All Chapters of Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa: Chapter 141 - Chapter 150

193 Chapters

141 - Mereka Datang Lagi

“Siap, sayangku?” Jay sudah mengarahkan tongkat pusakanya ke area istimewa istrinya.Jantungnya berdegup kencang, sudah tak sabar ingin segera menenggelamkan diri dalam nikmat dunia yang telah lama tak dia rasakan.Sebelum ini, dia sudah menolak Lina dan juga Rabbit, meski sekeras apa pun upaya kedua gadis memesona itu merayunya. Jika dia sudah menginginkan Zafia, maka hanya Zafia yang harus bertanggung jawab untuk memuaskannya saja.Piipp! Piipp! Piipp!Mendadak saja terdengar dari ponsel Jay di atas meja nakas. Jay sangat mengenali alarm tersebut. Ingin sekali dia abaikan saat ini, tapi tak bisa!“Jay, ponselmu!” Zafia mendorong pelan suaminya dan mulai duduk tegak.Maka, dengan geraman rendah akibat kekesalan tak terkira, Jay meraih ponselnya. Alarm itu memang dia atur jika ada sesuatu yang gawat darurat, terjadi.“Bos, maaf jika terpaksa menggangu! Tapi ini darurat! Gedung NeoTech dimasuki paksa oleh kelompok mafia timur yang kemarin Bos lawan!” Baskara melapor.Mata Jay langsung
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

142 - Jay Mengambil Keputusan

“Apa kamu sedang mengancamku, Tiger?” tanya Jay dengan sikap setenang air danau.Setelahnya, Jay menghela napas perlahan, lalu berusaha menilai situasinya. Di satu sisi, dia enggan tunduk pada kelompok mafia yang sudah pernah dia hadapi sebelumnya.Namun, di sisi lain, para ilmuwan mudanya yang bekerja keras untuk NeoTech terjebak dalam situasi berbahaya ini. Kalau dia bertindak gegabah, banyak yang bisa terluka, atau lebih buruk lagi.“Aku tidak sedang mengancam, Jay. Aku menawarkan kerja sama.” Tiger menjawab, sama tenangnya seperti Jay.“Kerja sama, ya?” Jay bertanya, seolah mempertimbangkan usulan itu. “Aku kira dengan kemitraan kalian ini ... errr, sebaiknya aku pastikan dulu apakah kalian benar-benar bisa dipercaya menjaga orang-orangku.”Rabbit tertawa kecil mendengar sindiran Jay, dan langsung menyela, “Oh, Jek, kamu udah terlalu ngeremehin kami!”Disertai mata yang memicing, Jay memberikan seulas senyum sinis.Rabbit melangkah maju, sedikit merendahkan tubuhnya sambil menatap
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

143 - Kamu Mengkhianatiku di Hari Pernikahan Kita

Namun, jumlah lawan yang sangat banyak dan energi tenaga dalam mereka yang kuat membuat Jay dan timnya mulai kewalahan.Serangan demi serangan mereka balas, tapi ketangguhan ilmu kultivasi Tiger dan Rabbit membuat mereka sulit dilumpuhkan.“Arghh!” Ghea menjerit kesakitan.Di tengah pertarungan yang sengit, Ghea dan Erlangga mengalami luka yang cukup parah.Sementara Erlangga terhuyung dengan darah yang mengucur di lengan kirinya, Ghea juga terkapar di lantai dengan luka tusuk di perutnya, napasnya tersengal.“Arkh! Jangan!” Kirana berteriak.Pada saat yang genting itu, Tiger berhasil meraih Kirana yang paling belakang dari barisan ilmuwan yang hendak dibawa keluar oleh anak buah Jay.“Temani kami sebentar!” ucap santai Tiger ke Kirana.Tangannya menggenggam lengan Kirana dengan keras, membuat gadis itu merintih ketakutan.Dengan wajah yang penuh kemenangan, Tiger menatap Jay, menyeringai puas sambil berkata dengan dingin, “Apa kamu akan tetap keras kepala, Jay? Atau menyelamatkan ora
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

144 - Apa Kamu Butuh Dipanaskan?

