Home / Pernikahan / Melahirkan Pewaris Untuk Ceo / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Melahirkan Pewaris Untuk Ceo: Chapter 71 - Chapter 80

103 Chapters

Bab 71. Obsesi Dan Dendam

Suara Valerie sudah tak terdengar. Itu karena dia tertidur akibat terlalu lelah. Dia lelah menangis. Dia juga lelah menendang pintu. Jendela pun dikunci sehingga dia tidak bisa pergi kemanapun.Dia hanya bisa pasrah saja dan dia tahu mereka harus berbicara tanpa melibatkan emosi untuk menyelesaikan permasalahan di antara mereka berdua. Dia pun tidak bisa berlama-lama karena putra-putrinya pasti telah menunggu.Logan masuk ke dalam kamar. Dia mendapati Valerie meringkuk di atas lantai. Logan menggeleng melihat apa yang dia lakukan. Padahal dulu mereka tidur bersama di sana tapi kenapa Valeri justru memilih tidur di atas lantai.“Amanda,” Valerie mengigau, menyebut nama putrinya. Bahkan sampai dalam tidurnya pun, dia mengkhawatirkan keadaan putrinya yang tidak akan diterima oleh ayahnya Logan mengusap wajah Valerie dengan perlahan. Dia tertidur dengan nyenyak dan tidak menyadari saat Logan menggendongnya. Dia membawa Valerie menuju ranjang lalu membaringkannya di sana.Apa yang telah
Read more

Bab 72. Akan Membiarkan Dirimu Pergi

Valerie menolak makan. Dia tidak ingin melakukan apa pun selain berbaring di atas ranjang. Dia ingin lihat apakah Logan sanggup menghadapi sifat menyebalkannya atau tidak.Dia tak peduli dengan keadaannya. Sebelum Logan membiarkan dirinya pergi maka dia tidak akan menyentuh apa pun yang pria itu berikan walau sesungguhnya dia sedang menahan rasa lapar.Logan harus tahu jika semua yang dia inginkan tidak akan selalu dia dapatkan dan dia melakukan hal itu karena dia tidak ingin kehilangan hidupnya yang damai.“Apa masih tidak mau makan?” Logan masih berusaha bersabar menghadapi sikap Valerie yang begitu keras kepala.“Aku ingin pulang, tolong biarkan aku pulang!”“Kau ingin pulang ke mana? Rumahmu di sini apa kau melupakannya?”“Ini bukan rumahku, Logan. Mau berapa kali aku mengatakan kepadamu jika aku tidak menginginkan hubungan kita lagi. Aku ingin kita bercerai. Kenapa kau tak juga mau melakukannya?”Logan menghela nafas. Frustasi. Jika dia terus memaksa maka kebencian Valerie terhad
Read more

Bab 73. Pergilah

Logan benar-benar membiarkan Valerie pergi sesuai dengan apa yang dia katakan. Dia harus melakukannya jika dia tak ingin drama itu berlarut dan jika dia ingin mendapatkan kebenarannya..Tidak masalah, mereka hanya berpisah untuk sesaat saja. Lagi pula 4 tahun dia telah mencari jadi membiarkan Valerie pergi untuk beberapa saat tidak akan menjadi soal. Kali ini dia harus membuang sedikit egonya dan mengalah agar tujuannya tercapai.Logan bahkan mengantar Valerie ke bandara dan dia pun menyiapkan pesawat pribadi tapi Valerie menolak. Dia membelikan tiket penerbangan ke Amerika. Dia juga memberikan uang kepada Valerie.Valerie harus menggunakan identitas aslinya agar dia dapat kembali. Dia tahu mungkin Logan merencanakan sesuatu tapi yang paling penting saat ini, dia harus kembali untuk bertemu dengan putra dan putri untuk menenangkan mereka.“Aku pasti akan membawamu kembali, Valerie!” Perkataan Logan membuat Valerie menghentikan langkahnya sejenak.Dia hanya memandangi pria itu tanpa me
Read more

