All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 641 - Chapter 650

793 Chapters

Bab 641

"Ngapain kalian? Letakkan senjata kalian semua! Kalian mau memberontak?!"Anak buah Santo langsung bergerak maju dan mengarahkan moncong senjata mereka ke arah pasukan Lais."Turunkan senjata kalian!"Ekspresi wajah Lais berubah drastis. Dengan cepat, dia memberi isyarat kepada anak buahnya untuk menurunkan senjata mereka.Melihat adegan ini, Bruno, Qaila, serta anggota Keluarga Lufita yang masih selamat, semua menunjukkan ekspresi keterkejutan yang mendalam."Apa ... apa maksudnya Pak Afkar?""Ba ... bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Qaila dengan suara gemetar.Sementara itu, Reno juga terlihat benar-benar terpana. Dengan ekspresi tidak percaya, dia berkata, "Tapi Afkar sudah bunuh banyak sekali orang! Kenapa kalian malah berpihak sama seorang teroris?"Santo mendengus dingin. "Teroris? Pak Afkar adalah seorang Komandan Agung yang dianugerahi pangkat langsung oleh Distrik Militer Bumantara, dan dia juga pemegang lencana naga Yanura!"Mendengar hal itu, Keluarga Lufita beserta Reno da
Read more

Bab 642

Melihat Dabir diseret keluar dalam kondisi lemas, hati Bruno dan anggota Keluarga Lufita yang tersisa seketika mencelos!Pada saat itu, Santo melempar beberapa lembar dokumen ke wajah Bruno.Dengan tatapan tajam, dia menatap Bruno. "Ini adalah pengakuan dari Dabir! Keluarga Lufita terlibat dalam perdagangan anak kecil dan perempuan, bahkan melakukan jual beli organ, penyelundupan narkoba, serta berbagai aktivitas ilegal lainnya!""Pengawal! Tangkap semua anggota Keluarga Lufita yang masih hidup! Kalau ada yang melawan, bunuh di tempat!"Saat melihat isi dokumen itu serta Dabir yang tertunduk pasrah, hati Bruno terasa seperti tenggelam ke jurang terdalam. Seluruh tubuhnya kehilangan tenaga dan dia langsung jatuh terduduk di tanah.Selesai! Semuanya benar-benar sudah berakhir!"Nggak! Kami nggak pernah melakukan itu!""Ini fitnah ....""Lepaskan aku ...."Beberapa anggota Keluarga Lufita masih berteriak dan meronta dengan wajah penuh ketidakrelaan.Brak! Brak!Terdengar suara benturan ke
Read more

Bab 643

"Menurutku, Kakak dan Kakak Ipar sebaiknya lebih merendah ke depannya!"Saat ini, Arwan memang merupakan pewaris kepala keluarga berikutnya. Meski Heru belum meninggal, tetapi dia menghabiskan sebagian besar waktunya di Bumantra dan hampir semua urusan keluarga sebelumnya ditangani oleh Arwan.Inilah alasan mengapa Noah bisa bertindak seenaknya dan merasa tidak tersentuh oleh hukum. Namun, dalam keluarga besar, persaingan dan intrik tak pernah bisa dihindari.Saat ini, Husein memanfaatkan situasi ini untuk merebut posisi pewaris kepala keluarga dari tangan Arwan. Namun, dia tidak mengajukan diri secara langsung. Sebagai gantinya, dia mengusulkan agar Heru tetap tinggal di keluarga untuk mengurus urusan internal, sementara Arwan ditarik ke belakang layar.Dengan demikian, sudah dapat dipastikan bahwa Arwan akan kehilangan kekuasaannya."Husein, apa maksudmu?" Mendengar hal ini, wajah Arwan langsung berubah muram dan suaranya penuh kemarahan saat bertanya."Kakak, apa aku salah? Lihatlah
Read more

