Kediaman Feno.Hari ini suasana hati Nadif sangat bagus.Nyonya Mirna membantunya berganti pakaian dan bertanya.Melihat tidak ada orang lain di ruangan itu, Nadif memberitahunya dengan suara rendah."Nabila tidak akan pernah kembali ke perbatasan utara lagi."Nyonya Mirna agak terkejut."Kenapa?"Nadif memberi tahu Nyonya Mirna apa yang terjadi pada Perjamuan Jenderal hari ini.Ada rasa kepuasan dalam nada bicaranya."Baguslah kalau seperti ini! Kita semua bisa duduk dan bersantai!"Nyonya Mirna tidak menunjukkan senyuman.Dia lebih khawatir.Saat ini Nabila pasti merasa tidak nyaman.Keesokan harinya.Pagi-pagi sekali, Selir Julia datang ke Istana Rubi untuk memberi salam."Ratu, kemarin ... berkat bantuanmu, aku tidak menjadi bahan lelucon di harem ini. Tidak ada sesuatu pun yang berharga di istana selir. Aku hanya bisa mengambil hadiah Kaisar dan mempersembahkannya kepadamu untuk menunjukkan rasa terima kasihku."Sejak Cindy meninggalkan istana, situasi Selir Julia menjadi sangat s
Setelah Jenderal Jordi membaca surat itu, dia terkejut dan khawatir.Dia hanya memimpin pasukan untuk menjaga perbatasan dan tidak bisa meninggalkan jabatannya tanpa izin."Kalau ibu tahu ...."Nyonya Windi memegang tangan besarnya dengan lembut."Serahkan padaku. Aku akan mengaturnya."Setelah mengatakan itu, kilatan dingin melintas di matanya, "Hanya saja, suamiku, apakah menurutmu Elsa dipaksa melakukan ini?"Jenderal Jordi tidak memikirkan hal ini."Apakah kamu curiga Elsa melakukannya dengan sengaja?"Lalu dia menggelengkan kepalanya berulang kali, "Tidak, itu tidak mungkin. Apa alasan dia melakukan ini?"Jordi menerima Elsa sebagai muridnya dan memperlakukannya seperti anak sendiri.Ketulusan demi ketulusan, dia tidak percaya Elsa akan berkhianat.Nyonya Windi menatap matanya."Suamiku, aku juga tidak ingin mencurigainya.""Tetapi ada beberapa orang dan hal yang harus kita waspadai.""Pikirkanlah, dari penyerangan Pasukan Harimau hingga Elsa memimpin Aliansi Germa sebagai bantuan
Yohan mengejar pembunuh wanita itu sampai ke Istana Rubi, lalu melihatnya memasuki kamar dan Yohan mengikutinya.Terdapat beberapa tetes darah di lantai yang menjalar hingga ke kamar mandi.Tatapan Yohan menajam.Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka pada saat ini.Orang itu adalah Ratu."Kenapa tidak ada yang melapor kalau Kaisar datang?"Wanita itu mengenakan piama tipis dan terlihat seperti baru saja mandi. Wajahnya terlihat sedikit merah dan rambutnya basah kuyup. Sepasang kaki wanita itu menginjak beludru Porsia, angin meniup ujung piama tipis wanita itu yang samar-samar memperlihatkan betisnya yang tidak berlemak.Terdapat ekspresi aneh di wajah Yohan.Dia melirik ke belakang tubuh ratu.Yohan baru saja melangkah maju beberapa langkah, tapi lengannya ditahan oleh Ratu saat berjalan melewatinya."Kaisar, bagian dalam masih belum dirapikan."Duk ....Yohan meraih bahu Nabila dan menekan Nabila ke dinding di belakang.Tatapan Yohan setajam elang dan mengamati wajah Nabila dengan tajam
