Semua Bab Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Bab 491 - Bab 500

588 Bab

Bab 491

Setelah mendengar kabar duka tentang orang tuanya dari mulut Meara, Afkar pun terpikir untuk kembali ke rumah lamanya.Berhubung pernikahannya masih sekitar sepuluh hari lagi, kemarin Felicia sempat menyebutkan keinginannya untuk melihat tempat di mana Afkar tumbuh besar. Bahkan, Harun dan Gauri juga mengutarakan keinginan yang sama.Afkar tahu bahwa Felicia, beserta ayah dan ibunya, termasuk adik iparnya, benar-benar telah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga mereka. Justru karena itulah mereka ingin mengetahui lebih banyak tentang dirinya.Tentu saja Afkar tidak akan menolak permintaan seperti ini. Namun, sebelum membawa mereka ke sana, dia harus lebih dulu membersihkan rumah lamanya. Jika tidak, rumah itu mungkin sudah terlalu berantakan untuk dimasuki.Keesokan paginya ....Di depan sebuah rumah tua di ujung timur Desa Jara yang berada di bawah administrasi Kota Nubes, sebuah bus kecil berhenti.Afkar melompat turun dari kendaraan, diikuti oleh Fadly di belakangnya. Tak lama
Baca selengkapnya

Bab 492

Brukk!Detik berikutnya, Afkar berlutut dab wajahnya tenggelam dalam pakaian orang tuanya. Kesedihan menyelimutinya seutuhnya."Ibu ... Ayah .... Di mana kalian? Kalian benar-benar sudah tiada? Kenapa ... kenapa kalian meninggalkanku? Kenapa kalian pergi ke Tibes waktu itu?""Apa kalian tahu, betapa aku merindukan kalian selama ini ...." Dalam hatinya, Afkar terus menangis dan memanggil mereka berulang kali.Saat ini, yang dia inginkan hanyalah menangis sepuasnya, berlutut di kamar ini, memeluk barang peninggalan mereka, dan melepaskan semua kesedihannya. Namun, dia tahu bahwa dirinya tidak boleh lemah!Saat ini, dia masih belum cukup kuat untuk membiarkan dirinya tenggelam dalam duka. Dia harus tetap tegar!Hanya ketika dia sudah cukup kuat untuk menghadapi dan bahkan menghancurkan Keluarga Kuno Rajendra, setelah dia berhasil membalas dendam untuk kedua orang tuanya. Pada saat itulah, dia akan mengizinkan dirinya menangis dengan sepenuh hati di depan makam mereka.Hanya saat itu, dia
Baca selengkapnya

Bab 493

Afkar berjalan ke arah pintu dan memberi isyarat kepada Jarel agar tidak ikut campur. Lalu, dengan tatapan sedikit terkejut, dia menatap wanita modis di depannya dan berkata, "Livia?"Wanita itu mengenakan pakaian yang cukup terbuka sehingga memamerkan kakinya yang jenjang dan putih mulus. Dalam suasana desa yang sederhana, penampilannya tampak sangat mencolok!Livia adalah penduduk asli Desa Jara, seumuran dengan Afkar. Ayahnya memiliki tambang batu di pegunungan sebelah timur desa. Bisa dibilang, dia adalah "orang terkaya" di desa ini dan memiliki cukup banyak anak buah di bawahnya.Karena keluarganya kaya dan ayahnya cukup berpengaruh di wilayah sekitar, Livia tumbuh menjadi seseorang yang angkuh. Sejak kecil, dia tidak pernah memandang penduduk desa yang sebaya dengannya sebagai sosok yang setara, termasuk Afkar.Mereka bersekolah di tempat yang sama saat SD dan SMP, tetapi hampir tidak pernah berinteraksi. Kecuali sebuah insiden di tahun terakhir SMP yang membuat hubungan mereka j
Baca selengkapnya

