ホーム / Pernikahan / Mari Bercerai, Paman Kai! / チャプター 131 - チャプター 140

Mari Bercerai, Paman Kai! のすべてのチャプター: チャプター 131 - チャプター 140

151 チャプター

131 - S2

Setelah seharian penuh ketegangan dan pencarian Abel yang tak kunjung membuahkan hasil, malam pun semakin larut. Sagara dan Jena memutuskan untuk kembali ke hotel bersama Khalif. Sera, yang khawatir dengan kondisi Anna yang tampak kelelahan, akhirnya ikut pulang untuk menenangkan putrinya. Namun, Kai, Elli, dan Raquel memutuskan melanjutkan perjuangan mereka dengan melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi terdekat. Dalam perjalanan menuju kantor polisi, mobil terasa hening, hanya diisi isakan Elli yang tak henti-henti menangis. Sementara itu, Raquel memeluk erat Elli, mencoba menenangkannya meski dirinya sendiri diliputi rasa panik dan marah yang tak bisa ia salurkan. Kai menyetir dengan wajah yang dipenuhi rasa bersalah, pikirannya dipenuhi penyesalan karena lalai menjaga Abel. “Maaf, ini semua salah gue,” gumam Kai tiba-tiba, suaranya penuh penyesalan. “Bukan waktunya untuk saling menyalahkan,” jawab Raquel tegas, meski nadanya sedikit bergetar. “Yang penting sekarang
last update最終更新日 : 2024-12-13
続きを読む

132 - S2

Fara menggenggam tangan Diani dengan erat, air matanya jatuh tanpa bisa ditahan. Berita bahwa Abel, cucunya, hilang di taman bermain membuat hatinya terasa seperti dihimpit ribuan beban.Fara memang bersikap keras terhadap Elli atas kehadiran Abel, tapi tetap saja, Abel adalah darah dagingnya. Mendengar kabar ini menghancurkan hatinya. Diani mencoba menenangkan Fara meskipun dirinya sendiri masih syok. Wajahnya pucat, tapi ia berusaha menjaga ketenangannya demi semua orang di ruangan itu. Di hotel tempat Jena dan Sagara menginap, suasana mendadak penuh ketegangan dan kecemasan. Tak lama, ponsel Sera berdering. Nama Kai muncul di layar. Sera segera mengangkatnya, lalu berinisiatif menekan tombol pengeras suara agar semua orang di ruangan bisa mendengar percakapan mereka. “Gimana, Mas?” tanya Sera, suaranya penuh kekhawatiran. Kai terdengar sedikit serak, jelas ia sedang berada di bawah tekanan besar. “Mas, udah buat laporannya ke polisi. Mereka sekarang lagi menyebarkan inform
last update最終更新日 : 2024-12-13
続きを読む

133 - S2

Sera berjalan cepat meninggalkan Jena dan Sagara yang membawa barang-barang di belakang.Sera yang memang dulu tidak terlalu dekat dengan Elli, kali ini menunjukkan kekhawatirannya yang begitu kentara. Wajahnya penuh kecemasan, dan langkahnya tergesa-gesa menuju ruang rawat kakaknya. Saat tiba di depan pintu, Sera melihat Kai dan Raquel sedang berdiri di luar, tampak berbicara serius. Sera menghampiri mereka dengan nada suara penuh tanya. “Kakak gimana? Udah sadar?” tanya Sera, suaranya nyaris bergetar. Kai menatap istrinya dengan lembut dan menjawab, “Terakhir dia masih belum sadar. Mungkin tidur. Kamu masuk aja. Dia mungkin butuh kamu sekarang.” Mendengar itu, tanpa ragu Sera segera masuk ke kamar Elli. Di sana, ia mendapati kakaknya duduk di ranjang, termenung menatap langit-langit. Wajah Elli terlihat begitu pucat, dan ada lingkaran hitam di bawah matanya. Sera berhenti sejenak, mencoba menenangkan dirinya sebelum akhirnya mendekat. “Kak... kamu sadar? Katanya…” Sera ber
last update最終更新日 : 2024-12-14
続きを読む

