Tidak lama kemudian, dayang yang bertanggung jawab atas pemeriksaan fisik datang ke ruang utama untuk melapor."Kaisar, memang ada luka pisau di perut wanita itu. Luka itu baru muncul dan mengandung sisa racun. Selain itu, token militer juga ditemukan di tubuhnya."Token militer, terutama Token Elang sudah cukup untuk membuktikan identitas Elsa.Kalau Joka yang asli masih hidup atau Jordi hanya meminta seseorang untuk berpura-pura menjadi putranya, mustahil untuk menyerahkan sesuatu yang penting seperti token militer kepada Elsa.Sekalipun semua orang tidak mau menerima hasil ini, mereka tetap harus menerimanya.Sifa berdiri di belakang Nabila untuk melayaninya.Dia adalah salah satu dari segelintir orang yang mengetahuinya dan saat ini agak terkejut.Elsa si gadis itu melakukannya dengan sangat baik, dia bahkan bisa memalsukan luka.Akan tetapi dengan cara ini, Kaisar tidak akan terus menyelidiki lagi dan Ratu akan aman.Akan tetapi, entah mengapa raut wajah Ratu terlihat agak jelek.
Elsa menerima anugerah Kaisar dan bertanya dengan cemas."Kaisar, apakah Guru dan Ibu Guru akan dihukum?"Raut wajah Yohan menjadi agak dingin.Tidak mungkin suami istri Keluarga Muro tidak mengetahui Elsa menyamar sebagai Joka.Itu adalah putra kandung mereka.Akan tetapi sebagai seorang Kaisar, terkadang dia harus bisa bersikap bodoh."Aku memberimu nama Keluarga Muro. Mulai sekarang, Elsa Muro akan menjadi putri angkat Jorda dan dia bisa tetap berada di Keluarga Muro."Mendengar ini, mata Elsa berkaca-kaca.Dia tampak tersanjung."Kaisar, aku pasti akan setia kepada Kaisar dan mengabdi pada negara!"Semua pejabat segera menyadari Kaisar memberi marga Muro untuk menjaga pamor "Jenderal Jordi". Ini adalah hadiah untuk Keluarga Muro, tetapi mereka yang ingin menikah dengan Elsa hanya bisa bergabung dengan Keluarga Muro dan itu sulit.Para selir menyaksikan kelahiran seorang jenderal wanita dan pikiran mereka kacau.Beberapa orang menganggap ini bukan hal yang luar biasa.Ada juga yang
Elsa tampak tidak bersalah dengan mata berkaca-kaca."Kak, aku tidak begitu ...."Tangan Nabila menjadi semakin kuat, membuat Elsa terengah-engah."Tahukah kamu apa yang akan terjadi kalau nenek Keluarga Muro mengetahui hal ini? Elsa, Guru dan Ibu Guru telah melatihmu selama lebih dari sepuluh tahun, mana hati nuranimu!""Kak ... a ... aku benar-benar tidak ... bermaksud melepas topengnya ... uhuk ...."Melihatnya akan mati lemas, Nabila tiba-tiba melepaskannya.Elsa bersandar di dinding, napasnya terengah dan menatap Nabila dengan air mata berlinang."Kak, aku tahu kamu menyalahkanku karena mengambil prestasi yang semula milikmu, tapi percayalah, aku ... aku benar-benar ingin melindungi semua orang!"Nabila memunggungi Elsa, takut hatinya akan melembut."Kembalilah ke perbatasan utara dan minta maaf kepada Guru dan Ibu Guru sendiri!"Dia tidak pernah peduli dengan posisi Mayor Jenderal.Saat itu dia berpura-pura menjadi Kak Joka hanya demi nenek Keluarga Muro.Seharusnya Elsa tidak me
Tatapan Nabila seolah tidak berdasar dan sedalam laut.Dia tidak bisa percaya untuk beberapa saat kalau adik yang selalu patuh dan penakut itu akan begitu bertekad ...."Ratu."Yohan tiba-tiba memanggil Nabila, menyela lamunannya.Nabila membalikkan tubuh. Sebelum dia sempat menyesuaikan raut wajahnya, wajahnya terlihat agak serius dan kesal."Ada apa?"Yohan mengerutkan kening saat melihat ketegangannya.Apakah Nabila gugup karena dia datang secara tiba-tiba? Mengapa raut wajahnya begitu aneh?Yohan meletakkan buku pengeluaran harem dan berkata dengan serius."Masalah ahli waris ...."Nabila berpikir, 'Ahli waris? Apa hubungannya denganku?'Dia tampak penuh hormat dan mendengarkan dengan penuh perhatian."Menurutmu.""Kalau ada anak yang layak dalam keluarga ...."Apakah dia ingin mengadopsi anak dari keluarga?Nabila menatapnya dari atas ke bawah.Sekarang setelah memikirkannya, Kaisar menganggap harem seolah bukan apa-apa dan dia bahkan menggunakan Cindy sebagai perisai sebelumnya.
