Nilam duduk di kantin bersama Rina dan Talita saat jam makan siang tiba. Di depannya ada semangkok mie yamin yang sama sekali belum disentuh. Ia hanya mengaduk-aduknya dengan garpu, pikirannya melayang entah ke mana. "Eh, Mba Nilam," panggil Talita sambil meminum jus jeruknya. "Kamu kenapa sih? Dari tadi diem aja?Pasti mikirin Pak Jean, ya?" tanyanya iseng, dengan nada menggoda. Nilam langsung mendongak, wajahnya berubah merah. "Hah? Nggak, kok!" bantahnya cepat. "Ngapain juga aku mikirin dia?" "Serius? Gak mikirin dia?" "Gaklah. Aku malah lagi sebel sama dia," balas Nilam dengan pipi menggembung. Teringat bagaimana Jean memarahinya perkara dia kurang hati-hati di depan karyawan lainnya beberapa waktu yang lalu. "Sebel? Kenapa?" tanya Talita bingung. "Barusan Nilam kena omel karena gak fokus di tempat kerja," sahut Rina— yang langsung menjawab rasa ingin tau Talita. "Hah? Tumben?" Talita sedikit syok, "gak biasanya banget Pak Jean kayak gitu." Nilam mendengkus, tak berniat me
Huling Na-update : 2025-01-22 Magbasa pa