Semua Bab Maaf, Aku Bukan Wanita Lemah: Bab 241 - Bab 250

317 Bab

Bab 241

Alisya disambut oleh seorang laki-laki paruh baya yang memperkenalkan diri sebagai asisten sang kakek. "Nyonya silahkan ikuti saya." Tanpa banyak kata Alisya mengikuti laki-laki itu. Kakek Pandu masih sama seperti terakhir kali dia bertemu, masih tetap energik tapi kali ini bukan keangkuhan yang dia lihat dari wajah tua itu, hanya kelelahan dan penuh beban. Mungkin ini karena masalah yang dihadapi sang anak sulung. "Maaf, opa saya datang terlambat." Undangan sang opa menang datang hampir dua jam yang lalu, tapi karena dia sudah berkutat di dapur Alisya baru menjawab setengah jam yang lalu dan langsung datang ke sini, tentu saja setelah memastikan Bisma sudah aman bersama Rani."Aku dengar kamu bekerja." "Benar." Alisya lalu bercerita sedikit di mana dia bekerja. "Aku tidak tahu apa tujuanmu kenapa tetap bekerja, apa cucuku tidak memberikan uang yang cukup?" Alisya cukup terkejut dengan pertanyaan frontal itu. "Apa ada yang salah dengan saya bekerja?" tanyanya. "Bukan salah,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-08
Baca selengkapnya

Bab 242

Perkataan bulik Par memberikan perpektif berbeda untuk Alisya. Apalagi saat dia mengamati sikap Pandu padanya, sang suami masih bersikap sehangat biasanya, dia juga tak segan menceritakan kedatangan sang tante dengan Silvia ke kantornya waktu itu dengan alasan akan siang yang dia tolak, juga apa yang dikatakan Nadia, sekretaris sang suami yang dia hubungi dan menceritakan kejadian hari itu dengan menggebu-gebu. Dalam kisah rumah tangganya, dia dan sang suamilah pemeran utamanya. Orang lain hanya pemeran pendukung dan dia tidak akan membiarkan pemeran pendukung menjadi lebih bersinar dari pemeran utama seperti hari ini, tiba-tiba saja Pandu menghubunginya untuk datang ke kantor laki-laki itu. "Aku sudah minta izin pada Sasti, jangan khawatir dia juga sudah mengizinkan." "Memangnya kita mau kemana sih, Mas. Tidak biasanya mas pergi di hari kerja seperti ini, mendadak lagi." "Mau bagaimana lagi, aku tidak ingin ada masalah nantinya, aku akan ceritakan nanti, sekarang kamu dan Bisma
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-08
Baca selengkapnya

Bab 243

Silvia yang Pandu kenal dulu adalah gadis yang lemah lembut dan baik hati, karena itu dia tidak keberatan saat sang tante merekomendasikan wanita itu untuk menangani perceraiannya dengan Sekar yang pasti tidak akan berlangsung dengan mudah. Sekian lama tidak bertemu meski mereka memang dalam lingkungan pergaulan yang sama membuat Pandu terkejut dengan perubahan wanita itu, tutur katanya memang masih halus dan lembut seperti dulum tapi Silvia yang sekarang berubah menjadi wanita yang ambisius dan manipulatif. Apalagi sejak wanita itu nekad menerobos masuk ke dalam mobilnya dengan alasan ingin menjelaskan kesalahpahaman pada Alisya, tapi nyatanya hal yang terjadi malah sebaliknya, Alisya emnjadi tambah marah dan Silvia seolah menikmati semua itu dan menambah parah kesalahpahaman mereka. Harusnya sejak awal Pandu memang tidak berhubungan dengan wanita ini, dia bukannya tidak menyadari kalau Silvia punya ketertarikan lebih pada dirinya diperparah dengan dukungan sang tante yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-09
Baca selengkapnya

