All Chapters of Perjalanan Dimensi ke Dunia Pengasingan: Chapter 51 - Chapter 60

100 Chapters

Bab 51

"Di luar hujan deras, lebih aman di dalam kuil bobrok ini. Memangnya kenapa kalau airnya masuk? Setidaknya kita nggak kehujanan. Kalau keluar sekarang, pasti akan basah kuyup." Alasan mereka tidak mau keluar dari tempat itu sama persis dengan Petra sebelumnya.Melihat air di kakinya mulai naik perlahan-lahan, sementara segerombolan orang ini masih terus mengeluh dan berlambat-lambat. Saking marahnya, Petra langsung mengeluarkan cambuknya. Bagaimana Maudy bisa menahan diri untuk tidak menghajar mereka tadi?Yang jelas, Petra tidak bisa bersabar lagi!"Kupukul kalian sampai mati!""Kak Petra, tunggu!" cegah Maudy buru-buru.Melihat begitu banyak tahanan yang tidak mau pergi, tidak ada gunanya jika Petra menggunakan cambuk. Bahkan jika para tahanan ini bersedia untuk pergi sekalipun, mereka pasti akan tetap bermalas-malasan hingga memperlambat perjalanan mereka.Maudy memberikan tatapan kepada Petra untuk menenangkannya, lalu berbalik dan berkata pada semua orang, "Semuanya tolong dengark
Read more

Bab 52

Sepanjang perjalanan ini, keluarga Hidayat telah bekerja keras, tetapi Wulan malah tidak menghargainya sama sekali."Teriak apaan? Ibu sedang marah, wajar saja dia memukulku." Wajah Hidayat tampak kaku. Bagaimanapun Wulan memarahinya, Hidayat tetap menggendongnya untuk mengikuti langkah gerombolan tersebut.Sementara itu, jasad Farhan terpaksa ditinggalkan di kuil itu. Setelah keluar dari kuil, Petra bertanya, "Maudy, sekarang kita mau jalan ke mana?"Maudy telah memeriksa kondisi medan sebelumnya, sehingga dia bisa memutuskan dengan tegas, "Kita ke lereng bukit di kedua sisi sungai. Meski bendungan runtuh, banjir nggak akan sampai ke kita." Vegetasi di sekitarnya cukup lebat dan di lereng bukit tidak ada risiko longsor.Mengingat kematian tragis Farhan, Maudy merasa perlu menambahkan peringatan, "Semua orang usahakan ikuti aku. Jangan berdiri di tempat terbuka sambil berteriak, berjalanlah di bawah pepohonan, tapi jauhi pohon yang paling besar dan tinggi supaya nggak tersambar petir.
Read more

Bab 53

Siska menoleh untuk melihat ke sekelilingnya, lalu berkata, "Abbas, Mina, mana Mina?""Bukannya Mina ada di punggungku?" Abbas baru bereaksi, lalu bergegas melihat keranjang di punggungnya yang sudah kosong. Dia tiba-tiba teringat saat banjir menghantam tadi, sempat terjatuh. Mungkin saat itu Mina terjatuh dari punggungnya."Mu ... mungkin sudah terbawa arus. Ini nggak bisa salahkan aku. Kenapa anak bodoh itu nggak ikut lari ...," sergah Abbas dengan tatapan bersalah.Siska langsung berteriak histeris. Meskipun pihak keluarga mereka selalu mengejeknya karena tidak bisa melahirkan anak laki-laki, Siska tidak pernah merasa keberatan dengan kedua putrinya. Kini melihat putrinya dicelakakan oleh Abbas, Siska langsung marah besar dan melayangkan cakaran ke arah Abbas."Abbas, kamu bajingan! Berani-beraninya kamu meninggalkan anakmu untuk menyelamatkan diri! Mina baru lima tahun, gimana dia bisa lari dari banjir? Kembalikan Mina!"Seiring dengan terdengarnya suara cakaran, kuku panjang Siska
Read more

