Beranda / Urban / Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa / 144 - Apa Kamu Butuh Dipanaskan?

Share

144 - Apa Kamu Butuh Dipanaskan?

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-07 11:15:53

‘Fi … maafin aku yang mungkin terlihat menyakiti kamu.’

Jay membatin sedih ketika mobil Tiger membawanya pergi dari sana. Dia sempat melihat tatapan kecewa Zafia saat melihat dia terlihat mesra dengan Rabbit.

Mau bagaimana lagi? Itu satu-satunya cara yang bisa Jay pikirkan untuk membuat Zafia berpikir bahwa Jay bukan dalah bahaya, melainkan Tiger dan Rabbit adalah kawannya.

Dengan begitu, Zafia tidak perlu nekat turun ke medan perang yang tak bisa dimenangkan hanya untuk menyelamatkan dia.

Jikalau Zafia sampai tertangkap Tiger, Jay akan mengutuk dirinya seumur hidup.

“Ummchh … Jek ... mmchh … Jek?” Rabbit yang tadinya bergairah di atas pangkuan Jay, kini mulai mengernyit heran.

Sikap mesra Jay tadi mendadak hilang setelah mobil bergerak menjauh dari gedung Supreme NeoTech.

“Ada apa denganmu? Apa kamu butuh dipanaskan lebih dari ini?” goda Rabbit sambil menempelkan dirinya ke Jay lebih banyak, menekankan dada montoknya ke dagu Jay. “Nggak usah khawatir, aku ini ahlinya untuk itu!”

Samb
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   145 - Dibawa Terbang untuk Dilahap

    “Urmmlhh! Mmmllpphh!” Rabbit mulai menyibukkan diri dengan tongkat pusaka kebanggan Jay. Jay menarik napas panjang sambil mengetatkan rahangnya dengan tatapan lurus ke depan, berjuang untuk mengalihkan pikiran dari tindakan cabul Rabbit terhadap tongkat pusakanya.Namun, setelah 5 menit lebih, tidak juga Rabbit mendapatkan yang dia harapkan."Urrmmllhh ... Jek, kenapa belalaimu masih belum mau tegang? Ummllhh ... Jek?" Rabbit melirik ke wajah Jay tanpa melepaskan kulumannya di tongkat pusaka Jay.Jay melirik ke mata Rabbit yang masih intens menatapnya.“Mungkin karena aku nggak merasa rileks sama sekali. Atau juga karena ini di dalam mobil dan ada banyak orang di sini. Apalagi aku teringat traumaku dan juga nggak merasa nyaman.” Jay menggunakan alasan yang sangat masuk akal.Kening Rabbit berkerut dan dia pun melepaskan tongkat lunglai milik Jay dari mulutnya. Wajahnya mulai cemberut. Dia kesal jika tidak mendapatkan apa yang dia mau.“Kenapa?” Jay menatap Rabbit yang cemberut. “Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   146 - Permainan Dimulai

    “Untungnya … nggak ada, Jek!” Rabbit menyeringai penuh dengan aroma ejekan.Di matanya, Jay terlihat seperti tikus yang terjebak di sudut dan dia adalah sang kucing yang siap menerkam sampai puas.“He he heh!” Jay terkekeh dan mulai melepas pakaiannya. “Biar aku aja yang melakukannya untuk meringankan pekerjaanmu.”Dia tak mau kehilangan harga dirinya untuk wanita seperti Rabbit. Ingin mencabik-cabik bajunya? Jangan harap!Mata mesum Rabbit menikmati cara Jay melepas pakaiannya dengan gerakan perlahan tanpa meninggalkan kesan maskulinnya.“Awhh, Jek … kamu pantas jadi budakku yang paling hebat! Kamu bakalan dilimpahi banyak keberuntungan setelah ini.” Rabbit menikmati pemandangan di depannya.Gairahnya semakin tersulut ketika Jay terkekeh sambil menyeringai, sungguh terlihat macho sekaligus menggoda di mata Rabbit. Dia memang menyukai pria yang sedikit melawan tanpa kehilangan pesonanya.“He he … begitukah?” ucap Jay sambil mulai mengurai kait di celana panjangnya.Napas Rabbit kian me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   147 - Pergumulan Panas yang Menggelikan Bagi Jay

