“Ngomong-ngomong bulek Par sudah diberitahu bukan kalau beliau akan mendampingi kamu di pelaminan, kalau bisa beliau membawa saudara atau siapa yang akan menemaninya,” kata Pandu begitu mereka dalam perjalanan pulang ke rumah. Tentu saja Alisya belum berpikir ke sana, acara ini kesannya memang mendadak jadi dia belum sempat mengatakan pada bulek Par yang kemarin baru saja kembali ke desa setelah mengunjunginya. Memang sih pada dekorasi yang dia pilih tadi ada tempat untuk orang tua kedua belah pihak, tapi karena dia yatim piatu dan mirisnya lagi sebatang kara tanpa sanak saudara jadi dia tidak tahu harus memajang siapa di sampingnya, memang ada bulek Par yang sudah dia anggap sebagai pengganti ibunya sendiri, tapi acara itu pasti lama dan melelahkan, dia tidak mau bulek jatuh sakit. “Apa menurut, mas, tidak akan merepotkan bulek, acara itu pasti sangat melelahkan.” “Bulek pasti seneng, mbak kalau bisa dampingi mbak Alisya, dulu saat nikahan a
Terakhir Diperbarui : 2025-02-25 Baca selengkapnya