"Hai, Saga!" sapa wanita cantik berpenampilan kaos dan rok panjang jaman dulu."Tiana," sahut Saga.Tiana mengangguk seraya tersenyum lebar."Ya, ini aku, Tiana. Datang ke sini lagi, berniat untuk melanjutkan niatku untuk memberitahu bukti kejahatan Rumiah," ujar Tiana.Saga terdiam, ia merasa dipermainkan oleh Tiana. Waktu itu, Tiana datang ke rumahnya dengan tujuan yang sama. Namun, ia menghilang begitu saja, dan hanya memberikan harapan palsu semata."Aku paham, kamu pasti bertanya-tanya waktu itu aku ke mana, saat aku mau memberikan bukti obat itu. Aku bisa jelaskan semua," imbuh Tiana."Sebaiknya kamu masuk," ajak Saga.Tiana mengangguk, kemudian hendak berjalan ke ruang tamu."Kita ke ruang keluarga saja. Di sana ada orang tuaku juga," lanjut Saga.Tiana mulai melangkah dengan tertatih-tatih. Saga mulai menyadari, bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Tiana. Saga menatap sebelah kakinya yang dibalut dengan perban."Malam, Om dan Tante," sapa Tiana, membuat kedua orang tua Saga men
Terakhir Diperbarui : 2024-11-26 Baca selengkapnya