All Chapters of Salah Menggoda Berakhir Menikah Dadakan: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

Bab 21

Darian melangkah maju untuk merampas barang yang dipegang Rachel, lalu bertanya sambil mengerutkan kening, "Apa yang kamu lakukan?"Rachel mengangkat kepalanya, menatap Darian dengan sedikit kebingungan.Tadi Rachel melihat barang itu sedang diskon. Jadi, dia mengambilnya untuk melihat-lihat. Kenapa pria ini bertingkah seolah-olah dia melakukan sesuatu yang sangat serius?"Ada apa? Apa kamu nggak suka makan ini?" tanya Rachel.Rachel tiba-tiba teringat bahwa beberapa orang memang tidak bisa menerima bau daging kambing. Apakah Darian begitu emosional karena dia tidak mau makan ini?Hidup dengan orang asing memang perlu memahami semua kesukaan satu sama lain. Rachel terlalu terburu-buru, tidak bertanya dulu apakah pria itu suka atau tidak.Rachel pun meminta maaf dengan tulus, "Maaf, aku nggak tahu kalau kamu nggak suka makan ini."Darian menyeringai dingin sambil menatap wanita di hadapannya dengan penuh penghinaan.Sejak Rachel tertangkap olehnya, wanita ini mulai mengalah, juga memint
Read more

Bab 22

Darian tidak menyalahkan Rachel.Sudah terlanjur dipukul, apakah dia harus membalas?Matanya tertuju pada sketsa milik Rachel, lalu dia bertanya, "Apa ini mural untuk dinding luar Grup Haryan?""Iya, bagaimana menurutmu?" tanya Rachel sambil memperlihatkan buku sketsanya."Lumayan," puji Darian dengan tulus.Standar Darian selalu tinggi. Jadi, mendapatkan kata pujian ini berarti sudah sangat baik.Wajah kecil Rachel tampak murung, dia sedikit tidak senang. Dia merasa bahwa jika Darian hanya mengatakan lumayan, berarti hasil karyanya tidak terlalu istimewa.Padahal kemampuannya sangat bagus, semua orang juga selalu memujinya. Ternyata benar bahwa seorang sopir tidak memiliki jiwa seni, tidak bisa menghargai karya seni sama sekali.Rachel meletakkan buku sketsanya, lalu berencana untuk mulai memasak. Dia berbalik masuk ke dapur, mulai menyiapkan makan malam hari ini.Darian menatap punggung Rachel dengan ekspresi yang tak bisa dijelaskan, dengan sedikit mengerutkan kening.Apa wanita itu
Read more

Bab 23

Rachel tidak menyembunyikan apa pun. Dia mengangguk sambil berkata, "Ya, kami pernah pacaran selama tiga tahun."Darian mencibir, matanya menunjukkan ejekan saat dia berkata, "Butuh tiga tahun untuk menyadari kalau dia adalah seorang bajingan? Penglihatanmu benar-benar buruk."Awalnya dia pikir Darian ingin mengobrol dengannya, tapi ternyata pria itu langsung mulai dengan ejekan.Apakah mulut pria ini penuh dengan racun?Rachel berkata dengan kesal, "Itu karena dulu aku nggak tahu. Sekarang setelah aku tahu, aku sudah menjauhinya!"Menjauhi Michael?Di dalam hati, Darian mendengus. Jika benar-benar menjauhi pria itu, hari ini Rachel tidak akan pergi ke Grup Haryan mencari Michael, sampai membuat seluruh Grup Haryan mengetahuinya. Apakah Rachel tidak merasa malu?Rachel melihat ekspresi ejekan di wajah Darian, seolah-olah pria itu tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.Rachel merasa agak kesal, lalu berkata dengan tidak puas, "Bukankah sangat normal kalau dalam hubungan percintaan
Read more