Yohan masih harus membicarakan masalah tentang Kerajaan Lesse yang menyerah dengan para jenderal setelah perjamuan jenderal berakhir.Jadi, Elsa tinggal di Kota Zordo selama beberapa hari dan harus memasuki istana dari waktu ke waktu.Elsa sering keluar masuk Ruang Kerja Istana dan para selir di dalam harem mulai cemburu.Mereka mengeluh di depan Nabila saat pergi ke Istana Rubi untuk memberi salam."Dia tetap merupakan seorang wanita meskipun dia adalah jenderal. Kenapa dia bisa tidak mengetahui batasan!""Mayor Jenderal Elsa telah menjadi orang yang terkenal di depan Kaisar dan kita sudah tertinggal sangat jauh.""Kaisar sangat jarang datang ke harem, tapi sering bersama dengan Elsa, mereka bahkan pergi ke lapangan pacuan kuda kekaisaran untuk memanah. Yang Mulia Ratu, dikhawatirkan akan bertambah selir lagi di harem."Nabila meminum teh dengan tenang.Nabila tidak yakin dengan pemikiran Yohan, tapi Elsa telah bekerja keras untuk menjadi seorang jenderal wanita, jadi dia pasti tidak
Elsa tidak bisa berbicara dengan jujur di hadapan Kaisar.Dia bersikap dengan hormat pada Nabila."Yang Mulia Ratu berdoa untuk para prajurit, jadi Hamba harus memberi hormat dan berterima kasih pada Yang Mulia secara langsung tidak peduli apa pun yang terjadi.""Baru saja Hamba memohon hal ini pada Kaisar di lapangan pacuan kuda kekaisaran.""Yang Mulia, Hamba ingin menggunakan teh untuk menggantikan arak dan bersulang dengan Anda."Ekspresi Nabila terlihat datar."Tidak perlu sesungkan ini, Jenderal."Yohan berkata."Berdoa untuk meminta keberuntungan adalah hal yang kecil, tapi prajuritlah yang berperang di tengah pertempuran berdarah. Ratu memang tidak bisa menerima jasa sebesar ini."Sifa sangat ingin membantah.Jelas-jelas Yang Mulia Pemaisuri memimpin pasukan untuk berperang di perbatasan utara.Hanya saja malah Elsa yang mendapatkan jasa ini.Elsa berkata dengan tenang."Kaisar, kami tidak akan bisa mengalahkan pasukan Lesse dengan cepat jika Yang Mulia tidak berdoa untuk memin
Nadine telah sadar dan ini merupakan sebuah berita baik.Nabila keluar dari istana pada malam itu setelah mengetahui kabar ini.Yumba membuka pintu dan mempersilakan Nabila memasuki kamar.Kemudian Yumba berjaga di luar kamar.Di dalam kamar.Nadine sedang duduk dengan linglung di kepala tempat tidur dan tidak mengenali orang bertopeng yang berjalan masuk.Terdapat air mata di rongga mata Nadine setelah Nabila melepaskan topengnya."Kakak ...."Nabila segera berjalan ke samping tempat tidur.Nadine duduk di tempat tidur sambil memeluk pinggang Nabila dan menangis dengan keras."Kakak! Apakah ini benar kamu .... Apakah kamu benar-benar ada di sini!"Nabila menahan emosi yang kuat di dalam hatinya, kemudian mengangkat tangan dan menepuk punggung Nadine dengan lembut."Aku sudah kembali."Nadine baru saja sadar dan masih terlihat sedikit linglung, dia juga tidak tahu apa yang terjadi di luar selama beberapa waktu ini.Nadine sering duduk dengan linglung di sana.Nadine juga tidak menjawab
Bagian dalam dan luar gedung penginapan terasa sangat sunyi pada tengah malam.Elsa berjalan ke hadapan Nabila sambil tersenyum dengan senang."Kakak, kenapa kamu datang!"Nabila mengangkat tangannya dan meletakkannya di atas bahu Elsa.Elsa pura-pura bersikap dengan tenang dan tidak mengelak, kemudian menatap Nabila dengan tatapan gembira.Nabila menyingkirkan daun di bahu Elsa dan terdapat tatapan serius dalam mata di balik topeng."Aku datang untuk mengantarmu."Elsa merasa lega dan matanya segera berkaca-kaca."Kakak, a ... aku kira ... kamu masih salah paham padaku ... karena Perjamuan Jenderal. Aku kira kamu tidak akan memedulikanku lagi ...."Elsa memeluk Nabila sambil merasa terharu, "Kakak!"Nabila mengerutkan bibirnya, lalu meletakkan tangan di samping dan mengepalkan telapak tangannya.Nabila menjauhkan Elsa dan menatap langsung ke matanya sambil bertanya."Apakah kamu benar-benar tidak membohongiku?"Elsa mengangguk dengan cepat."Tentu saja! Kak, aku tidak pernah menyembun