Bab 244

"Mbak Silvia mau duduk di depan?" tanya Alisya.Pandu mengangkat alisnya mendengar pertanyaan Alisya, tapi dia sama sekali tak berkomentar apapun. Usia pernikahan mereka memang masih seumur jagung, tapi komunikasi yang efektif juga pelajaran berharga yang mereka dapatkan di pernikahan sebelum ini menjadikan ikatan mereka makin kuat. Keduanya masih muda, masih memiliki waktu yang panjang untuk mengarungi bahtera rumah tangga yang penuh duri, tapi mereka yakin dengan saling percaya satu sama lain, membuat keduanya akan mampu bertahan di tengah badai yang menerjang. Sengaja memang Alisya bertanya seperti itu untuk memancing wanita di depannya ini tapi Silvia bukan orang bodoh dia tahu sekali maksud Alisya. "Saya dibelakang saja, saya tidak ingin diusir karena dianggap menganggu suami orang." "Jawaban yang bijak, saya harap itu tidak hanya dimulut saja," balas Alisya tak lupa memberikan senyum semanis mungkin. Alisya membuka pintu penumpang samping, lalu Pandu memberikan putra merek
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Bab 245

Acara itu dilakukan di salah satu villa keluarga Wardhana. Ini pertama kalinya memang Alisya mengikuti acara keluarga suaminya. "Apa setiap tahun hanya seperti ini?" tanya Alisya pada sang suami yang sedang menyetir di sampingnya. "Seperti ini bagaimana?" "Hanya acara kumpul keluarga?" "Iya memangnya harus bagaimana, papa bilang dia sudah terlalu tua untuk acara seperti ini." "Oh, aku kira ulang tahun papa akan dirayakan besar-besaran dan mengundang koleganya, karena Silvia-" "Dia tak pernah datang ke acara keluarga kami, entah kalau keluarga tante," potong Pandu yang tak ingin nama itu lagi-lagi di sebut oleh istrinya, dia cukup kesal dengan ulah wanita itu. Setelah pembicaraan mereka berdua kemarin, Pandu kira wanita seperti Silvia akan merasa marah dan lebih memilih pulang saja tapi wanita itu cukup tebal muka, Pandu saja sampai terkejut saat kembali ke dalam mobil setelah menjemput Alisya yang sedang mengajak anak mereka bermain, sudah duduk seperti semula di dalam mobil d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya

Bab 246

"Maaf, mbak hanya kamar itu yang masih tersisa, aku kira tadi mbak hanya datang bersama keluarga seperti biasa."Alisya melihat ayah mertuanya menghela napas dalam, sementara ibu mertuanya memilih memalingkan muka, terlihat sekali kalau wanita itu sama sekali tidak menyukai saudara iparnya ini. "Kamu bagaimana sih, Ji. seharusnya sebagai tuan rumah kamu sudah memperkirakan hal seperti ini," omel sang tante. Sebagai seorang pewaris utama semua aset keluarga tentu saja ayah mertuanya tidak ingin nama baik keluarga besarnya menjadi tercoreng, memang sih di sini sama sekali tidak ada orang lain, tapi ada para saudara serta anak menantu mereka yang tentu akan menilai sang pewaris bukan orang yang cakap untuk menghandle keluarga besarnya. "Maaf, mbak. Untuk sementara nona... ehm.. Silvia, benar namamu itu bukan kamu anak hakim Raharja?" Silvia lalu mengangguk dengan tak enak hati. "Kamu tidak masalahkan, menempati kamar tamu di belakang, maaf kalau kesannya malah tidak sopan.""Tidak apa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

Bab 247

"Jangan pergi jika ada yang harus pergi dari sini itu orang lain, ini pesta ayah kalian, sama halnya kalian tuan rumah di sini." Pandu yang terlihat sangat emosi sambil menggandeng tangan Alisya langsung menghentikan langkahnya.Sang mama tadi memang tidak ikut ada di sana tapi suara keras mereka pasti menarik perhatian semua orang, apa karena Pandu pernah mengkhianati pernikahannya dulu, bukan berarti dia akan mudah mengkhianati pernikahannya lagi. "Mama." "Apa kamu kira mama tidak pernah mengalaminya, jawabnya sering tapi mama bukan orang yang mudah menyerah," kata sang mama dengan pandangan penuh tekad."Mama tahu kamu selama ini sudah sangat menderita, dan sekarang buktikan kamu memang layak untuk menjadi pewaris bukan hanya karena kamu anak papamu." Pandu menatap mamanya kaget, ada kesedihan, penyesalan juga rasa bersalah di mata wanita yang telah melahirkannya itu, tapi dia tahu mamanya memang menyesal sudah menelantarkannya dulu, tapi bukan berarti mamanya berubah menjadi l
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

