Yohan tiba-tiba beranjak dari kursi. Suaranya serak dan rendah."Kembali ke Istana Safir."Tanpa basa-basi, Yohan langsung meninggalkan Istana Rubi.Tatapan mata Nabila dingin ketika menatap sosok Yohan.Sifa kebingungan."Yang Mulia, kenapa Kaisar tiba-tiba pergi?"Nabila diam saja.Pukul sembilan malam, lampu di Paviliun Kencana dinyalakan.Yohan duduk di dalam ruangan dan menunggu selama satu jam.Larut malam, Dafka berujar,"Kaisar, sepertinya dia tidak akan datang ...."Tiba-tiba, terdengar bunyi ketukan pintu.Mata Dafka berbinar.Apakah penyergap wanita itu adalah Ratu?Mendapat isyarat mata dari Yohan, Dafka pergi membukakan pintu.Orang itu bukan penyergap wanita, melainkan seorang kasim.Melihat bahwa orang yang duduk di dalam adalah Kaisar, kasim itu buru-buru berlutut dan gemetar tanpa henti."Ham, hamba ... hormat pada Kaisar!"Tatapan mata Yohan menjadi tegas.Dafka menanyai kasim itu, "Kenapa kamu ada di sini?"Kasim menjawab dengan gemetar,"Hamba melewati Paviliun Kenc
Read more