Bab 494

"Ah!"Ternyata, dorongan Afkar tadi terlalu kuat. Livia kehilangan keseimbangan, lalu tersandung dan jatuh terduduk di tanah. Karena memakai sepatu hak tinggi, pergelangan kakinya langsung terkilir!"Kamu berani menyakitiku?!" Livia mengusap pergelangan kakinya dengan ekspresi kesal, lalu tiba-tiba berteriak histeris, "Sayang! Sayang, cepat ke sini! Ada orang yang memukulku!""Livia, kamu kenapa?"Begitu suaranya terdengar, seorang pria berusia sekitar 30-an keluar dari mobil Mercedes-Benz yang terparkir tidak jauh dari sana. Dia berjalan dengan penuh percaya diri. Tangannya penuh tato, kepalanya dipotong cepak, dan lehernya dihiasi rantai emas besar serta jam tangan mewah.Dari penampilannya, sudah jelas bahwa dia bukan orang biasa. Dia adalah Dargo, seorang preman terkenal dari Kota Taraka. Tambang batu milik keluarga Livia berada di bawah perlindungannya dan karena sering berurusan, akhirnya dia dan Livia pun menjadi sepasang kekasih.Begitu sampai di hadapan Afkar, Dargo langsung m
Baca selengkapnya

Bab 495

Sebenarnya, para pria yang berada di dalam halaman sudah lama memperhatikan bahwa Livia sedang bersikeras mengganggu Afkar. Namun, karena itu hanya masalah dengan seorang wanita, mereka malas ikut campur.Namun, begitu Dargo muncul dan mulai menggertak Afkar, situasinya menjadi berbeda. Meskipun mereka tahu Afkar bisa menangani pria seperti Dargo dengan mudah, status Afkar tidak selevel dengan orang rendahan seperti ini.Mana mungkin Afkar harus turun tangan sendiri untuk menghadapi preman kecil seperti ini? Oleh karena itulah, Elang langsung keluar untuk mengurus masalah ini sebelum Afkar harus repot-repot bertindak sendiri.Namun, begitu Dargo mengenali siapa yang berdiri di hadapannya, dan melihat bagaimana Livia masih berani menghina Elang, tubuhnya langsung gemetar ketakutan. Tanpa berpikir panjang, dia menampar Livia dengan keras."Dasar perempuan bodoh! Tutup mulutmu!"Livia membelalakkan mata. Dia merasa terkejut sekaligus marah, sambil menutupi pipinya yang kini memerah karena
Baca selengkapnya

Bab 496

Setelah berkata demikian, Afkar langsung berbalik dan masuk ke dalam rumah, malas berurusan lebih lama dengan Livia."Baik, Pak Afkar!" Elang membungkuk hormat, lalu menoleh ke Dargo dengan tatapan dingin."Pak Afkar adalah suami Bu Felicia. Kamu pikir dia akan tertarik sama perempuan begini? Hah! Konyol sekali! Dan kamu harus bersyukur kata-kata bodohmu tadi nggak terdengar sama bosku.""Cepat pergi dari sini, jangan ganggu kami bersih-bersih! Bawa juga perempuan ini dan jangan sampai muncul lagi di sini!"Mencoba menjodohkan wanita untuk kakak ipar Fadly? Apa yang ada di otak mereka?Mendengar kata-kata itu, wajah Livia langsung terasa panas, seolah baru saja ditampar. Wajahnya merah padam menahan malu dan marah.Sementara itu, Dargo terus mengangguk-angguk dengan senyum kecut, tapi matanya secara refleks melirik ke dalam halaman. Begitu dia melihat ke dalam, seluruh tubuhnya langsung membeku."Astaga!! Aku nggak sedang berhalusinasi, 'kan?"Di dalam halaman, sekelompok bos besar dun
Baca selengkapnya

Bab 497

Livia ternganga tak percaya mendengar ucapan Livia. "Serius?! Sekelompok bos besar dunia mafia naik bus reyot ke desa cuma buat mencabuti rumput dan merapikan dinding untuk si katak jelek itu? Mereka semua gila, ya?!""Sayang, kamu nggak salah orang, 'kan?!"Mendengar ini, kelopak mata Dargo berkedut dan langsung menutup mulut Livia dengan tangannya. Dia melirik keluar jendela dengan gugup. Setelah memastikan tidak ada orang lain yang mendengar omongannya, Dargo baru menghela napas lega.Detik berikutnya, dia buru-buru menyalakan mesin mobil dan langsung membawa wanita bodoh ini pergi dari tempat itu.Wajahnya tampak serius dan penuh amarah. "Jaga ucapanmu! Jangan sekali pun coba-coba cari masalah sama Pak Afkar lagi! Bisa mati, ngerti nggak?!""Bos Elang dan yang lainnya datang untuk bersih-bersih, menandakan bahwa Pak Afkar ini lebih hebat daripada mereka semua!"Melihat Dargo yang ketakutan setengah mati, Livia juga ikut termangu. Ternyata orang yang dulunya ditindasnya di sekolah,
Baca selengkapnya