Bab 54

Kayu yang lembap karena air hujan sangat sulit untuk dinyalakan. Maudy memasuki ruang penyimpanannya, lalu membuka market untuk membeli bensin dan menyiramnya ke kayu bakar tersebut."Wush!" Api langsung berkobar seketika.Dafin membelalakkan matanya dengan kaget. "Kak Maudy hebat sekali!"Laksmi juga berseru, "Syukurlah! Ada api!"Melihat tong bensin itu, mata Ammar berbinar sekilas. Dia tahu bahwa benda itu pasti erat kaitannya dengan "rahasia" Maudy.Maudy tidak terlalu peduli dengan tatapan Ammar yang menyelidikinya. Lagi pula, dia tidak akan bisa mengelabui Ammar. Jadi, dia hanya berkata, "Mau kupapah lebih dekat untuk keringkan bajumu dulu?"Ammar mengangguk. Saat berdiri, dia tiba-tiba merasakan sensasi di kedua kakinya dan matanya membelalak terkejut. Namun, sensasi itu hanya berlangsung sesaat dan segera hilang. Dia tetap tenang, membiarkan Maudy memindahkannya lebih dekat ke perapian."Terima kasih.""Sama-sama." Maudy melambaikan tangannya, lalu membawa tong bensin itu dan m
Read more

Bab 55

"Kamu ini jahat sekali! Aku yang duluan temukan jamur ini, kenapa kamu malah merebutnya semuanya?" teriak Wani dengan kesal. Dia telah mencari sayur liar seharian di semak-semak sekitar tempat itu dan baru bersusah payah menemukan beberapa jamur segar.Saat baru saja hendak memetiknya, Sandra tiba-tiba merebut semua jamur itu. Dengan wajah bangga, Sandra berkata, "Jamu ini nggak tulis namamu. Siapa cepat dia dapat! Siapa suruh kamu lamban sekali?""Kamu ... kejam sekali ucapanmu itu!" bentak Wani dengan jengkel. Dia ingin berdebat dengan Sandra, tetapi merasa gengsi untuk bertengkar hanya demi beberapa buah jamur.Saat Maudy keluar dari tenda, dia melihat Sandra berjalan melewatinya dengan ekspresi bangga. Tadinya Maudy ingin membela Wani. Namun saat melihat jamur yang berada di baju Sandra, matanya langsung membelalak. Si Sandra ini benar-benar berani memakan segalanya."Jamur ini warna-warni, sudah jelas ada racunnya. Kamu masih mau rebutan sama orang?" Maudy berbaik hati mengingatka
Read more

Bab 56

Lantaran Maudy ingin bermain, Ammar pun memutuskan untuk meladeninya. Setelah berhasil mengumpulkan sepuluh ekor merpati dan lima ekor burung lainnya, Maudy merasa sudah cukup. Dia kembali sambil membawa keranjang penuh dengan gembira. Begitu tiba, dia tidak bisa menahan diri untuk tersenyum lebar dan mencium Ammar."Sayang, kamu hebat sekali bisa memburu merpati sebanyak itu!" Semua merpati yang dilepaskan Maudy dari market berhasil ditembak oleh Ammar tanpa meleset sedikit pun. Pria ini benar-benar luar biasa!"Berhubung dirinya selalu menjadi beban dalam sepanjang perjalanan ini, Ammar tiba-tiba merasa senang setelah dipuji dan dicium oleh Maudy seperti ini. Wajah dan telinganya sampai memerah karena tersipu. Ternyata dipuji orang rasanya menyenangkan sekali."Setelah kakiku sembuh nanti, kalian nggak akan begitu menderita lagi," ucap Ammar memberi jaminan. Dia punya firasat bahwa hari seperti itu tidak akan lama lagi.Melihat kakak dan kakak iparnya yang mendapatkan burung merpati
Read more

Bab 57

Di sisi lain, Maudy kembali fokus pada burung merpati panggang di depannya. Makanan lezat dan pria tampan tak boleh dilewatkan, semua hal menjengkelkan bisa dikesampingkan dulu.Dengan perhatian, Ammar mengambil daging merpati panggang dari tangannya sambil berkata, "Biar aku saja, kamu istirahat dulu.""Kamu bisa?" tanya Maudy dengan ragu-ragu.Wajah Ammar tampak muram. Apakah Maudy sedang meremehkannya?"Bisa atau nggak, lihat saja nanti." Tanpa ragu-ragu, Ammar mengambil tongkat kayu yang menembus daging merpati tersebut dan mulai memanggangnya. Maudy tersenyum melihatnya, lalu mengambil bubuk jintan dari tasnya dan menaburkannya di atas burung merpati panggang untuk membantu Ammar.Tak lama kemudian, seekor merpati panggang berwarna emas kecokelatan yang garing telah selesai dipanggang."Wanginya!" seru Maudy dengan takjub. Bubuk jintan itu diproses dari restoran lezat, aromanya begitu harum dan pedas, membuat siapa pun yang menciumnya langsung merasa lapar. Ammar merobek sepotong
Read more

