Home / Romansa / Jodoh Di Tangan Papa / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Jodoh Di Tangan Papa: Chapter 121 - Chapter 130

288 Chapters

Bab 0121

“Pergi dulu ya, Ca ...,” pamit Kama setelah menghabiskan sarapan paginya, ia pun beranjak berdiri. “Siapa yang pergi?” tanya Caca membuat langkah Kama tertahan, terdapat kerutan di kening pria itu. “Aku,” jawab Kama yang mematung di samping Arsha, masih bingung dengan pertanyaan sang istri tadi.
Read more

Bab 0122

Lift akhirnya berhenti di lantai sembilan, suasana sangat lengang. Hanya ada beberapa ruangan saja tanpa kubikel-kubikel seperti di lantai lain yang Arsha lalui ketika pintu lift terbuka. Arsha perlahan melangkah sambil matanya bergerak menyisir lantai tersebut, mencari keberadaan seseorang untuk
Read more

Bab 0123

Keduanya saling menatap beberapa lama dengan Arsha yang mengintimidasi sementara Kama memberikan tatapan lembut banyak permohonan. “Siapa dia?” tanya Arsha dingin, matanya masih tidak berkedip seolah mendesak Kama ke dinding tak kasat mata. “Sekertaris baru, aku—“ Kama memejamkan mata mengingat sa
Read more

Bab 0124

“Abang minta maaf terus, Caca kesel ... Caca benci sama Abang,” rajuk Arsha. Padahal tadi Arsha begitu menikmati pertautan bibir mereka. “Kamu mau shopping? Belanja ya? Beli apapun yang kamu mau ... diantar supir, mau ya?” tawar Kama berharap Arsha memaafkannya dan berhenti merajuk. Mata Arsha me
Read more

Bab 0125

“Oke ... thanks ya Bian ... jangan bilang Abang Kama kalau Caca telepon lo, ya!” Arsha memutuskan sambungan teleponnya setelah Fabian memberitau nama dan nomor kamar rawat adik dari Nufaira. Ketika memasuki loby, Caca memindai rumah sakit terbesar di kota itu untuk mencari lift, banyak perawat be
Read more

Bab 0126

Rachel menyimpan ponsel suaminya kembali ke atas nakas sebelum Aarash keluar dari kamar mandi. Suara gemericik air masih terdengar tapi jantung Rachel terasa mau copot dengan tangan bergetar membaca setiap kalimat yang wanita lain kirim kepada suaminya. Suaminya membalas dengan kalimat biasa yang
Read more

Bab 0127

“Tapi aku merasa bersalah, Rash!” Nabila maju satu langkah mengikis jarak. “Kamu merasa bersalah atau kamu enggak rela karena aku menikah dengan wanita lain?” Nabila menggelengkan kepala. “Jujur, aku merindukanmu ... aku kembali ke Indonesia untuk kamu,” Nabila melirih, menundukan kepalanya berha
Read more

Bab 0128

Pintu lift tertutup kembali menyisakan Aarash dan Rachel di dalam sana dengan suatu masalah rumah tangga. Rachel menunduk, memejamkan mata sekilas, napasnya tersendat. Jantung Rachel dengan kuat menggedor-gedor rongga dadanya membuat sesak. Tidak perlu ditanya lagi bukan, apa yang Aarash dan Nabi
Read more

Bab 0129

Kama meletakan paperbag berisi kotak nasi di atas meja tepat di hadapan Arsha yang sedang asyik menonton film di saluran tv berbayar. Semenjak beberapa hari lalu Arsha datang ke kantor Kama membawa makan siang dan berujung dengan pertengkaran rumah tangga sesaat karena Arsha salah paham melihat Kam
Read more

Bab 0130

“Abang enggak pantes ngomong gitu,” kata Arsha di sela gelak tawanya. *** “Ca ... gue boleh liburan ke sana, enggak?” Pertanyaan itu tercetus setelah panjang lebar Rachel melakukan salam pembuka di awal sambungan teleponnya bersama Arsha. “Lo berantem sama Kak Aarash, ya?” tebak Arsha tepat sa
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
29
DMCA.com Protection Status