"Ada yang mau kamu tanya kan?""Semuanya sudah jelas kok, Pak." Nilam tersenyum penuh rasa yakin. Membuat Jean yang ada di depannya mengangguk bangga."Oh ya, sebelum mempelajari dokumen yang aku berikan. Tolong buatkan aku kopi dulu!""Siap Pak," sahut Nilam dengan semangat. "Takarannya 2:1 kayak biasanya kan?" lanjutnya tanpa sadar.Jean terpaku kaget. Alisnya terangkat, wajahnya menunjukkan ekspresi terkejut. "Biasanya?" Jean menoleh, menatap Nilam tajam namun penuh rasa ingin tahu.Nilam langsung tersadar dengan apa yang baru saja diucapkannya. Matanya melebar, dan wajahnya memerah. "Eh, maaf, Pak! Maksud saya, em... Tadi itu saya asal nebak kok. ehehehe." Ia menggaruk kepala sambil tersenyum canggung. Jean menyipitkan mata, seperti mencoba membaca pikiran Nilam. Namun, ia tidak berkata apa-apa dan hanya mengangguk kecil. "Baiklah, buatkan saja kopinya. Kalau rasanya cocok, aku akan anggap feeling-mu bagus."
Last Updated : 2025-01-10 Read more