Nabila masuk ke Ruang Kerja Istana dan memberi hormat dengan datar."Hormat kepada Kaisar."Leonard melirik ke arah Ratu. Dia terlihat sehat dan tidak seperti sedang tidak enak badan, tetapi sorot matanya lebih dingin dari sebelumnya, menunjukkan ketidakpedulian yang sulit untuk didekati.Yohan menjauh dari dokumen dan menatap Nabila sambil bertanya."Ada apa?""Kaisar, aku ingin pulang untuk mengunjungi keluargaku."Karena dia sudah curiga Elsa adalah orang misterius itu, dia akan memeriksanya.Pertama, tidak ada yang akan memercayainya tanpa bukti.Kedua, dia telah menyayangi Elsa selama lebih dari sepuluh tahun dan tidak ingin salah menuduhnya.Tidak ada gunanya terus tinggal di istana.Nabila menundukkan kepala sambil menunggu jawaban Yohan.Pria itu menatapnya, nadanya yang agung tidak bisa dibantah."Kamu adalah Ratu dan tidak bisa meninggalkan istana tanpa izin. Kalau merindukan orang tuamu, suruh saja mereka datang ke istana."Nabila kecewa.Awalnya rencana meninggalkan istana
"Tidak disangka Istana Pengasingan seramai ini."Yohan melihat Ratu dan Selir Julia yang sedang bertatapan dengan tatapan yang dingin.Selir Julia terkejut dengan kedatangan Kaisar sampai lupa bagaimana caranya untuk menangis.Dia segera berdiri dan memberi hormat dengan panik."A ... a ... aku memberi salam pada Kaisar!"Nabila juga berdiri dan memberi salam padanya."Aku memberi salam pada Kaisar!"Yohan langsung duduk di kursi dan tatapannya tertuju pada Selir Julia."Kenapa? Kamu mau tinggal di Istana Pengasingan untuk menemani Ratu?"Kedua mata Selir Julia memerah dan juga bengkak, yang terlihat seperti buah persik.Selir Julia tanpa sadar mengangguk, lalu segera menggelengkan kepalanya.Tatapan Yohan mendingin."Kamu mau atau tidak!"Selir Julia segera berlutut di lantai."Kaisar, tolong berbaik hatilah dan membiarkan Ratu keluar dari Istana Pengasingan!"Yohan mendengus dan menatap Nabila."Kamu berusaha dengan keras untuk memohon padaku, tapi Ratu tidak terlihat ingin keluar da
Nabila membutuhkan plakat penghindar kematian untuk gurunya, untuk berjaga-jaga jika kebenaran ini terungkap dan Kaisar ingin menghukum gurunya.Nabila juga mengetahui bahwa dia harus membuat jasa yang besar jika ingin mendapatkan plakat penghindar kematian ini."Anda tidak perlu langsung kasih padaku sekarang, Anda bisa datang ke Pegadaian Sentosa untuk mencariku jika punya masalah yang tidak bisa diselesaikan di masa depan."Kemudian Nabila meletakkan sejumlah uang di atas meja, mengambil pedang panjang di samping kursi dan pergi dengan santai.Dafka sedang berada di luar pintu dan berpapasan dengan Nabila.Dafka juga merasa penasaran seperti apa tampang Hantu Seribu Bayangan yang sangat terkenal di dunia.Hanya saja, orang ini mengenakan topeng dan sama sekali tidak bisa melihat wajahnya.Kaisar keluar tidak lama kemudian.Dafka melangkah maju dan bersiap untuk menerima perintah darinya.Yohan menatap ke depan dan berkata dengan datar."Tebus semua orang yang terpaksa untuk menjadi