Bab 74. Tidak Akan Lari Lagi

Amanda dan Paul terlihat tak bersemangat sama sekali. Mereka tidak mau melakukan apa pun. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan menangis. Yang mereka inginkan hanyalah ibu mereka tapi sudah beberapa hari ibu mereka belum juga kembali.Lilian berbohong. Dia mengatakan jika Ibu mereka akan segera pulang tapi kenapa sampai sekarang, ibu mereka tak juga kunjung pulang?“Kita harus pergi mencari Mommy, Kakak. Aku tidak mau menunggu lagi jadi kita harus pergi mencari Mommy!” ucap Amanda di sela tangisannya.Mereka berdua bersembunyi di sisi ruangan dan selama Ibu mereka pergi, kedua anak itu tidak mau ke sekolah. Meski Lilian telah membujuk, mereka tetap tidak mau pergi.Amanda dan Paul bersabar menunggu tapi sekarang Kedua anak itu sudah tak bisa bersabar lagi karena mereka sangat merindukan ibu mereka. Paul dan Amanda pun sangat mengkhawatirkan keadaan ibu mereka.“Jangan. Kita tidak tahu di mana Mommy berada lalu kita mau cari di mana? Bagaimana jika Mommy tiba-tiba kembali, buk
Read more

Bab 75. Kau Akan Tahu Nanti

Beberapa lembar foto telah dikirimkan untuk Logan. Dia memandangi foto itu begitu lama. Yang dia perhatikan adalah rupa dua anak kecil yang bersama dengan Valerie.Rupanya Valerie tidak berbohong mengenai anak-anaknya. Jika begitu, apakah dia benar-benar telah menikah?Hal itu tentu saja menjadi tanda tanya besar tapi dia akan tahu nanti meskipun Valerie berusaha menipunya.Dia meminta anak buahnya untuk terus mengawasi Valerie. Jangan sampai Valerie melarikan diri lagi lalu dia kehilangan jejak. Logan memandangi anak laki-laki dan perempuan itu dengan seksama. Jika dilihat dari usia mereka sepertinya mereka baru berusia 3 atau 4 tahun dan jika dilihat baik-baik mereka sepertinya kembar.Wajah anak laki-laki itu begitu mirip dengan Valerie tapi wajah anak perempuannya, sedikit sulit dikenali karena dia berjalan di sisi lain sehingga tidak begitu jelas.“Foto anak perempuan itu, ambil yang lebih jelas!” Dia penasaran dan dia ingin tahu dengan rupanya.“Mereka sudah masuk ke dalam ruma
Read more

Bab 76. Tidak Akan Tinggal Diam

Seolah tidak pernah terjadi apa pun sebelumnya, Valerie kembali melakukan kegiatannya seperti biasanya. Meski dia dimarahi karena tidak datang bekerja hampir satu minggu tapi dia masih diperbolehkan untuk bekerja. Putra dan putrinya pun akan kembali ke sekolah. Mereka harus melakukan rutinitas seperti biasanya. Valerie tidak mau banyak berpikir. Yang penting Putra dan Putrinya sudah tahu jika ayah mereka masih hidup dan yang paling penting adalah Putrinya sudah tahu jika dia tidak diinginkan. Meski kemungkinan besar putrinya akan kecewa ketika ditolak oleh ayahnya tapi setidaknya hal itu tidak lagi mengejutkan bagi dirinya dan tidak terlalu menyakiti hati. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi ketika mereka bertemu tapi dia akan membela putrinya. “Mommy, apa tidak apa-apa kami pergi ke sekolah?” Tanya putrinya. “Tidak apa-apa tapi kalian harus ingat, tunggu Mommy dan jangan pergi dengan siapa pun apalagi dengan orang yang tidak kalian kenal. Mengerti?” “Baik, Mommy. Tapi Mommy tid
Read more

Bab 77. Menyesal

Logan sudah berada di sekolah putra dan putrinya. Dia menunggu, menunggu mereka keluar. Namun, Paul dan Amanda tidak terlihat padahal anak-anak sudah meninggalkan sekolah itu.Logan tetap menunggu, mungkin sebentar lagi mereka akan segera keluar tapi cukup lama dia menunggu Paul dan Amanda belum juga terlihat.“Apa kau yakin mereka berdua bersekolah di tempat ini?” Dia bertanya pada anak buahnya.“Aku sangat yakin, Tuan. Aku sudah memastikannya jika mereka berdua datang ke sekolah sebelum aku pergi menjemputmu!”“Baiklah jika begitu,” mungkin saja kedua anak itu menunggu Valerie dan memang seperti itu kenyataannya.Dia kembali menunggu. Tidak peduli berapa lama, dia harus melihat rupa kedua anak itu dengan jelas.“Aku juga sudah memastikan semuanya, jika wanita itu belum menikah!” Dia hampir lupa melaporkan hal ini kepada Logan. Dia sudah mencari tahu dan bertanya kepada orang-orang yang mengenal Valerie. Mereka mengatakan jika Valerie belum menikah.“Sudah aku duga!” Logan memainkan
Read more

