Semua Bab Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah: Bab 61 - Bab 70

88 Bab

Bab 61 : Dante Memaksa Sofia Jujur Tentang Identitasnya

"Ya, itulah intinya," kata Nexus. "Dia membutuhkan kekuatan dan pengaruh yang kau miliki untuk menghancurkan keluarga Damian, tapi dia tidak tahu seberapa dalam mereka terlibat dalam jaringan Vincent. Jika kau membiarkan Sofia melanjutkan rencananya tanpa mengetahuinya, kalian berdua bisa terjebak dalam situasi yang lebih buruk."Dante berdiri dari kursinya, melangkah ke jendela dan menatap ke arah laut yang tenang. "Sofia pasti sudah lama merencanakan ini," gumamnya pelan. "Tapi sekarang aku yang memegang semua kartu."Nexus berbicara lagi, suaranya tenang. "Apa yang akan kau lakukan, Dante? Kau bisa membiarkan Sofia melanjutkan rencananya dan memanfaatkannya juga. Atau kau bisa menghadapi kenyataan dan menuntut kebenaran darinya."Dante terdiam sesaat, pikirannya berkecamuk. Di satu sisi, dia merasa kecewa karena Sofia mencoba memanipulasinya. Tapi disisi lain, dia memahami dorongan Sofia untuk menjadi superhero. Namun, fakta bahwa Sofia tidak tahu siapa sebenarnya yang dia hadapi,
Baca selengkapnya

Bab 62 : "Memegang Dunia di Tanganku."

Dante menatapnya sebentar, memikirkan berbagai kemungkinan. "Baik, kita sepakat Sofia," katanya dengan suara rendah. "Aku tidak akan memberitahu Lorenzo. Tapi kau harus bekerja sama denganku, dan kita lakukan ini sesuai caraku."Sofia meletakkan tangannya di lengan Dante, tatapannya seperti kucing kecil yang tidak berdaya. "Terima kasih, Dante. Aku akan melakukan apapun yang kau minta. Tolong, bantu aku keluar dari semua kekacauan ini."Mereka berdiri di tepi kapal, dengan angin laut yang berhembus kencang, membawa harapan dan kekhawatiran mereka ke lautan luas. "Ayo kembali," kata Dante. "Banyak yang harus kita rencanakan."Dante dan Sofia baru saja tiba di Pulau Belladonna, Matahari bersinar cerah, memantulkan cahaya di permukaan laut yang biru jernih, dan angin lembut menyapa wajah mereka saat mereka turun dari yacht mewah yang membawa mereka kembali ke pulau.***Dante berdiri di depan monitor besar yang ada di ruang kerja pribadinya, mata tajamnya menatap layar yang penuh dengan
Baca selengkapnya

Bab 63 : Kemenangan Sofia

Namun, di balik kemenangan itu, Dante tahu bahwa permainan ini masih jauh dari selesai. Vincent dan Matteo akan segera sadar bahwa sesuatu tidak beres. Tapi untuk saat ini, Dante bisa menikmati kemenangan besar ini, dan Sofia, yang kini berada di pihaknya, hanya bisa melihat dari samping bagaimana Dante menguasai dunia kriminal dengan cerdas dan licik.***Keesokan harinya, Dante duduk santai di sebuah yacht, menikmati secangkir kopi hangat. Nexus memberitahunya bahwa berita besar sedang mengguncang media nasional. Laptop di depannya menyiarkan berita terbaru, dan Dante memperhatikan dengan seksama saat berita tentang penggerebekan besar-besaran di markas judi online mencuat ke permukaan."BREAKING NEWS: PENGGEREBEKAN JARINGAN JUDI ONLINE BERSKALA INTERNASIONAL!" Judul besar terpampang di layar. "Banyak pelaku ditangkap, termasuk nama-nama besar di dunia bisnis gelap. Salah satu tersangka utama adalah Damian Rossi, yang diketahui memiliki keterlibatan mendalam dalam jaringan tersebut.
Baca selengkapnya

Bab 64 : Es Jeruk Atau Es Kopi?