    “Anhh … Jek … mmfhh ….” Rabbit bergerak aktif meski berada di posisi bawah.Sedangkan Jay di atasnya, terlihat menyeringai sambil mulai giat menggerakkan pinggul secara harmonis dengan ayunan tubuh Rabbit.Pergumulan panas berlangsung di kamar jet pribadi, di atas ketinggian belasan ribu meter.“Haaahh ….” Sementara itu, di sofa kamar yang nyaman, Jay menatap dari jendela kamar jet sambil menggigit apel yang disediakan di meja.Sesekali dia menoleh ke arah ranjang dan melihat Rabbit sedang bergumul aktif dengan guling.“Jek … umcchh! Haummchh!” Rabbit secara agresif bersuara keras tanpa malu-malu.Wanita itu sibuk menciumi guling yang sedang ditunggangi lalu bergerak heboh sendiri di atas gulingnya.“Pfftt!” Jay mendengus geli, diiringi tawa ringannya.Dia memang mengerjai Rabbit. Lebih tepatnya, menipu.“Untung aja aku udah diajari Pak Atin ilmu baru. Kanuragan yang bisa bikin orang berhalusinasi dan masuk ke ilusi ciptaan,” gumamnya pelan sebelum menggigit apelnya lagi dan mengunyah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   148 - Keyakinan di Saat Tak Berdaya

    “Benar, Nyonya.” Atin mengangguk dengan sikap penuh hormat.Dia dan Erlangga mengetahui siapa itu Zafia. Tapi dia belum ingin mengundang wanita itu ke mansion Jay sebelum ada izin dari sang empunya.Pintu ruang tamu di tutup dan dijaga Erlangga dari dalam, memastikan tak ada yang bisa masuk untuk menginterupsi.“Saya menunggu.” Zafia duduk sambil menopangkan satu kakinya di paha.Sikap jumawanya memang menyiratkan boss lady, sangat pantas menjadi pendamping Jay yang juga memberikan aura dominasi serupa.“Yang datang ke gedung ini kemarin, adalah kelompok kekuatan dari benua Timur. Mereka bersikeras ingin formula rompi milik kami.” Atin dengan suara tenangnya, mulai menjabarkan.Setelahnya, dia menceritakan secara mendetail mengenai apa saja yang terjadi di gedung NeoTech pada hari lalu. Atin masih memperhalus penyebutan kelompok Tiger dan Rabbit sebagai sebuah kekuatan dari Timur.Dia tidak ingin menakuti Zafia dengan terminologi ‘mafia’.“Jadi … Jay sebenarnya terancam waktu dibawa k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   149 - Tiba di Negara Zhongguo

    “Huft! Benar-benar merepotkan!” gumam Jay ketika berada di kamar mandi.Dia harus mengingat ajian mantranya yang diberikan Atin beberapa waktu lalu demi bisa memberikan ilusi ke Rabbit.“Untung aja ajian yang ini tidak memerlukan kekuatan kanuragan, sehingga tetap bisa dijalankan meski ada jarum pelemah tenaga dalam di tubuhku.” Jay menyentuh perut, di sana ada satu jarum itu. “Urusan jarum-jarum itu, bisa aku upayakan kalau udah mendarat aja!”Satu jam berikutnya, jet pribadi benar-benar mendarat di bandara Zhongguo. Jay keluar bersama Rabbit yang mengawal ketat di sampingnya sambil terus memeluknya tanpa malu dengan sekitar.“Negara Zhongguo,” gumam pelan Jay ketika dia sudah rapi berpakaian dan melongok melalui jendela pesawat. “Ternyata seperti ini negara yang terkenal dengan budaya tradisional dan energi Qi-nya.”Rabbit di sampingnya menoleh sambil tersenyum dan berujar, “Ya, benar sekali! Inilah negeri kebanggaan kami. Jangan khawatir, dengan kamu jadi budakku, kamu bakalan menj

