"Gimana Pak?""Ya udah. Kamu kerja aja kayak biasanya. Abis ini aku minta Elisha buat siapin apa yang kamu minta."Jawaban tegas Dikta membuat Nilam bernafas lega. Ia langsung tersenyum lebar sambil mengucapkan terima kasih. Sedangkan Elisha, semakin dongkol saja karena Dikta terus membela Nilam sejak tadi."Pokoknya aku nggak mau bikin sertifikat buat dia. Kalau kamu mau, ya buat aja sendiri!" Elisha melipat kedua tangannya di dada. Ia begitu tegas menolak permintaan Dikta walaupun bosnya itu tidak bicara secara langsung."Kamu kenapa sih tadi uring-uringan terus?" Dikta mendekati Elisha, menyentuh pundaknya, tapi sayang— Elisha langsung menepis tangan pria itu begitu saja."Udah dong, Sha! Jangan kayak anak kecil gini!""Abisnya kamu belain Nilam terus!" ketus Elisha."Dia itu cuma bocah, Sha. Ngapain ngeladenin dia?" Dikta agak frustasi menghadapi Elisha yang super keras kepala. "Lagian, dia itu anaknya temen Mama, ja
Last Updated : 2024-12-07 Read more