Suara pesan masuk terdengar dari ponsel Sarah, membawanya kembali ke kenyataan. Dia membuka pesan tersebut."Si jalang itu mulai pamer lagi!" maki Sarah sambil menyerahkan ponselnya pada Rachel. Di layar terlihat foto yang baru saja diposting oleh Jesslyn. Sarah sudah mengatur ponselnya untuk mengikuti postingan Jesslyn. Jadi, dia bisa tahu setiap kali ada postingan baru.Rachel hanya meliriknya sekilas.Foto yang diunggah Jesslyn menunjukkan dirinya sedang dirawat di rumah sakit. Sementara itu, Michael tampak menunduk sambil mengoleskan obat padanya. Dia menuliskan caption dengan kata-kata manis penuh kebahagiaan, menampilkan betapa dimanja dirinya.Melihat foto yang konyol itu, sudut bibir Rachel sedikit terangkat.Makin seseorang kekurangan sesuatu, makin mereka suka memamerkannya. Jesslyn benar-benar tergila-gila pada Michael. Bahkan ketika wanita lain mendatanginya, dia tidak peduli. Sebaliknya, dia berpura-pura tidak ada masalah, serta menunjukkan posisinya dengan bangga."Biarka
Malam itu, Darian pulang ke apartemen setelah selesai bekerja.Dia membuka pintu dengan wajah muram, berniat untuk meminta pertanggungjawaban dari Rachel.Namun, begitu dia melangkah masuk, aroma menggoda dari masakan menguar dari arah dapur. Dia menutup pintu, lalu berjalan menuju dapur.Rachel tampak sedang sibuk di dapur dengan mengenakan celemek. Tubuhnya yang indah terlihat sangat menawan. Rambut panjangnya diikat dengan santai, memberikan kesan sederhana dan santai.Mendengar suara langkah, Rachel menoleh, lalu berkata sambil tersenyum, "Kamu sudah pulang. Makanannya sebentar lagi siap."Darian mengerucutkan bibirnya, lalu bertanya, "Apa kamu bertemu dengan Sarah hari ini?""Iya, bagaimana kamu tahu?" Rachel menatapnya dengan penuh tanda tanya.Dia heran bagaimana Darian bisa mengetahui tentang pertemuannya dengan Sarah. Padahal jelas-jelas dia tidak memberi tahu pria itu.Saat melihat ekspresi polos Rachel, Darian mendengus pelan dalam hati.Dia meletakkan tas yang dibawanya di
Mata Rachel berubah menjadi dingin.Jelas sekali bahwa Jesslyn datang ke sini untuk mencari masalah. Dengan sikap agresif seperti itu, dia pasti tidak akan mudah dihadapi.Rachel meletakkan kuasnya, lalu perlahan-lahan turun dari perancah.Dia berdiri di depan Jesslyn, lalu berkata dengan wajah tenang, "Ini hanya sketsa awal. Gambar akhir sudah aku konfirmasi dengan Michael. Dia bilang nggak ada masalah."Jesslyn tersenyum dingin, lalu berkata penuh dengan ejekan, "Heh, nggak ada masalah? Coba lihat lagi apa yang kamu gambar. Sekarang saja sudah jelek sekali, bagaimana nanti hasil akhirnya bisa terlihat bagus?"Meskipun Rachel merasa marah mendengar kata-kata Jesslyn, dia tahu bahwa Jesslyn memang datang untuk mencari masalah. Tidak mungkin berbicara secara logis dengannya.Rachel mengambil ponselnya, lalu menelepon Michael.Begitu panggilan tersambung, Rachel langsung berkata, "Michael, tolong jaga wanitamu. Jangan biarkan dia datang menggangguku."Lima menit kemudian, Michael bergega
Wajah Rachel tampak pucat, seluruh tubuhnya seakan menerima pukulan keras.Jesslyn meliriknya, mendengus dengan penuh kemenangan, lalu berkata, "Rachel, kamu dengar tadi, 'kan? Paman Michael sudah kembali dari perjalanan dinas. Michael pasti akan dipromosikan."Tatapannya penuh dengan rasa bangga, seolah-olah berkata, "Lihatlah, pria yang begitu hebat ini adalah milikku. Kamu hanya bisa iri."Setelah berkata demikian, Jesslyn tiba-tiba seolah-olah teringat sesuatu.Dia sengaja bertanya, "Oh ya, waktu itu aku melihatmu naik mobil seorang pria, apakah pria itu pacar barumu? Di mana dia bekerja? Berapa gaji bulanannya?"Dari semua pria yang dikenal Jesslyn, Michael adalah yang terkaya, dengan status dan kedudukan terbaik. Dia tidak percaya pacar baru Rachel akan lebih baik dari Michael.Rachel tidak punya waktu untuk menanggapi Jesslyn. Pada saat ini, yang ada di pikirannya hanyalah kenyataan bahwa Darian yang sebenarnya telah kembali. Apa yang harus dia lakukan sekarang?Dia berjalan ke