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   150 - Wanita Bernama Phoenix

    “Aku yang memberinya izin.” Tiger berkata mewakili adiknya.Bisa Jay rasakan, ketegangan ada di antara mereka. Dengan cepat, Jay menganalisis adanya ketidakakuran Tiger dan wanita muda yang baru datang.Wanita muda itu berpenampilan memesona dengan busana cheongsam warna putih dengan aksen emas di tepiannya dan bordiran burung phoenix besar dari benang emas.Parasnya cantik menawan dengan garis wajah tegas dan dingin, serta bertubuh sempurna dengan rambut panjang bergelombangnya yang berwarna cokelat.“Kak Phoenix, bisakah Kakak tidak mempermalukan aku di depan mainanku?” sahut Rabbit dengan nada bersungut-sungut.Wanita yang dipanggil Phoenix itu melirik tegas ke Rabbit sebelum dia menjatuhkan tatapannya ke Jay, menelisik Jay.“Ah, Nona Besar, lebih baik abaikan saja mainan baru Rabbit.” Salah satu bibi berbicara dengan Phoenix.Namun, Phoenix hanya melirik singkat ke bibinya dan berbicara ke Tiger. “Ayah sedang sakit keras. Sebagai anak pertama, aku memiliki tugas agar rumah ini tet

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   151 - Bertaruh dengan Ciuman

    “Apa? Menyembuhkan ayahku?” Phoenix mengulang ucapan Jay dengan nada tanya sembari matanya memicing tak percaya.Phoenix tak mau lengah dan mendorong Jay sehingga mereka berkelahi lagi di kamar itu. Dia tak sadar, bajunya saat itu tergolong minim dan tipis.Sekali lagi, Jay berhasil menekan Phoenix di dinding untuk menahan gerakan wanita itu.“Aku mempelajari ilmu medis kuno. Cukup izinkan aku memeriksa ayahmu dan kau bisa menilai apakah aku memang layak sebagai ahli medis kuno atau tidak.” Jay menyahut.Karena dia sudah cukup sering berada di luar negeri dan lebih banyak di benua barat dan utara, maka tak heran jika dia fasih berbicara dengan bahasa internasional.Sepertinya Phoenix juga cukup terpelajar karena bisa mengimbangi ucapan Jay.“Aku tak percaya padamu!” geram rendah Phoenix sambil berusaha menendang Jay.Jay terpaksa mundur untuk menghindari tendangan bermuatan kekuatan tenaga dalam dari wanita itu.Mereka bertukar pukulan dan tendangan sampai 20 gerakan lebih. Hingga akh

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   152 - Menguping

    “Tidak!” Phoenix menolak.Wanita itu menyerang sekuat tenaga sehingga Jay terpaksa bergegas keluar menggunakan ajian transparannya.Masih sempat dia dengar dengusan kesal dari Phoenix.“Hm, sepertinya gagal.” Jay berjalan santai di lorong tanpa khawatir terlihat oleh penjaga yang banyak bertebaran di sana.Tiba-tiba saja, Jay melihat orang yang sebelumnya sempat menemui Phoenix, kini terlihat berjalan ke arah kamar di ujung.“Bukankah itu orang yang diminta Phoenix untuk menghubungi tabib kepercayaannya? Dia ke kamar Tiger?” gumam pelan Jay.Dia segera mengendus sesuatu yang janggal mengenai itu dan lekas mengikuti orang tersebut.“Aku harus mengedarkan kanuraganku lebih banyak sehingga ajian transparanku bisa lebih kuat dan tidak mudah terdeteksi!” tekad Jay.Maka, dengan mengorbankan 40 persen dari energi kanuragannya, Jay mengalokasikan itu untuk mempertebal ajiannya. Dia tak ingin lagi kepergok seperti pada Phoenix, karena ilmu tenaga dalam Tiger kuat.“Dia bersikeras ingin tabib