Alessandra langsung berdiri, menatap ke arah Dante yang baru saja turun dari yacht bersama Sofia. Ada sedikit kilatan cemburu di matanya saat dia melihat seorang gadis di samping Dante. Tanpa berpikir panjang, dia berlari ke arah Dante dengan langkah cepat, senyumnya lebar seolah-olah tidak ada orang lain di sekitar mereka.Dante, yang terkejut melihat Alessandra berlari ke arahnya, tidak sempat bereaksi. Dalam sekejap, Alessandra sudah berada di depannya dan memeluknya erat. "Dante!" Serunya dengan penuh antusias. Sebelum Dante sempat mengatakan apapun, Alessandra memeluk tubuhnya lebih erat dan, dengan gerakan cepat, mencium bibirnya dengan lembut.Dante tertegun, matanya melebar, dan untuk sesaat dia hanya berdiri membeku di tempat. Ciuman Alessandra datang begitu tiba-tiba sehingga Dante benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Sofia, yang berdiri di sebelah Dante, menyaksikan semuanya dengan wajah yang berubah dingin. Wajah Sofia terlihat kesal, tetapi dia berusaha menyembunyik
Baca selengkapnya

Bab 65 :

Malam itu, Matteo menghubungi Vincent. Angin malam berhembus dingin, dan langit gelap tanpa bintang menambah kesan tegang di sekitar tempat itu. "Kita kehilangan banyak, Vincent," Matteo memulai, suaranya rendah namun penuh kemarahan yang terpendam. "Jaringan judi online kita disita oleh pemerintah. Uang yang selama ini mengalir masuk, hilang begitu saja dalam sekejap."Vincent mengangguk, ekspresinya tetap tenang meskipun jelas bahwa situasi ini membuatnya marah. "Aku tahu," katanya pelan sambil menatap televisi dari balik asap cerutunya. "Tapi yang lebih penting adalah... siapa yang ada di balik semua ini? Ini bukan hanya tindakan pemerintah biasa. Ada seseorang yang menarik tali di belakang layar."Matteo, matanya menyipit penuh kecurigaan. "Dan aku punya firasat kuat siapa orangnya."Vincent mengangkat alis, sedikit penasaran. "Siapa?"Matteo berjalan mendekat ke meja, menaruh tangannya di atas permukaan kayu kasar itu dengan keras. "Lorenzo Sabatini." Suaranya terdengar berat da
Baca selengkapnya

Bab 66 : Konspirasi Yang Gagal

“Tapi kita harus menyelamatkan bisnis Lorenzo terlebih dahulu.”Malam itu, Dante duduk di dalam mobil sedan mewah dengan kaca gelap, yang diparkir agak jauh dari klub malam milik Lorenzo. Mobil itu berada di sudut jalan, cukup jauh dari pandangan langsung, namun dengan posisi yang sempurna untuk mengamati apa yang akan terjadi. Dante, dalam penyamarannya yang cermat, mengenakan wajah buatan hasil kerja Nexus. Wajah barunya membuatnya tidak dikenali oleh siapapun, bahkan oleh anak buah Lorenzo yang mungkin ada di sekitar."Nexi, beri aku kabar terbaru. Apakah polisi sudah mendekat?" Tanya Dante, matanya memandang lurus ke depan, menunggu pertunjukan yang akan segera dimulai."Ya, Dante," jawab Nexus, suaranya terdengar jelas di dalam pikiran Dante. "Serombongan mobil polisi sedang menuju ke arah klub. Penggerebekan akan segera dimulai. Semua sesuai rencana Matteo dan Vincent."Dante tersenyum samar, meskipun di dalam hati dia tahu bahwa permainan ini masih panjang. "Baik. Saat mereka
Baca selengkapnya

Bab 67

Felipe dipaksa duduk di kursi, sebuah masker oksigen dengan cepat membiusnya. Setelah beberapa saat, wajah Felipe sudah berubah total. Dia kini tampak persis seperti Lorenzo, lengkap dengan bekas luka kecil di wajah yang membuatnya sangat meyakinkan. Dante tersenyum puas, menepuk bahu Felipe yang masih tertidur."Kau akan duduk di belakang kemudi. Tidak ada yang perlu kau lakukan selain diam di sana dan biarkan kami yang mengurus sisanya."—Atas permintaan Dante, Lorenzo menelpon Matteo dan mengajak bertemu di suatu tempat, untuk membicarakan bisnis besar. Matteo yang sedang kesal karena jebakannya untuk Lorenzo gagal, merasa mendapat angin segar, dia langsung menyetujuinya. Dan segera memberitahu hal itu kepada Vincent.Di sebuah jalan sepi di pinggir kota, mobil hitam mewah yang dikendalikan oleh Nexus dari jarak jauh melaju dengan kecepatan sedang. Di dalamnya, Felipe duduk di belakang kemudi, tangan dan kakinya terikat, wajahnya menunjukkan ketakutan mendalam. Wajahnya, yang kin
Baca selengkapnya