Kediaman Feno.Hari ini suasana hati Nadif sangat bagus.Nyonya Mirna membantunya berganti pakaian dan bertanya.Melihat tidak ada orang lain di ruangan itu, Nadif memberitahunya dengan suara rendah."Nabila tidak akan pernah kembali ke perbatasan utara lagi."Nyonya Mirna agak terkejut."Kenapa?"Nadif memberi tahu Nyonya Mirna apa yang terjadi pada Perjamuan Jenderal hari ini.Ada rasa kepuasan dalam nada bicaranya."Baguslah kalau seperti ini! Kita semua bisa duduk dan bersantai!"Nyonya Mirna tidak menunjukkan senyuman.Dia lebih khawatir.Saat ini Nabila pasti merasa tidak nyaman.Keesokan harinya.Pagi-pagi sekali, Selir Julia datang ke Istana Rubi untuk memberi salam."Ratu, kemarin ... berkat bantuanmu, aku tidak menjadi bahan lelucon di harem ini. Tidak ada sesuatu pun yang berharga di istana selir. Aku hanya bisa mengambil hadiah Kaisar dan mempersembahkannya kepadamu untuk menunjukkan rasa terima kasihku."Sejak Cindy meninggalkan istana, situasi Selir Julia menjadi sangat s
Setelah Jenderal Jordi membaca surat itu, dia terkejut dan khawatir.Dia hanya memimpin pasukan untuk menjaga perbatasan dan tidak bisa meninggalkan jabatannya tanpa izin."Kalau ibu tahu ...."Nyonya Windi memegang tangan besarnya dengan lembut."Serahkan padaku. Aku akan mengaturnya."Setelah mengatakan itu, kilatan dingin melintas di matanya, "Hanya saja, suamiku, apakah menurutmu Elsa dipaksa melakukan ini?"Jenderal Jordi tidak memikirkan hal ini."Apakah kamu curiga Elsa melakukannya dengan sengaja?"Lalu dia menggelengkan kepalanya berulang kali, "Tidak, itu tidak mungkin. Apa alasan dia melakukan ini?"Jordi menerima Elsa sebagai muridnya dan memperlakukannya seperti anak sendiri.Ketulusan demi ketulusan, dia tidak percaya Elsa akan berkhianat.Nyonya Windi menatap matanya."Suamiku, aku juga tidak ingin mencurigainya.""Tetapi ada beberapa orang dan hal yang harus kita waspadai.""Pikirkanlah, dari penyerangan Pasukan Harimau hingga Elsa memimpin Aliansi Germa sebagai bantuan
Yohan mengejar pembunuh wanita itu sampai ke Istana Rubi, lalu melihatnya memasuki kamar dan Yohan mengikutinya.Terdapat beberapa tetes darah di lantai yang menjalar hingga ke kamar mandi.Tatapan Yohan menajam.Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka pada saat ini.Orang itu adalah Ratu."Kenapa tidak ada yang melapor kalau Kaisar datang?"Wanita itu mengenakan piama tipis dan terlihat seperti baru saja mandi. Wajahnya terlihat sedikit merah dan rambutnya basah kuyup. Sepasang kaki wanita itu menginjak beludru Porsia, angin meniup ujung piama tipis wanita itu yang samar-samar memperlihatkan betisnya yang tidak berlemak.Terdapat ekspresi aneh di wajah Yohan.Dia melirik ke belakang tubuh ratu.Yohan baru saja melangkah maju beberapa langkah, tapi lengannya ditahan oleh Ratu saat berjalan melewatinya."Kaisar, bagian dalam masih belum dirapikan."Duk ....Yohan meraih bahu Nabila dan menekan Nabila ke dinding di belakang.Tatapan Yohan setajam elang dan mengamati wajah Nabila dengan tajam
