Home / Pernikahan / Maaf, Aku Bukan Wanita Lemah / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Maaf, Aku Bukan Wanita Lemah: Chapter 151 - Chapter 160

161 Chapters

Bab 151

Alisya sudah tahu cepat atau lambat ini akan terjadi, tapi dia tidak mengantisipasi kalau pertemuan ini akan membuatnya kembali merasakan rasa sakit seperti dulu. Tiga bulan dia berusaha melupakan semua rasa yang telah lama bercongkol dalam hatinya, tapi usahanya itu seakan sia-sia saat penyebab  semua rasa itu tiba-tiba sekarang muncul di depannya. “Mas mau kemana?” tanya Alisya kebingungan. Pasalnya lantai tiga hotel ini memang dijadikan kantor manageman, hanya para karyawan yang biasanya keluar masuk ke sana. Tamu? Tentu saja hanya menempati lantai satu dan dua. “Minta tolong saat kesusahan bukan berarti kamu lemah, Al.” Kalimat bernada teguran itu menghentikan langkah Alisya, dia yang sudah sedari tadi berjalan cepat sambil mendekap Bisma di dadanya menoleh dengan kesal. “Sebenarnya apa yang mas inginkan? Aku bekerja di sini, aku tidak mau Sekar melabrakku seperti dulu karena aku kedapatan bersama suaminya di hotel,” ka
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 152

Dulu Alisya berjuang untuk sedikit saja mendapat senyuman darinya, tapi semua berakhir dengan kesia-siaan belaka. Kini setelah Alisya lelah berjuang dan berusaha menghindar, dia malah datang memberi harapan. "Kamu terlihat kurang makan, apa di sini ada rumah makan enak?" Alisya yang sedang menepuk-nepuk pantat Bisma supaya cepat tidur langsung melotot tak terima.Sejak hamil dan melahirkan berat badannya naik hampir lima puluh kilogram, dan sampai sekarang belum kembali ke bentuk semula, meski banyak yang bilang kalau Alisya terlihat lebih segar dan seksi, bukan seperti ibu-ibu yang baru saja melahirkan, tapi karena yang sekarang mengatakan adalah Pandu yang lebih memilih Sekar yang cantik dengan bodinya yang langsing membuat Alisya tahu itu hanya bentuk basa-basi saja."Mas bisa cari rumah makan yang mas inginkan aku bisa naik taksi dari sini," katanya datar. Alisya bahkan tidak pernah menyangka kalau Trans Galery adalah salah satu anak perusahaan Wardhana Group, yang sebagian
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 153

Bisma sedang tertawa bahagia, sebagai ibu seharusnya Alisya juga bahagia melihat itu. Akan tetapi rasa itu tak juga muncul saat yang membuat bayi kecilnya tertawa bahagia adalah Pandu, ayah bayinya. Oh tentu saja bukan karena Alisya cemburu anaknya akan lebih dekat dengan bapaknya dari pada dirinya, tapi dia takut kehadiran Pandu akan menimbulkan masalah untuknya. Bukan hanya tentang istri laki-laki itu yang Alisya permasalahkan, tapi juga karena Pandu sudah terlalu lama di sini, sedangkan hari beranjak semakin malam. Yang lebih penting di sini adalah desa kecil yang jika salah satu warganya bernapas terlalu keras saja, semua orang akan tahu. "Mas tidak kembali ke kantor?" tanya Alisya, sebenarnya dia ingin langsung bilang untuk meminta Pandu pulang, tapi dia tahu itu akan sangat kasar kedengarannya. "Pekerjaan bisa menunggu, lagi pula tidak setiap hari aku bisa bermain dengan Bisma," kata Pandu tak peduli. Alisya menghela napas panjang, dengan alasan kangen dengan masakann
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 154