Bab 68

Penggerebekan yang dilakukan Sofia dan timnya malam itu tidak hanya berakhir di tempat penyekapan tersebut. Setelah ditemukan bukti-bukti kuat tentang perdagangan manusia dan eksploitasi wanita muda secara ilegal, pemerintah segera mengeluarkan perintah penyegelan untuk seluruh tempat hiburan terkait. Gedung-gedung yang sebelumnya selalu ramai oleh pengunjung itu kini berdiri kosong, dikelilingi garis polisi dan papan besar bertuliskan “DISEGEL” yang tertempel di pintu-pintunya.Pemerintah, yang menyadari betapa besar jaringan kejahatan ini, bergerak cepat. Tempat hiburan lain milik Vincent dan Matteo mulai digeledah satu per satu. Dalam waktu singkat, satu demi satu klub dan bar yang mereka miliki diserbu dan digeledah oleh aparat, yang menindak tegas tanpa toleransi. Setiap penggeledahan seolah menjadi petir di siang bolong bagi Vincent dan Matteo. Hampir di setiap tempat, polisi berhasil menemukan bukti-bukti pelanggaran mulai dari obat terlarang, hingga aktivitas ilegal lainnya.
Baca selengkapnya

Bab 69 :

Satu regu tim penyelamat turun ke dasar jurang untuk melakukan evakuasi mobil ‘Lorenzo’ yang terjun bebas dan meledak kemudian terbakar habis.Vincent berdiri di atas tebing lokasi kejadian. Lampu sorot dari kamera berita menerangi wajahnya yang terlihat sangat bangga. Beberapa wartawan berdiri di sekitarnya, mikrofon terangkat, siap mengabadikan setiap kata yang keluar dari mulut pejabat yang dihormati di negara X.Dia memasang wajah serius, lalu melirik kamera seolah berbicara langsung kepada seluruh negeri. "Hadirin sekalian," katanya dengan dramatis, "saya berdiri disini, tempat di mana seorang kriminal besar berbahaya yang menjadi buronan negara, Lorenzo Sabatini, akhirnya menemui ajalnya."Vincent berusaha terlihat seperti seorang pahlawan, berdiri di lokasi yang diklaim sebagai tempat akhir seorang penjahat besar."Jadi benar, Lorenzo sudah mati?" Gumam beberapa orang wartawan dengan penasaran dan saling pandang.Vincent mengangkat tangannya, memberi isyarat agar mereka tenang,
Baca selengkapnya

Bab 70 : "Hutang? Hutang Apa?"

Setelah seharian mengajarkan Lorenzo cara merubah wajah menggunakan make-up dan kulit buatan, Dante tiba di villa pribadi Alessandra, di bawah langit oranye yang terlihat hangat yang tenang. Villa terletak di tengah taman yang luas dan indah, dengan deretan pohon palem dan bunga-bunga eksotis menghiasi jalan setapak menuju pintu utama. Sejak pertama kali dia melangkah masuk ke gerbang, Dante sudah merasakan keunikan tempat ini, tidak ada penjaga pria. Semua pengawal Alessandra adalah wanita, masing-masing terlihat tangguh dan berwibawa.Dante berjalan melewati lorong menuju villa utama, dia bisa merasakan tatapan para pengawal wanita yang mengamati setiap langkahnya. Beberapa dari mereka berbisik-bisik, terkesan melihat sosok Dante yang selama ini hanya mereka dengar dari cerita. Dante tersenyum tipis, berjalan lurus tanpa terganggu oleh tatapan mereka. Begitu mendekati pintu utama, seorang pengawal berpenampilan rapi membukakan pintu untuknya dan mempersilahkan masuk."Nona Alessan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status