หน้าหลัก / Fantasi / Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku / บทที่ 621 - บทที่ 630

บททั้งหมดของ Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: บทที่ 621 - บทที่ 630

793

Bab 621

Raijin hampir saja menampar dirinya sendiri dengan keras. Dalam hati, dia mengutuk mulut sialannya sendiri.Tadi setelah menyebut nama Afkar, pihak lawan jelas menunjukkan tanda-tanda gentar. Namun, Raijin sendiri yang hampir membongkar kebohongannya dan membuat lawan menyadari kegugupannya.Mulut Raijin benar-benar usil. Kenapa tadi dia harus mengatakan bahwa Afkar akan segera datang? Jangankan hubungan mereka yang sebenarnya tidak ada, sekalipun ada, mana mungkin Afkar bisa tiba di sini dari Kota Nubes dalam waktu singkat?Di momen genting itu, baik Raijin, Oloan, maupun Dabir, tiba-tiba merasa pandangan mereka berkabut. Saat berikutnya, suara dingin yang mengandung ejekan terdengar. "Oh? Jadi, sekarang ini sudah nggak mempan lagi ya?"Seseorang tiba-tiba muncul di antara Raijin, Oloan, dan Dabir. Melihat orang ini, Dabir yang tadinya sudah bersiap untuk menyerang langsung terhenti. Sesaat kemudian, ekspresi wajahnya berubah menjadi ketakutan. Dia bertanya, "Ka ... kamu Afkar?""Ya,
อ่านเพิ่มเติม

Bab 622

Saat ini, tiga truk terparkir di pinggir jalan. Ketika menatap anak-anak di dalam bak truk, raut wajah Afkar sontak menjadi muram.Di matanya yang tajam, kemarahan yang mengerikan berkobar dengan dahsyat. Meskipun anak-anak itu sudah dilepaskan, sorot mata mereka masih dipenuhi ketakutan dan kebingungan. Bahkan, mereka masih tak berani bersuara.Mereka hanya bisa menatap orang-orang dewasa di sekitar mereka dengan mata membelalak dan penuh rasa takut. Bisa dibayangkan, seperti apa penderitaan yang mereka alami sebelumnya hingga membuat mereka begitu waspada dan trauma.Plak!Afkar berbalik dan menampar wajah Dabir dengan keras. Tubuh pria itu langsung terpental dan berputar di udara sebelum jatuh ke tanah. Kemudian, dia mengeluarkan jeritan menyakitkan.Kedua kaki Dabir sudah dilumpuhkan oleh Afkar sebelumnya, jadi sekarang dia hanya bisa merangkak dengan kedua tangannya dan berusaha melarikan diri.Afkar menggertakkan giginya saat berbicara, "Keluarga Lufita beraninya melakukan perbua
อ่านเพิ่มเติม

Bab 623

Tulang kaki Dabir yang sebelumnya patah berkeping-keping, kini mulai sembuh dengan kecepatan yang bisa dilihat dengan mata telanjang.Dabir menatap Afkar dengan ekspresi tak percaya. Matanya berbinar penuh kegembiraan dan keterkejutan ketika bertanya, "Ini .... Kamu melakukan apa padaku?"Afkar memicingkan matanya, lalu membalas sambil tersenyum santai, "Sekarang, aku kasih kamu kesempatan untuk memilih lagi!"Dabir menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan mengangguk. "Oke! Aku pilih yang kedua. Aku mau menjadi saksi!"Saat ini, hati Dabir dipenuhi keterkejutan sekaligus harapan. Afkar memang sudah menghancurkan masa depannya, tapi ternyata dia juga bisa menyembuhkan lukanya?Dabir yang tadinya sudah putus asa dan merasa hidupnya tak ada artinya lagi, kini seakan melihat secercah harapan untuk kembali menjadi pesilat tingkat revolusi.Mendengar itu, Afkar pun tersenyum samar. Dia baru saja memainkan trik psikologis yang sederhana, yaitu membuat Dabir jatuh ke dalam keputusasaan dan mem
อ่านเพิ่มเติม

