"Apa .... Ratu bukan ratu yang sesungguhnya?"Mata Putri Agung penuh keterkejutan.Elsa tampak berperikeadilan, tetapi matanya penuh kesuraman."Aku juga baru menemukan hal ini.""Ternyata, Keluarga Feno punya anak perempuan kembar. Sang kakak dibesarkan di luar selama ini.""Orang yang seharusnya menjadi ratu adalah sang adik, Nadine Feno.""Tapi entah karena alasan apa, Nadine menghilang. Oleh karena itu, Keluarga Feno meminta sang kakak untuk menggantikan adiknya."Ekspresi Putri Agung berubah seketika.Bisa-bisanya ada hal semacam itu?Belum pernah didengar!Apalagi terjadi di keluarga kekaisaran!"Ini penipuan terhadap Kaisar! Beraninya Keluarga Feno!"Sebagai bagian dari keluarga kekaisaran dan kakak kaisar, Putri Agung tidak dapat menoleransi penipuan ini.Elsa berkata lagi dengan cemas,"Motif dari perbuatan Keluarga Feno sangat mencurigakan."Ekspresi mata Putri Agung dingin."Aku beri tahu Kaisar sekarang juga!"Elsa langsung mencegat Putri Agung."Tidak bisa, Tuan Putri. Sek
Selir Jessy terus meronta di dalam kolam, tetapi tidak ada orang yang pergi menolong.Putri Agung mencengkeram Nabila dengan sikap mendominasi."Siapa yang dorong, siapa yang selamatkan!"Itu di kawasan Istana Giok. Seluruh pengawal dan pelayan di sekitar adalah anak buah Putri Agung.Putri Agung hendak mendorong Nabila ke dalam kolam.Pada bulan Maret, air di kolam sangat dingin.Nabila bergeser ke samping untuk mengelakkan dorongan Putri Agung.Ekspresi mata Putri Agung memberi tekanan."Ratu, kamu ...."Alhasil, Nabila yang menghindarinya langsung melompat ke dalam kolam.Putri Agung tertawa saking jengkel."Tolong ... tolong aku ...." Selir Jessy tidak bisa berenang. Pakaian yang tebal dan berat membatasi tangan dan kakinya.Selir Jessy meronta di dalam air dan tersedak beberapa kali. Dia sangat putus asa.Sulit untuk mempertahankan ketenangan dan akal sehat di momen antara hidup dan mati."Tolong ...."Ketika Selir Jessy tidak kuat untuk meronta lagi dan hendak tenggelam, sebuah t
Rambut Nabila belum kering total. Dia menyanggul rambutnya dengan santai.Angin dingin berembus. Ujung gaun Nabila menari-nari.Soraya buru-buru menyusul dan memberi nasihat dengan berat hati."Yang Mulia setidaknya harus membela diri di depan Kaisar.""Mana bisa biarkan Kaisar salah paham begitu saja?"Nabila menerawang tempat nan jauh dengan ekspresi mata asing."Tidak apa-apa."Mereka tidak punya kaitan apa-apa dengannya.Di dalam aula samping.Tabib sedang melakukan pemeriksaan palpasi pada Selir Jessy.Kaisar berdiri di depan jendela dengan tangan terlipat di belakang badan. Dia menerawang ke tempat yang jauh.Selir Jessy menatap sosok punggung pria itu dengan ekspresi mata yang kompleks.Setelah ratu pergi, kaisar berdiri di sana sepanjang waktu. Entah apa yang sedang kaisar lihat.Usai melakukan pemeriksaan palpasi, tabib melapor kepada kaisar."Kaisar, Nyonya masuk angin sehingga tubuhnya lemah. Aku akan racik obatnya, tapi jangan sampai masuk angin lagi. Kalau tidak, gejala ak