Yohan masih harus membicarakan masalah tentang Kerajaan Lesse yang menyerah dengan para jenderal setelah perjamuan jenderal berakhir.Jadi, Elsa tinggal di Kota Zordo selama beberapa hari dan harus memasuki istana dari waktu ke waktu.Elsa sering keluar masuk Ruang Kerja Istana dan para selir di dalam harem mulai cemburu.Mereka mengeluh di depan Nabila saat pergi ke Istana Rubi untuk memberi salam."Dia tetap merupakan seorang wanita meskipun dia adalah jenderal. Kenapa dia bisa tidak mengetahui batasan!""Mayor Jenderal Elsa telah menjadi orang yang terkenal di depan Kaisar dan kita sudah tertinggal sangat jauh.""Kaisar sangat jarang datang ke harem, tapi sering bersama dengan Elsa, mereka bahkan pergi ke lapangan pacuan kuda kekaisaran untuk memanah. Yang Mulia Ratu, dikhawatirkan akan bertambah selir lagi di harem."Nabila meminum teh dengan tenang.Nabila tidak yakin dengan pemikiran Yohan, tapi Elsa telah bekerja keras untuk menjadi seorang jenderal wanita, jadi dia pasti tidak
Nabila berbalik badan dan menatap ayahnya."Aku akan sampaikan maksud Ayah pada Ibu.""Tapi, jangan terlalu berharap. Bagaimanapun, kesalahan Ayah ....""Aku tahu!" Mata Nadif bersinar terang.Nadif mengangguk dengan penuh semangat."Aku tahu aku telah membuat banyak kesalahan. Semua itu salahku!""Selama Ibumu mau memaafkanku, aku akan memperlakukannya dengan baik."Nabila mengernyit. "Apakah memperlakukan istri dengan baik adalah hal yang patut dibanggakan dan dijanjikan?"Wanita merawat suami dan anak, serta mengurus kehidupan sehari-hari suaminya.Sementara itu, pria ingin membuat wanita terharu dengan ucapan "memperlakukanmu dengan baik"?Nabila benar-benar tidak tahu apakah omongan yang tidak berbobot itu pantas disampaikan pada ibunya atau tidak."Lebih baik Ayah bilang Ayah benar-benar sudah mengetahui kesalahanmu dan tidak bisa hidup tanpa Ibu ...."Mendengar itu, Nadif merasa harga dirinya terhina. Kemarahannya tersulut.Nadif membantah dengan wajah masam,"Kami ini sudah tua
Sebelumnya, saat di Kota Bambu, setiap warga dapat memiliki lukisan kaisar. Jelas bahwa kunjungan kaisar sudah diketahui oleh masyarakat luas.Untuk mencegah identitas mereka terungkap di Kota Gido, Nabila memalsukan luka bekas yang sangat mengerikan di wajah Yohan. Sulit dikenali bahwa itu adalah Yohan.Nabila juga memakai topeng separuh wajah agar tidak ada yang mengenalinya.Akan tetapi, Nadif yang duduk di gerbang kota bermata jeli.Pertama, Nabila adalah putri kandungnya.Kedua, Nadif sudah lama tahu tentang kunjungan kaisar. Belakangan ini, Nadif membagikan bubur kepada korban bencana setiap hari untuk menunggu kedatangan kaisar. Nadif sudah membuat persiapan matang. Nadif hanya memperhatikan pendatang dari luar kota.Oleh karena itu, Nabila dan Yohan tampak familier di mata Nadif.Meski begitu, Nadif tidak pergi memberi hormat pada mereka.Sandiwara harus dilakukan hingga tuntas. Nadif berharap akan dipindahkan kembali ke Kota Zordo!Melihat perbuatan Nadif, Yohan berbisik pada