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13

Bab terbaru

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   201 - Bertempur Melawan Pasukan Militer

    "Rupanya sungguh Pak Mayjen Jonas Patulubi, salah satu orang kepercayaan Pak Jendral Hambali Sardi." Jek Jon terkekeh santai. Dia berdiri di depan pondok utama milik Bruno, sedangkan mayat pria itu masih di dalam sana. Di belakang Jonas, sekelompok pasukan Kostrad bersenjata lengkap berjaga dalam formasi disiplin. Jonas maju selangkah, tatapannya tajam mencoba memberikan perasaan superior ke Jek Jon. "Kamu tak perlu berpura-pura lagi, Jek Jon. Kami tau siapa kamu sebenarnya. Kamu pikir bisa menyembunyikan identitasmu selamanya? Bruno sudah memberiku cukup petunjuk." Jay dalam wujud Jek Jon, menyeringai kecil seraya berkata, "Bruno? Anda mengandalkan ucapan orang yang bahkan tak tau caranya melindungi diri sendiri? Saya berduka untuk Anda, Mayjen. Saya kira Anda lebih pintar dari itu." Kemudian Jek Jon memberikan gestur mengejek ke Jonas beserta ekspresi wajah yang tak berlebihan tapi menusuk ulu hati lawannya. Jonas menggeram pelan, menahan amarah. "Kami tau kamu adalah Ja

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   200 - Berhasil Ditaklukkan

    "Tutup moncong busukmu, Jek! Aku tak butuh belas kasihanmu!" teriak Bruno. "Lebih baik kau lekas menyerah padaku, dan PhantomClaw milikmu akan baik-baik saja!" Jek Jon terkekeh sembari dia menerima pukulan demi pukulan Bruno. Kali ini dia tidak menghindari. "Memangnya apa yang dijanjikan majikanmu mengenai aku dan PhantomClaw?" Jek Jon bertanya dengan bahasa tersirat. Dia sudah paham bahwa di balik pergerakan organisasi milik Bruno yang mengganggu PhantomClaw, pasti ada orang dengan kedudukan tinggi yang ingin dia hancur. Hanya saja, dia belum bisa memastikan orangnya. Tapi dia yakin, tak lama lagi semua tabir akan terbuka untuknya. Bruno menyeringai. "Beliau hanya meminta aku untuk mengendalikan kamu yang mirip kuda liar! Maka dari itu, Jek. Kusarankan kamu lekas menyerah dan kalian akan tetap bisa bertahan. Patuhlah!"Seraya menyerukan kata terakhir, Bruno mengirimkan pukulan tenaga dalam dari jarak 15 meter ke Jek Jon di depannya. "Apakah kepalamu terbentur meja saat kamu m

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   199 - Pertarungan Sengit

    "Oh, rupanya kau juga mampu menggunakan kekuatan semacam itu, he he!" Keluar seringaian dari Jek Jon. Bukannya gentar, dia justru terpacu untuk lekas menerjang ke Bruno. "Kemari kau, Jek Jon sampah!" teriak Bruno. Malam itu, di sebuah kedalaman wilayah yang jauh dari pemukiman penduduk di Pulau Gaharu, suasana tegang telah tercipta sejak awal. Jek Jon mengumpulkan tenaga murni, aliran chakra segera membanjiri tubuhnya, pergi ke titik-titik chakra untuk memaksimalkan potensi di setiap lini tubuhnya. "Hmph!" Jek Jon mendengus keras seraya meledakkan auranya sehingga debu di sekelilingnya mulai beterbangan. Setelahnya, dia melesat ke Bruno yang telah menanti dengan mata nyalang melotot. "Ayo! Kita tak perlu banyak basa-basi!" seru Bruno tanpa mengendurkan auranya sendiri. Jay yang sedang dalam mode Jek Jon si Raja Bengis, lekas menebaskan tangannya yang membentuk cakar. Angin energi keluar dari sana dan siap mencabik Bruno. "Apa itu basa-basi? Justru kamu yang te