Di Istana Rubi.Soraya melapor ke dalam dengan girang."Yang Mulia, coba tebak! Terjadi masalah di Istana Karila!""Kaisar akhirnya masuk ke harem dan didampingi oleh Selir Jessy malam ini. Tapi entah bagaimana, Selir Jessy menyinggung Kaisar. Kaisar langsung pergi begitu saja dan memberi hukuman penahanan!"Soraya makin bersemangat. Nabila merasa kepalanya mulai sakit lagi.Nabila menangani urusan rumah tangga di harem untuk memenuhi kewajibannya.Soraya terlalu cerewet sehingga dia tidak bisa berkonsentrasi."Keluar. Tidak ada yang boleh masuk tanpa perintah dariku."Soraya tidak tahu apa kesalahannya.Setelah Sifa pulang ke kampung halaman, Soraya akhirnya bisa melayani ratu secara pribadi. Akan tetapi, ratu selalu bersikap cuek. Itu membuatnya berkecil hati.Nabila tidak menghiraukan ekspresi Soraya yang tersakiti. Dia mengoperasikan sempoa dengan satu tangan tanpa mendongakkan kepala."Cepat keluar!"Begitu Soraya berbalik badan, dia melongo di tempat karena apa yang dia lihat.Ka
Dikarenakan peperangan di empat perbatasan akhir-akhir ini, Yohan jarang memiliki waktu untuk beristirahat.Yohan tidur nyenyak di ranjang Istana Rubi.Pada saat ini, di Istana Karila.Selir Jessy berendam di dalam. Matanya bengkak dan panas.Air mata Selir Jessy menetes ke dalam air.Benar saja, dia gagal ....Semua orang mengira Selir Jessy sangat dicintai oleh kaisar. Pada kenyataannya, mereka belum pernah bersetubuh.Dalam situasi seperti itu, bagaimana mungkin Selir Jessy bisa hamil?Pada malam ini, Selir Jessy mencoba mengajak kaisar untuk berhubungan intim.Akan tetapi, kaisar menatap Selir Jessy dengan ekspresi mata cuek dan memperingatkan Selir Jessy untuk jangan memikirkan apa yang tidak pantas dia dapatkan.Tidak pantas ....Apakah dia tidak pantas melahirkan seorang pangeran?"Hahaha ...." Saking marah, Selir Jessy malah tertawa dengan suara rendah. Dia membekap mulutnya untuk menahan kemarahan dan keengganan itu.Kaisar sungguh kejam.Rani berdiri di luar kamar mandi. Dia
Yohan meletakkan gelas araknya dengan tenang."Baik, aku akan menuruti ucapan Ratu."Leonard, "?"Kenapa hal ini berbeda dengan apa yang dia bayangkan?Nabila juga sama sekali tidak menyangka Yohan akan begitu mudah untuk dibujuk.Nabila hanya takut Yohan mabuk dan merusak rencananya.Para pejabat sedang berkata dengan penuh semangat pada saat ini."Kaisar, kekalahan Kerajaan Cakraman benar-benar merupakan kabar yang baik!""Tidak disangka mereka begitu menganggap penting peta pertahanan yang palsu dan mengira bisa menembus garis pertahanan Negara Naki, mereka benar-benar sedang bermimpi.""Kaisar, ada seorang anak muda di perbatasan utara yang bernama Kenni, yang telah mendapatkan banyak prestasi militer dan punya masa depan yang menjanjikan!""Kenni? Namanya sedikit familier, apakah dia adalah pemuda yang memberikan batu gipsum pada Kaisar?""Benar, dialah orangnya!"Nabila meminum arak tanpa mengubah ekspresinya.Yohan merasa tertarik dengan Kenni.Murid Yolo pasti bukanlah seorang
Yohan sama sekali tidak memberi Nabila kesempatan untuk menyangkal."Apakah kamu masih ingat Tinra?""Saat itu aku menaburkan Tinra di tubuh pembunuh wanita itu dan di tubuhmu juga ada wewangian itu."Nabila berhasil mengingatnya.Nabila mendengar Yohan berkata, "Tinra dipakai untuk melakukan pelacakkan dan aromanya tidak akan menghilang selama tiga hari, serta juga tidak bisa ditularkan pada orang lain begitu terkena Tinra."Ekspresi Nabila sedikit berubah.Tidak disangka Kaisar sudah mengetahuinya sejak awal ....Yohan menatapnya lekat-lekat."Kamu bahkan rela menggunakan kekuatan batinmu demi menolongku.""Kamu jugalah yang membantuku memasukkan obat dengan efek yang kuat ke dalam tubuhku.""Ratu, aku tahu semua hal yang pernah kamu lakukan untukku."Nabila sedikit mengerutkan keningnya."Aku menolong Anda karena Anda adalah seorang kaisar. Apakah Anda tidak pernah curiga bagaimana caranya seorang gadis yang dikurung di dalam kediaman bisa bertarung?"Yohan kembali berkata."Aku per
