All Chapters of Salah Menggoda Berakhir Menikah Dadakan: Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

Bab 31

Di lantai atas gedung Grup Haryan, di dalam ruang rapat, Michael duduk dengan wajah yang tampak tidak sabaran. Seluruh tubuhnya memancarkan kegelisahan yang tak tertahankan.Hari ini, dia datang lebih awal dengan harapan bisa bertemu dengan Darian. Namun, yang tak terduga adalah Jefri mengatakan bahwa Darian sedang rapat. Jadi, dia tidak punya pilihan selain menunggu dengan sabar.Keluarga Hanjaya memiliki hubungan yang sangat rumit. Meski Michael memiliki beberapa orang paman, tak satu pun dari mereka yang bisa menandingi Darian.Michael tahu betul bahwa saat ini Tuan Besar Keluarga Hanjaya, Wiratama paling memperhatikan Darian. Oleh karena itu, meski Michael bukan orang yang sabar, dia harus menahan diri untuk menunggu dengan sabar demi bisa mendapatkan dukungan dari Darian.Namun, Rachel kebetulan meneleponnya selama dia menunggu, mengganggunya dengan masalah sepele, bertanya tentang masalah mural. Mana mungkin masalah seperti ini lebih penting daripada bertemu dengan Darian!Dia pu
Read more

Bab 32

Rachel merasa seakan ada sesuatu yang aneh. Dia melihat sekelilingnya, tapi tidak menemukan apa pun yang mencurigakan.Aneh, barusan dia merasakan hawa dingin di punggungnya yang agak menakutkan, seperti sedang diawasi oleh seseorang. Namun, dia segera mengabaikan perasaan itu.Mungkin dia hanya terlalu berpikir berlebihan. Dalam pekerjaannya ini, ketika berada di luar ruangan, memang biasa saja kalau ada orang yang penasaran, lalu memperhatikan pekerjaannya.Pikirannya lalu melayang ke Darian.Tingkah laku pria itu hari ini benar-benar aneh. Apa sebenarnya yang sedang dia sibukkan?Karena tidak bisa menemukan jawaban, Rachel memutuskan untuk tidak memikirkannya lebih jauh.Rachel menghabiskan sepanjang hari dengan bekerja keras, hingga akhirnya dia berhasil menyelesaikan sepertiga dari sketsa yang harus dia buat.Saat waktu pulang kerja di malam hari, sebuah mobil berhenti di depannya. Jendela mobil perlahan-lahan diturunkan, memperlihatkan wajah tampan dan elegan.Itu adalah Darian.
Read more

Bab 33

Saat Rachel hampir jatuh ke tanah, dia dengan cepat berhasil meraih sebatang kayu, mencoba menahan laju jatuhnya.Namun, kecepatan jatuhnya terlalu cepat, membuat tangannya terluka parah karena tarikan yang kuat. Akhirnya, pegangannya tetap terlepas, membuatnya jatuh dengan keras ke tanah!Beruntung dia sempat meraih sesuatu. Jika tidak, mungkin dia sudah mati di tempat itu. Meski begitu, dia merasa seolah-olah seluruh organ dalam tubuhnya terguncang hebat.Ketika Rachel tersadar, dia merasakan dirinya seperti sedang dipeluk oleh seseorang. Di atas kepalanya, dia melihat garis rahang bawah Darian yang kokoh dan tegas. Pria itu tampak sedang memeluknya sambil berjalan cepat!Rachel ingin bertanya mengapa Darian masih ada di sana, bukankah dia sudah pergi? Namun, seluruh tubuhnya terasa sangat sakit, bahkan untuk berbicara saja sulit, bernapas pun terasa menyakitkan.Darian mengerutkan kening, dengan cepat memasukkan Rachel ke dalam mobil, lalu melaju menuju rumah sakit.Beberapa orang m
Read more

