Lila sedang menimang Brilian dengan lembut, membisikkan lagu nina bobo hingga bayinya tertidur lelap. Tepat saat dia meletakkan Brilian ke dalam boks bayi, pintu rumah terbuka, dan Sean muncul dengan wajah lelah dan cemberut."Sudah pulang?" Lila menyapa dengan senyum kecil.Sean mengangguk pelan, menghempaskan diri ke sofa. Matanya melirik ke arah Brilian yang sudah terlelap."Terlambat lagi. Nggak bisa main sama Brili hari ini," gumamnya, nada suaranya penuh penyesalan.Beberapa hari terakhir, pekerjaan Sean terasa mulai menumpuk. Sean tidak lagi menyerahkan pekerjaan pada Rangga, karena Rangga sendiri sedang mempersiapkan pernikahannya.Lila mendekat, menyentuh bahu Sean dengan lembut, mencoba menenangkan hati suaminya. "Kamu masih bisa bermain dengannya besok pagi. Brilian juga butuh istirahat yang cukup supaya tumbuh sehat," ujarnya, mencoba menghibur. "Sekarang, kenapa nggak kamu mandi dulu? Aku siapkan air hangat, ya?"Sean menggeleng samar, lalu menarik tangan Lila hingga jatu
Last Updated : 2025-01-09 Read more