Bab 624

Sebuah Bentley Mulsanne dengan pelat nomor Kota Nubes berhenti tepat di depan gerbang rumah Keluarga Sanjaya.Afkar turun dari mobil dengan ekspresi dingin, lalu melangkah maju dengan mantap. Tatapannya tajam dan dipenuhi kilatan cahaya yang menusuk. Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti sejenak.Afkar bergumam dengan sedikit terkejut, "Oh?"Di gerbang besar rumah Keluarga Sanjaya, sebuah pengumuman dan surat perintah buronan ditempel mencolok.Afkar mendekat dan meneliti isinya dengan saksama. Sesaat kemudian, senyuman sinis muncul di wajahnya. Dia berkomentar, "Keluarga Sanjaya ... cukup jago bermain trik rupanya."Tepat pada saat itu, gerbang utama terbuka lebar dan sekelompok orang keluar dengan langkah cepat. Yang memimpin di barisan depan adalah Heru, diikuti oleh Arwan, Yuki, Karen, serta beberapa tokoh inti Keluarga Sanjaya lainnya."Afkar, kamu datang juga akhirnya. Cepat, silakan masuk!" sambut Heru dengan ramah. Dia membuat gestur tangan yang mempersilakannya masuk.Arwan jug
อ่านเพิ่มเติม

Bab 625

Afkar mendengus dingin sebelum melanjutkan, "Karena kita pernah punya sedikit hubungan baik, kali ini aku nggak akan menyentuh anggota Keluarga Sanjaya yang lain. Tapi di masa depan, kalau aku tahu Keluarga Sanjaya masih berhubungan dengan Noah, jangan salahkan aku yang meratakan tempat ini sampai nggak tersisa!"Suara dalam dan tegas itu bergema di telinga setiap orang di Keluarga Sanjaya dan menggetarkan hati mereka. Dari tubuh Afkar, terpancar aura menghancurkan yang begitu kuat dan mengerikan. Itu membuat semua orang merinding dan ketakutan.Banyak anggota Keluarga Sanjaya yang merasa marah dan tersinggung mendengar kata-kata sombong dan arogan dari Afkar. Namun dalam hati, mereka semua tahu bahwa tak ada seorang pun yang berani membantahnya saat ini.Heru mengubah ekspresi wajahnya beberapa kali sebelum akhirnya berkata dengan susah payah, "Oke, aku akan mengingat ini!"Afkar akhirnya menarik kembali auranya, lalu berbalik dan naik ke mobilnya. Begitu mobilnya menjauh dan menghila
อ่านเพิ่มเติม

Bab 626

"Benar! Kami tiba di lokasi pengiriman yang telah disepakati, tapi yang kami temukan hanyalah mayat-mayat orang Keluarga Lufita dan barangnya hilang!" jelas Alde dengan suara berat.Mendengar itu, ekspresi Bruno langsung berubah. Dia menelepon Dabir yang bertanggung jawab atas pengiriman kali ini. Namun, tidak ada yang menjawab!Hal ini membuat hatinya berdegup kencang, merasakan firasat buruk! 'Sial! Apakah anak-anak itu telah dirampas?''Siapa yang berani melakukan hal ini? Berani-beraninya merusak kerja sama antara Keluarga Lufita dan Sekte Kartu Hantu!'Saat ini, hati Bruno dipenuhi kecemasan. Dia khawatir anak-anak itu jatuh ke tangan orang yang salah. Jika itu terjadi, Keluarga Lufita bisa terseret dalam masalah besar.Bagaimanapun, bisnis yang dijalankan oleh mereka ini adalah sesuatu yang tidak boleh diketahui publik!Saat ini, Sadik mendengus dingin dan melontarkan kalimat yang mengandung ancaman, "Percuma saja ditelepon! Nggak akan ada yang menjawab!""Aku nggak peduli, Kelua
อ่านเพิ่มเติม

Bab 627

Setelah mendengar itu, Sadik dan Alde melirik para ahli Keluarga Lufita yang hadir. Ekspresi mereka menunjukkan sedikit penghinaan. "Menambah mereka? Memangnya ada gunanya?"Mendengar kata-kata itu, para ahli dari Keluarga Lufita langsung menunjukkan wajah penuh amarah."Apa maksudmu?" Seorang pria botak berbadan kekar membentak dengan suara lantang. Tubuhnya berotot, memancarkan aura yang kuat.Namanya Tigor, petarung terkuat yang mengabdi pada Keluarga Lufita sekaligus salah satu pemimpin besar dari kelompok mafia di ibu kota provinsi.Kekuatan bertarungnya telah mencapai puncak tingkat revolusi, atau yang biasa disebut sebagai tingkat semi-master! Banyak bisnis Keluarga Lufita yang ilegal dikelola melalui jaringan kekuasaan Tigor."Aku cuma bicara apa adanya," kata Alde sambil mencebik.Mendengar itu, ekspresi Tigor langsung berubah dingin, seakan-akan siap untuk menyerang Alde. Namun, sebelum dia sempat bergerak, Bruno melambaikan tangan dan memberi isyarat dengan matanya.Sebagai
อ่านเพิ่มเติม

