"Haahh ...." Jay menghela napas. Pertanyaan Zafia ketika di bioskop sewaan itu masih terngiang-ngiang di kepalanya hingga hari ini.Saat itu, Zafia bertanya, "Jadi ... kapan kamu akan menikahiku, Jay?"Jay tidak berani memberikan tanggal pastinya. Hanya memberikan jawaban, "Pasti secepatnya, Fi. Aku berani menjamin itu."Dan kini, ketika hari sudah berganti, dia terus memikirkan itu.Jujur saja, Jay tentu sangat ingin menikahi Zafia, membina rumah tangga, sebuah keluarga kecil mereka dengan beberapa anak yang manis dan lucu untuk menyempurnakan hidup mereka.Tapi ... bukankah itu terlalu mewah untuk Jay yang seorang kepala mafia begini?"Haahh ...." Jay merasa ada batu di atas kepalanya, menekan otak sampai dia kesulitan berpikir.Apakah dia harus egois? Tapi bagaimana jika nantinya itu justru akan menaruh Zafia dalam bahaya?"Jek, apa ada yang menjadi pikiranmu? Kamu sudah menghela napas 5 kali di pagi ini." Atin di dekatnya, bersuara.Karenanya, Jay menoleh dan tersenyum masam."Pa
Baca selengkapnya