‘Fi … maafin aku yang mungkin terlihat menyakiti kamu.’Jay membatin sedih ketika mobil Tiger membawanya pergi dari sana. Dia sempat melihat tatapan kecewa Zafia saat melihat dia terlihat mesra dengan Rabbit.Mau bagaimana lagi? Itu satu-satunya cara yang bisa Jay pikirkan untuk membuat Zafia berpikir bahwa Jay bukan dalah bahaya, melainkan Tiger dan Rabbit adalah kawannya.Dengan begitu, Zafia tidak perlu nekat turun ke medan perang yang tak bisa dimenangkan hanya untuk menyelamatkan dia.Jikalau Zafia sampai tertangkap Tiger, Jay akan mengutuk dirinya seumur hidup.“Ummchh … Jek ... mmchh … Jek?” Rabbit yang tadinya bergairah di atas pangkuan Jay, kini mulai mengernyit heran.Sikap mesra Jay tadi mendadak hilang setelah mobil bergerak menjauh dari gedung Supreme NeoTech.“Ada apa denganmu? Apa kamu butuh dipanaskan lebih dari ini?” goda Rabbit sambil menempelkan dirinya ke Jay lebih banyak, menekankan dada montoknya ke dagu Jay. “Nggak usah khawatir, aku ini ahlinya untuk itu!”Samb
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

145 - Dibawa Terbang untuk Dilahap

“Urmmlhh! Mmmllpphh!” Rabbit mulai menyibukkan diri dengan tongkat pusaka kebanggan Jay. Jay menarik napas panjang sambil mengetatkan rahangnya dengan tatapan lurus ke depan, berjuang untuk mengalihkan pikiran dari tindakan cabul Rabbit terhadap tongkat pusakanya.Namun, setelah 5 menit lebih, tidak juga Rabbit mendapatkan yang dia harapkan."Urrmmllhh ... Jek, kenapa belalaimu masih belum mau tegang? Ummllhh ... Jek?" Rabbit melirik ke wajah Jay tanpa melepaskan kulumannya di tongkat pusaka Jay.Jay melirik ke mata Rabbit yang masih intens menatapnya.“Mungkin karena aku nggak merasa rileks sama sekali. Atau juga karena ini di dalam mobil dan ada banyak orang di sini. Apalagi aku teringat traumaku dan juga nggak merasa nyaman.” Jay menggunakan alasan yang sangat masuk akal.Kening Rabbit berkerut dan dia pun melepaskan tongkat lunglai milik Jay dari mulutnya. Wajahnya mulai cemberut. Dia kesal jika tidak mendapatkan apa yang dia mau.“Kenapa?” Jay menatap Rabbit yang cemberut. “Kamu
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

146 - Permainan Dimulai

“Untungnya … nggak ada, Jek!” Rabbit menyeringai penuh dengan aroma ejekan.Di matanya, Jay terlihat seperti tikus yang terjebak di sudut dan dia adalah sang kucing yang siap menerkam sampai puas.“He he heh!” Jay terkekeh dan mulai melepas pakaiannya. “Biar aku aja yang melakukannya untuk meringankan pekerjaanmu.”Dia tak mau kehilangan harga dirinya untuk wanita seperti Rabbit. Ingin mencabik-cabik bajunya? Jangan harap!Mata mesum Rabbit menikmati cara Jay melepas pakaiannya dengan gerakan perlahan tanpa meninggalkan kesan maskulinnya.“Awhh, Jek … kamu pantas jadi budakku yang paling hebat! Kamu bakalan dilimpahi banyak keberuntungan setelah ini.” Rabbit menikmati pemandangan di depannya.Gairahnya semakin tersulut ketika Jay terkekeh sambil menyeringai, sungguh terlihat macho sekaligus menggoda di mata Rabbit. Dia memang menyukai pria yang sedikit melawan tanpa kehilangan pesonanya.“He he … begitukah?” ucap Jay sambil mulai mengurai kait di celana panjangnya.Napas Rabbit kian me
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

147 - Pergumulan Panas yang Menggelikan Bagi Jay

“Anhh … Jek … mmfhh ….” Rabbit bergerak aktif meski berada di posisi bawah.Sedangkan Jay di atasnya, terlihat menyeringai sambil mulai giat menggerakkan pinggul secara harmonis dengan ayunan tubuh Rabbit.Pergumulan panas berlangsung di kamar jet pribadi, di atas ketinggian belasan ribu meter.“Haaahh ….” Sementara itu, di sofa kamar yang nyaman, Jay menatap dari jendela kamar jet sambil menggigit apel yang disediakan di meja.Sesekali dia menoleh ke arah ranjang dan melihat Rabbit sedang bergumul aktif dengan guling.“Jek … umcchh! Haummchh!” Rabbit secara agresif bersuara keras tanpa malu-malu.Wanita itu sibuk menciumi guling yang sedang ditunggangi lalu bergerak heboh sendiri di atas gulingnya.“Pfftt!” Jay mendengus geli, diiringi tawa ringannya.Dia memang mengerjai Rabbit. Lebih tepatnya, menipu.“Untung aja aku udah diajari Pak Atin ilmu baru. Kanuragan yang bisa bikin orang berhalusinasi dan masuk ke ilusi ciptaan,” gumamnya pelan sebelum menggigit apelnya lagi dan mengunyah
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