Tidak disangka terdapat batu gipsum di dalam kotak itu.Nabila merasa bingung untuk apa Yohan memberi benda ini padanya?Leonard meletakkan kotak yang berisi batu gipsum dan tidak bisa menahan diri untuk merasa kebingungan saat teringat dengan perintah Kaisar yang memerintahnya untuk membawakan batu gipsum ini ke Istana Pengasingan.Meskipun semua benda yang diberikan oleh Kaisar adalah hadiah ... tapi batu ini terlihat sangat membingungkan.Pada awalnya Leonard mengira Kaisar memberi batu berbentuk kuda ini pada Ratu karena Ratu pandai menunggangi dan juga menyukai kuda.Hanya saja, pada kenyataannya Kaisar berkata dengan suara yang dalam."Sifat Ratu sama seperti batu ini yang jelek dan keras."Leonard sama sekali tidak berani memberitahu ucapan Kaisar pada Ratu.Leonard hanya berkata sambil tersenyum, "Yang Mulia Ratu, Kaisar teringat pada Anda saat melihat batu ini."Nabila tetap menyimpan batu gipsum itu meskipun tidak mengetahui alasan di baliknya.Tidak peduli bagaimanapun juga
Elsa bertanya dengan perhatian."Kenni, bagaimana kabarmu selama beberapa hari ini?"Kenni tidak ingin menyalahkan Elsa, tapi Kenni sangat sulit untuk menghadapi Elsa dengan penuh hormat seperti sebelumnya saat teringat dengan ucapan Elsa yang menusuk hati pada hari itu.Hal yang bisa Kenni lakukan pada saat ini adalah menjaga etika dan menjawab pertanyaannya."Terima kasih karena telah memperhatikanku. Aku ... baik-baik saja."Kenni awalnya ingin memberitahu Elsa bahwa ibunya telah meninggal di tengah penderitaan kelaparan dan kesakitan.Hanya saja, Elsa kembali bertanya."Bagaimana kamu bisa mengenal Yolo?"Kenni berbohong padanya."Kami tidak sengaja bertemu."Sepertinya Kenni tidak mengetahui identitas Kakak yang sebenarnya.Terlihat jelas bahwa Kakak juga tidak akan memberitahu Kenni dan melibatkannya dalam masalah ini.Kemudian Elsa menunjukkan ekspresi sedih dan langsung berkata ke inti permasalahannya."Kenni, aku menolak menjadikanmu sebagai muridku karena aku tidak tega melih
Kenni menoleh untuk menatap Elsa saat ditanya siapa gurunya.Elsa juga sedang menatap Kenni sambil tersenyum pada saat ini.Hanya saja, Kenni hanya menatap Elsa dan tidak mengatakan apa pun.Apakah dia takut ditolak olehnya?Elsa berinisiatif untuk berkata untuk menyemangatinya."Anak muda, katakanlah dengan berani. Siapa pun pasti akan menerimamu menjadi muridnya karena kamu telah sangat berjasa."Elsa bisa dengan terpaksa menerima Kenni sebagai muridnya demi tambang batu gipsum.Setelah itu, dia bisa mencari kesempatan untuk membunuhnya ....Kenni mengangguk pada Elsa, seolah-olah telah menerima petunjuk darinya.Kemudian Kenni berkata, "Guruku adalah ... Yolo yang dijuluki sebagai Hantu Seribu Bayangan."Suasana di dalam Ruang Kerja Istana terasa sunyi pada saat ini.Elsa berdiri dengan tegak dan merasa seluruh darah di tubuhnya telah membeku.Yolo, Kakak?!Tidak mungkin!Bukankah Kakak terus tinggal di Istana Pengasingan? Sejak kapan dia menerima Kenni sebagai muridnya!Tidak! Tida
Yohan menatap Elsa saat mendengar seseorang ingin memberikan batu gipsum padanya.Elsa tanpa sadar berkata."Kaisar, semua orang di Departemen Pembuatan Senjata bilang kalau batu gipsum telah habis ditambang sejak lama dan tidak mungkin ...."Yohan tidak memiliki kesabaran untuk mendengar ucapan Elsa sampai selesai dan langsung mempersilakan pemuda itu untuk masuk ke dalam.Terdapat ekspresi masam di wajah Elsa.Dia ingin melihat apakah batu gipsum ini adalah batu yang asli atau palsu!Pemuda itu berjalan masuk tidak lama kemudian.Terdapat ekspresi terkejut di wajah Elsa saat melihatnya.Kenapa orang yang datang adalah Kenni!Kenni juga merasa terkejut saat melihat Elsa di sini.Hanya saja perintah gurunya lebih penting.Kenni memberi salam pada Kaisar dengan penuh hormat."Kaisar, Hamba adalah Kenni Wilo dan datang untuk memberikan batu gipsum pada Anda."Yohan memanggil anggota Departemen Pembuatan Senjata untuk memasuki istana dan membiarkan mereka melihat apakah batu yang dibawa o
