Malam itu, Nana sedang membereskan mainan Abel di ruang tengah saat suara pintu yang terbuka membuyarkan konsentrasinya.Lukas muncul di ambang pintu dengan wajah memerah, penampilan berantakan, dan bau alkohol yang menyengat. Nana langsung menoleh, raut bingung dan khawatir tergambar di wajahnya."Mas Lukas, baik-baik saja?" tanyanya hati-hati.Lukas hanya menatapnya sekilas tanpa menjawab. Matanya merah, entah karena lelah, emosi, atau efek alkohol. Ia berjalan gontai menuju sofa, lalu menjatuhkan diri dengan kasar.Nana mendekat, mencoba memastikan kondisinya. "Mas perlu istirahat. Mungkin saya bisa ambilkan air atau—"Namun, Lukas memotong dengan suara serak, "Apa yang mau kamu bilang tadi di pesan? Kamu bilang mau bahas Abel?"Nana terdiam sesaat, mengumpulkan keberanian untuk menceritakan apa yang terjadi. "Mas Lukas, saya rasa Abel sedang sedih. Dia berubah sejak mendengar Bu Sera berbicara dengan seorang wanita lewat video call. Setelah itu, dia jadi murung, banyak diam, bahka
Last Updated : 2024-12-26 Read more