Bab 24

Apakah Rachel diam-diam meletakkan sesuatu pada makanan malam ini?Jika tidak, mengapa dia merasa tergoda padanya?Darian mengerutkan kening. Makin dia mencoba menekan perasaan panas dan gairahnya, makin dia merasa pikirannya terbakar.Darian menarik napas dalam-dalam, lalu kembali ke kamar mandi untuk mandi air dingin.Setelah selesai mandi air dingin, panas di tubuhnya pun mereda.Darian berbaring di samping Rachel dengan kesal, tidur dengan tubuh kaku, menjaga jarak jauh darinya. Dia tidak menyentuh Rachel sama sekali.Dalam keadaan setengah linglung, pria itu akhirnya tertidur.Satu jam kemudian, Darian membuka matanya yang dalam di kegelapan.Setiap kali dia menutup mata, bayangan Rachel dengan pakaian tali kecilnya muncul di pikirannya, membuatnya sulit tidur. Terlebih lagi, napas ringan dari orang yang tidur di sebelahnya membuatnya tidak bisa mengabaikannya.Darian tiba-tiba bangkit dari tempat tidur sambil menggertakkan gigi, lalu berjalan ke ruang tamu.Keesokan paginya, keti
Read more

Bab 25

Rachel berbalik menuju kamar mandi untuk mencuci muka, serta menggosok gigi. Setelah semuanya selesai, dia mulai sibuk menyiapkan sarapan.Saat itu, Darian keluar dengan mengenakan setelan jas yang berbeda.Meski jas yang dikenakan Darian hanyalah merek biasa yang tidak terkenal, dia tetap memancarkan aura elegan yang dingin dan anggun. Potongan jasnya yang rapi sempurna menunjukkan garis bahunya yang tegap. Sementara celana panjangnya yang lurus membuatnya tampak begitu tinggi, serta tidak terjangkau.Rachel tertegun melihatnya. Dia berpikir bahwa jika Darian mengenakan setelan jas ini saat pergi ke pesta pertunangan nanti, mereka pasti akan berhasil menipu semua orang.Mungkin sebenarnya, Darian yang asli memang seperti ini.Setelah selesai sarapan, Darian langsung berangkat kerja tanpa banyak bicara dengan Rachel.Namun, sebelum keluar rumah, dia masih mengambil kotak makan siang yang diberikan oleh Rachel dengan wajah dingin.Rachel merasa Darian bertingkah agak aneh hari ini. Namu
Read more

Bab 26

Suara pesan masuk terdengar dari ponsel Sarah, membawanya kembali ke kenyataan. Dia membuka pesan tersebut."Si jalang itu mulai pamer lagi!" maki Sarah sambil menyerahkan ponselnya pada Rachel. Di layar terlihat foto yang baru saja diposting oleh Jesslyn. Sarah sudah mengatur ponselnya untuk mengikuti postingan Jesslyn. Jadi, dia bisa tahu setiap kali ada postingan baru.Rachel hanya meliriknya sekilas.Foto yang diunggah Jesslyn menunjukkan dirinya sedang dirawat di rumah sakit. Sementara itu, Michael tampak menunduk sambil mengoleskan obat padanya. Dia menuliskan caption dengan kata-kata manis penuh kebahagiaan, menampilkan betapa dimanja dirinya.Melihat foto yang konyol itu, sudut bibir Rachel sedikit terangkat.Makin seseorang kekurangan sesuatu, makin mereka suka memamerkannya. Jesslyn benar-benar tergila-gila pada Michael. Bahkan ketika wanita lain mendatanginya, dia tidak peduli. Sebaliknya, dia berpura-pura tidak ada masalah, serta menunjukkan posisinya dengan bangga."Biarka
Read more

Bab 27

Malam itu, Darian pulang ke apartemen setelah selesai bekerja.Dia membuka pintu dengan wajah muram, berniat untuk meminta pertanggungjawaban dari Rachel.Namun, begitu dia melangkah masuk, aroma menggoda dari masakan menguar dari arah dapur. Dia menutup pintu, lalu berjalan menuju dapur.Rachel tampak sedang sibuk di dapur dengan mengenakan celemek. Tubuhnya yang indah terlihat sangat menawan. Rambut panjangnya diikat dengan santai, memberikan kesan sederhana dan santai.Mendengar suara langkah, Rachel menoleh, lalu berkata sambil tersenyum, "Kamu sudah pulang. Makanannya sebentar lagi siap."Darian mengerucutkan bibirnya, lalu bertanya, "Apa kamu bertemu dengan Sarah hari ini?""Iya, bagaimana kamu tahu?" Rachel menatapnya dengan penuh tanda tanya.Dia heran bagaimana Darian bisa mengetahui tentang pertemuannya dengan Sarah. Padahal jelas-jelas dia tidak memberi tahu pria itu.Saat melihat ekspresi polos Rachel, Darian mendengus pelan dalam hati.Dia meletakkan tas yang dibawanya di
Read more