Setelah Nabila dan yang lain pergi, Evan menggunakan banyak taktik.James yang berwawasan luas pun membelalak matanya. Makanan lezat yang dia makan tadi malam nyaris dimuntahkan ....James menoleh pada Dafka.Dafka tampak serius, tidak ada perubahan ekspresi sama sekali.Tidak heran Dafka menjadi pengawal kekaisaran dan pengawal pribadi kaisar. Dafka sangat kalem.Saat James berpikir demikian, Dafka tiba-tiba memalingkan wajah."Wuek ...."James berkomentar dalam hati, pengawal kekaisaran juga hanya orang biasa.Lalu, James segera berjalan ke pojok dan muntah tiada henti.Di kamar sebelah, Nabila dapat mendengar suara muntah di tengah jeritan itu.Nabila mengernyit.Siapa yang muntah?Satu jam kemudian.Suara di kamar sebelah mengecil.Tok! Tok!Dafka mengetuk pintu."Kaisar, sudah selesai diinterogasi."Pintu dibuka. Wajah Dafka pucat pasi, juga bibirnya.Baron sangat penasaran dengan apa yang terjadi di kamar sebelah.Akan tetapi, mereka tidak dapat masuk.Evan langsung menutup pintu
Orang yang ditangkap itu dilepas rahangnya agar tidak dapat meminum racun atau menggigit lidahnya untuk membunuh diri.Pengawal mengikat kedua tangan orang itu dan menendang belakang lututnya agar berlutut.Di wajahnya, ada luka pedang yang memanjang di sebelah pipi dan masih berdarah. Dia menatap permukaan lantai dengan mata dingin, seperti boneka tali yang tidak memiliki berperasaan.Tatapan mata Nabila suram.Orang semacam itu biasanya adalah pembunuh yang tidak takut mati. Sulit untuk menginterogasinya dengan metode umum.Ketika Nabila sedang memikirkan solusi, Evan tiba-tiba melompat turun dari balok kayu di langit-langit.Mata Evan tampak mengantuk. Dia menguap seraya berkata,"Biar aku yang menginterogasinya."Nabila menatap Evan. "Kamu?"Evan membungkuk dan mengangkat dagu pembunuh itu agar bertatapan dengannya. Lalu, Evan bertanya pada Nabila."Kenapa? Kamu tidak memercayaiku?""Ya," ucap Nabila secara lugas.Evan mencibir dan melepaskan dagu pembunuh itu. Dia menoleh ke belak
Di dalam istana Kerajaan Puanin, pengawal kerajaan sudah digantikan oleh anak buah Yukina.Yukina adalah orang kepercayaan pemimpin kerajaan sebelumnya dan sekarang menjadi bagian dari menteri kabinet.Selama ini, Yukina tinggal di istana. Hatinya gelisah setiap melihat istana kaisar yang kosong.Pada hari ini, pemimpin baru akhirnya tiba dengan selamat.Di gerbang istana, Yukina beserta pengawal kerajaan menyambut sang kaisar. Mirna dan Nia berdiri di kedua sisinya.Kereta kuda berhenti. Lukas turun lebih dulu, lalu menyibak tirai dan membantu Nadine turun.Yukina terkejut ketika melihat Nadine.Meski sudah tahu Nadine dan Nabila adalah saudari kembar, mereka benar-benar sangat mirip.Pada kenyataannya, Nadine berusaha keras.Nadine berusaha meniru gaya bicara dan perilaku Nadine untuk bisa menyamar menjadinya.Nadine berharap dia tidak membuat kesalahan di depan orang lain."Hormat pada Yang Mulia!" Yukina segera memberi hormat.Nadine buru-buru berujar, "Tidak perlu, bangunlah."Nab
Ekspresi Nabila sangat cuek saat menatap Evan."Bukankah kita melakukan penyelidikan masing-masing?"Evan kembali ke dalam ruangan dan tersenyum lebar."Aku hanya bercanda barusan. Adik Nabila lapang dada, pasti tidak akan marah denganku."Nabila langsung bertanya,"Apa solusimu? Katakan."Evan menjadi serius. Dia menunjuk Nabila dan menunjuk dirinya."Kita ini teman masa kecil, sangat akrab ...."Ekspresi Yohan agak masam."Teman masa kecil?"Evan mengangguk. "Benar. Ratu meninggalkan Kaisar demi aku si teman masa kecilnya. Lalu, Kaisar kembali ke istana karena patah hati. Bagaimana dengan cerita ini?"Yohan menggerutu dalam hati, cari mati!Nabila menundukkan tatapan dan merenung. "Menurutku ... tidak bagus."Ekspresi Nabila serius."Kalau benar-benar perlu, mending aku memilih James."James terdiam.Mengapa harus menggunakan kata "mending"?Nabila beranjak dari kursinya dan berbicara dengan tegas."Mereka tidak bodoh, tidak akan mudah tertipu."Apalagi Nabila juga tidak ingin membua
