Ekspresi wajah Nabila tenang. Napasnya menjadi sedikit lebih berat.Nabila mengepalkan tangan di balik manset dan menjawab dengan hormat,"Baik."Sifa langsung mengernyit. Pikirannya kacau.Dia hanyalah seorang dayang, tidak apa-apa jika mati. Ratu tidak seharusnya mengaturkan jalan keluar untuknya.Yohan mencibir."Hubungan kalian benar-benar dalam, ya."Pada saat ini, Soraya yang tidak tahu apa-apa masuk untuk bertanya, "Kaisar, Ratu, apa perlu sajikan makan malam?"Soraya tersenyum menyanjung. Melihat Sifa sedang berlutut, dia mengira Sifa telah melakukan kesalahan lagi. Seketika, Soraya merasa gugup. Senyuman di wajahnya berubah menjadi kegelisahan.Alhasil, kaisar sepertinya sedang dalam suasana hati yang ria. Kaisar beranjak dari kursinya dan memegang tangan ratu. Mata kaisar yang biasa tegas juga seperti dihiasi senyum."Sajikan."Nabila tidak membebaskan tangannya dari pegangan Yohan. Dia juga tidak punya selera makan.Nabila menyuruh Sifa pergi. "Kemas barangmu, lalu keluar is
Read more