Bab 644

Arwan dan Yuki bertengkar hebat. Setelah kata-kata mereka semakin pedas dan menyakitkan, keduanya akhirnya memilih untuk kembali ke kamar masing-masing sambil mengumpat. Begitu masuk ke kamarnya, Yuki langsung mengambil ponselnya dan menelepon Noah."Nak, gimana? Sudah aman di sana?"Suara Noah terdengar dari seberang telepon, "Iya, Bu. Jangan khawatir, semuanya berjalan lancar. Setelah aku tiba di sini, Kakek dan Paman memperlakukanku dengan cukup baik.""Bagus kalau begitu!"Mendengar jawaban itu, Yuki akhirnya merasa sedikit tenang. Namun, nada bicaranya langsung berubah serius, "Nak, dengarkan Ibu baik-baik. Dalam waktu dekat ini kamu jangan kembali dulu!""Ada masalah besar yang terjadi di sini hari ini. Afkar benar-benar datang dan membantai semuanya! Kakekmu dan Keluarga Sanjaya sudah berusaha sekuat tenaga untuk menenangkannya agar dia pergi. Lalu, apa kamu tahu apa yang terjadi selanjutnya?""Apa yang terjadi?"Begitu mendengar nama Afkar, suara Noah langsung berubah dingin.Y
Read more

Bab 645

"Oh, ini cucu luarku, Noah. Dia datang untuk main beberapa hari di sini!" ucap Haikal memperkenalkan. Namun, dalam hatinya merasa aneh.Pria ini terkenal dingin dan eksentrik, serta jarang menunjukkan minat pada siapa pun. Kenapa hari ini dia malah menanyakan identitas Noah?Mendengar pertanyaan itu, pria tua berambut putih mengangguk, lalu menatap Noah dengan senyum yang tampak ramah.Namun, matanya sengaja melirik ke area sekitar kedua kaki Noah, lalu dia tersenyum lebar dan berkata, "Cucu laki-lakimu punya struktur tulang yang luar biasa! Bakatnya sangat istimewa!"Begitu merasakan tatapan pria tua itu, Noah refleks menutup kakinya. Dalam hatinya diliputi kemarahan dan kekesalan.'Sial! Orang tua ini ngelihat ke mana sih? Jangan-jangan dia punya kelainan?'Saat itu, pria tua berambut putih tiba-tiba berkata dengan suara melengking, "Nak, kamu mau jadi muridku nggak?""Muridmu? Memangnya kamu siapa?" tanya Noah dengan nada ketus dan tidak sabar.Haikal langsung memandang pria tua itu
Read more

Bab 646

Pada saat ini, di sisi lain. Setelah menyelesaikan urusannya, Afkar meninggalkan distrik militer ibu kota provinsi. Perlu diingat bahwa Bentley Mulsanne yang dia kendarai sebelumnya sudah benar-benar hancur.Saat dia menyerbu ke kediaman Keluarga Lufita, mobil itu ditinggalkan di luar gerbang. Afkar tidak menyangka akan terjadi ledakan dahsyat dan kini mobil tersebut hanya tersisa sebongkah besi tua.Namun, saat keluar dari distrik militer, dia melihat sebuah Rolls-Royce limosin sudah menunggunya di depan! Begitu melihat Afkar, Johan dan Tessa segera turun dari mobil dengan penuh hormat."Pak Afkar, begitu aku mendengar Anda datang ke ibu kota provinsi, aku langsung ke sini! Bagaimanapun juga, hari ini Anda harus mampir ke rumah kami! Biarkan aku menjamu Anda dengan layak!" Johan menjabat tangan Afkar dengan hangat.Tessa juga menyambut dengan antusias dan terus memanggil Afkar sebagai "penyelamat" dengan penuh rasa hormat.Awalnya, Afkar berencana langsung pergi ke stasiun untuk kemba
Read more

Bab 647

Baru saja tiba di terminal bus, Afkar menerima telepon dari Bian. Dia merasa agak heran. Seharusnya Bian sudah kembali ke Bumantra, lalu entah mengapa pria itu tiba-tiba menghubunginya?Begitu mengangkat telepon, suara Bian terdengar sangat hormat. "Dokter Afkar, semoga aku nggak mengganggu waktu Anda?"Sebagai seseorang yang sangat mengagumi keterampilan medis Afkar, terutama setelah mendapat pencerahan besar dalam diskusi terakhir mereka, Bian selalu memperlakukan Afkar dengan rasa hormat seperti kepada seorang guru."Nggak masalah, Pak Bian. Ada apa?" jawab Afkar dengan santai.Bian tertawa tipis dan berkata, "Sebenarnya bukan masalah besar. Aku punya sebuah informasi, semoga saja berguna untuk Anda."Setelah itu, Bian menjelaskan situasinya.Ternyata, Bian memiliki seorang sahabat karib di Kota Palako. Namanya adalah Jauhar. Dia juga merupakan seorang dokter hebat dan menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengobatan Tradisional Provinsi Jimbo.Siang ini, Jauhar akan mengadakan konferensi
Read more

