Esok paginya, suasana cerah menyambutku saat aku dan Mas Dewangga tiba di studio baking milik Bu Angel. Mas Dewangga turun bersama denganku, lalu membuka pintu studio. Wangi adonan manis langsung menyapa kami."Semangat, ya," ucap Mas Dewangga sambil tersenyum.Aku mengangguk. "Tentu, Mas."Namun, saat kami melangkah masuk, ponsel Mas Dewangga berdering. Dia meraih ponselnya dari saku jas, memeriksa layar sejenak, lalu menatapku. "Zoya, aku ada telepon. Aku keluar sebentar, ya?""Iya, Mas," balasku sambil tersenyum.Mas Dewangga meninggalkanku, sementara Bu Angel sudah menunggu di meja kerja dengan bahan-bahan yang sudah tertata rapi."Pagi, Bu Angel," sapaku ramah."Pagi juga, Bu Zoya. Siap belajar lagi?" tanyanya."Tentu!" jawabku penuh semangat.Hari ini, Bu Angel mengajarkanku teknik menghias kue tart dengan frosting dan penggunaan piping bag. Aku mulai memahami pentingnya konsistensi adonan buttercream dan bagaimana mengatur tekanan tangan saat menghias kue.Namun, saat Bu Ange
Terakhir Diperbarui : 2024-11-24 Baca selengkapnya