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   198 - Mendatangi Markas Mafia Lain

    “Dia adalah Jay, Pa.” Zafia menjawab Tistan.Zafia tidak ingin secara gamblang mengungkap mengenai jati diri suaminya.Tapi, Tristan tidak puas dan masih bertanya, “Iya, dia adalah Jay. Tapi apakah dia juga punya identitas lain sebagai Jek Jon?”Sembari memunculkan senyumannya, Zafia menyahut, “Dia Jay, Pa. Jay Mahawira.”Usai mengucapkan kalimat itu, tampaknya tak hanya Tristan yang gemas. Yoana pun demikian.“Fia, jawab yang benar!” Yoana kehilangan kesabaran.Yoana merasa putrinya sedang menutupi sesuatu dan hal tersebut berbahaya dan menakutkan.Bagaimana mungkin sesuatu yang berkaitan dengan organisasi mafia terbesar di Astronesia tidak menakutkan?“Dia suamiku, Ma, Pa. Dia Jay Mahawira. Tentunya jawaban ini sudah lebih dari cukup, kan?” Masih dengan ketenangan yang sama, Zafia menanggapi kedua orang tuanya.Tristan menghela napas, tak tau lagi bagaimana cara berpikir Zafia. Membela suaminya sedemikian kuat di depan orang tuanya sendiri ketika sang suami terindikasi memiliki kait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   197 - Kepanikan Orang Tua

    "Hm, lakukan evakuasi seperti biasa." Jay berbicara sambil berjalan ke arah belakang gedung NeoTech. Tidak lupa dia masuk ke ruangan khusus yang bisa menghilangkan bau dan aroma. Benar-benar ruangan steril yang dia bangun khusus untuk insiden semacam ini. Setelah itu, melalui jalan rahasia di balik dinding dapur, dia meluncur menggunakan golf car menuju kediamannya. "Jay." Muncul sosok Zafia, menunggu Jay keluar dari pintu rahasia di kediamannya, di ruang gudang bersih mansionnya.Jay bertatapan dengan istrinya. Dia sadar ada banyak hal yang harus dia ungkapkan ke Zafia. "Pastinya ada banyak hal yang perlu kamu katakan ke aku, ya kan Jay?" Zafia menatap lurus ke suaminya dengan dua lengan terlipat di depan dada. Dari kalimat itu saja Jay sudah mengerti bahwa sang istri telah mengetahui jati dirinya sebagai King Jek Jon. Bahkan Zafia bisa menemukan pintu rahasia di mansion. Tapi, mungkinkah Zafia mengetahui siapa dia dari investigasi Darius Wu? "Fi, sayang, nanti kita bicarakan

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   196 - Diburu Aparat

    Sementara itu ….Di apartemennya yang sederhana, Darius Wu sedang memeriksa dokumen tambahan ketika layar laptopnya tiba-tiba menampilkan pesan aneh.Pesan itu sederhana namun membuat darahnya membeku:“Kamu sudah terlalu jauh, Darius. Dunia gelap tidak mentolerir pahlawan.”Setelah itu, muncul gambar berikutnya di layar dia. Gambar yang menampilkan anak tidak sah Darius, yang selama ini dia sembunyikan sangat rapat dari publik. Anak yang selama ini menjadi satu-satunya ketika istri sah Darius divonis tidak subur oleh dokter tapi sang istri menolak keras pada poligami.Jika anak itu ditemukan istri sahnya, bisa dipastikan anak itu dalam bahaya. Namun, kini PhantomClaw juga sudah mengendus keberadaan si anak yang sudah Darius simpan sangat rapat.Bukankah anak itu sama saja dalam situasi bahaya?Darius tersentak, matanya menyapu sekeliling ruangan. Ketika dia bangkit dari kursinya, suara langkah kaki terdengar dari lorong luar.Pintu apartemennya dihantam keras, membuat Darius panik. D

