Share

[S2] Darimana Kamu Tau?

last update Last Updated: 2025-01-14 20:16:47

"Nilam..." panggil Jean dengan suara pelan, mencoba membangunkannya tanpa membuatnya terkejut.

Namun, Nilam hanya bergumam kecil, masih terlelap. Jean berjalan mendekat, bukannya membangunkan Nilam. Jean justru mengambil kursi yang berada tak jauh darinya dan duduk di hadapan sang sekertaris yang sedang menahan keseimbangan kepalanya agar tidak jatuh ke meja.

Jean terkekeh kecil melihat ulah perempuan itu. Dengan cepat ia melipat jasnya dan meletakkannya di depan Nilam. Dengan penuh hati-hati dan kelembutan, Jean menahan kepala Nilam dan menidurkannya di atas jas yang sudah ia lipat menyerupai bantal.

"Sekarang kamu bisa tidur dengan nyenyak," gumamnya sambil merapikan helai rambut yang menutupi wajah mantan pacarnya tersebut.

Jean duduk di depan Nilam, pandangannya tertuju pada wanita itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Campuran kerinduan, cinta, dan kesedihan yang terpendam memenuhi matanya.

Hatinya terasa hangat dan hampa dalam waktu yang bersamaan. Nilam ada di hadapannya, t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Watiaza Watiaza
Thor ,satukan kmbali Nilam dan jean,,biar mreka mnikah dan bahagia,,ok Thor semngaaat ,,sehat sll,,jngn lama2,UPDATE nya ,ok ,,tq
goodnovel comment avatar
Eko PNG
huffffttt capek deh ... ternyata UPDATE nya cuma sedikit banget ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Apa Kamu Mengingatnya?

    "Dari mana kamu tahu nama anakku?" Pertanyaan itu membuat Nilam terpaku. Ia tampak kebingungan. Jujur dia juga tidak sadar saat menyebut nama itu. "Loh... Saya... Emm..." "Nilam," suara Jean semakin serius, "Kamu tadi menyebut nama Qila, dan aku yakin belum pernah menyebutkan nama anakku di depan kamu." Jean kembali mengulang kalimatnya. Seolah berharap jika Nilam sedang berpura-pura hilang ingatan dan akhirnya keceplosan. Wajah Nilam langsung memucat. Ia mencoba menjelaskan, tapi lidahnya terasa kelu. "S-serius, Pak... Saya juga bingung kenapa saya bilang begitu. Nama itu keluar begitu saja dari mulut saya." Jean berdiri dari kursinya, perlahan berjalan mengelilingi meja dan berdiri di depan Nilam. Ia menatap perempuan itu dengan penuh rasa penasaran, sekaligus emosi yang ia sembunyikan dengan baik. Daripada terus menerus ditatap begitu intens oleh Jean, Niann memilih untuk menunduk. Jujur dia mulai merasa tidak nyaman dengan situasi itu. Ia menggenggam jas Jean dan menyerahkan

    Last Updated : 2025-01-15
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Ada apa ini?

    Nilam melangkah keluar dari gedung bersama Talita. Keduanya baru saja ke luar dari gedung berlantai 20 itu karena sempat mampir ke kantin terlebih dahulu."Besok sabtu nongkrong yuk, Mba!""Nongkrong di mana?" tanya Nilam dengan kening berkerut."Kamu tau gultik gak?""Gultik?""Itu looh, gulai tikungan yang lagi viral. Aku pengen makan di sana. Kayaknya enak, Mba.""Seenak itu emangnya?""Yah, aku belum coba sih, tapi banyak reviewer makanan yang bilang kalau rasanya enak. Mana ada yang sampai habis 20 piring," balas Talita dengan nada yang terdengar menggebu.Nilam melotot. "Dua puluh piring? Yang bener aja Mba? Gak meledak perutnya?""Porsinya itu minimalis, Mba Nilam. Makanya banyak yang nambah."Mereka berdua sibuk mengobrol sampai ke arah parkiran. Namun, langkah Nilam tiba-tiba terhenti begitu matanya menangkap sosok Surya dan Jean di kejauhan. Mereka berdiri berhadapan di area parkir, tampak tengah mengobrol serius. Surya tersenyum lebar, sementara Jean terlihat mendengarkan

    Last Updated : 2025-01-15
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Ck, Gak Seru!

