburan.

"Gimana kondisinya sekarang?" tanya Sean. Ketika melihat Tiffany setuju, Sean mengecup pipinya lagi dengan lembut.

"Kondisinya ... sangat buruk." Tiffany mengatupkan bibirnya, lalu menceritakan kondisi Zara yang baru dilihatnya.

"Aku nggak tega melihatnya seperti ini." Tiffany menunduk sambil menghela napas dalam-dalam. Kemudian, di
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
.........romantis...so sweet...semoga kalian selalu bahagia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 337

    Sebelum pergi ke Elupa, Tiffany menghadiri kelas dulu. Dia ingin meminta maaf kepada dosennya. Setengah bulan lalu, dia mengambil cuti karena kondisinya yang tidak sehat. Sekarang, dia harus mengambil cuti lagi selama satu minggu tiga hari.Dosen tidak terkejut lagi. "Tiffany, biar kuingatkan ya. Setelah cuti sepuluh hari ini, kamu akan langsung menghadapi ujian akhir. Semester lalu, kamu mendapat nilai sempurna di semua mata pelajaran. Kalau nilaimu turun kali ini, aku nggak bisa memaafkanmu lho!"Tiffany yang merasa malu hanya bisa tersenyum kepada dosennya."Ya, aku tahu.""Jangan cuma tahu!" Dosen meliriknya dengan tatapan tajam. "Jangan lupa bawa buku pelajaran supaya kamu bisa belajar!"Tiffany mengangguk serius dan mengingat semua nasihat dosennya. Setelah pulang dan mengemas barang, Tiffany pun memasukkan buku-buku pelajaran ke dalam koper dengan patuh.Rika sampai heran melihatnya. "Nyonya, kamu ke Elupa untuk berlibur, 'kan? Kenapa ...." Kenapa harus bawa buku pelajaran? Apa n

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 338

    Tiffany terkejut, lalu mendongak menatap Sean. "Dia bilang, kamu beli banyak. Banyak apa?"Sean meletakkan satu tangan di depan mulut, lalu batuk dengan pelan. "Waktunya berangkat."Tiffany menatapnya dengan curiga. Kemudian, dia menoleh menatap Rika yang masih mengemas barang.Rika menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa dia tidak tahu apa-apa. Sean merasa agak canggung dan melirik Rika. "Aku panggil Pak Sofyan dulu untuk angkat koper."Setelah itu, Sean bergegas berbalik dan pergi. Tiffany hanya bisa merenung. Apa pria ini sedang menyembunyikan sesuatu darinya?....Sebelum berangkat, Tiffany memeriksa jarak dari Kota Aven ke Kota Idali di peta. Menurut perkiraannya, mereka seharusnya akan transit di Kota Sleba.Namun, Sean malah membawanya melalui jalur VIP dan naik pesawat pribadi. Ini pertama kalinya Tiffany naik pesawat, bahkan pesawat pribadi.Di dalam pesawat, Tiffany tidak bisa menutupi rasa senangnya. Dia mengenakan sabuk pengaman dengan kencang, lalu duduk di kursi sambil

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 339

    Sean menjulurkan tangan dan berjabat tangan dengan Cathy dengan ringan. "Halo.""Mobil kami di sana." Cathy menunjuk menunjuk ke mobil di belakangnya dengan anggun. Kemudian, dia berbalik dan memimpin jalan.Karena Chaplin dan Sofyan yang membawa koper agak lambat, Sean berbalik untuk membantu mereka. Jadi, Cathy berjalan di depan bersama Tiffany.Cathy tidak menyembunyikan kebenciannya kepada Tiffany. "Bisnis Pak Sean di Elupa begitu besar. Aku kira orang sukses seperti dia akan lebih mengikuti kata hati.""Tapi, ternyata Pak Sean sama seperti orang lain. Demi kepentingannya sendiri, dia memilih untuk bersama wanita sepertimu."Kemudian, Cathy memandang Tiffany dengan sinis dari atas hingga bawah. "Di kota kalian, kamu seharusnya termasuk sosok sosialita, 'kan? Kenapa pakaiannya begitu sembarangan?"Tiffany merasa bingung. Dia mengernyit dan bertanya, "Sosialita?""Ya." Cathy tersenyum dingin. "Kamu sangat kurus dan nggak punya daya tarik. Kamu bisa menikahi pria seperti Pak Sean past