Bab 248

"Bagaimana kamu melakukannya?" tanya Pandu takjub ketika mereka masuk ke dalam kamar. Malam ini adalah pesta ulang tahun Panji Wardhana, bukan pesta yang meriah memang hanya makan malam keluarga besar dan juga sedikit bertukar cerita, tapi hal yang sangat epik terjadi adalah, istri Panji Wardhan sekaligus ibu mertua Alisya yang dulu terlihat sangat anti dengan menantunya, tiba-tiba saja membela sang menantu, bahkan mengesankan mereka sudah akrab satu sama lain. "Melakukan apa?" "Menjadi soulmate mama," kata Pandu sambil menarik Alisya dalam pelukannya. "Mama hanya cerita masa lalunya saja, dan beliau juga bilang kalau hal yang sama terjadi padanya dulu, maksudku tante Agnes menjodohkan suaminya dengan wanita lain." "Iya pola yang sama untuk orang yang berbeda, tanteku sangat tidak kreatif bukan," kata Pandu sambil tertawa getir. "Dia hanya tidak mau kehilangan kendali pada keluarga." "Benar, tapi opa juga bukan orang bodoh dia tahu mana anaknya yang mampu menjadi pewaris kekaya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

Bab 249

"Mas."Ini kayak maling kolor terus ketahuan lagi sama orang sekampung, hasil curiannya nggak seberapa tapi malunya itu lho yang akan melekat erat selama hidupnya, entah tadi dia ngomong apa saja, Alisya saja sampai lupa. Mau bagaimana lagi dia yang biasanya terorganisir dan sangat realistis, hanya mengandalkan emosinya saja, yah mau bagaimana lagi pelakor di depannya ini sangat menyebalkan dan tak tahu malu. Bukan Alisya takut kalau sang suami akan membela pelakor ini sebenarnya tapi lebih kepada harga dirinya yang terbanting jatuh, jangan sampai deh suaminya ini besar kepala karena diperebutkan dua orang wanita, apalagi pelakor ini sangat gigih dan memiliki background yang luar biasa. Alisya sedang tidak menuduh suaminya akan tergoda oleh wanita ini sih, tapi tetap saja suaminya adalah laki-laki biasa dan bisa saja melakukan kesalahan. "Bisma mencarimu, Sayang," kata Pandu lembut. "Aku kira kamu di dapur." "Oh tadi memang ada di sana buatin makanan untuk mas sama Bisma tapi non
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Bab 250

Alisya menatap tetesan darah di lantai dengan tubuh bergetar. Dia selalu meyakinkan diri kalau dirinya adalah wanita yang mandiri dan kuat, akan tetapi saat ini dia tak yakin lagi dengan hal itu. Dia bahkan tak tahu bagaimana dia bisa ada di sini, yang dia tahu dia hanya sekuat tenaga mendekap luka di punggung sang suami dan berusaha menghentikan darah yang terus saja mengalir. Sedangkan Bisma seperti mengerti kalau sang ayah butuh pertolongan anak itu menangis begitu kencang dan berlari ke dalam rumah mencari pertolongan. "Pandu pasti akan baik-baik saja dia laki-laki yang kuat, dulu dia sendirian menghadapi segala ujian hidupnya mampu sekarang dia pasti sangat mampu dengan adanya kamu dan anak kalian." Kalimat itu diucapkan ayah mertuanya dengan mata berkaca-kaca. Alisya tahu bukan hanya dirinya yang shock, tapi juga semua orang yang ada di sana.Meski dia sama sekali tidak menyukai Silvia karena berusaha merusak rumah tangganya, tapi Alisya masih menghormati wanita itu sebaga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
32
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status