“Pak Fahri anda mau kemana?” Jika setiap hari seperti ini, Alisya yakin dia bisa terlihat lebih tua dari pada bulek Par. Fahri menghentikan langkahnya dan menatap Alisya dengan wajah cemberut. “Kamu bukan atasanku jadi aku tidak wajib lapor padamu,” katanya tak enak didengar telinga. Alisya menatap laki-laki yang seharusnya menjadi atasannya dengan datar, dia sangat beruntung terlahir sebagai kerabat pak Amin, jika tidak sudah lama dia jadi gelandangan karena sama sekali tidak becus dalam bekerja. Parahnya bukan karena Fahri bodoh, tapi karena terlalu malas dan meremehkan pekerjaan. Fahri pernah menjadikan hotel mereka sebagai tempat menginap rombongan keluarga kerajaan negri sebrang yang sedang berlibur di sini selama satu bulan dan juga berhasil menjadikan tempat ini pesta ulang tahun anak salah satu pejabat dan juga konglomerat di daerah sini dan Alisya tahu prestasi itu tanpa campur tangan Sasti ataupun pak Amin. Akan tetapi sifat angin-anginannya itu yang membuat semua o
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 155

“Sayang... kamu datang.” Alisya menatap dirinya sendiri, hari ini dia menggunakan blus sutra warna krem dipadukan dengan celana potongan lurus, terlihat rapi dan profesional dan sama sekali tidak ada jejak... penggoda. “Ehm... saya akan ke ruangan saya dulu saya tunggu dokumen itu sebelum makan siang, pak.” Alisya mengangguk dengan sopan  Dia langsung pergi tanpa menunggu jawaban dua orang yang sedang berpelukan mesra itu. Alisya langsung menarik napas lega begitu menutup ruangan atasannya itu, bagaimanapun sebagai orang yang dibesarkan dengan adat ketimuran yang kental dia sangat malu melihat hal seperti itu, meski kedua pelaku sama sekali tidak merasa malu sama sekali. “Ibu seperti baru saja melihat setan,” tegur Dara, sekretaris Alisya saat melihat atasannya itu berjalan terbirit-birit dengan wajah pucat. “Memang, kamu hati-hati. Banyak-banyak baca doa,” jawab Alisya asal. “Emang di mana ibu melihatnya?” tanya
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 156

“Kamu kan yang sudah mengadu pada Sasti, kekanak-kanakan sekali sih begitu saja ngadu.” Tanpa permisi Fahri langsung masuk ke dalam ruang kerja Alisya dan menatap bawahannya itu dengan tajam, sedangkan Alisya hanya menatap laki-laki itu datar tanpa emosi. “Saya tadi heran, apa anda begitu baik hati mau mengantar laporan ke ruangan saya.” Sindiran itu membuat Fahri makin kesal. Alisya tahu banyak karyawan di sini yang menganggapnya bodoh. Dia mau saja menghandle pekerjaan Fahri yang secara strukture adalah atasannya sekaligus pimpinan tertinggi di hotel ini tanpa tambahan tunjangan atau bahkan ucapan terima kasih. Mereka salah, Alisya bukannya tidak menyadari kalau Fahri memanfaatkannya, sebelum dirinya bergabung di sini jika Fahri berulah dan membatalkan meeting penting, mereka hanya akan diam saja, bahkan meski banyak klien yang protes Fahri akan mengatakan. “Mereka bisa mencari tempat lain jika tidak puas dengan pelayanan di sini.” Akibatnya Sasti yang harus turun tangan unt
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 157

Alisya memang jarang menghadiri pesta, apalagi sebagai pendamping Pandu. Satu-satunya pesta yang dia hadiri bersama Pandu adalah pesta ulang tahunnya dulu yang berakhir dengan kecewa. Alisya bukannya tidak suka pesta dia hanya tak suka pandangan meremehkan dan penuh penghakiman dari yang hadir. Para orang-orang kaya yang hadir akan berlomba mempertontonkan betapa mahal pakaian yang melekat di tubuhnya atau betapa Wow dandanannya.“Kamu terlihat cantik malam ini. Jangan gugup.” “Terima kasih, tapi orang cantik juga berhak gugup,” kata Alisya datar menyembunyikan kegugupannya, gaun hitam dengan potongan sederhana tapi elegan yang dia pakai tadi terasa terlalu sederhana  jika dibanding orang-orang yang ada di sini. “Ah ternyata kamu benar-benar gugup, pegang tanganku semuanya akan baik-baik saja.” Alisya menatap tangan  yang terulur padanya lama. “Ah kamu kelamaan mikirnya.” Tiba-tiba saja tangan Alisya sudah ada dala
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 158