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 340

    Tiffany mengangguk, lalu turun dari mobil. Di luar mobil, suasananya sangat berbeda.Tiffany tidak menyangka, di tanah asing ini, dia bisa melihat bangunan yang begitu klasik dan penuh nuansa kuno. Bangunannya besar dan megah, seperti istana kuno, bahkan bisa dibilang seperti kastil. Gunung buatan, aliran sungai kecil, halaman, lorong berukir, dan taman yang hijau.Tiffany sampai curiga dia salah tempat. Tempat ini ... bukan lokasi syuting? Jika bukan karena orang-orang yang mengenakan setelan jas berlalu-lalang di dalam bangunan, dia pasti mengira dirinya telah melakukan perjalanan waktu!Seperti mengetahui pemikiran Tiffany, pelayan Keluarga Japardi mulai memberi penjelasan sambil memimpin jalan, "Tuan tua kami sangat menyukai benda-benda bergaya klasik, jadi tuan besar kami membangun rumah seperti ini untuknya."Tiffany terpana melihat semuanya, lalu berkata dengan takjub, "Tuan Besar Keluarga Japardi sangat berbakti ya?""Tentu saja!" Pelayan itu tersenyum lebar dan melanjutkan, "T

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 341

    Tiffany tertegun sejenak, lalu segera mengerti. Dia biasanya memang hanya suka mengenakan celana jin dan kaus putih, tetapi sekarang dia sedang berada di luar. Dia datang untuk menemani Sean pesta keluarga bangsawan, pakaiannya tentu saja tidak boleh terlalu santai. Jika tidak, dia pasti akan menerima ejekan seperti yang dilakukan Cathy tadi.Dia menuangkan semua isi koper itu keluar dengan cemberut. Pakaiannya terlihat indah, jelas merupakan merek internasional yang dirancang dengan sangat cermat. Gaunnya juga cantik dan sepatunya berkilauan, tetapi hak sepatunya tidak terlalu tinggi. Kelihatan jelas, Sean juga menyadari dia jarang memakai sepatu hak tinggi.Namun, saat melihat tumpukan parfum dan kosmetik itu, Tiffany merasa ragu. Dia tidak berdandan. Dia menatap Sean dengan ekspresi meringis. "Aku agak menyesal nggak mengajak Kak Rika ke sini."Saat bepergian sebelumnya, Tiffany sudah berkata akan mengajak Rika jika mereka bepergian lagi. Sebelum datang berangkat ke sini, dia memang

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 342

    Tiffany yang memang sudah merasa malu, wajahnya makin memerah dan panas saat mendengar Sean memanggilnya dengan suara yang begitu memikat. Dia pun menundukkan kepala dengan malu-malu dan berkata dengan suara yang lembut, "Sayang ....""Hm ...."Sean mengernyitkan alis, lalu menyerahkan handuk pada Tiffany. "Kamu pergi memperbaikinya di kamar mandi."Tiffany langsung tertegun sejenak. Melihat ekspresi Sean yang agak aneh, dia langsung merasa ada yang tidak beres. Dia pun menatap Sean dengan ragu dan bertanya, "Sayang, kamu nggak ... membuatku terlihat sangat jelek, 'kan?"Sean menggelengkan kepalanya. "Nggak jelek."Bagi Sean, Tiffany adalah bidadarinya. Seperti apa pun penampilan Tiffany, dia tidak merasa Tiffany jelek.Tiffany mengambil handuk itu dan masuk ke kamar mandi. "Argh! Sean!"Mendengar suara Tiffany yang histeris dari kamar mandi, Sean berdeham pelan dan membuka pintu kamar. "Coba tanyakan apa ada pelayan di rumah Keluarga Japardi yang ahli dalam merias wajah."...."Kamu s

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 343

    Tiffany langsung tertegun sejenak saat ditanya tentang ibunya. Dia menatap Bronson dengan ekspresi bingung, "Kamu bertanya ... tentang ibuku?"Sean menerima cangkir teh yang dihidangkan pelayan, lalu tersenyum pada Bronson. "Pak Bronson, istriku ini yatim piatu. Dia dibesarkan oleh paman dan bibinya sejak kecil, dia nggak punya orang tua."Bronson langsung tertegun dan ekspresinya terlihat canggung. "Kalau begitu ... maaf, aku sudah terlalu lancang."Mendengar perkataan Bronson, Derek pun mengamati Tiffany dari atas ke bawah sambil mengelus janggutnya. "Hm. Memang sangat mirip."Tatapan dari kedua pria itu membuat Tiffany merasa tidak nyaman, tetapi dia hanya bisa menundukkan kepala dan tidak berani berbicara.Sean menganggukkan kepalanya sedikit dan tersenyum. "Apa yang Pak Derek katakan, aku nggak terlalu paham.""Nggak apa-apa. Haha."Derek tersenyum dan berkata, "Istrimu sangat mirip dengan seseorang yang pernah ada di Keluarga Japardi, jadi Bronson baru lancang menanyakan tentang