134 - S2

Elli duduk bersandar di tempat tidur, menatap ke arah Raquel yang sibuk menyiapkan makanannya di meja kecil. Pikirannya berkecamuk. Ada rasa bingung yang sulit ia definisikan. ‘Jadi.. gue harus seneng? Atau sedih?’Di satu sisi, ia merasa segalanya menjadi begitu berat. Ia baru saja melahirkan Abel enam bulan yang lalu, dan ia masih ingat betul bagaimana beratnya melewati masa-masa kehamilan itu. Rasa mual, lelah, nyeri, dan tantangan saat melahirkan. Semuanya terasa begitu segar dalam ingatannya. Tapi di sisi lain, saat melihat Raquel, hatinya terasa melunak. Raquel, pria yang sebelumnya sebatang kara, kini memiliki darah dagingnya sendiri. ‘Mungkin dia juga galau sama kabar ini,’ pikir Elli. Bagaimana tidak, dia saja sangat antusias menyambut bayi anak dari orang lain. Apalagi ini adalah manusia kecil yang memiliki darah yang sama dengannya. Namun, Elli juga merasa bersalah. Ia ingin egois, ingin memikirkan dirinya sendiri, tapi melihat perjuangan Raquel selama ini, ia merasa t
last update最終更新日 : 2024-12-14
続きを読む

135 - S2

Pagi yang cerah di Amsterdam menyelimuti suasana penuh keharuan di apartemen Elli dan Raquel. Kai dan Sera berdiri di depan pintu, bersiap untuk berpamitan. Anna, yang berada di gendongan Sera, mulai mengantuk, sementara Kai membantu membawa koper kecil mereka ke mobil. “Kami akan ke Inggris beberapa hari sebelum pulang ke Indonesia,” ujar Kai sambil menatap Elli dan Raquel bergantian. “Ada urusan yang perlu kami selesaikan dulu.” Elli, yang masih terlihat lelah, mengangguk pelan sambil menggendong Abel. Meskipun hatinya terasa berat, ia tahu kepergian mereka adalah hal yang perlu. “Hati-hati, ya,” katanya, suaranya sedikit bergetar. Sera melangkah maju, memeluk kakaknya dengan erat. “Jaga dirimu, Kak. Jangan terlalu memaksakan diri. Mama ‘kan ada di sini,” katanya menenangkan. Fara, yang berdiri di samping Raquel, tersenyum penuh keyakinan. “Kamu juga jangan khawatir. Mama bakalan tinggal di sini sementara waktu buat bantu Elli. Kakakmu pasti kerepotan kalau bayinya ada dua.
last update最終更新日 : 2024-12-14
続きを読む

136 - S2

Pagi yang tenang menyelimuti rumah besar itu. Sera duduk di ruang keluarga bersama Jena, yang sibuk menenangkan Anna di pangkuannya. Tawa kecil Anna yang menggemaskan membuat suasana terasa hangat. Sesekali, bayi itu menggeliat sambil meraih mainan di depannya, membuat Jena tersenyum lembut. “Dia makin pintar saja,” gumam Jena sambil mengusap pipi Anna. Sera hanya tersenyum, menikmati momen tersebut. Setelah beberapa hari yang penuh ketegangan, suasana pagi ini benar-benar menjadi anugerah. Sementara itu, Diani, Kai, dan Sagara pergi ke kantor cabang Eropa Bening Boutique, meninggalkan rumah besar itu hanya dengan Sera dan Jena. Tak lama, suara gerbang yang terbuka menandai kedatangan Khalif. Khalif muncul di pintu utama dengan seragam bola yang masih dikenakan. Di sebelahnya, seorang anak laki-laki dengan rambut pirang keemasan dan mata biru cerah ikut masuk sambil membawa ransel kecil. “Assalamualaikum!” seru Khalif dengan semangat, sambil menyunggingkan senyumnya yang kh
last update最終更新日 : 2024-12-15
続きを読む

137 - S2

Ketukan di pintu apartemen membangunkan Raquel dari tidurnya yang singkat. Matanya masih berat, tubuhnya terasa lelah karena semalaman ia harus menenangkan Abel yang rewel.Meski begitu, hatinya tetap teguh. Ia tahu, kondisi Elli yang masih lemah akibat kehamilan mudanya membutuhkan perhatian lebih. Elli telah memutuskan untuk mempertahankan janin itu, dan bagi Raquel, keputusan itu adalah anugerah. Saat ketukan terdengar lagi, Elli yang sedang duduk di sofa sambil menyusui Abel tampak ingin bangkit. Wajahnya pucat, tapi matanya tetap penuh tekad meski tubuhnya terlihat lelah. “Biar aku aja yang buka,” kata Elli pelan sambil mencoba berdiri. Raquel dengan cepat menahan lengannya. “Nggak, Ell. Duduk aja. Kamu butuh istirahat. Aku yang bakal bukain.” Elli menghela napas lemah namun menurut. Ia kembali duduk, membenarkan posisi Abel di pangkuannya. Raquel pun melangkah ke pintu dengan rasa penasaran. Siapa yang datang pagi-pagi seperti ini? Ketika pintu terbuka, wajah Raquel l
last update最終更新日 : 2024-12-15
続きを読む