Nabila berpesan pada wanita itu."Bayam merah itu racun keras dan harus dibasmi. Pemerintah akan segera mengeluarkan perintah darurat."Meski tidak tahu apa itu bayam merah, wanita itu tetap patuh."Aku mengerti. Aku akan beri tahu paman-paman setelah pulang."Setelah wanita itu pergi, Evan menanyai Nabila seraya tersenyum."Kapan kamu mulai menipu orang?"Nabila berbicara secara jujur."Harus menggunakan taktik khusus untuk melawan orang jahat."Evan dan Rega hanya menunggu secara pasif, tetapi tidak kunjung menemukan siapa dalangnya.Dapat dilihat bahwa orang-orang itu sangat berhati-hati.Kota Bambu ini rumit. Mereka baru datang dan tidak dapat menyelidiki secara membabi-buta.Tatapan mata James menjadi jernih setelah sudah kenyang.James berujar dengan serius, "Kalau bayam merah benar-benar bahan utama, mereka akan mengambil tindakan. Aku bersedia tinggal dan membantu sebisaku."Evan mencibir."Satu lagi yang tidak takut mati."James tersenyum lebar, lalu berkata, "Muda-mudi dunia
Setelah Yohan datang, Evan dan Nabila berhenti berdebat."Apa yang kalian ributkan?" Yohan bersikap serius, seperti seorang tetua.Evan cemberut."Bukan apa-apa, hanya mengobrol. Benar tidak, Adik Nabila?"Ucapan Evan selalu ketus. Nabila memutuskan untuk memaafkannya saat ini."Ya, hanya mengobrol."Yohan menggerutu dalam hati, apakah mereka mengira dia tuli dan tidak mendengar apa-apa?Dari apa yang Evan katakan, Evan sepertinya tidak senang karena Nabila menyelidiki kasus manusia obat.Evan hanya khawatir dengan keselamatan mereka.Akan tetapi, bagaimana dengan janji pernikahan antara Evan dan Nabila?Yohan menyimpan keraguan itu dalam hati, tidak menanyakannya secara langsung.James memberi hormat pada Yohan."Hormat pada Kaisar."Yohan melambaikan tangan dan duduk."Aku melakukan kunjungan rahasia ke daerah-daerah. Tidak perlu bersikap hormat."Nabila juga duduk.Yohan berkata dengan santai, "Makan dulu. Nanti kita pergi lihat bayam merah."Evan tidak menolak, tetapi menatap Nabil
Evan dengan luwes menuang secangkir teh untuk dirinya. Usai minum teh, Evan melanjutkan pembicaraan."Aku ingin cari tahu di mana bayam merah tumbuh dan menunggu di sana.""Cara ini sangat bodoh, tidak perlu dibicarakan lagi."Evan seakan-akan bercerita tentang orang lain.Dari pengakuan Evan dan Rega, Nabila setidaknya mendapat petunjuk mengenai bayam merah.Nabila bertanya, "Apakah tidak ada bayam merah di tempat lain di Negara Naki?""Tidak ada," jawab Rega dan Evan secara bersamaan lagi.Yohan merenung dengan ekspresi serius.Jika bayam merah adalah bahan utama untuk membuat racun manusia obat, dalangnya tidak akan meninggalkan Kota Bambu.Akan tetapi, setelah sekian lama Evan dan Rega menunggu, mereka tidak kunjung menangkap orang-orang itu.Hal ini sungguh aneh."Kalian yakin bayam merah adalah bahan utamanya?" tanya Yohan lagi.Seketika, Evan dan Rega menjadi ragu.Evan minum air lagi. Bulu matanya yang lebat setengah terkulai.Kemudian, Evan berujar,"Itulah yang kutemukan bebe