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 344

    "Bagaimana pendapat Pak Bronson tentang dirinya?" tanya Sean.Mendengar perkataan itu, tatapan Bronson langsung menjadi tajam.Namun, Derek yang berada di samping Bronson hanya tersenyum ramah. "Jangan emosi."Setelah mengatakan itu, Derek tersenyum pada Sean. "Aku yang meminta Cathy untuk mengundangmu menghadiri pesta ulang tahun Bronson kali ini. Sebenarnya masalah ini juga bukannya nggak ada jalan keluarnya. Beberapa hari lagi, kami akan mengumumkan sebuah rahasia Keluarga Japardi yang sudah kami simpan selama bertahun-tahun di pesta ulang tahun Bronson.""Siapa pun yang bisa membantu kami memecahkan rahasia ini, berarti sudah sangat membantu Keluarga Japardi. Kami akan memberikan hak istimewa pada orang itu untuk memerintah Keluarga Japardi melakukan satu hal yang kami mampu."Derek yang rambutnya sudah memutih semua itu mengelus janggutnya dan tersenyum pada Tiffany dan Sean, lalu melanjutkan, "Keluarga Japardi punya prinsip sendiri, uang dan relasi nggak bisa membuat kami melangg

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 483

    "Keluarga Rimbawan?" Charles menggenggam ponselnya erat-erat. Matanya terpaku pada iring-iringan mobil yang semakin dekat. "Apa aku benaran bisa melihat Kepala Keluarga Rimbawan?""Kemungkinan besar nggak." Di ujung telepon, Sean terkekeh-kekeh. "Tapi, aku akan memberimu kesempatan untuk bertemu dengannya.""Samperin mereka dan beri tahu mereka kamu adalah teman Sean. Kemudian, beri tahu Kepala Keluarga Rimbawan kalau Derek dan Bronson sedang berada di rumah Keluarga Tanuwijaya dan bersama Tiffany."Charles mengernyit. "Kalau kamu bilang begitu, bukankah mereka nggak akan bisa bertemu?""Memang itu tujuannya, mereka nggak boleh bertemu semudah itu." Sean menghela napas ringan. "Sudah hampir 20 tahun mereka nggak bertemu. Pertemuan harus dilakukan secara formal. Begini terlalu sembrono.""Apalagi ... Tiffany baru saja mengakui ayah dan kakeknya. Secara emosional, dia pasti sudah berada di ambang batas kemampuannya. Dia nggak bisa menerima terlalu banyak kejutan.""Kalau kamu memaksanya

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 482

    Charles tersenyum kepada Bronson. "Aku akan menuliskan resep obat untuk Pak Derek. Kalau nggak ada urusan lain, aku akan kembali ke klinik dulu."Setelah berkata demikian, tanpa peduli pada ekspresi Bronson maupun Tiffany, dia langsung berbalik dan pergi.Setelah keluar dari rumah Keluarga Tanuwijaya, Charles langsung mengambil ponsel dan menelepon Sean. "Aku akhirnya tahu kenapa istrimu begitu polos. Dia mewarisi sifat ayahnya!"Semua yang dikatakan Cathy tadi sudah sangat jelas bagi Charles. Sebenarnya dia sudah menyindir secara halus bahwa Bronson tidak berhak untuk mengkritik Cathy. Sifat Cathy bisa seperti itu karena ajaran dari Keluarga Japardi yang kurang baik!Namun, Bronson sama sekali tidak merasa ada yang salah dengan ucapannya itu. Bahkan, dia sangat senang dan meminta Tiffany untuk mengajarkan Cathy lebih banyak, sehingga dia bisa menghemat banyak tenaga! Kalau Charles adalah Cathy, dia pasti sudah marah besar!Di ujung telepon, Sean tertawa ringan. "Kalau begitu, sepertin

