All Chapters of Terjerat Gairah Pembantu Cantik: Chapter 321 - Chapter 330

401 Chapters

[S2] Butuh Cowok Kaya Raya

"Ah, tadi aku liat ada orang gila di luar kantor kita, Mba," kilah Nilam berbohong. "Orang gila? Mba Nilam tadi bukannya dipanggil ke ruangannya Pak Jean, ya?" sahut Talita yang tidak mau ketinggalan berita. Karena menjawab terburu-buru, Nilam jadi lupa kalau barusan dia dari ruangan Jean. Nilam malah jadi bingung mau menjawab gimana lagi. "Mungkin Mba Nilam liat dari jendela ruangannya Pak Jean, kali!" asumsi Rina ia utarakan. Nilam merasa jika perkataan Rina masuk akal, jadi ia membenarkan ucapan Rina. "Ah, iya, benar!" Nilam berharap tidak ada pertanyaan apa-apa lagi. Sebenarnya gampang aja sih Nilam tinggal bilang kalau dia emang ngatain Jean. Hanya saja saat ini Nilam tidak ada mood untuk bercerita karena kedua rekan kerjanya itu pasti mendesak Nilam untuk menceritakan semuanya. "Mata Mba Nilam bisa sejernih dan sejelas itu ya liat orang gila? Kalau aku sih matanya melek kalau liat cowok ganteng!" Talita malah melanjutkan pembahasan."Cowok ganteng kalo enggak kaya buat ap
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

[S2] Kerja Sama

Memang segala sesuatunya tidak pasti berbanding lurus sesuai dengan kemauan dan keinginan kita,l ayaknya meeting kali ini. Tak mungkin rapat, materi, diskusi dan eksekusi bejalan dengan mulus, berjalan dengan sempurna karena pasti ada sedikit kekurangannya. Begitu juga dengan tender sebelumnya yang meskipun puas dengan kemampuan Jean, namun masih ada beberapa hal yang ingin mereka revisi entah di bagian mananya. Tentu saja revisi sesuai dengan keinginan keduanya yang mana merupakan hasil dari meeting dan keinginan bersama agar mufakat. Hanya saja ucapan calon investor kali ini bukan hanya menyinggung pihak dari karyawan Jean, tetapi juga sedikit menyinggung perasaan dan harga diri Jean. Pasalnya Jean juga ikut andil dalam setiap proses pengerjaan untuk Berdiskusi dan menarik calon investor untuk perusahaan mereka. Kata "biasa saja" ini yang menjadi tanda kutip untuk Jean. Baru kali ini ada orang yang secara terang-terangan mengatakan hal itu di hadapannya. Secara teknis
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

[S2] Marah-marah terus?

"Maafkan saya, Mba! Saya tidak sengaja!" ucapnya bergegas berlutut untuk membantu Nilam. Ternyata yang Nilam tabrak adalah rekan kerja laki-lakinya yang baru saja keluar dari ruangan Jean. Terlihat dia khawatir pada keandaan Nilam. "Mba enggak apa-apa, kan?" tanyanya memastikan lalu memberikan uluran tangan. "Mari, saya bantu berdiri, Mba!"Nilam jadi tidak enak karena tadi ia hampir memaki rekan kerjanya. Padahal ini memang salah Nilam yang tidak memperhatikan jalan. Bukannya memaki atau memarahi Nilam, namun korban yang ditabrak Nilam malah membantunya. Nilam pun menerima uluran tangan itu. Tetapi saat pria itu menarik Nilam, dan Nilam yang berusaha untuk bangkit malah terkilir kakinya sehingga kehilangan keseimbangan. Tubuh Nilam terhuyung sembari spontan berteriak, "Ah!"Nilam memejamkan matanya karena tak ingin menyaksikan dirinya untuk jatuh kedua kalinya. Beberapa saat Nilam memejamkan kedua matanya tapi tubuhnya tak merasakan sakit akibat benturan apapun. "Eh, kok engga
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