    Namun, bukannya menanggapi keluhan Nilam dengan serius, Bu Mala malah tersenyum kecil. "Kamu gak lupa kan janji kamu kemarin?""Janji apa?" Nilam balik bertanya, ia pura-pura lupa."Janji buat selalu di antar jemput sama si Surya kalau mama kasih ijin buat kerja."Melihat tatapan tegas sang Mama, membuat Nilam kehabisan kata-kata. Kalau sudah begini, jelas wanita itu tidak akan bisa dibantah. "Ck, mama gak seru."Bu Mala tergelak melihat putrinya cemberut. "Udah-udah! Mending kamu mandi, ganti baju, terus kita makan. Kamu mau dimasakin apa?""Apa aja deh," balas Nilam sambil meraih tasnya dan bergerak naik meninggalkan ibunya. Dia terlihat BT karena sang mama terlalu overprotective kepadanya.Dan akhirnya, selepas makan malam, Nilam menghabiskan waktu santainya di kamar. Gadis itu sedang duduk di tempat tidur, menikmati waktu santainya setelah hari yang panjang. Ia membungkus dirinya dengan selimut, sambil menonton drama favoritnya di laptop. Tiba-tiba, ponselnya yang tergeletak di me

    Last Updated : 2025-01-16
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Tipe Ideal

    Nilam berencana tidur sekarang. Namun, sebelum ia benar-benar bisa memejamkan mata, ponselnya kembali bergetar. Ia meraihnya dan melihat nama seseorang muncul di layar. ["Aku baik juga kok, Nilam."]["Seneng banget akhirnya kamu baca chatku."]Nilam menatap pesan itu dengan sedikit rasa bersalah. "Maaf ya, akhir-akhir ini aku sibuk kerja. Tau sendirilah gimana sibuknya anak training."["It's okey. Aku paham kok."]["BTW, kapan kamu libur?"]"Emang kenapa?"["Aku ingin ngajak kamu jalan."]Nilam menggigit bibir bawahnya. Sudah bisa dia tebak sih apa maksud pertanyaan Dewa tadi. "Minggu aku free sih. Tapi aku udah ada acara." Nilam mengetik dengan cepatn jawaban atas pertanyaan Dewa barusan. Dia berharap Dewa mengurungkan niatnya untuk mengajaknya Hangout.["Kalau sabtu?"]"Aku kerja. Tapi cuma setengah hari aja sih."["Oke, sabtu aku jemput ya. Aku traktir kamu makan. Gimana?"]Duh—Nilam memandang layar ponselnya dengan tatapan bimbang. Ajakan Dewa terlihat sederhana, tapi di matany

    Last Updated : 2025-01-17
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Oh, Jadi Dia Orangnya?

    "Emang seperti apa tipe ideal kamu?" Talita terkikik kecil, mengabaikan protes Nilam. "Pak Jean, saya kasih tahu ya. Tipe ideal Nilam itu yang tinggi, rapi, tenang, dewasa, humoris, dan mapan. Kayaknya pas banget sama seseorang di sini, deh," ujarnya sambil melempar pandangan penuh arti ke arah Jean. Nilam hampir tersedak mendengar ucapan Talita. "Mba Talita, udah deh! Jangan bocor!" Ia memukul pelan lengan Talita sambil menunduk, wajahnya semakin merah.Jean tampak sedikit terkejut, tapi kemudian ia tersenyum tipis. "Hmm, deskripsinya cukup menarik," katanya dengan nada santai, lalu menatap Nilam sekilas. "Kalau begitu, semoga kamu menemukan orang yang sesuai dengan kriteria itu."Nilam hanya bisa tersenyum canggung. "Ehehehe. Terima kasih do'anya Pak," jawabnya dengan suara kecil, berharap momen itu segera berakhir. Jean mengangguk, lalu melangkah pergi sambil membawa kopi dan dokumen-dokumennya. Walaupun sempat bersikap cool dan santai, namun Jean merasa girang dalam hati kar