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 481

    Cathy menggertakkan giginya dengan kuat. "Untuk apa aku memberitahumu soal itu?""Aku cuma ingin tahu saja." Tiffany tersenyum dingin sambil menatap Cathy. "Aku baru saja kembali ke keluarga, jadi aku ingin tahu apa yang disukai Kakek dan Ayah.""Kamu sudah bersama Kakek dan Ayah selama 19 tahun. Seharusnya kamu sangat paham dengan kesukaan mereka, 'kan?""Aku cuma ingin tahu kok, nggak usah dirahasiakan. Toh kita akan hidup bersama. Kelak kita harus sama-sama kasih Kakek dan Ayah hadiah, 'kan?"Kata-kata Tiffany membuat Cathy semakin geram. "Tiffany, jangan keterlaluan ya!"Bronson yang berdiri di samping lantas mengernyit. "Cathy, apa yang terlalu keterlaluan dari ini? Tiffany cuma ingin tahu apa yang aku dan kakeknya suka.""Sebagai kakak, kamu seharusnya memberitahunya. Kenapa malah merasa dia mempersulitmu?"Cathy menggertakkan giginya. "Aku ....""Kelihatannya, Bu Cathy nggak tahu apa yang disukai Pak Derek dan nggak pernah mempersiapkan hadiah untuknya, 'kan?" sindir Charles."A

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 480

    "Asalkan kamu minta Kakek menyingkirkannya, semuanya bisa dilakukan," jelas Derek.Tiffany tertegun. Beberapa saat kemudian, gadis itu buru-buru melambaikan tangan. "Kakek, Kakek, jangan bertindak gegabah begini ...."Menyingkirkan Cathy? Cathy memang menjengkelkan, tetapi tidak perlu sampai sekejam itu!"Ya sudah kalau begitu. Menurutmu, apa yang seharusnya kita lakukan?" Derek menggenggam tangan Tiffany sambil tersenyum lembut.Tiffany menggigit bibirnya. "Karena Ayah merasa ... dia masih bisa tinggal di sini dan menjadi kakakku, ya sudah, biarkan saja untuk sementara waktu."Lagi pula, tidak ada dendam besar di antara dirinya dan Cathy. Jika nanti Cathy melakukan sesuatu yang buruk, Tiffany baru akan memikirkannya kembali.Tiffany baru mengakui hubungan keluarganya dengan Bronson dan Derek. Mereka tidak mungkin langsung mengusir Cathy, 'kan? Orang-orang hanya akan berpikiran buruk tentang mereka. Tiffany juga merasa tindakan ini tidak pantas."Baiklah, aku turuti keinginanmu saja."

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 479

    Pagi itu ketika mengingatnya kembali, Derek masih merasa ngeri. Hari itu adalah pertama kalinya dia mengenal seorang wanita bernama Niken.Bukan Nancy, bukan menantu Keluarga Japardi yang bernama Nancy, tetapi Niken. Seorang wanita yang mampu membuat seluruh Keluarga Japardi kacau balau. Namanya Niken.Setelah berpamitan dengan Derek, Nancy meninggalkan sebuah surat perjanjian cerai, membawa anaknya, dan pergi menemui Kepala Keluarga Rimbawan.Derek awalnya mengira itu hanya karena kemarahan sesaat Nancy, tetapi ternyata Nancy serius dengan ucapannya. Dia benar-benar menjadi Kepala Keluarga Rimbawan dan berhasil membalas dendam, bahkan menjadi pendukung terkuat Bronson dalam perjalanan hidupnya.Orang-orang selalu menganggap Bronson sangat mengerikan. Siapa pun yang berani melawan atau bermain curang di belakangnya pasti akan mendapatkan akibat buruk. Namun, Derek tahu bahwa semua itu adalah hasil kerja Nancy di belakang layar.Di permukaan, Nancy adalah Kepala Keluarga Rimbawan. Namun

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 478

    Gadis muda di depannya ini memang sangat mirip dengan Nancy.Saat itu, Bronson terlalu mencolok sehingga menarik banyak musuh. Orang-orang yang merasa dirugikan oleh Keluarga Japardi dalam urusan bisnis, memanfaatkan ketidakhadiran Bronson di rumah untuk menerobos masuk ke kamar Nancy.Malam itu, Derek sedang sakit parah, terbaring tak berdaya di tempat tidur. Sementara itu, para pelayan di rumah telah disuap.Derek hanya bisa mendengar jeritan menyakitkan Nancy, mendengar tangisan anak-anak. Bahkan, untuk pergi melihat saja dia tidak mampu.Akhirnya, Derek jatuh dari tempat tidur. Semua alat komunikasi di rumah telah diambil. Derek tak bisa menolong Nancy, juga tak bisa memberi tahu Bronson. Mereka menyiksa Nancy sepanjang malam.Setelah malam itu, Derek membayangkan berbagai kemungkinan. Dia membayangkan Nancy akan bunuh diri, membayangkan Nancy akan menceraikan Bronson, bahkan membayangkan Nancy akan membenci Keluarga Japardi.Namun, yang tak pernah diduga adalah Nancy muncul di had