Bab 78. Terserah Kau Saja

Logan melupakan sesuatu. Dia lupa jika Valerie akan pergi ke bar saat malam. Hal itu membuatnya tidak bisa langsung menunjukkan dirinya karena setelah mengantar anak-anaknya pulang, Valerie langsung pergi.Lagi-lagi harus menunggu. Rasanya sangat menjengkelkan tapi itu kesalahannya karena dia selalu menunggu momen yang tepat. Dia juga tidak bisa menemui Putra dan putrinya begitu saja tanpa adanya Valerie.Logan terpaksa menunggu. Kali ini kesabarannya benar-benar diuji. Beruntungnya dia sudah mendapatkan sebuah hotel jadi dia dapat menyimpan barang-barangnya dan dapat beristirahat.Dia akan pergi ke bar saat malam tiba tapi dia hanya akan memantau dan tidak akan mengagetkan Valerie. Dia akan menemui Valerie nanti saat Valerie sudah berada di rumahnya. Dengan demikian, Valerie tidak akan bisa lari apalagi mengelak.Valerie tidak menyadari jika Logan sedang mengawasi dirinya. Dia memang begitu waspada tapi dia tidak melihat pria itu.Dia melakukan pekerjaannya dengan begitu baik. Malam
Read more

Bab 79. Harus Berusaha Sendiri

“Mommy!” Teriakan anak-anak mengejutkan Logan yang tertidur di sofa. Pria itu beranjak dengan terburu-buru. Derap langkah kaki kecil terdengar lalu disusul dengan suara pintu yang dibuka.“Mommy!” Paul dan Amanda masuk ke dalam kamar ibunya. Mereka memastikan apakah ibu mereka sudah kembali atau belum dan begitu melihat ibu mereka masih tidur tentu saja membuat Paul dan Amanda begitu senang.“Mommy!” mereka kembali berteriak dan melompat ke atas ranjang.“Oh, Tuhan!” Valerie berteriak karena Putra dan putrinya melompat ke atas tubuhnya. Dia ingin marah tapi pelukan mereka dan ciuman yang dia dapatkan di pipi membuat amarahnya hilang seketika.“Kami kira Mommy tidak akan pulang. Kami sudah sangat takut, Mommy,” ucap putranya.“Benar, Mommy. Tadinya Kami ingin menunggu sampai Mommy pulang tapi kami sudah tidak bisa menahan rasa kantuk lagi,” ucap putrinya pula.“Kalian berdua tidak perlu melakukan hal itu. Mommy sudah kembali sekarang jadi tenanglah,” Valerie mengusap kepala mereka ber
Read more

Bab 80. Dampak Dari Keinginan Yang Bodoh

Anak-anak masih bersembunyi di bawah selimut. Logan melangkah menghampiri mereka. Suara langkah kakinya yang mendekat membuat putra dan putrinya meringkuk lebih dalam.Mereka ingin mengintip tapi mereka tidak berani melakukannya. Mereka juga ingin memanggil ibu mereka tapi tidak ada yang berani bersuara. Paul dan Amanda seperti enggan untuk bertemu dengan ayah mereka.“Bagaimana ini, Kakak?” tanya Amanda sambil berbisik.“Sst, jangan bersuara. Kita biarkan saja. Nanti Daddy pasti akan pergi dengan sendirinya!” ucapan mereka dapat didengar oleh Logan.Logan duduk di sisi ranjang. Putrinya berteriak ketika merasakan hal itu. Amanda menutup mulutnya rapat setelah teriakan kecil yang dia lakukan.“Apa tidak ada yang mau keluar dan menemui Daddy?” Karena Valerie tak menyangkal itu berarti mereka berdua memanglah Putra dan putrinya.“Kami tidak memiliki Daddy!” Teriak Paul. Karena Amanda tidak diterima jadi dia juga tidak mau bersama dengan ayahnya.“Keluarlah. Bagaimana jika kita membicar
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status