Rachel merasa gelisah sepanjang sore. Akhirnya, dia menunggu sampai Darian kembali.Begitu mendengar suara pintu terbuka, Rachel segera meloncat bangun, lalu berjalan ke depan. Setelah melihat Darian, dia mengambil jas yang dipegangnya, lalu bertanya, "Bagaimana? Apa yang dikatakan Darian yang asli?"Darian melirik Rachel dengan acuh tak acuh.Dia berjalan ke sofa dengan ekspresi rumit, lalu duduk. Rachel sudah merasa cemas sepanjang hari. Sekarang, saat melihat Darian dengan sikap misteriusnya, dia jadi makin gelisah."Aduh, bicaralah. Apa yang terjadi? Dia seharusnya nggak tahu tentang hal ini, 'kan?" kata Rachel.Selama hidupnya, Rachel belum pernah melakukan hal buruk. Kini, dia meminta seseorang menyamar menjadi orang lain untuk menipu. Hal ini membuatnya merasa sangat bersalah.Darian meliriknya, lalu bertanya dengan tenang, "Memang kenapa kalau dia tahu?"Dia tahu?Wajah Rachel langsung berubah pucat. Konsekuensi menakutkan ini sudah dia bayangkan. Satu-satunya cara untuk mengat
Di lantai atas gedung Grup Haryan, di dalam ruang rapat, Michael duduk dengan wajah yang tampak tidak sabaran. Seluruh tubuhnya memancarkan kegelisahan yang tak tertahankan.Hari ini, dia datang lebih awal dengan harapan bisa bertemu dengan Darian. Namun, yang tak terduga adalah Jefri mengatakan bahwa Darian sedang rapat. Jadi, dia tidak punya pilihan selain menunggu dengan sabar.Keluarga Hanjaya memiliki hubungan yang sangat rumit. Meski Michael memiliki beberapa orang paman, tak satu pun dari mereka yang bisa menandingi Darian.Michael tahu betul bahwa saat ini Tuan Besar Keluarga Hanjaya, Wiratama paling memperhatikan Darian. Oleh karena itu, meski Michael bukan orang yang sabar, dia harus menahan diri untuk menunggu dengan sabar demi bisa mendapatkan dukungan dari Darian.Namun, Rachel kebetulan meneleponnya selama dia menunggu, mengganggunya dengan masalah sepele, bertanya tentang masalah mural. Mana mungkin masalah seperti ini lebih penting daripada bertemu dengan Darian!Dia pu
Rachel merasa seakan ada sesuatu yang aneh. Dia melihat sekelilingnya, tapi tidak menemukan apa pun yang mencurigakan.Aneh, barusan dia merasakan hawa dingin di punggungnya yang agak menakutkan, seperti sedang diawasi oleh seseorang. Namun, dia segera mengabaikan perasaan itu.Mungkin dia hanya terlalu berpikir berlebihan. Dalam pekerjaannya ini, ketika berada di luar ruangan, memang biasa saja kalau ada orang yang penasaran, lalu memperhatikan pekerjaannya.Pikirannya lalu melayang ke Darian.Tingkah laku pria itu hari ini benar-benar aneh. Apa sebenarnya yang sedang dia sibukkan?Karena tidak bisa menemukan jawaban, Rachel memutuskan untuk tidak memikirkannya lebih jauh.Rachel menghabiskan sepanjang hari dengan bekerja keras, hingga akhirnya dia berhasil menyelesaikan sepertiga dari sketsa yang harus dia buat.Saat waktu pulang kerja di malam hari, sebuah mobil berhenti di depannya. Jendela mobil perlahan-lahan diturunkan, memperlihatkan wajah tampan dan elegan.Itu adalah Darian.
Saat Rachel hampir jatuh ke tanah, dia dengan cepat berhasil meraih sebatang kayu, mencoba menahan laju jatuhnya.Namun, kecepatan jatuhnya terlalu cepat, membuat tangannya terluka parah karena tarikan yang kuat. Akhirnya, pegangannya tetap terlepas, membuatnya jatuh dengan keras ke tanah!Beruntung dia sempat meraih sesuatu. Jika tidak, mungkin dia sudah mati di tempat itu. Meski begitu, dia merasa seolah-olah seluruh organ dalam tubuhnya terguncang hebat.Ketika Rachel tersadar, dia merasakan dirinya seperti sedang dipeluk oleh seseorang. Di atas kepalanya, dia melihat garis rahang bawah Darian yang kokoh dan tegas. Pria itu tampak sedang memeluknya sambil berjalan cepat!Rachel ingin bertanya mengapa Darian masih ada di sana, bukankah dia sudah pergi? Namun, seluruh tubuhnya terasa sangat sakit, bahkan untuk berbicara saja sulit, bernapas pun terasa menyakitkan.Darian mengerutkan kening, dengan cepat memasukkan Rachel ke dalam mobil, lalu melaju menuju rumah sakit.Beberapa orang m