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   195 - Kedok Terbongkar

    Jay terdiam sejenak, lalu berkata pelan, “Aku melindungi kotaku. Itu aja.” Setelahnya, dia memulaskan senyumannya.Tanpa menunggu jawaban Lina, Jay berjalan pergi bersama pasukannya, meninggalkan wartawati itu dengan banyak pertanyaan yang menggantung di pikirannya.* * *Langit Jatayu malam itu dihiasi sorotan lampu helikopter yang memecah gelap. Suara sirene meraung di berbagai sudut kota.Di layar-layar televisi dan media sosial, wajah Jay, CEO karismatik Supreme Group, terpampang di samping nama yang selama ini hanya terdengar dalam bisik-bisik gelap: King Jek Jon.Berita itu meledak seperti bom waktu. Detektif swasta bernama Darius Wu, seorang pria paruh baya dengan reputasi tanpa cela, baru saja mengungkapkan temuannya ke publik.“Bukti-bukti tak terbantahkan—rekaman pertemuan rahasia, transaksi gelap, dan koneksi organisasi bawah tanah—semua mengarah pada satu kesimpulan: Jay adalah sosok di balik kekaisaran kriminal yang mengendalikan bayangan Jatayu.” Seorang pembawa berita s

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   194 - Lina Menginginkan Hati Nurani Jay

    “Anda sangat berbeda dari yang dulu saya kenal.” Lina menyambung.Dia bahkan menekan perasaan rindunya akan sosok terpuji Jay dan tetap fokus pada misi kedatangannya. Menurutnya, Jay masih bisa diselamatkan.Jay bersandar di kursinya, jemarinya menyentuh dagu. “Lina, dunia ini bukan hitam dan putih. Terkadang, untuk mencapai sesuatu yang lebih besar, kita harus berani melangkah di area abu-abu. Apa kamu berpikir Jatayu bisa jadi kayak sekarang tanpa pengorbanan?”Pria itu tau dengan jelas bagaimana perasaan Lina terhadapnya, dan dia mengucap salut di dalam hati atas profesionalitas Lina.“Pengorbanan siapa?” Lina menyergah. “Orang-orang biasa yang harus menanggung risiko karena permainan Anda? Atau pejabat-pejabat yang Anda tekan hingga mereka tidak punya pilihan?”Lina terkadang tak ingin percaya, bahwa pria yang dia kagumi atas keberanian, patriotisme, dan kebaikan kemanusiaannya … kini seperti monster. Atau dia saja yang tak tau bahwa selama ini Jay memang monster?Jay menatap Lina

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   193 - Lina Ingin Bertemu

    "Nggak ada pilihan lain," jawab salah satu dari mereka dengan putus asa. "Dia tau terlalu banyak. Dia bisa menghancurkan keluarga kita tanpa menyentuh kita langsung."Di markasnya, Jay menerima laporan dari Erlangga. Wajahnya tetap tenang, hanya sedikit senyum terlukis di bibirnya."Mereka menyerah?" tanya Jay, nadanya datar namun penuh wibawa.Erlangga mengangguk. "Semua target sudah menunjukkan tanda-tanda surut. Beberapa bahkan sudah mengirimkan utusan untuk berdamai."Jay menyandarkan tubuhnya ke kursi, memutar gelas anggur di tangannya."Pfftt!” Jay mendengus geli. “Mereka membuatnya terlalu mudah. Ketakutan memang alat yang paling kuat, Erlangga. Nggak perlu darah, nggak perlu kekerasan. Hanya sedikit sentuhan, dan mereka langsung runtuh."Dia memandang keluar jendela besar yang memperlihatkan gemerlap kota Jatayu di malam hari."Biarkan mereka tetap di tempatnya. Kita nggak butuh mereka lenyap. Kita hanya butuh mereka untuk menjadi peringatan hidup bagi siapa aja yang mencoba m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status