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 477

    Tiffany tertegun, lalu mendongak menatap Derek. "Kakek bisa melihatnya?""Tentu saja!" Derek memutar bola matanya. "Kamu pikir aku siapa? Aku sudah hidup begitu lama dan kaya akan pengalaman. Gadis itu ingin bersandiwara di depanku? Dia masih kurang pengalaman!"Sambil berbicara, Derek mengangkat tangannya dan mengelus pipi Tiffany yang ditampar oleh Cathy. "Sakit?""Nggak." Tiffany menggeleng, tersenyum menyipitkan mata kepada Derek. "Kalau Kakek nggak salah paham padaku, aku nggak merasa sakit.""Dasar." Derek menggeleng dengan tak berdaya. "Cepat pikirkan, siapa saja yang menyentuh pakaian itu?"Tiffany mengernyit, mencoba mengingat dengan saksama. Saat itu, meskipun ditemani oleh Rika saat belanja, dia meminta Rika pulang duluan.Selain itu, ibu Raiyen yang punya hubungan buruk dengan Tiffany, diusir ke gudang sebelum Tiffany melihat pakaian ini.Setelah Tiffany membeli pakaian itu dan kembali, dia bahkan belum sempat memeriksa dan langsung pergi ke dapur untuk memasak.Jadi ... sa

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 476

    Tiffany berdiri di belakang Bronson yang melindunginya, sambil memandang Cathy yang sedang berakting berlebihan. Dia hanya bisa menggeleng dengan tak berdaya."Masalah ini belum jelas. Kamu nggak perlu buru-buru menuduhku yang menaruh jarum-jarum itu," ucap Tiffany.Cathy langsung menuduhnya, mengatakan dia merasa tertekan selama bertahun-tahun ini di luar, makanya ingin mencelakai kakeknya?"Kamu pasti nggak akan mengakui sekarang." Cathy menarik napas dalam-dalam, lalu berdiri di tempat dengan ekspresi sedih.Sambil menyeka air mata, dia meneruskan, "Bagaimanapun, kamu Nona Besar Keluarga Japardi, keturunan resmi keluarga ini. Kakek dan Ayah pasti akan melindungimu. Kalaupun aku memukulmu untuk keselamatan Kakek, mereka tetap akan menganggapku yang salah."Selesai berbicara demikian, Cathy langsung mengangkat tangannya.Plak! Lagi-lagi sebuah tamparan. Namun, tamparan itu bukan diarahkan ke Tiffany, melainkan ke wajahnya sendiri.Tamparan itu jelas bukan akting karena suaranya lebih

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 475

    "Kalian bisa masuk sekarang." Charles membuka pintu, membiarkan Tiffany dan Cathy masuk.Begitu pintu terbuka, bahkan sebelum Tiffany bisa bereaksi, Cathy langsung melangkah cepat ke depan dan meraih tangan Derek. "Kakek! Bagaimana keadaan Kakek?""Coba kulihat, apakah lukanya parah? Aduh, aku benar-benar kasihan .... Kakek sudah setua ini, masih harus menanggung penderitaan seperti ini ...."Tiffany berdiri di ambang pintu, melongo melihat adegan di depannya.Apakah ini benar-benar Cathy yang dia kenal?Dalam ingatan Tiffany, Cathy bukanlah tipe orang yang suka bersikap manja, apalagi menunjukkan perhatian sebesar ini kepada Derek. Perhatian dan kehangatan Cathy sekarang, meskipun tampak mendalam, nada bicara dan tangisannya terdengar agak dibuat-buat.Charles melirik Tiffany dengan sedikit canggung, lalu berkata, "Dia ini ....""Nona Besar Keluarga Japardi," jawab Tiffany dengan hati-hati."Benar, dia Nona Besar." Bronson tersenyum dan menepuk pundak Tiffany dengan penuh kasih."Aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status