All Chapters of Tuan Pewaris, Nyonya Memilih Pergi : Chapter 51 - Chapter 60

95 Chapters

Chapter 51 Siapa yang Salah?

Henry duduk menyandarkan punggungnya pada kursi dengan gaya angkuhnya, jari-jemarinya mengetuk meja. Kedua matanya memerhatikan Eva yang bergerak secara perlahan.Sepanjang makan malam, istrinya terlihat diam, tidak banyak berbicara. Bahkan kedua mata itu tidak pernah memandang ke arahnya. Dalam hati, dia berharap bisa melihat senyum di wajah Eva, tetapi yang terlihat hanya raut serius dan canggung yang semakin menambah ketegangan di antara mereka.Dia tak bisa menyembunyikan rasa iri yang menggerogoti hatinya. Kenapa senyuman itu hanya untuk Samuel? Tidak untuknya, yang notebene suami sahnya.Interaksi antara Eva dan Samuel masih teringat jelas dalam pikirannya. Tawa yang tulus, tatapan yang hangat, dan bahasa tubuh yang penuh keakraban. Henry merasa terasingkan, seperti bayangan yang tak ingin terlihat. Dia bertanya-tanya, apa yang membuat Eva begitu hidup saat bersama Samuel? Sementara bersamanya, istrinya terlihat seperti patung yang terperangkap dalam kesunyian. Bahkan selama
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Chapter 52 Makanya, Jangan Kegedean Ego dan Gengsi!

Ryan berdiri di luar Restoran, suasana malam yang tenang mengelilinginya. Dia menunggu dengan perasaan penuh harap, mengamati mobil berlalu lalang dan lampu-lampu kota yang berkelap-kelip.Tiba-tiba pintu Restoran terbuka, dan sosok familiar muncul dari dalam, yaitu Eva.Ryan terkejut, dia mengira jika makan malam itu lebih lama. Baru satu jam tuan dan nyonya-nya menikmati makan malam bersama, ternyata Eva sudah keluar lebih dulu. Perasaannya merasa ada yang tidak beres selama makan malam di dalam sana.“Nyonya?” Wajahnya mulai panik, sesekali Ryan menoleh ke dalam Restoran memastikan apakah Henry juga akan keluar. “Anda sudah keluar? A-apa ada yang bisa saya bantu, Nyonya?”Eva menatapnya dengan tersenyum hangat, seolah tidak ada yang terjadi di dalam Restoran. “Terima kasih atas perhatiannya, Asisten Ryan. Anda bisa masuk, saya rasa saya harus kembali, sepertinya malam sudah larut.”“Eh, Nyonya?” Ryan menanggapi dengan kebingungan, seolah kata-kata itu baru saja menghantamnya. “Apa
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Chapter 53 Dua Orang Tidak Sadar Diri

Julia duduk di sofa sambil menimang-nimang ponselnya, pikirannya terus berputar mencari cara untuk menarik perhatian Henry. Dia menatap layar ponsel yang kosong, jari-jarinya dengan lembut menekan layar ponsel, membiarkan menyala dan mati berkali-kali. Karena baru saja keluar dari rumah sakit karena sakit pura-puranya itu, Henry melarangnya bekerja dua hari ke depan. Tak bertemu dengan Henry tentu saja membuatnya terasa hampa.Sakit pura-puranya sudah cukup untuk menarik perhatian Henry, tetapi sekarang dia ingin lebih dari itu. Dia ingin membuatnya merasa bahwa dia adalah satu-satunya.Dia berdesis pelan, berbicara pada dirinya sendiri. “Kalau aku memintanya datang, apa dia akan datang?”“Hmm … dia pasti tidak akan menolak, bukan? Aku akan membuat dia hanya mengingatku.” Julia tersenyum sinis penuh dengan percaya diri. Dengan cepat Julia mengetik pesan di ponselnya memulai basa-basi : “Henry, bolehkah aku besok bekerja? Aku merasa sangat kesepian dan bosan di apartemen. Please … ak
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Chapter 54 Rencana Tersembunyi