Bab 34

Hasil pemeriksaan Rachel segera keluar.Berkat adanya papan yang menahan, lukanya tidak terlalu parah.Tubuhnya mengalami beberapa memar pada jaringan lunak, serta lengannya mengalami robekan otot akibat tarikan saat terjatuh. Ini masih bisa dianggap sebagai keberuntungan di tengah kemalangan.Rachel didorong kembali ke ruang perawatan, sementara dokter perlu memberi penjelasan kepada anggota keluarga pasien.Di lorong, Darian berdiri tegak dengan tubuh yang tinggi dan elegan. Dia telah melepaskan jasnya, hanya mengenakan kemeja putih dengan dua kancing teratas yang terbuka, menampakkan tulang selangkanya yang menawan. Bahu yang lebar dan pinggangnya yang ramping membuat banyak orang yang lewat tak kuasa menahan pandangan.Dalam hati, dokter tak bisa menahan kekagumannya, "Betapa tampannya pria ini, tak heran kalau pasien perempuan itu berpura-pura hamil untuk mengikatnya dengan anak. Tapi sayangnya, kebohongan itu pasti akan terungkap."Saat pemeriksaan tadi, rumah sakit menemukan bah
Read more

Bab 35

Rachel berkata dengan penuh kebencian, "Siapa yang bilang begitu? Aku akan mencari orang itu, lalu menuntut pertanggungjawabannya!"Berani-beraninya orang itu menyebarkan rumor yang mencemarkan nama baiknya.Wajah tampan Darian seketika membeku. Dia mengingat bahwa saat itu Jefri memang tidak mengatakan bahwa wanita itu adalah Rachel. Dia hanya mengatakan bahwa ada seseorang yang menemui Michael. Dia sendiri yang secara naluriah mengira itu adalah Rachel.Saat melihat ekspresi marah Rachel, Darian mengatupkan bibirnya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Dia jelas tidak mungkin menyeret Jefri ke dalam masalah ini.Sebelum Darian sempat berbicara, Rachel mengambil ponselnya dengan tangan yang masih bisa digerakkan, membuka pesan dari Sarah, lalu menunjukkannya ke depan wajah Darian."Ini, lihat sendiri, ini dari Sarah yang menemukan Michael dengan wanita lain. Dia yang mengatur drama itu, makanya aku datang untuk menonton. Aku nggak bohong padamu," ujar Rachel.Setelah melihat pesan itu
Read more

Bab 36

Pria itu melangkah masuk, lalu berujar, "Kebetulan aku berada di Kota Bansar. Aku mendengar kabar kalau kamu masuk rumah sakit, jadi aku datang untuk menjengukmu."Setelah mengatakan itu, pandangannya jatuh pada lengan Rachel. Seberkas rasa sakit terlihat di matanya.Melihat tatapan mata pria itu, Rachel merasa sangat ironis.Hingga kini, Rachel masih belum bisa melupakan bagaimana pria ini meninggalkannya dan ibunya.Dia hidup bahagia bersama istri barunya, serta telah memiliki seorang putri. Mungkin dia sudah lama melupakan mantan istri dan putrinya.Sekarang, ibunya masih terbaring di rumah sakit. Pria ini juga tidak pernah sekali pun datang untuk menjenguknya.Semua biaya pengobatan sepenuhnya Rachel tanggung sendiri dengan kerja kerasnya!Setelah mengingat hal ini, tatapan mata Rachel perlahan menjadi dingin. Tubuhnya seakan membangun dinding perlindungan. Kemudian, Rachel berkata dengan sikap dingin, "Terima kasih atas perhatiannya, Pak Harsono. Silakan pergi, aku nggak apa-apa."
Read more

Bab 37

Jesslyn bangkit dari lantai, menatap Rachel dari atas ke bawah sejenak, seolah-olah sedang menilai kondisi kesehatannya.Rachel segera memasang wajah dingin sambil bertanya, "Apa yang kamu lakukan di sini?"Setelah terluka, dia sempat memikirkan siapa yang mungkin mencoba mencelakainya.Tersangka utamanya adalah Jesslyn!Bagaimanapun juga, Rachel tidak mengenal banyak orang di Kota Bansar. Satu-satunya orang yang punya dendam dengannya adalah Jesslyn. Mustahil jika Michael yang merasa terganggu dengannya sampai ingin membunuhnya.Meskipun Michael memang seorang bajingan, dia tidak sampai sekejam itu.Sekarang, dia masih terbaring di ranjang rumah sakit, tidak punya waktu untuk berurusan dengan Jesslyn. Namun, begitu pulih, Rachel pasti akan membalasnya dengan baik!Jesslyn merasa sedikit kecewa saat melihat bahwa Rachel hanya dibalut perban dan tangannya digips, tapi suaranya masih terdengar kuat.Tak disangka, Rachel ternyata tidak mati.Namun, melihat tangan dan kakinya yang dibalut
Read more