    Last Updated : 2025-01-17
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Pilihan Sulit

    "Oh, gitu ya?" cicit Dewa dengan nada yang terdengar kecewa."Enggak kok. Gak juga, De. Namanya tipe kan gak harus 100% sempurna," ucap Nilam mencoba membuat Dewa untuk tidak insecure akibat kata-kata Bosnya barusan.Dewa memandangi Nilam dan tersenyum kecut."BTW, kalian mau kencan naik motor ini?" Jean memperhatikan kendaraan yang dipakai Dewa untuk menjemput Nilam."Iya Pak," balas Dewa, "Ada masalah, Pak?"Pria tampan dengan mata tajamnya yang khas itu mengangguk. "Iya.""Apa masalahnya Pak?" Nilam bertanya karena penasaran."Mana mungkin kamu naik motor dengan rok pendek begitu, Nilam," komentar Jean. "Kamu mau orang-orang gak fokus karena penampilan kamu?""Saya bawa kain. Kan itu bisa dipakai buat—""Kain?" Lagi-lagi, Jean memotong. Alisnya berkerut tanda kurang setuju. "Itu juga bahaya, Nilam. Gimana kalau kainnya masuk ke roda?"Dewa yang mulai merasa jika Bos Nilam ini terus menyudutkan dirinya pun kembali buka suara. "Tenang, Pak. Saya sudah biasa bawa motor ini kok. Lagian

    Last Updated : 2025-01-18
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kencan Dengan Dewa

    "Kamu kenapa? Kok dari tadi diem aja?"Nilam tersentak dan buru-buru tersenyum. "Eh, gak apa-apa, kok.""Kamu masih mikirin masalah sama Pak Jean tadi?" tebak Dewa sambil menurunkan standar motor.Nilam menggeleng cepat, tapi raut wajahnya sulit menyembunyikan kegelisahan. "Sedikit sih. Tapi gak usah dibahas deh!"Dewa memiringkan kepala, seolah tak yakin dengan jawaban Nilam. Namun, ia memutuskan untuk tidak memaksa. "Oke. Tapi kalau kamu ada apa-apa, bilang ya. Jangan pendam sendiri."Nilam mengangguk pelan, berusaha tersenyum. "Iya, aku tau kok. Ayo masuk, aku udah laper."Dewa mengangguk, ia mengikuti Nilam di belakangnya. Keduanya melangkah masuk ke restoran bernuansa modern dengan aroma khas makanan Western yang menggugah selera.Beberapa saat setelah keduanya duduk, seorang pelayan berbaju gelap menyambut mereka dan menyodorkan buku menu pada masing-masing.Dewa membuka buku menu sambil melirik Nilam. "Jadi, kamu mau pesan apa? Steak? Pasta? Atau kamu pengen yang lain?" tanyany

    Last Updated : 2025-01-18
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kamu Itu Milikku

    "I love you."Nilam tercekat. Ia berdiri mematung, tak bergerak kecuali matanya yang berkedip beberapa kali, serta mulutnya yang sedikit terbuka itu. "P- Pak Jean? Ke- kenapa tiba-tiba bapak—""Kenapa? Aku sedang berbicara apa adanya, Nilam. Aku mencintaimu."Nilam nyaris menjatuhkan dokumen yang dia pegang. Dia tak punya ekspetasi mengenai pernyataan cinta yang mendadak terlontar dari bibir sang Bos. "T- tapi Pak. Ini...""Kamu kaget?"Nilam mengangguk. "Jelas dong Pak. Saya gak nyangka bapak bakal bilang seperti itu ke saya."Jean beranjak dari duduknya, menghampiri perempuan itu dan menarik berkas yang ada di tangan Nilam. "Aku sudah lama ingin menyampaikan perasaan ini padamu. Tapi aku berani mengatakannya sekarang."Nilam menelan ludah. Jarak Jean yang begitu dekat serta kalimat yang pria itu ucapkan nyaris membuat Nilam hangover. "Apa itu alasan bapak baik banget ke saya selama ini?" tanya Nilam pelan."Hm.""Tapi kenapa Pak?" Ia memandangi Jean dengan wajah terharu. "Kenapa bap

