Nilam menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sebelum menatap Qila dengan lembut. Matanya menangkap tatapan bocah kecil itu yang berkaca-kaca, bibir mungilnya sedikit bergetar seolah menahan tangis. "Mba Qila... Kamu gak usah takut gitu," ucap Nilam pelan, suaranya terdengar hangat dan penuh kasih sayang. "Mba baik-baik aja, kok." Qila mengerjapkan matanya beberapa kali, tampak ragu-ragu sebelum akhirnya melepaskan genggaman kecilnya dari lengan Jean. Perlahan, gadis itu mendekat ke arah Nilam dengan langkah hati-hati. "Beneran, Mba?" lirihnya, nada suaranya dipenuhi kekhawatiran yang tulus. Nilam tersenyum kecil, berusaha menenangkan gadis kecil itu. "Iya, beneran." Perlahan-lahan, ekspresi Qila mulai melunak. Senyum malu-malu mulai muncul di wajahnya, meskipun masih ada sisa kekhawatiran di matanya. Jean, yang sejak tadi mengamati interaksi mereka berdua, akhirnya ikut bersuara. "Kalau kamu merasa gak enak badan, istirahat aja dulu, Nilam. Gak usah maksain d
Last Updated : 2025-02-11 Read more