Nabila menjawab dengan tegas."Kaisar, Keluarga Feno sama sekali tidak tahu aku menggantikan Nadine untuk memasuki istana."Yohan tidak berbicara dan hanya menatap Nabila dengan tatapan yang dingin, seolah-olah ingin melihat menembus jiwanya.Mereka berdua saling bertatapan dan suasana di dalam kamar tidur sangat sunyi, begitu sunyi sampai Yohan bisa mendengar napasnya yang tidak teratur karena marah.Kemudian Yohan melepaskan dagu Nabila dan membalikkan badannya untuk memunggungi Nabila.Yohan meletakkan kedua tangan di balik punggung dan mengepalkan tangannya dengan erat.Bisa terlihat bahwa Yohan sedang menahan dirinya untuk tidak melampiaskan amarahnya."Bagaimana mungkin Keluarga Feno sama sekali tidak tahu tentang masalah sebesar ini?""Kamu kira aku mudah untuk dibohongi atau yakin aku akan mengampunimu!""Tapi kamu ... kamu tidak seharusnya bilang hal ini pada malam ini.""Kamu telah menghancurkan semuanya!"Menghancurkan makna tusuk rambut phoenix, serta juga menghancurkan kep
Di luar Kota Silu, pasukan musuh melarikan diri ke segala arah.Di dalam Kota Silu, genderang perang Pasukan Naki ditabuh.Bola api habis, cahaya api padam dan cahaya bulan serta bintang terlihat sangat terang, menyinari tubuh Nabila hingga membuat sosoknya yang ramping menjulang tinggi.Setelah Pasukan Sekutu Empat Kerajaan yang dipimpin oleh Kerajaan Miria mundur, dia duduk di atas batu dengan lelah, punggungnya agak membungkuk dan darah mengalir di jari-jarinya.Lengannya terluka karena kapak ganda, tetapi tidak ada yang bisa melihatnya.Bagaimanapun, ini semua hanyalah luka ringan baginya.Setelah hari ini, Pasukan Sekutu Empat Kerajaan tidak akan berani menyerang sesuka hati. Inilah yang lebih penting."Yang Mulia, apakah kamu baik-baik saja?" Prajurit yang bertugas membuat tali datang dengan khawatir.Nabila menyembunyikan tangannya yang berdarah dan berkata dengan tenang."Ya."Dia mendongak dan melihat mayat prajurit musuh dengan tatapan acuh tak acuh....Garnisun Pasukan Seku
Prajurit musuh memindahkan mayat Jefry ke ruang terbuka, mayatnya dipenuhi bekas cambuk dan tidak ada pakaian menutupi tubuhnya.Melihat adegan seperti itu, para prajurit Negara Naki sangat marah.Sudah membunuh orang dan masih mencambuk mayatnya, benar-benar keji.Di menara kota, dua prajurit Negara Naki diturunkan. Mereka mengambil pakaian Jenderal Jefry dan mengenakannya padanya dengan sorot mata penuh kesedihan.Darren menatap Nabila dengan tajam."Yang Mulia Ratu, mungkin anak di dalam perutmu sudah lama meninggal!"Kalau tidak, mana mungkin dia masih baik-baik saja setelah bertarung sampai saat ini?Darren mengira dia pintar.Dia tidak tahu Nabila sama sekali tidak hamil.Setelah mayat Jefry dibawa ke menara, Darren melihat mayat bawahannya sendiri.Dia benar-benar tidak bisa menahan dendam ini.Setelah dipikir-pikir, untung saja kerugian bisa dihentikan tepat waktu.Sekarang hanya 150 orang yang tewas.Negara Naki terus berkata bahwa dia ingin membangun menara mayat, tetapi tida
