Semua Bab PAPAKU MASIH BUJANGAN: Bab 81 - Bab 84

84 Bab

81. INGATAN SEUMUR HIDUP

“Kenapa dia bisa begini?” tanya Rio sambil mengusap wajahnya dengan telapak tangan. Rio menatap iba ke arah Dirga yang masih berteriak tak terkendali. Kedua tangannya diborgol.Setelah kejadian, Ibu menelepon Farez dan memintanya ke kantor polisi. Farez yang belum lama jadi pengacara segera menghubungi Dillo dan Rio. Saat mereka tiba di kantor polisi, Dirga tengah dikurung sendirian di sel dalam kondisi masih mengamuk memanggil nama Wildan.“Dirga ... Istighfar Nak ... Istighfar ...” Dari luar sel, Ibu terus berusaha menyadarkan Dirga sambil menangis. Rio dan Priska, istrinya langsung menenangkan Ibu, sementara Dillo dan Farez mengurus proses hukum Dirga. Polisi masih belum bisa menginterogasi Dirga karena kondisi mentalnya yang belum stabil.Berjam jam Dirga mengamuk, sampai akhirnya dia tertidur karena kelelahan. Dirga terbangun saat sayup sayup azan subuh berkumandang dari masjid yang letaknya persis di depan kantor polisi. Saat melihat sekeliling, Dirga sadar dirinya berada di dal
Baca selengkapnya

82. KEAJAIBAN

“Dirga? Ga? Kamu nggak apa apa?”Suara Farez perlahan lahan terdengar di telinga Dirga. Seketika ingatannya tentang kenangan mengerikan tujuh tahun yang lalu mulai memudar. Dirga melihat sekelilingnya. Dia masih di kantor polisi, Farez duduk di sebelahnya, dan mereka berdua ada di sini karena kejadian tujuh tahun yang lalu terulang lagi dengan versi yang berbeda.“Kamu nggak apa apa? Kamu teringat kejadian tujuh tahun yang lalu ya?” tanya Farez menatap tajam Dirga, memastikan sahabatnya itu baik baik saja. Dirga mengangguk lemah.“Setiap kali mendengar nama Dokter Syarvan, mau nggak mau aku teringat kejadian itu, Rez. Padahal terakhir kali kami bertemu, aku sudah berjanji padanya dan pada diriku sendiri untuk mengubur semua kenangan buruk dan meninggalkan beban itu jauh jauh di belakang,” sahut Dirga sambil menghela nafas.“Kita hanya bisa berdoa, semoga semua baik baik saja,” ujar Farez sambil menepuk bahu Dirga. Keduanya terdiam sambil terpekur menatap garis lantai.“Rez, jaga Dinay
Baca selengkapnya

83. MENEBUS KESALAHAN

“Naya udah tidur Kak?” tanya Reisha pada Priska dengan suara pelan.“Udah. Kasian dia nangis seharian. Akhirnya capek dan ketiduran. Untung tadi mau makan walaupun sedikit. Kamu juga makan dulu Rei. Seharian belum makan kan?” tanya Priska khawatir.“Iya Kak, aku mandi dulu sebentar ya Kak. Nanti aku makan.”“Ya udah sana mandi dulu. Nanti kita makan sama sama. Aku nungguin Bang Rio tapi kayaknya dia nggak pulang. Barusan telepon katanya mereka bertiga mungkin menginap di rumah Mas Farez. Rumah Mas Farez paling dekat dengan kantor polisi. Malam ini mereka bertiga dan tim lawyer mau meeting lagi,” jelas Priska sambil menghela nafas.“Kak, maaf ya ... Semua orang jadi repot gara gara masalah ini. Makasih banyak ya kak sudah mau menampung aku di rumah ini.”“Ya Allah Reisha. Kamu kok masih ngomong gitu sih? Kan Bang Rio udah bilang, kamu, Dinaya, dan Mas Dirga itu udah kami semua anggap bagian dari keluarga. Bukan cuma aku dan Bang Rio, tapi juga Mas Farez dan Mbak Elga, Mas Dillo dan Mba
Baca selengkapnya

84. IDE BRILIAN

“Papaaaa!”“Naya kamu harus sehat. Kalau kamu nggak kuat, papa juga nggak kuat. Kekuatan Papa ada sama kamu sayang. Naya harus sehat ya? Harus kuat, harus kuatkan Papa. Papa sayang Naya ...”Dinaya tak bisa bicara lagi. Hanya isaknya yang terdengar. Dinaya masih terbaring di tempat tidur dengan selang infus tertancap di tangan dan selang oksigen terpasang di hidungnya. Dokter mengatakan Dinaya terguncang secara psikis dan membuat tubuhnya ikut lemah. Ditambah lagi, sejak Dirga ditahan, Dinaya susah sekali diminta makan dan minum. Akhirnya gadis itu tumbang dan Priska memanggil dokter keluarga untuk memeriksa kondisi Dinaya.Setelah selesai pengobatan, dokter mengatakan Dinaya stress berat dan itu membuat tubuhnya melemah. Itu sebabnya Rio langsung menghubungi Dillo yang sedang berada di kantor polisi. Rio meminta Dillo menemui Dirga dan melakukan panggilan video dengan Dinaya.Baru melihat wajah Dirga di layar ponsel, tangis Dinaya pecah. Dia rindu sekali dengan ayahnya dan sangat kha
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status