Bab 58

Maudy berusaha menahan kegembiraannya, tapi tetap tidak bisa menyembunyikan senyum yang terangkat di sudut bibirnya. Sekarang dia bisa hidup bebas secara finansial dan berbelanja sesuka hati di market!Dengan penuh semangat, dia kembali membuka halaman market dan mencari ramuan yang dibutuhkan sesuai resep. Dalam waktu singkat, dia berhasil membeli semua tanaman obat yang diperlukan.Saat menekan tombol pembayaran, tanaman obat itu secara otomatis muncul di keranjangnya.Maudy kemudian membeli kelinci dan ayam hutan masing-masing lima ekor. Setelah itu, dia baru kembali dengan tas yang dipenuhi berbagai barang. Melihat Maudy membawa begitu banyak barang kembali, semua orang terkejut dan tidak bisa berkata-kata."Maudy, dari mana kamu dapat kelinci dan ayam hutan sebanyak itu?"Tanpa ragu-ragu, Maudy berkata, "Cuma beruntung. Waktu petik tanaman obat, aku ketemu sarang kelinci dan ayam hutan. Jadi, kutangkap saja semuanya." Sambil berkata demikian, dia menyerahkan semua ayam hutan dan k
Read more

Bab 59

"Ada apa dengan Keluarga Lesmana? Kenapa mereka semua memuntahkan buih putih?" Semua orang ketakutan dan bergegas mengerumuni mereka. Namun, mereka tidak berani terlalu dekat karena khawatir bahwa itu adalah wabah menular."Maudy, mereka nggak terjangkit wabah, 'kan?" Petra mengajukan pertanyaan yang paling dikhawatirkan semua orang.Pada saat bersamaan, mereka juga diam-diam memutuskan untuk membuang Keluarga Lesmana ke hutan jika mereka benar-benar terjangkit wabah. Tidak boleh membiarkan mereka membahayakan seluruh rombongan."Minggir, biar kuperiksa." Maudy mengetahui betapa seriusnya situasi saat ini, sehingga dia langsung memeriksa kondisi keluarga itu dengan serius. Namun hanya dengan sekilas melihatnya, Maudy bisa langsung memastikan bahwa mereka tidak terjangkit wabah, melainkan keracunan makanan."Nggak usah takut, mereka nggak terkena wabah. Cuma karena makan jamur beracun, jadi sekarang efek racun jamur itu mulai bekerja."Padahal Maudy sudah mengingatkan mereka bahwa jamur
Read more

Bab 60

Di luar tenda, Sandra terus muntah dan menangis, suaranya terdengar sangat memilukan. Maudy sama sekali tidak merasa kasihan karena Sandra memang memiliki sisi yang patut dibenci. Ini adalah balasan untuk perbuatannya sendiri.Keesokan harinya, Keluarga Lesmana bahkan tidak punya tenaga lagi untuk mengeluh. Semuanya terkapar di lantai dengan kondisi mengenaskan. Namun harus diakui, mereka memang memiliki daya tahan yang luar biasa. Bahkan setelah mengalami semua penderitaan itu pun, mereka masih bisa bertahan hidup.Sementara itu, persediaan makanan dan obat-obatan Maudy mulai menipis lagi. Oleh karena itu, dia berpamitan pada Petra seperti biasa, berpura-pura pergi untuk mencari bahan. Saat berdiri di tempat yang tinggi dan memandang ke bawah, Maudy melihat bahwa banjir sudah surut cukup banyak.Sepertinya dalam dua hari ini, mereka sudah bisa turun dari bukit. Tiba-tiba, mata Maudy menyipit melihat sesuatu. Di lereng bukit yang tidak jauh darinya, terlihat ada sosok dua orang.Saat M
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status