Eva meregangkan semua otot-ototnya setelah seharian full bekerja hingga tengah malam. Tubuhnya terasa pegal-pegal, setiap gerakan menimbulkan rasa nyeri yang menyengat. Dia menghela napas, berusaha mengusir kelelahan yang menyelimuti. Hari-hari belakangan ini terasa begitu berat, dan dia tahu sudah saatnya untuk mengambil sedikit waktu untuk dirinya sendiri.Dengan langkah lambat, Eva menuju kamar mandi. Dia mulai menanggalkan satu per satu pakaian lalu menyalakan shower, air dingin mulai membasahi dirinya, membantu merelaksasi otot-ototnya yang tegang. Setelah beberapa saat, Eva keluar dari kamar mandi, merasa lebih segar. Dia mengenakan piyama yang nyaman dan menyeduh secangkir teh chamomile, yang memberi rasa tenang dari setiap aromanya.Eva membuka ponselnya, melihat jumlah uang yang ada di tabungannya. Uang sebesar 50.000 dollar tersimpan di dalamnya.Napasnya berhembus berat, uang itu masih sangat sedikit untuk mencapai jumlah 50 juta dollar. Dia harus mengumpulkan lebih banya
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

Chapter 55 Terlalu di Manja

Julia melangkah masuk ke ruangan Henry dengan semangat baru. Setelah beberapa hari libur, dia merasa siap untuk kembali menghadapi dunia kerja. Henry mengalihkan pandangannya melihat kedatangan Julia. “Kau sudah datang?” Dia bergerak mundur tanpa beranjak dari kursi kebesarannya, mengambil dokumen di dalam lacinya dan memberikannya pada Julia. “Ini adalah jadwal terbaruku, kau bisa mempelajarinya.”Henry kembali fokus pada layar komputer, karena banyak yang harus dia selesaikan hari ini. Julia mengerutkan keningnya saat mendengar ‘jadwal terbaru’ dari mulut Henry, matanya menelisik setiap lembar demi lembar dari susunan jadwal tersebut.“Henry,” panggilnya, berusaha menahan nada kecewa. “Kenapa jadwal yang sudah aku susun berubah tanpa pemberitahuan? Dan kenapa tiba-tiba banyak sekali jadwal kosong?”Henry, yang sedang fokus di layar komputernya, menoleh dengan cepat. “Oh, maaf, aku harus mengubahnya. Aku meminta Ryan memperbarui jadwalku saat kau sakit, tidak mungkin aku memintamu
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

Chapter 56 Agak Lain

Julia melangkah cepat menuju ruangan Henry, tangan kanannya menggenggam berkas penting yang sudah dia persiapkan. Saat dia membuka pintu, suasana di dalam ruangan terasa sepi. Meja kerja Henry tertata rapi, namun ia tidak melihat sosok pria itu di mana pun. Julia melangkah masuk, mengamati sekeliling. “Henry?” panggil Julia, suaranya menggema di dinding-dinding ruangan. Tak ada jawaban. Dia menaruh berkas di atas meja dan menyusuri setiap sudut ruangan. Namun, tidak ada tanda-tanda keberadaan Henry, sementara pikirannya terus bertanya-tanya di mana Henry saat ini.Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari koridor. Julia menoleh, harapannya tumbuh. Namun, yang muncul adalah rekan kerjanya Ella, yang terlihat terburu-buru. “Kau melihat Henry? Eh … maksudku Tuan Henry,” tanya Julia, wajahnya tampak serius.Ella menggelengkan kepala. “Tidak. Aku baru saja datang membawa berkas penting untuknya.”Batinnya berbicara, “Dia ke mana, ya? Kenapa aku tidak melihatnya keluar?” “Sepertinya
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Chapter 57 Keributan

Henry dan Samuel kembali melempar pandangan sengit, ketegangan di antara mereka membara. Moccacino yang diletakkan Eva di meja mengeluarkan uap, menciptakan suasana yang kontras dengan perasaan mereka. Sementara Eva yang berdiri di tengah-tengah mereka terkejut, merasakan ketidaknyamanan. Dia harus pergi dari sana, jika tidak, pasti semua tahu siapa dirinya. Dan bisa saja akan menimbulkan keributan saat di Kafe.“Tuan-Tuan, jika kalian punya masalah, tolong selesaikan berdua. Saya ingin kembali bekerja.”Di sana Samuel menatap Henry dengan tatapan menantang. “Jauhkan tanganmu darinya!”Karena tidak terima, Henry sedikit menarik Eva ke arahnya, kemudian berkata tegas, “Dia Istriku! Jadi kau tidak berhak mengatakan itu padaku!”Dalam hati, Eva merasa terjebak di antara dua pria yang kuat, dan dia hanya ingin pergi dari situasi yang tidak nyaman ini.Bukannya takut, Samuel justru menarik Eva mendekat ke arahnya. “Kau tidak bisa menjaga Istrimu sendiri!”Eva yang merasa kesal saat tubuhn
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Chapter 58