Bab 648

Keyla tampak kesal, tetapi tetap melambaikan tangan kepada beberapa teman sosialitanya sebelum pergi untuk menjemput orang yang diperintahkan oleh kakeknya. Meskipun merasa enggan, perintah kakeknya tetap harus dia patuhi."Cih, siapa sih orang ini? Sampai-sampai si Ratu Kampus kita yang harus menjemputnya?""Jangan-jangan, pewaris keluarga besar?""Di seluruh ibu kota provinsi ini, siapa lagi yang punya kehormatan sebesar itu selain tuan muda dari empat keluarga besar seperti Kak Fintan?"Para sosialita yang bersamanya mulai tertawa dan bercanda. Mendengar ucapan mereka, seorang pemuda berpakaian mewah menunjukkan ekspresi angkuh.Pemuda ini bernama Fintan Shahab, pewaris Keluarga Shahab dari ibu kota provinsi, juga merupakan salah satu penggemar Keyla.Sama seperti Keluarga Sanjaya dan Keluarga Lufita, Keluarga Shahab juga merupakan salah satu dari empat keluarga besar di ibu kota provinsi.Tentunya, sekarang sudah menjadi tiga keluarga besar. Sebab, mereka semua juga sudah mendengar
Read more

Bab 649

Tak lama kemudian, Fintan dan teman-temannya juga turun dari mobil mereka. Dari sekilas saja, terlihat jelas bahwa mereka semua adalah putra-putri orang kaya. Ditambah dengan iringan mobil-mobil mewah ini, mereka langsung menarik perhatian banyak orang di sekitar terminal.Afkar tentu saja menyadari kehadiran mereka.Tatapannya tertuju pada wanita paling mencolok di antara mereka yang baru saja mengeluarkan ponselnya dan melihat sekeliling. Saat berikutnya, ponsel baru Afkar berdering.Dia mengangkat panggilan itu dan segera melangkah menuju rombongan pria dan wanita muda tersebut. Sambil berjalan, dia melambaikan tangan."Hai, cantik! Aku di sini!"Dalam hati, Afkar merasa sedikit bingung. Bukankah Jauhar terlalu berlebihan? Kenapa dia mengutus sekelompok pria dan wanita glamor dengan mobil mewah ini untuk menjemputnya?Apa ini tidak terlalu ... mencolok?Namun, dia tidak terlalu memikirkan hal itu. Mungkin Jauhar ingin menunjukkan rasa hormatnya dengan mengirim rombongan mewah sepert
Read more

Bab 650

Sekelompok pemuda kaya itu menatap Afkar dengan penuh penghinaan dan sindiran."Hahaha, kamu nggak ngaca dulu? Dengan penampilanmu yang lusuh ini mau naik mobil si Ratu Kampus?""Bahkan alas kaki di mobilnya saja lebih bersih dari wajahmu!""Kalau sampai mengotorinya, kamu nggak akan sanggup ganti rugi!""Uang 200 ribu sudah cukup untuk naik taksi. Masih nggak mau pungut uangnya? Haha ...."Mereka tertawa terbahak-bahak sambil menunjuk uang yang jatuh ke tanah dan menghina Afkar seperti mempermainkan orang bodoh.Kelompok ini biasanya selalu mengikuti Fintan. Jadi, begitu melihat Fintan merendahkan Afkar, mereka langsung ikut-ikutan mempermalukan Afkar. Bagaimanapun, bagi mereka, Afkar tidak tampak seperti orang penting.Bukan cuma penampilannya yang tampak miskin, dia bahkan tidak punya mobil? Dalam lingkungan pergaulan mereka, hanya orang kaya dan berpengaruh yang dianggap layak untuk dihormati. Karena itulah, mereka sama sekali tidak menganggap serius Afkar.Ekspresi Afkar kini tamp
Read more
PREV
1
...
6364656667
...
80
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status