“Abang enggak pantes ngomong gitu,” kata Arsha di sela gelak tawanya. *** “Ca ... gue boleh liburan ke sana, enggak?” Pertanyaan itu tercetus setelah panjang lebar Rachel melakukan salam pembuka di awal sambungan teleponnya bersama Arsha. “Lo berantem sama Kak Aarash, ya?” tebak Arsha tepat sa
“Lo mulai ngelukis lagi, Ca?” tanya Rachel sambil mengagumi salah satu karya Arsha yang disembunyikan di dalam walk in closet. Baru beberapa jam lalu Rachel tiba di Vietnam, dijemput langsung oleh Arsha bersama seorang driver. Kama tidak mengijinkan Arsha mengendarai mobil sendiri setelah kecelaka
Aarash : Ca, udah ketemu Rachel? Kamu berdiri di tempat yang mudah dilihat Rachel biar dia enggak nyari-nyari. Aarash : Ca, jangan lupa ajak Rachel makan siang. Aarash : Ca, bantuin Kakak. Bilang sama Rachel kalau Kakak nyesel. Aarash : Ca, Rachel lagi apa? Aarash : Ca, Kakak kangen sama Rachel
"Bang... Enggak apa-apa 'kan, Cacanya Rachel culik sebentar, " kata Rachel meminta ijin. Kama yang duduk di samping Arsha di meja makan itu menoleh kepada sang istri yang fokus dengan sarapan pagi. "Enggak apa-apa, " balas Kama, tangannya bergerak mengusap punggung Arsha lembut. "Sebentar kok,
"Sumpaaaaah.... Gue cinta banget sama laki gue!!" Arsha berseru kencang agar bisa mengalahkan suara musik kencang yang dimainkan DJ. Betapa bahagianya Arsha bisa berlibur bersama sahabatnya dengan fasilitas mewah. Kedua tangannya ke atas dengan tubuh yang menghentak seirama musik. Rachel mengge
“Aku enggak baik-baik aja,” cibir Rachel setelah mereka berada di luar Night Club. “Pake pengen meluk si Evan segala, kegatelan lo!” ujar Rachel sewot kemudian menoyor kepala Arsha. Arsha terkikik geli, pipinya merona, ia menutup wajahnya dengan tangan seperti anak gadis sedang kasmaran. “Kak Eva
“Berasa di Surga, enggak sih?” celetuk Arsha. “Bangeeeet,” balas Rachel menyandar lebih dalam. Keduanya sedang menikmati matahari pagi di atas daybed di halaman belakang cottage yang langsung menghadap pantai ditemani tropical jus yang menyegarkan. Sunglasess menghalangi pandangan mata dari silau
Ingin marah tapi hatinya tertawa, Kama sering bingung mengartikan perasaannya setiap bersama Arsha. Kama mendekat, menjatuhkan bokongnya di atas daybed yang sama di samping Arsha. Menaikan kedua kakinya, Kama membawa sang istri ke dalam pelukan. “Abaaaaaangggg,” Arsha merengek ketika merasakan pe