Bab 28

Mata Rachel berubah menjadi dingin.Jelas sekali bahwa Jesslyn datang ke sini untuk mencari masalah. Dengan sikap agresif seperti itu, dia pasti tidak akan mudah dihadapi.Rachel meletakkan kuasnya, lalu perlahan-lahan turun dari perancah.Dia berdiri di depan Jesslyn, lalu berkata dengan wajah tenang, "Ini hanya sketsa awal. Gambar akhir sudah aku konfirmasi dengan Michael. Dia bilang nggak ada masalah."Jesslyn tersenyum dingin, lalu berkata penuh dengan ejekan, "Heh, nggak ada masalah? Coba lihat lagi apa yang kamu gambar. Sekarang saja sudah jelek sekali, bagaimana nanti hasil akhirnya bisa terlihat bagus?"Meskipun Rachel merasa marah mendengar kata-kata Jesslyn, dia tahu bahwa Jesslyn memang datang untuk mencari masalah. Tidak mungkin berbicara secara logis dengannya.Rachel mengambil ponselnya, lalu menelepon Michael.Begitu panggilan tersambung, Rachel langsung berkata, "Michael, tolong jaga wanitamu. Jangan biarkan dia datang menggangguku."Lima menit kemudian, Michael bergega
Read more

Bab 29

Wajah Rachel tampak pucat, seluruh tubuhnya seakan menerima pukulan keras.Jesslyn meliriknya, mendengus dengan penuh kemenangan, lalu berkata, "Rachel, kamu dengar tadi, 'kan? Paman Michael sudah kembali dari perjalanan dinas. Michael pasti akan dipromosikan."Tatapannya penuh dengan rasa bangga, seolah-olah berkata, "Lihatlah, pria yang begitu hebat ini adalah milikku. Kamu hanya bisa iri."Setelah berkata demikian, Jesslyn tiba-tiba seolah-olah teringat sesuatu.Dia sengaja bertanya, "Oh ya, waktu itu aku melihatmu naik mobil seorang pria, apakah pria itu pacar barumu? Di mana dia bekerja? Berapa gaji bulanannya?"Dari semua pria yang dikenal Jesslyn, Michael adalah yang terkaya, dengan status dan kedudukan terbaik. Dia tidak percaya pacar baru Rachel akan lebih baik dari Michael.Rachel tidak punya waktu untuk menanggapi Jesslyn. Pada saat ini, yang ada di pikirannya hanyalah kenyataan bahwa Darian yang sebenarnya telah kembali. Apa yang harus dia lakukan sekarang?Dia berjalan ke
Read more

Bab 30

Rachel merasa gelisah sepanjang sore. Akhirnya, dia menunggu sampai Darian kembali.Begitu mendengar suara pintu terbuka, Rachel segera meloncat bangun, lalu berjalan ke depan. Setelah melihat Darian, dia mengambil jas yang dipegangnya, lalu bertanya, "Bagaimana? Apa yang dikatakan Darian yang asli?"Darian melirik Rachel dengan acuh tak acuh.Dia berjalan ke sofa dengan ekspresi rumit, lalu duduk. Rachel sudah merasa cemas sepanjang hari. Sekarang, saat melihat Darian dengan sikap misteriusnya, dia jadi makin gelisah."Aduh, bicaralah. Apa yang terjadi? Dia seharusnya nggak tahu tentang hal ini, 'kan?" kata Rachel.Selama hidupnya, Rachel belum pernah melakukan hal buruk. Kini, dia meminta seseorang menyamar menjadi orang lain untuk menipu. Hal ini membuatnya merasa sangat bersalah.Darian meliriknya, lalu bertanya dengan tenang, "Memang kenapa kalau dia tahu?"Dia tahu?Wajah Rachel langsung berubah pucat. Konsekuensi menakutkan ini sudah dia bayangkan. Satu-satunya cara untuk mengat
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status