[S2] Maafkan Aku, Sayang

Jean tidak ingin masalah menjadi panjang jadi ia langsung memejamkan matanya dannmembungkam bibir Nilam dengan bibirnya. Nilam masih saja meronta ingin melepaskan diri. Nilam tidak mau masalahnya diselesaikan dengan dirinya yang menjadi pelampiasan. Tapi tenaga Nilam tidak cukup besar untuk mendorong Jean agar menyingkir dari atas tubuhnya. Dalam hati Nilam, ia meratapi kesedihannya. "Apa aku harus pasrah di saat aku yang tidak melakukan kesalahan diperlakukan seperti ini?" Jean berusaha untuk selembut mungkin agar Nilam tidak merasa tertindas dan ia melakukan semua itu agar Nilam tenang. Walaupun Nilam juga tidak merasakan adanya paksaan dan kekerasan pada adu mulut itu, tetap saja netranya tak mampu menahan cairan bening yang akhirnya terjun dengan bebas membasahi pipinya. Jean yang wajahnya bersentuhan langsung dengan wajah Nilam merasakan adanya sesuatu yang membuatnya membuka mata. Melihat air mata Nilam, Jean panik dan langsung mundur. Bergegaslah ia turun dari
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

[S2] Reward

Nilam menganggukkan kepalanya sebagai jawaban persetujuan. Dan akhirnya reward untuk para karyawan ialah camping di pegunungan. Karena tujuan sudah ditentukan, Nilam dan Jean langsung berunding mengenai waktu dan segala sesuatu yang dibutuhkan. Setelah cukup lama berunding, akhirnya diskusi telah usai dan tinggal bagian eksekusinya saja. "Oke, kalau begitu kamu segera sampaikan ke yang lainnya! Jangan lupa untuk menyampaikan detailnya juga!" suruh Jean memberi mandat pada Nilam. Dengan anggukan kepala yang bersemangat, Nilam bergegas keluar dari ruangan Jean untuk melaksanakan tugasnya. Jean yang melihat wanitamya senang jadi ikut bahagia. "Aku pastikan kita akan punya banyak waktu untuk berduaan saja saat di sana nanti, Sayang!" Usai melapor ke bagian yang bertugas untuk menyampaikan informasi itu, Nilam bergegas untuk kembali ke ruangannya. Nilam sampai terengah-engah saking buru-burunya. "Gais! Ada berita penting!" Usai berbicara, Nilam mengatur napasnya terlebih da
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

[S2] Spesies Langkah

Nilam terharu dengan kata-kata yang diucapkan Jean barusan. Spontan ia menyandarkan kepalanya di bahu Jean. Tak lupa tangan kanannya merangkul dengan erat lengan kiri Jean agar ia masih bisa leluass untuk mengemudi. "Apakah kamu tahu? Aku merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia ini!" Nilam menggosokkan kepalanya ke lengan Jean. Jean penasaran kenapa tiba-tiba Nilam berkata seperti itu sehingga Jean bertanya. "Beruntung? Beruntung kenapa?" Sebelum menjelaskan, Nilam menarik napas panjang terlebih dahulu agar durasi berbicaranya bisa panjang dan lama. Nilam mengatakan jika ia beruntung karena dari sekian banyaknya manusia, wanita dan beberapa spesies atau makhluk spesial yang lainnya, dialah yang berhasil mendapatkan Jean. Jean mengernyit, "Apa maksud kamu spesies dan makhluk spesial? Apakah aku juga menarik perhatian binatang dan iblis serta kawan-kawannya?" Nilam tak bisa menahan tawanya karena respon Jean. Nilam hanya ingin menggoda Jean saja supaya tidak bo
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

[S2] Efek Keras Kepala

Tak hanya Jean tapi Nilam juga khawatir dengan jawaban dari dokter. Sebab, jika ia mengalami kondisi yang serius maka ia dipastikan tidak akan bisa ikut acara yang diadakan oleh perusahaan. "Sejujurnya kondisi Mba Nilam ini belum parah. Hanya saja jika kebiasaan ini terus berlanjut, maka ini akan buruk untuk kesehatannya, karena ini bukan pertama kalinya Mba Nilam mengalami kondisi seperti ini," ujar dokter yang mulai menerangkan hasil pemeriksaannya. "Belum parah? bukan pertama kalinya? Maksudnya sebelumnya pernah kejadian hal seperti ini, Dok?" tanya Jean memastikan. Nilam jadi ketar-ketir sendiri karena karena ia tidak pernah membahas hal seperti ini pada Jean karena Nilam pikir Jean tidak menggubris hal-hal seperti ini. Tapi ketika Nilam melihat respon Jean barusan yang begitu antusias bertanya pada dokter membuat Nilam merasa jika setelah ini ia pasti akan mendapatkan ceramah dari Jean. "Mampus deh aku! Beneran mampus!" batinnya cemas. Dokter menjawab pertanyaan Jean d
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