138 - S2

Langit kota London yang berawan menambah suasana hati Sera yang tengah dilanda kegelisahan. Di dalam mobil yang melaju melewati jalanan kota, Sera menggenggam ponselnya dengan erat. Berkali-kali ia mencoba menghubungi Kai, namun panggilannya tidak pernah terjawab. Rasa cemas semakin menumpuk di dadanya. Ketika mobil berhenti di depan sebuah gedung bergaya klasik dengan eksterior megah, Sera turun dengan langkah ragu. Gedung ini adalah kantor tempat keluarga Adnan menjalankan cabang Eropa, tetapi aura serius dan formal dari tempat itu membuatnya merasa kecil. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu melangkah masuk. Di dalam, suasana sepi namun terkesan sibuk. Petugas resepsionis menyapanya dengan ramah, tetapi saat Sera menyebut nama Kai dan menyatakan ingin bertemu, wajah ramah itu berubah menjadi sedikit kaku. "Maaf, Nyonya. Anda sudah membuat janji?" tanya salah satu resepsionis dengan aksen Inggris yang sopan. "Janji?" Sera mengulang, bingung. "Tidak, saya istrinya. Saya hany
last update最終更新日 : 2024-12-15
続きを読む

139 - S2

Di dalam ruangan kerja Sagara yang luas dan bernuansa elegan, dua sosok duduk dengan raut wajah yang penuh beban. Diani, yang akhir-akhir ini menjadi pilar keluarga menggantikan sang ayah yang telah berpulang, duduk di sofa dengan pandangan menerawang. Sementara itu, Sagara berdiri di dekat jendela besar, tangannya disandarkan di bingkai kayu, menatap ke luar dengan ekspresi yang sulit dibaca.Keheningan menggantung di antara mereka, masing-masing terjebak dalam pikirannya sendiri.“Ga,” akhirnya Diani membuka suara, suaranya terdengar pelan namun sarat emosi. “Ibu benar-benar nggak tahu harus gimana.” Sagara berbalik, menatap ibunya. “Aku juga, Bu,” jawabnya jujur. “Situasi ini… terlalu rumit. Kalau aku bergerak untuk membantu Elli dan Raquel, itu artinya aku harus melawan Lukas. Padahal Lukas juga bagian dari keluarga kita. Dia cucu Tante Berlian. Kita nggak mungkin nggak ngebelain keluarga sendiri yang selama bertahun-tahun selalu berada di pihak kita, ‘kan?.” Diani mengangguk
last update最終更新日 : 2024-12-16
続きを読む

140 - S2

Suara bel rumah Jena memecah keheningan pagi itu. Jena, yang sedang duduk di ruang tamu sambil merangkai bunga, langsung bangkit menuju interkom. Ia melihat wajah supir Berlian Adnan, Tante dari suaminya, di layar kecil interkom. Tanpa ragu, ia mempersilakan masuk dan membuka gerbang otomatis. Jena lalu berjalan ke dalam untuk memberitahu Diani, yang sedang menikmati teh hangat di taman belakang. Hari itu, Diani sengaja tidak ikut Sagara ke kantor, memilih untuk bersantai di rumah. Mendengar kabar bahwa Berlian datang, wajah Diani sedikit berubah. “Kak Lian?” gumam Diani sambil menatap Jena. Ada kegelisahan yang jelas di wajahnya.“Tante Berlian tahu alamat di sini dari mana ya, Bu. Kita kan baru pindah beberapa bulan ini dan belum sempat bilang dengan yang lain,” ujar perempuan dengan rambut keemasan dan mata hijau itu.“Tentu gampang buat dia untuk mencari tahu soal ini, Jen. Kelihatannya dia juga ingin bicara sesuatu yang penting. Apa soal Lukas , ya?” jawab Diani, mencoba me
last update最終更新日 : 2024-12-16
続きを読む
前へ
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status