    Last Updated : 2025-01-19

Latest chapter

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Honeymoon 21+

    "Sayang... Sayaaang...""Sayaaang ayo banguuun...""Hnggg?" Tidur Jean hari itu sedikit terganggu karena panggilan lembut Nilam. "Apa Nilam sayang?" Mau tak mau, ia membuka kedua matanya dan membiasakan sinar matahari menyilaukan pandangannya."Sayang, liat deh!" Nilam memegang pipi Jean yang masih sibuk memfokuskan penglihatannya, memaksa pria yang beberapa tahun lebih tua darinya ini untuk menatap langsung ke arahnya."Nilam? Ngapain kamu pake baju gitu?" Rasa kantuk Jean seketika lenyap, matanya bahkan nyaris mendelik saat melihat istrinya hanya memakai bikini.Yup— BIKINI! Warna pink pula. Ada hiasan pita di bagian dada pula. Dan celananya— kalau ditarik sedikit saja sudah ke mana-mana itu aurotnya Nilam."Iih! Kamu gimana sih?" Nilam yang tadinya berdiri di samping ranjang dengan posisi setengah membungkuk supaya bisa melihat wajah suaminya dari dekat langsung mundur. Dia duduk dengan posisi W di atas tempat tidur sambil memasang raut cemberut. "Katanya mau ngajakin renang pagi-p

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kamu Gak Apa Kan?

    Devi menatap Elisha dengan mata berkaca-kaca. Bukan karena kasihan—tapi karena ia bisa merasakan tulusnya penyesalan itu. Rasa bersalah yang tak hanya tertahan di kepala, tapi meresap hingga ke dalam tulang. Elisha mungkin tak lagi bersama Jean, tapi luka yang ditinggalkan masih menggores.“Sha… semua orang pernah buat kesalahan,” ucap Devi lirih. “Yang membedakan kita adalah gimana kita belajar dari situ.”Elisha hanya menunduk. Tangannya kembali meremas ujung selimut. Kali ini, ia tak lagi menahan air mata. Setetes jatuh, menyusul satu lagi. Tapi tak ada isakan, tak ada tangisan keras—hanya keheningan yang menyakitkan.“Aku cuma pengen jadi ibu yang layak buat Qila,” ucap Elisha lirih. “Aku gak bisa balikin waktu, tapi aku pengen punya kesempatan kedua. Meskipun kecil… meskipun aku harus mulai dari nol.”Devi meraih bahunya, menepuk pelan. “Dan kamu akan punya kesempatan itu, Sha. Kamu udah jalanin hukumannya, kamu udah bayar semua. Yang penting sekarang, kamu harus semangat. Kamu j

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kabar Pernikahan Jean

    Di saat begitu, tiba-tiba saja suara dari televisi kecil yang menggantung di sudut ruangan terdengar lebih jelas. Awalnya hanya sekilas suara pembawa berita yang menyebut nama-nama populer di dunia bisnis, tapi tak lama, gambar wajah Jean dan Nilam terpampang jelas di layar.Devi yang tadinya menunduk menepuk-nepuk punggung balita, refleks mendongak ke arah TV.“Eh, itu bukannya?” gumam Devi.Elisha pun spontan ikut menoleh. Pandangannya langsung tertumbuk pada tayangan berita infotainment yang menampilkan potongan-potongan video pernikahan mewah. Ada kilatan blitz kamera, dekorasi bunga warna peach dan putih, dan tentu saja—sosok Jean yang mengenakan setelan jas putih elegan, berdiri di samping seorang wanita cantik bergaun pengantin berwarna senada.“Jean, pengusaha muda sukses sekaligus duda beranak satu, hari ini resmi menikahi Ayunda Nilam Wijaya anak dari pengusaha properti Wijaya dan ibunya Bu Mala, pemilik franchise minuman terkenal di Indonesia. Pernikahan mereka digelar seca