Bab 498

Afkar hanya bisa menatap mereka dengan ekspresi tak habis pikir .... Baru mendapat sedikit keuntungan saja, mereka sudah ketagihan?Malam itu setelah pulang, Afkar mengajak Felicia dan Shafa untuk makan malam bersama Fadly serta para anak buahnya. Pertama, sebagai bentuk terima kasih. Kedua, agar Shafa bisa mulai terbiasa berinteraksi dengan lebih banyak orang.Dua hari kemudian ....Pagi itu, Afkar mengantar Shafa ke taman kanak-kanak seperti biasa. Setelah melihat Shafa masuk ke kelasnya, dia melirik kalender sekilas. Ekspresinya langsung berubah dingin.Sudah lima hari berlalu sejak dia memberi ultimatum terakhir kepada Namish lewat telepon. Namun sampai sekarang, belum ada sepeser pun uang yang dikirimkan!'Huh, berani-beraninya coba bermain kotor denganku?' Afkar terkekeh dingin. Kali ini, dia tidak akan repot-repot menelepon lagi. Tanpa ragu, dia langsung menginjak pedal gas dan melesat menuju kediaman Keluarga Manggala.Sebuah van tua diam-diam mengikuti di belakang Bentley Muls
Baca selengkapnya

Bab 499

Afkar berjalan ke depan gerbang kediaman Keluarga Manggala, matanya menyipit dingin. Tanpa basa-basi, dia langsung mengangkat kakinya dan menendang keras ke arah pintu gerbang besi yang kokoh!Brakk!Gerbang berat itu langsung terlempar ke dalam seperti selembar kertas!Untuk penipu yang tidak mau membayar hutang, memang harus ditangani dengan kasar! Suara benturan keras itu langsung menarik perhatian semua orang di dalam rumah.Ekspresi Qaila dan Reno yang sedang berbincang di ruang tamu langsung berubah. Mereka buru-buru berlari keluar untuk melihat apa yang terjadi.Sementara itu, Pencabut Nyawa juga mendengus dingin, lalu bangkit dan berjalan keluar dengan langkah tenang. Begitu sampai di luar dan melihat pintu gerbang yang sudah terlempar jauh ke dalam halaman, wajah Qaila dan Reno langsung menjadi sangat muram."Afkar, kamu benar-benar sudah keterlaluan!" Reno menggertakkan giginya dengan sorot mata penuh kebencian.Namun, Afkar hanya terkekeh dingin, lalu berkata dengan santai,
Baca selengkapnya

Bab 500

Di wajah Afkar, muncul sedikit ekspresi waspada. Tak disangka, orang yang dibayar oleh Qaila kali ini lumayan punya kemampuan.Swish!Tiba-tiba, sebuah tangan yang keriput dengan jari melengkung seperti cakar, muncul di belakang Afkar dan mengarah langsung ke punggungnya. Serangan ini datang tanpa peringatan. Berhubung Afkar masih berada dalam Formasi Ilusi Delapan Gerbang, dia tidak bisa mendeteksi serangan ini sebelum terjadi.Bum!Serangan itu mengenai punggung Afkar dengan keras. Tubuhnya sedikit terdorong ke depan, darahnya sedikit bergejolak, tapi tidak lebih dari itu."Hmm? Semi-grandmaster?" Afkar menyeringai dingin.Meskipun dia terkena serangan, hatinya justru semakin tenang. Dengan tingkat kekuatan ini, mustahil mereka mau membunuhnya!Sejak pertama kali masuk ke dalam formasi, Afkar sudah melapisi tubuhnya dengan lapisan energi pelindung. Akibatnya, meskipun serangan tadi cukup kuat untuk menghancurkan cultivator biasa, itu sama sekali tidak cukup untuk melukainya!"Hah? Di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4849505152
...
59
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status