[S2] Selalu Buat Khawatir

Jean tetap menolak dan memilih untuk menjaga dan merawat Nilam. Nilam tak mau bertengkar lagi jadi ia membiarkan Jean melakukan apa yang ia mau. "Aku akan jaga kamu di sini. Lagipula Bu Mala sedang keluar kota kan? Jadi kalau bukan aku yang jaga kamu siapa lagi?""Tapi Qila...""Qila aman sama orang tuaku. Kamu lupa dia nginap di sana selama beberapa minggu karena libur sekolah?"Nilam tak membantah. Dia memilih pasrah dengan apapun yang Jean inginkan. Sebab Nilam juga tau seberapa keras kepala kekasihnya ini.Karena perlu perawatan intensif selama tiga hari, jadi selama Nilam masih dirawat, Jean juga absen dari kantor karena memilih untuk merawat Nilam. Kalau menyangkut hal-hal tentang Nilam, Jean ini tidak mau menghiraukan yang lainnya. Hanya Nilam fokusnya. Tapi Nilam khawatir kalau Jean malah jadi jatuh sakit karena merawatnya. Jean terlihat kelelahan dan kurang istirahat. Hari ini tibalah saatnya bagi N
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

[S2] Hal Menyenangkan

"Ngapain bawa mobil sendiri? Aku kan ikut trip ini juga. Lagi pula, kalau aku bawa mobil siapa yang bakal jaga sekertarisku yang manis ini?" tanyanya, menatap langsung ke arah Nilam.Gadis cantik dengan t-shirt putih di balut sweater rajut pink itu seketika melotot ke arah Jean. Dia hampir saja tantrum ketika sang bos dengan santainya berkata, "Bercanda guys. Ada beberapa pekerjaan yang harus di reschedule karena acara kita ini. Jadi aku butuh Nilam untuk mengatur ulang semuanya."Talita dan Rina ber-oh ria sembari senyum-senyum. Mereka coba mempercayai ucapan Jean meskipun keduanya tau itu cuma alasan. Sedangkan Nilam kembali relaks dan batal trantrum."Ya sudah! Ayo masuk ke Bus! Biar Nilam cepat-cepat data kalian dan kita bisa berangkat!""Siap Bos!" Talita dan Rina membalas dengan kompak titah sang Bos. Keduanya berlari kecil ke dalam Bus sambil menenteng tas ransel berisi barang bawaan mereka.Nilam melihat Jean sekilas sebelum mengi
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

[S2] Siapa Sangka

Saat alunan musik mulai mengalun, Nilam menutup matanya sebentar, berusaha mengendalikan groginya. Namun, ketika mulai bernyanyi, suara lembutnya langsung memenuhi ruangan, membuat semua orang yang awalnya ribut mendadak diam. Jean yang awalnya hanya iseng juga langsung terpaku, matanya menatap Nilam tanpa berkedip. Ia memang sudah tahu Nilam punya suara yang bagus, tapi mendengarnya bernyanyi secara langsung seperti ini membuatnya terkesima. Rina dan Talita saling berbisik, "Gila, suara Nilam enak banget!" "Fix, kita harus sering-sering suruh dia nyanyi!" Begitu lagu selesai, bus kembali bergemuruh dengan tepuk tangan dan sorakan riuh. "WOY! KENAPA BARU BILANG KALAU SUARAMU SEBAGUS ITU?" teriak Bobby dari belakang. "AH! KALAH KITA NIH SAMA MBA NILAM!" tambah yang lain. Nilam hanya tersenyum malu, berusaha mengembalikan mikrofonnya ke Talita. Namun, Jean dengan cepat menarik tangannya, menyuruhnya duduk kem
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
41
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status