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari-hari Elisha

    Suara anak-anak menyanyi riang memenuhi aula kecil yang terang oleh cahaya matahari yang menyusup dari jendela. Di tengah kerumunan anak-anak itu, berdiri seorang wanita dengan senyum keibuan—rambutnya dikuncir sederhana, seragam berwarna abu-abu yang dikenakan pun tak bisa menyembunyikan aura keibuannya.Elisha...Mantan istri Jean itu kini tengah menjalani kegiatannya yang seperti biasa. Dan karena hari ini hari senin, ia dapat jadwal mengajar untuk anak-anak panti asuhan sebagai bentuk kontribusi sosialnya“Ayo, kita ulang lagi dari bagian reff-nya ya, pelan-pelan, satu-satu.”Elisha mengangkat tangannya memberi aba-aba. Tangannya menggenggam ukulele kecil, yang ia petik lembut untuk mengiringi anak-anak menyanyi. Suaranya sabar, tidak pernah meninggi, bahkan ketika beberapa anak mulai tak fokus."Bunda, aku lupa nadanyaaa,” rengek salah satu anak.Elisha tertawa kecil. “Nggak apa-apa, kita ulang bareng-bareng. Kita belajar pelan-pelan ya, sayang.”Anak-anak kembali tertawa, suasan

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Dihantui Rasa Iri

    "Liat deh, Dikta!"Dikta yang sedang bersantai sambil bermain ponsel, dikejutkan dengan kedatangan ibunya yang heboh. Di tangan kanannya Bu Sinta membawa sebuah ponsel yang hendak ditunjukkan padanya."Liat ini deh, Nak!" Bu Sinta memberikan hapenya pada Dikta."Apa ini Ma?" tanya pria berambut sedikit panjang itu."Itu acara pernikahan Jean dan Nilam kemarin."Dikta yang tadinya tak begitu tertarik dengan kabar yang akan di sampaikan oleh Mamanya, seketika mengalihkan pandangannya ke arah ponsel pintar tersebut.Di dalamnya ada beberapa foto pernikahan Nilam yang meriah. Dari proses pengikatan janji suci hingga resepsi. Foto-foto itu di posting di akun IG bu Mala. Tentu saja caption yang menyayat hati."Akhirnya Nilam nikah juga ya," ucap Bu Sinta kagum. "Tapi sayang, suaminya itu duda. Musuh kamu pula."Dikta terdiam. Ucapan sang Mama terdengar nyelekit tapi ada benarnya. Yang dimaksud musuh di sini bukanlah musuh di persidangan, tapi rival sesama CEO perusahaan."Padahal Nilam masi

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Bulan Madu 21+

    "Kayaknya, ga usah nunggu lama, aku bakal hamil deh, Yang." Jean yang sudah dilanda rasa kantuk itu seketika membuka lagi kelopak matanya, karena mendengar ucapan Nilam barusan. "Kenapa?" Ia melirik ke arah sang istri yang sedang membalut tubuhnya menggunakan bedcover hingga sebatas leher. "Gimana enggak, kamu jago banget nembaknya. Rahimku berasa penuh gara-gara kamu keluar beberapa kali tadi." Jean seketika jadi salting. Ucapan Nilam yang terdengar Nilam itu benar-benar membuatnya salah tingkah. Ia memiringkan tubuhnya dan memeluk perut Nilam. "Ya bagus dong, supaya Qila gak terlalu lama menunggu punya adiknya." Nilam meringis kecil. Ia sedikit kegelian saat Jean mengusap pelan perutnya yang rata. "Aku juga seneng banget kalau punya anak dari ibu se gemesin dan secantik kamu," lanjut Jean sambil mengecup pipi Nilam. "Kamu maunya anak laki-laki atau perempuan?" tanya Nilam kemudian. Sejujurnya dia memang sudah sangat mengantuk, ditambah aktivitas panas keduanya beberapa waktu