Batu gipsum sangat sulit untuk ditemukan sebelum ini, tapi tidak disangka Nabila bisa melihatnya pada saat ini.Nabila segera bertanya."Kenapa kamu bisa punya batu gipsum?"Kenni merasa kebingungan."Guru, kenapa Anda juga tahu tentang batu gipsum?""Aku pertama kali bertemu dengan Mayor Jenderal Elsa pada tiga tahun yang lalu, kemudian mendengar dia sedang membicarakan masalah batu gipsum dengan ayahku. Mayor Jenderal Elsa terlihat sangat menyukai batu ini dan terus membaca buku tentang batu ini.""Ingatanku sangat baik dan aku mengingat hal ini.""Terdapat banyak gunung di kampung halamanku yang bernama Carten, aku mencari batu gipsum di sana di waktu luangku dan aku benar-benar menemukan batu itu pada setahun yang lalu, jadi aku menggunakannya sebagai hadiah untuk guruku ...."Nabila sudah ingin menciptakan senapan bambu yang baru pada tiga tahun yang lalu.Pada saat itu Nabila sudah mengetahui bahwa poin utama dari senapan bambu ini adalah insulasi panasnya, sedangkan benda yang p
Bibir Kenni pecah-pecah dan suaranya sangat serak.Nabila bertatapan dengan tatapan Kenni dan bisa melihat niat membunuh di matanya."Aku kebetulan datang ke sini karena mau berziarah," jelas Nabila.Kenni mengambil sesajen yang diletakkan Nabila dengan tangan yang gemetar karena sudah kelaparan untuk waktu yang lama dan mengembalikannya pada Nabila."Bawa pergi! Ibuku tidak butuh ini!"Nabila mengabaikan penolakannya.Nabila mengeluarkan pedang di pinggangnya.Nabila menebang pohon di dekatnya seiringan dengan beberapa suara retakan di udara dan memotongnya menjadi papan kayu untuk dijadikan sebagai batu nisan.Tidak terdapat gejolak apa pun di dalam mata Kenni saat melihat ini.Sampai Nabila meletakkan papan kayu itu di tanah dan bertanya padanya."Siapa nama ibumu?"Kenni baru bereaksi dan menatapnya dengan tatapan terkejut.Nada bicara Nabila terdengar tenang dan santai, sama sekali tidak terdapat perasaan kasihan yang merendahkan seseorang."Ibumu tidak akan menjadi hantu yang kes
Kenni bereaksi dengan cepat dan hampir bisa menghindari serangan Elsa.Kemudian Elsa kembali menyerangnya.Kenni sehabis melakukan perjalanan yang jauh, dia pasti menderita kelaparan dan kedinginan.Kenni pasti tidak memiliki banyak tenaga pada saat ini.Hanya saja Kenni berhasil menghindari serangan Elsa dengan kondisinya pada saat ini dan juga mencari kesempatan untuk menyerang balik.Tatapan Elsa menggelap.Anak ini lebih hebat dibanding dugaannya.Elsa pura-pura menyerang bagian bawah tubuh Kenni dan tiba-tiba bergerak ke belakang tubuh Kenni saat dia melakukan serangan balik, kemudian menendang bagian belakang lutut Kenni dengan keras.Salah satu lutut Kenni bertekuk ke bawah.Kemudian Elsa mencekik leher Kenni dengan lengannya.Kenni terpaksa mengangkat kepalanya dan membuka mulutnya untuk bernapas.Elsa tidak melepaskan Kenni dan terus mengerahkan kekuatannya ....Vina baru merasa ada yang salah dan segera berteriak pada Elsa saat melihat wajah Kenni memucat."Mayor Jenderal!"E