Darren tidak pernah menyangka orang di hadapannya yang membunuh 50 prajuritnya dan salah satu jenderal yang kuat adalah Joka.Joka yang baru berusia 17 tahun memimpin pasukannya untuk membunuh 20 ribu pasukan musuh dalam Pertempuran Kota Heisun dan membangun sebuah istana untuk menakuti musuh yang datang dari segala arah.Orang ini sangat menakutkan.Pupil mata Darren tiba-tiba menyusut.Para jenderal dari tiga kerajaan lainnya juga tercengang dan ketakutan.Karena itu Joka, pantas saja dia bisa membunuh begitu banyak orang.Bukankah hari ini Negara Naki akan membangun menara mayat?Mereka mulai membujuk."Jenderal Darren! Kita tidak bisa bertarung lagi! Lawan kita adalah Joka dan orang kita mati sia-sia!""Joka, kenapa bisa Joka!? Jenderal Darren, kita tidak boleh membiarkan Negara Naki menghancurkan kita!"Sorot mata Darren sangat muram."Tantangan telah diterima, bagaimana kita bisa kembali di tengah jalan!? Teruslah bertarung! Aku tidak percaya dia bisa terus menang dengan begitu b
Kapak merupakan senjata yang ampuh, tetapi lengkungan bilah kapak mudah melemahkan kekuatan kapak, sedangkan ujung tajam tombak bisa menembus pertahanan kapak.Itulah sebabnya ada pepatah "tombak bisa mengalahkan kapak".Siapa pun yang mahir dalam tombak mengetahui hal ini.Wajah Darren agak memucat.Jadi dari mana asal Mayor Jenderal yang diutus oleh Negara Naki?Nabila menggenggam tombak dan menunggu lawannya mendekat sebelum langsung menyerang.Bill merasakan aliran udara yang kuat dan segera menggunakan kapaknya. Dia memegang kapak di tangan kirinya untuk bertahan dan tangan kanan untuk menyerang.Kadang mengayun, menebas, menusuk dan menyapu. Kedua kapak ini sangat ganas dan mematikan dalam setiap gerakan.Akan tetapi, keahlian tombak Nabila jauh lebih sulit untuk diprediksi.Keduanya bertarung bolak-balik selama belasan putaran dan orang-orang di sebelah terpana.Di pihak prajurit Kerajaan Miria, raut wajah Darren sangat jelek.Jarang sekali ada orang yang bisa menyaingi kapak ga
Darren mencondongkan tubuh ke depan dan menjulurkan lehernya untuk melihat prajurit Negara Naki yang datang bertempur.Orang ini tidak kekar dan terlihat masih muda. Sepertinya dia bukan Maynard si Wakil Jenderal Negara Naki.Bocah bau kencur dari mana ini? Beraninya dia datang dalam pertempuran membangun menara mayat?Heh!Konyol!Darren duduk bersandar dengan mata menyipit, tatapannya penuh penghinaan dan kesombongan karena memiliki rencana.Dia telah menyuruh mata-mata untuk memeriksa di perbatasan timur Negara Naki, selain Jefry, hanya Maynard yang bisa dianggap sebagai ancaman.Karena bukan Maynard yang bertempur, mustahil Negara Naki bisa membangun menara mayat.Darren menatap semua orang di bawah, yaitu seratus prajurit yang dia pilih dengan cermat kemarin."Siapa pun yang membunuh orang Naki akan menerima hadiah seratus tahil."Para prajurit memegang tombak dan melihat ke depan, mata mereka berbinar dan suara mereka nyaring."Bunuh! Bunuh! Bunuh!"Mata Nabila di balik topeng it
Di dalam tenda utama, Jerry seperti orang dewasa kecil yang mengajukan keluhan dan menuntut dengan penuh amarah."Yang Mulia Ratu, mereka benar-benar mengatakan itu! Orang egois seperti itu sangat kejam! Kamu membantu mengambil mayat, tapi mereka sama sekali tidak peduli dengan anakmu. Kamu tidak perlu membantu mereka!"Suaranya agak serak karena terlalu banyak berteriak di siang hari.Setelah mendengar ini, Nabila tidak peduli dengan ibu dan anak dari Keluarga Gulan lagi.Pertarungan besok bukan untuk ketiga orang itu, juga bukan hanya untuk Jefry. Yang lebih penting, ini demi kemenangan terakhir Negara Naki.Nabila tidak akan sebodoh itu menempatkan dirinya dalam bahaya hanya demi apa yang disebut mengambil kembali mayat.Ingin bertindak berani sesaat, tetapi pada akhirnya diri sendiri yang rugi.Pasukan Sekutu Empat Kerajaan telah menghancurkan semangat prajurit perbatasan timur, jadi dia mengikuti pola yang sama dan melumpuhkan keangkuhan mereka.Jerry masih ingin membujuknya."Yan