148 - Keyakinan di Saat Tak Berdaya

“Benar, Nyonya.” Atin mengangguk dengan sikap penuh hormat.Dia dan Erlangga mengetahui siapa itu Zafia. Tapi dia belum ingin mengundang wanita itu ke mansion Jay sebelum ada izin dari sang empunya.Pintu ruang tamu di tutup dan dijaga Erlangga dari dalam, memastikan tak ada yang bisa masuk untuk menginterupsi.“Saya menunggu.” Zafia duduk sambil menopangkan satu kakinya di paha.Sikap jumawanya memang menyiratkan boss lady, sangat pantas menjadi pendamping Jay yang juga memberikan aura dominasi serupa.“Yang datang ke gedung ini kemarin, adalah kelompok kekuatan dari benua Timur. Mereka bersikeras ingin formula rompi milik kami.” Atin dengan suara tenangnya, mulai menjabarkan.Setelahnya, dia menceritakan secara mendetail mengenai apa saja yang terjadi di gedung NeoTech pada hari lalu. Atin masih memperhalus penyebutan kelompok Tiger dan Rabbit sebagai sebuah kekuatan dari Timur.Dia tidak ingin menakuti Zafia dengan terminologi ‘mafia’.“Jadi … Jay sebenarnya terancam waktu dibawa k
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

149 - Tiba di Negara Zhongguo

“Huft! Benar-benar merepotkan!” gumam Jay ketika berada di kamar mandi.Dia harus mengingat ajian mantranya yang diberikan Atin beberapa waktu lalu demi bisa memberikan ilusi ke Rabbit.“Untung aja ajian yang ini tidak memerlukan kekuatan kanuragan, sehingga tetap bisa dijalankan meski ada jarum pelemah tenaga dalam di tubuhku.” Jay menyentuh perut, di sana ada satu jarum itu. “Urusan jarum-jarum itu, bisa aku upayakan kalau udah mendarat aja!”Satu jam berikutnya, jet pribadi benar-benar mendarat di bandara Zhongguo. Jay keluar bersama Rabbit yang mengawal ketat di sampingnya sambil terus memeluknya tanpa malu dengan sekitar.“Negara Zhongguo,” gumam pelan Jay ketika dia sudah rapi berpakaian dan melongok melalui jendela pesawat. “Ternyata seperti ini negara yang terkenal dengan budaya tradisional dan energi Qi-nya.”Rabbit di sampingnya menoleh sambil tersenyum dan berujar, “Ya, benar sekali! Inilah negeri kebanggaan kami. Jangan khawatir, dengan kamu jadi budakku, kamu bakalan menj
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

150 - Wanita Bernama Phoenix

“Aku yang memberinya izin.” Tiger berkata mewakili adiknya.Bisa Jay rasakan, ketegangan ada di antara mereka. Dengan cepat, Jay menganalisis adanya ketidakakuran Tiger dan wanita muda yang baru datang.Wanita muda itu berpenampilan memesona dengan busana cheongsam warna putih dengan aksen emas di tepiannya dan bordiran burung phoenix besar dari benang emas.Parasnya cantik menawan dengan garis wajah tegas dan dingin, serta bertubuh sempurna dengan rambut panjang bergelombangnya yang berwarna cokelat.“Kak Phoenix, bisakah Kakak tidak mempermalukan aku di depan mainanku?” sahut Rabbit dengan nada bersungut-sungut.Wanita yang dipanggil Phoenix itu melirik tegas ke Rabbit sebelum dia menjatuhkan tatapannya ke Jay, menelisik Jay.“Ah, Nona Besar, lebih baik abaikan saja mainan baru Rabbit.” Salah satu bibi berbicara dengan Phoenix.Namun, Phoenix hanya melirik singkat ke bibinya dan berbicara ke Tiger. “Ayah sedang sakit keras. Sebagai anak pertama, aku memiliki tugas agar rumah ini tet
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
20
DMCA.com Protection Status