Bab 628

Di luar vila besar milik Keluarga Lufita, Afkar menghadapi dua pengawal Keluarga Lufita yang mencoba menghalanginya. Tanpa ragu, dia langsung menghantam mereka hingga terpental jauh!Kemudian, dengan satu tendangan keras, dia menendang gerbang utama! Brutal, kasar, dan tak tertahankan!Untuk apa dia datang hari ini? Untuk membunuh! Apa dia perlu mengetuk pintu dulu? Tentu saja tidak! Masuk dengan mendobrak adalah satu-satunya cara!Detik berikutnya, dia melangkah masuk dengan santai, penuh percaya diri, seolah-olah tempat ini adalah miliknya.Di sepanjang jalan, para pengawal biasa Keluarga Lufita sama sekali tidak bisa menghentikannya. Mereka seperti daun kering yang diterbangkan angin, dihantam dengan mudah oleh Afkar. Dia langsung menuju ke bagian dalam vila!Whoosh!Akhirnya, Bruno bergegas keluar dari salah satu bangunan bersama anggota keluarga lainnya. Mereka langsung mengadang Afkar!"Berhenti!" teriak Bruno dengan lantang, menatap Afkar dengan tatapan penuh amarah.Anggota Kel
อ่านเพิ่มเติม

Bab 629

"Gimana? Cukup jelas sekarang?"Mendengar kata-kata itu, Qaila dan Reno langsung mengentakkan kaki. Wajah mereka menunjukkan amarah yang membara."Bocah! Siapa yang kamu panggil anjing?""Afkar! Beraninya kamu menghina kami seperti ini!"Afkar menyeringai sinis. "Bagus, berarti kalian tahu diri dan sadar siapa yang aku maksud!""Sialan kamu!" umpat Reno dengan kasar.Wajah Qaila memerah karena amarah, tatapan penuh dendam terpancar dari matanya!Pada saat yang sama, Bruno mendengus. "Bocah! Kamu benar-benar keterlaluan! Berani masuk ke wilayah Keluarga Lufita seorang diri dan mengancam membunuh orang! Apa kamu pernah memikirkan akibatnya?"Senyuman kejam muncul di wajah Afkar. "Hanya ada dua kemungkinan. Pertama, kamu dan orang-orangmu menyingkir, lalu aku akan membunuh Qaila dan Reno. Kedua, kalian semua menghalangiku, jadi aku nggak akan ragu untuk membantai seluruh Keluarga Lufita sampai tak tersisa!"Jika sebelumnya Afkar masih mempertimbangkan apakah ada orang tak bersalah yang ak
อ่านเพิ่มเติม

Bab 630

Kali ini, Tigor tidak menyerang sendirian. Ada tujuh sosok lain yang ikut menerjang bersamanya. Mereka semua adalah petarung sejati yang selama ini mengabdi pada Keluarga Lufita, petarung tangguh yang telah mencapai tingkat revolusi ke atas!"Kalian semua, menyingkirlah!" Begitu mendekat, Tigor langsung berseru kepada para petarung lain, lalu mengayunkan pukulan ke punggung Afkar!Namun, Afkar hanya mendengus dingin. Seolah-olah memiliki mata di belakang kepala, dia sedikit memiringkan tubuhnya dengan gesit, menghindari serangan itu dengan sempurna.Para petarung yang tadi mengeroyoknya segera mundur. Mereka telah menyelesaikan tugas mereka setelah meninggalkan belasan mayat di tanah.Bruno tidak ingin mengorbankan lebih banyak orangnya secara sia-sia. Begitu dia berhasil menguji kekuatan Afkar, dia langsung memberi perintah agar Tigor dan para petarung terbaik turun tangan!Sementara itu, Sadik dan Alde dari Sekte Kartu Hantu tetap diam di kejauhan sambil memperhatikan pertarungan den
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
6162636465
...
80
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status