Bab 38

"Apa kamu lapar?" tanya Darian.Begitu mendengar pertanyaannya, Rachel meraba perutnya. Dia baru menyadari bahwa kemarahannya tadi cukup menguras tenaga. Ternyata, dia memang merasa sangat lapar.Darian berkata saat melihat itu, "Aku akan membelikanmu makan."Setelah mengatakan itu, dia pun berbalik, lalu melangkah pergi.Tak lama kemudian, Darian kembali dengan membawa beberapa kantong berisi makan malam.Dia membuka bungkusnya, lalu meletakkannya di depan Rachel. Saat melihat tangan kanan Rachel yang digantung di lehernya, hingga membuatnya sulit bergerak, Darian bertanya, "Perlu aku suapi?"Meskipun merasa agak malu, Rachel memang sedang kesulitan menggunakan tangannya. Kemampuan tangan kirinya juga tidak terlalu baik, sehingga kemungkinan besar dia tidak bisa memegang sendok. Akhirnya, dia hanya bisa meminta bantuan Darian.Rachel mengangguk dengan canggung, lalu menjawab, "Ya, terima kasih."Darian membuka sendok sekali pakai, lalu menyuapkan makanan ke mulut Rachel.Saat mengunya
Read more

Bab 39

Setelah selesai bekerja, Jesslyn berjalan ke tempat parkir. Baru saja dia hendak membuka pintu mobilnya, tiba-tiba sebuah tangan besar menutup mulutnya dari belakang.Sesaat kemudian, Jesslyn mendengar suara pria yang familier di telinganya, "Ini aku."Jesslyn merasa ketakutan hingga wajahnya pucat. Suaranya gemetaran saat dia berujar, "Cal ... Calvin? Kenapa ... kenapa kamu ada di sini?"Bukankah pria ini sudah ditangkap?Calvin mengusap pipi Jesslyn sambil tertawa mesum, lalu berujar, "Aku hampir saja tertangkap karena kamu. Bagaimana kamu akan memberi kompensasi padaku?"Sejak awal, Jesslyn hanya berniat memanfaatkan Calvin, tanpa pernah berniat memberikan keuntungan apa pun padanya.Saat mendengar perkataannya sekarang, kening Jesslyn tanpa sadar berkerut."Pak Calvin, bukankah masalahmu sudah terungkap? Seharusnya kamu segera kabur sekarang. Apa kamu nggak takut Pak Darian akan menuntut tanggung jawabmu? Biar aku bantu mengurus tiket pesawatmu," ujar Jesslyn.Jesslyn sudah merenca
Read more

Bab 40

"Aku nggak bisa meninggalkanmu sendirian," kata Darian dengan suara acuh tak acuh.Namun, di telinga Rachel, kata-kata itu terasa sangat hangat. Pria itu khawatir dirinya sendirian, jadi dia sengaja tinggal untuk menemaninya."Oh." Sebuah senyum simpul muncul di sudut bibir Rachel, hatinya terasa hangat.Tatapan Darian tertuju pada tangannya saat dia bertanya, "Mau mandi?"Rachel mengangguk."Butuh bantuan?" tanya Darian.Pipi Rachel langsung memerah. Dia segera menolak, "Nggak perlu! Aku bisa melakukannya sendiri. Nggak perlu merepotkanmu!"Meskipun dia dan pria ini sudah menjadi suami istri, mereka belum sampai pada tahap di mana mereka bisa benar-benar terbuka satu sama lain. Rachel lebih memilih untuk bersusah payah sendiri.Darian melihat wajah Rachel yang memerah.Matanya sedikit menyipit, lalu dia berkata perlahan, "Maksudku aku bisa memanggilkan perawat untuk membantumu. Apa yang kamu pikirkan?"Ternyata Rachel sudah salah paham, betapa memalukannya!Akhirnya, untuk membuktikan
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status