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Malam Indah (21+)

    "Capeknya..." Kasur yang empuk adalah tempat yang paling Nilam impikan sejak beberapa jam yang lalu. Punggungnya benar-benar sudah pegel karena terus berdiri di acara resepsi. Kakinya juga. Kalau bukan Tuhan yang nyiptain, kakinya udah patah sih kayaknya. "Ganti baju dulu, Nilam sayang. Kamu juga belum bersih-bersih." Jean yang mengikuti gadis itu di belakangnya, mulai melepaskan jas pengantinnya. FYI, mereka emang langsung nyewa satu kamar hotel yang berada di gedung yang sama dengan acara resepsi karena permintaan Nilam. Maklum, kaum mager seperti Nilam ga bakal sanggup kalau setelah resepsi harus pulang dulu ke rumah atau apartemen. Apalagi jaraknya hampir 2 jam dari sini. "Mager sayang. Maunya langsung tidur." "Emang kamu ga sumpek pake gaun gitu?" Nilam membuka matanya. Ia melihat ke arah Jean yang sedang menyingsingkan lengan kemeja panjangnya. "Ya sumpek sih. Tapi beneran mager banget ini." Jean menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum maklum sambil menarik kedua pergelanga

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari Terbaik

    Setelah Nana dan Reno pamit, Jean menoleh pada Nilam yang dari tadi terus tersenyum sambil menyambut para tamu. Tapi ia tahu, senyuman itu mulai terasa dipaksakan. “Sayang, kamu kelihatan capek.” Nilam sempat menggeleng kecil, masih ramah melambai ke tamu lain. “Nggak kok. Aku gak apa-apa.” Jean tersenyum tipis, lalu mengisyaratkan pada salah satu panitia untuk membawakan segelas air putih. Tak lama, air itu datang bersamaan dengan dua kursi yang langsung diletakkan agak ke sisi, masih dekat pelaminan tapi sedikit lebih tenang. “Duduk dulu, ya!” bisik Jean seraya menggandeng tangan istrinya. Nilam sempat ragu, tapi akhirnya menurut. Sepatunya yang berhak tinggi sudah terasa menyiksa dari tadi. Ia duduk pelan-pelan sambil menarik napas dalam. “Thanks, sayang,” ucapnya tulus. Jean ikut duduk di sebelahnya, lalu meraih tangannya dan menggenggamnya erat. “Hari ini milik kita berdua. Tapi aku gak mau kamu maksain diri demi kelihatan kuat. Nikmati aja, ya?” Nilam tersenyum lembut.

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari Pernikahan Jean dan Nilam

    Hari H pun tiba. Suasana pernikahan Nilam dan Jean dipenuhi dengan kebahagiaan dan kehangatan keluarga. Rangkaian bunga yang indah dan dekorasi yang bersinar menambah nuansa romantis di ruang pernikahan. Kedua pasangan itu berdiri di panggung resepsi dengan senyuman yang tak terus terkembang di wajah masing-masing, sama-sama siap untuk memulai babak baru dalam kehidupan mereka. "Kamu cantik banget." Nilam tersenyum malu, entah sudah berapa kali Jean mengatakan itu padanya hari ini. Dan yeah, gadis itu memang terlihat sangat cantik sekaligus anggun. Gaun pengantin warna putihnya begitu pas di tubuh ramping Nilam, rambutnya sengaja di sanggul ala modern. "Kamu juga keren banget," balas Nilam sambil memandang ke arah suaminya. Yah, beberapa saat yang lalu mereka telah mengikat janji suci pernikahan dengan di saksikan para tamu undangan. Manik gelap Nilam menatap lekat ke arah Jean yang begitu gagah dengan setelan jas warna putih, dasi hitam, dan sepatu fantofel. Terlihat sederh

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status