Negara Naki menyatakan perang untuk membangun menara mayat.Pasukan Sekutu Empat Kerajaan merasa ini terlalu merajalela."Jenderal Darren, Negara Naki benar-benar tidak tahu diri!""Karena itu, kita harus bersiap dan jangan biarkan mereka berhasil!""Benar, Jenderal Darren! Kita baru saja membunuh Jefry dan menghancurkan semangat prajurit perbatasan timur dari Negara Naki. Kami tidak bisa membiarkan mereka hidup!"Wajah Darren menjadi muram dan dia duduk di kursi tanpa bersuara.Saat ini pikirannya dipenuhi dengan pantun jenaka yang ditulis oleh orang Negara Naki untuk mempermalukannya.Ketika Negara Naki ingin membangun menara mayat, dia akan mengutus jenderalnya yang paling cakap untuk membunuh setiap orang Naki yang datang.Pada saat yang sama, orang-orang di perkemahan militer Negara Naki panik.Maynard dan beberapa jenderal mengerutkan kening."Jenderal Maynard, apakah besok kita benar-benar membiarkan Yang Mulia Ratu bertarung?"Maynard menghela napas panjang."Kalau tidak? Siapa
Hati Nyonya Casella yang kecewa telah mendapatkan harapan kembali dan dia menatap Nabila dengan tidak percaya.Apa yang baru saja Yang Mulia Ratu katakan?Dia akan mengambil mayat Jefry!?Kedua putra Keluarga Gulan juga terkejut.Maynard tidak sanggup memikul tanggung jawab ini dan buru-buru membujuk."Yang Mulia Ratu, kamu tidak boleh melakukan ini! Ada ribuan pasukan di perbatasan timur, bagaimana kami bisa membiarkanmu mengambil risiko!? Terlebih lagi, kamu sedang mengandung pewaris kekaisaran!"Semua prajurit juga bereaksi dan mengikuti Maynard untuk membujuk."Yang Mulia, pikirkanlah lagi!"Semua orang tahu Kaisar sangat menyayangi Ratu dan sekarang Ratu sedang hamil anak pertama Kaisar, dunia akan kiamat kalau ada sampai sesuatu terjadi pada Ratu di perbatasan timur mereka.Pandangan Nyonya Casella tertuju pada perut Nabila.Dia benar-benar tidak percaya Ratu sedang hamil dan masih bisa bergegas dari Kota Zordo ke perbatasan timur.Apa yang Nabila putuskan tidak akan berubah.Dia
Raut wajah Nyonya Casella berkerut kesakitan dan dia menoleh untuk melihat orang yang memegang pergelangan tangannya. Orang tersebut mengenakan pakaian wanita biasa dengan rambut diikat tinggi dan terlihat seperti pria. Tabiatnya tegas dan berwibawa.Dia bertanya dengan marah."Siapa kamu!? Beraninya kamu begitu lancang!?"Kedua putra Nyonya Casella juga langsung melontarkan tuduhan."Lepaskan ibuku! Tahukah kamu siapa dia!?"Berbeda dengan ibu dan anak dari Keluarga Gulan, Maynard dan prajurit lainnya langsung terkejut setelah melihat orang yang datang, lalu menundukkan kepala dengan hormat."Hormat kepada Yang Mulia Ratu!"Nyonya Casella tercengang."Apa! Ya ... Yang Mulia Ratu?"Orang yang ada di hadapannya adalah Ratu saat ini?Karena itu adalah Ratu, mengapa dia datang ke perbatasan timur? Bukankah seharusnya dia berada di istana dan dilindungi oleh para penjaga?Kedua putranya langsung ketakutan.Yang Mulia Ratu adalah Mayor Jenderal Joka dari Perkemahan Utara.Mereka langsung me