“Kemana sih kamu mas, awas saja kalau berani tak mengajakku!” Wanita itu baru saja keluar dari salon mahal di salah satu kawasan mall terbesar di kota ini, suaminya punya banyak uang dan tugasnyalah untuk menghabiskan uang itu. Pakaian mahal koleksi butik ternama sudah dia beli dua hari yang lalu, dan rencananya dia juga akan menggunakan koleksi berliannya, suaminya tidak akan rugi membawanya ke pesta itu, dia sangat percaya diri akan menjadi pusat perhatian di sana. Undangan itu dia tahu tergeletak di meja kerja suaminya minggu lalu tapi dia belum sempat menanyakan lebih lanjut karena laki-laki itu terlihat sangat sibuk dan selalu pulang malam. “Ayo angkat teleponku,” gerutunya kesal. Berulang kali dia menghubungi nomer sang suami tapi sama sekali tidak ada jawaban dari ujung sana, wanita itu menggeram kesal dan melempar ponsel mahalnya ke dalam tas setelah mengirim pesan untuk menjemputnya nanti malam tepat waktu. Sekarang dia hanya perlu tidur sebentar untuk mengistirahatkan t
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 159

Ini sudah keterlaluan. Ibu Pandu memang nenek kandung Bisma, tapi bukan berarti bisa seenaknya mengambil Bisma di daycarenya. “Saya ini neneknya, saya berhak membawa Bisma bersama saya!” kata wanita paruh baya itu kukuh. Alisya memejamkan matanya sebentar, berusaha menahan kemarahan dalam hatinya bagaimanapun wanita itu pernah menjadi ibu mertuanya dan sudah sepatutnya dia hormati. “Bisma!” Alisya langsung mengambil.. ehm tepatnya merebut anaknya yang menangis kencang, saat nyonya Wardhana berusaha menggendong anak itu yang sedang sibuk bermain dengan pengasuhnya. “Apa yang nyonya lakukan?” tanya Alisya datar. Entah mengapa akhir-akhir ini banyak orang yang menguji kesabarannya, dia yang ceria dan penuh senyum kini berganti wanita yang suka berkata datar dan penuh ancaman. Alisya bukannya menyukai perubahan dirinya ini, dia merasa tidak menjadi dirinya sendiri, tapi mau bagaimana lagi keadaan menuntutnya
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 160

“Memangnya kenapa kalau mama pingin dekat dengan cucu mama, Bisma pasti akan lebih bahagia dan terjamin hidupnya bersama kita.” Ih gedeg rasanya Alisya mendengar ucapan mantan mertuanya ini, apa mereka pikir uang bisa menyelesaikan segalanya.“Ma, apa yang mama katakan Bisma masih minum ASI,” bantah Pandu yang terlihat tidak setuju dengan usul mamanya. “Alisya bisa tinggal bersama kita dan memberinya Asi setiap hari,” kata sang mama dengan pandangan tak bisa dibantah pada Alisya. Jika dulu Alisya hanya akan menunduk patuh pada apa yang dikatakan sang nyonya tapi tidak untuk sekarang, mama mertuanya juga bagian dari luka masa lalunya dan tidak ada kewajiban baginya untuk mematuhi wanita itu lagi. “Maaf, Nyonya saya dan anak saya punya kehidupan sendiri,” kata Alisya yang sama sekali tidak berusaha menutupi rasa tak nyamannya. “Sombong-“ “Nyonya?”  Pandu memotong cepat ucapan ibunya, dia terkejut dengan panggilan Ali
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status