Di belakang sana, Eva menghela napas panjang, sedikit frustasi dengan keributan kecil yang terjadi. dia membutuhkan momen untuk menenangkan pikirannya.Di balik kafe, dia duduk di atas bangku kayu, mengamati daun-daun yang berguguran. Setiap helai daun yang jatuh seolah menggambarkan pikirannya yang berantakan. “Kenapa mereka harus bersikap seperti itu, sih?” pikirnya.“Kenapa tiba-tiba Henry berada di sini?” bisiknya pada diri sendiri. “Sepertinya dia sengaja.”Dia menatap ke arah jalanan, melihat orang-orang berlalu-lalang, tampak ceria dan penuh semangat. Sementara itu, hatinya terasa berat.Eva mengingat semua usaha yang dilakukannya untuk menyenangkan Henry, berharap bisa mendapatkan sedikit perhatian dan pengakuan. Namun seiring berjalannya dia merasa semakin terpinggirkan.Satu sisi dirinya ingin berjuang untuk mendapatkan tempatnya, tetapi sisi lain merasa lelah berperang melawan angin. Dan akhirnya, tiba di titik sekarang.Namun semuanya tidak berjalan dengan mudah. Proses pe
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Chapter 59 Persiapan Pesta

Di ruang kerja Samuel yang tenang, Dave menatapnya yang duduk di depannya dengan serius. Setelah beberapa saat, Dave membuka percakapan dengan suara rendah, “Tuan, besok adalah ulang tahun Nyonya Elise. Seluruh keluarga besar akan berkumpul, Nyonya meminta saya agar Tuan menyempatkan untuk hadir.”Samuel mengangguk pelan, tetapi dalam hatinya ada keraguan yang menggelayut. Dia sebenarnya tidak begitu bersemangat untuk menghadiri acara tersebut. Keluarga besar Henry terkenal dengan standar tinggi dan ekspektasi yang sulit dipenuhi. Sering kali, pertemuan semacam itu lebih menyerupai ajang pameran kesempurnaan daripada acara keluarga.Samuel bermonolog dalam hati, merasa ada alasan kuat untuk tidak datang. “Sebenarnya aku sangat malas untuk datang, aku sudah bisa menebak isi acara yang hanya menjadi ajang pamer dan kesempurnaan. Tapi… bagaimana jika Eva di sana?" Pikiran itu segera tergantikan oleh bayangan wajah Eva. Eva adalah istri Henry, yang sering kali menjadi sasaran kritik pe
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Chapter 60 Ketegangan Sebelum Perayaan

Ryan duduk tenang, menunggu Eva. Ketika pintu terbuka, dia terpaku. Eva muncul dengan riasan yang begitu cantik, wajahnya bersinar dan matanya berkilau.Gaun hitam yang elegan itu memeluk lekuk tubuhnya dengan sempurna, menampilkan keanggunan yang tak terbantahkan. Kulit mulus lengannya terlihat indah, menambah kesan glamor.Ryan terdiam, tidak bisa berkata-kata, terpesona oleh transformasi Eva. Dia tidak hanya terlihat cantik, dia tampak berbeda, seolah mengeluarkan aura baru yang membuatnya tak dapat berpaling.Dalam hati, Ryan merasa bangga, pasti dengan begini, tuannya juga tidak akan bisa berpaling nanti.“Asisten, Ryan, Saya merasa gaun ini terlalu ketat,” keluh Eva sambil menarik sedikit bagian gaun itu agar lebih turun.Gaun hitam yang elegan dan mewah yang dia kenakan itu memperlihatkan lekuk tubuh dan menampilkan punggung mulusnya.Eva merasa sedikit tidak nyaman. Ini adalah pertama kalinya dia mengenakan model seperti ini, dia merasakan ketegangan di setiap gerakannya. Set
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status