Seolah tidak pernah terjadi apa pun sebelumnya, Valerie kembali melakukan kegiatannya seperti biasanya. Meski dia dimarahi karena tidak datang bekerja hampir satu minggu tapi dia masih diperbolehkan untuk bekerja. Putra dan putrinya pun akan kembali ke sekolah. Mereka harus melakukan rutinitas seperti biasanya. Valerie tidak mau banyak berpikir. Yang penting Putra dan Putrinya sudah tahu jika ayah mereka masih hidup dan yang paling penting adalah Putrinya sudah tahu jika dia tidak diinginkan. Meski kemungkinan besar putrinya akan kecewa ketika ditolak oleh ayahnya tapi setidaknya hal itu tidak lagi mengejutkan bagi dirinya dan tidak terlalu menyakiti hati. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi ketika mereka bertemu tapi dia akan membela putrinya. “Mommy, apa tidak apa-apa kami pergi ke sekolah?” Tanya putrinya. “Tidak apa-apa tapi kalian harus ingat, tunggu Mommy dan jangan pergi dengan siapa pun apalagi dengan orang yang tidak kalian kenal. Mengerti?” “Baik, Mommy. Tapi Mommy tid
Logan sudah berada di sekolah putra dan putrinya. Dia menunggu, menunggu mereka keluar. Namun, Paul dan Amanda tidak terlihat padahal anak-anak sudah meninggalkan sekolah itu.Logan tetap menunggu, mungkin sebentar lagi mereka akan segera keluar tapi cukup lama dia menunggu Paul dan Amanda belum juga terlihat.“Apa kau yakin mereka berdua bersekolah di tempat ini?” Dia bertanya pada anak buahnya.“Aku sangat yakin, Tuan. Aku sudah memastikannya jika mereka berdua datang ke sekolah sebelum aku pergi menjemputmu!”“Baiklah jika begitu,” mungkin saja kedua anak itu menunggu Valerie dan memang seperti itu kenyataannya.Dia kembali menunggu. Tidak peduli berapa lama, dia harus melihat rupa kedua anak itu dengan jelas.“Aku juga sudah memastikan semuanya, jika wanita itu belum menikah!” Dia hampir lupa melaporkan hal ini kepada Logan. Dia sudah mencari tahu dan bertanya kepada orang-orang yang mengenal Valerie. Mereka mengatakan jika Valerie belum menikah.“Sudah aku duga!” Logan memainkan
Logan melupakan sesuatu. Dia lupa jika Valerie akan pergi ke bar saat malam. Hal itu membuatnya tidak bisa langsung menunjukkan dirinya karena setelah mengantar anak-anaknya pulang, Valerie langsung pergi.Lagi-lagi harus menunggu. Rasanya sangat menjengkelkan tapi itu kesalahannya karena dia selalu menunggu momen yang tepat. Dia juga tidak bisa menemui Putra dan putrinya begitu saja tanpa adanya Valerie.Logan terpaksa menunggu. Kali ini kesabarannya benar-benar diuji. Beruntungnya dia sudah mendapatkan sebuah hotel jadi dia dapat menyimpan barang-barangnya dan dapat beristirahat.Dia akan pergi ke bar saat malam tiba tapi dia hanya akan memantau dan tidak akan mengagetkan Valerie. Dia akan menemui Valerie nanti saat Valerie sudah berada di rumahnya. Dengan demikian, Valerie tidak akan bisa lari apalagi mengelak.Valerie tidak menyadari jika Logan sedang mengawasi dirinya. Dia memang begitu waspada tapi dia tidak melihat pria itu.Dia melakukan pekerjaannya dengan begitu baik. Malam
“Mommy!” Teriakan anak-anak mengejutkan Logan yang tertidur di sofa. Pria itu beranjak dengan terburu-buru. Derap langkah kaki kecil terdengar lalu disusul dengan suara pintu yang dibuka.“Mommy!” Paul dan Amanda masuk ke dalam kamar ibunya. Mereka memastikan apakah ibu mereka sudah kembali atau belum dan begitu melihat ibu mereka masih tidur tentu saja membuat Paul dan Amanda begitu senang.“Mommy!” mereka kembali berteriak dan melompat ke atas ranjang.“Oh, Tuhan!” Valerie berteriak karena Putra dan putrinya melompat ke atas tubuhnya. Dia ingin marah tapi pelukan mereka dan ciuman yang dia dapatkan di pipi membuat amarahnya hilang seketika.“Kami kira Mommy tidak akan pulang. Kami sudah sangat takut, Mommy,” ucap putranya.“Benar, Mommy. Tadinya Kami ingin menunggu sampai Mommy pulang tapi kami sudah tidak bisa menahan rasa kantuk lagi,” ucap putrinya pula.“Kalian berdua tidak perlu melakukan hal itu. Mommy sudah kembali sekarang jadi tenanglah,” Valerie mengusap kepala mereka ber
Anak-anak masih bersembunyi di bawah selimut. Logan melangkah menghampiri mereka. Suara langkah kakinya yang mendekat membuat putra dan putrinya meringkuk lebih dalam.Mereka ingin mengintip tapi mereka tidak berani melakukannya. Mereka juga ingin memanggil ibu mereka tapi tidak ada yang berani bersuara. Paul dan Amanda seperti enggan untuk bertemu dengan ayah mereka.“Bagaimana ini, Kakak?” tanya Amanda sambil berbisik.“Sst, jangan bersuara. Kita biarkan saja. Nanti Daddy pasti akan pergi dengan sendirinya!” ucapan mereka dapat didengar oleh Logan.Logan duduk di sisi ranjang. Putrinya berteriak ketika merasakan hal itu. Amanda menutup mulutnya rapat setelah teriakan kecil yang dia lakukan.“Apa tidak ada yang mau keluar dan menemui Daddy?” Karena Valerie tak menyangkal itu berarti mereka berdua memanglah Putra dan putrinya.“Kami tidak memiliki Daddy!” Teriak Paul. Karena Amanda tidak diterima jadi dia juga tidak mau bersama dengan ayahnya.“Keluarlah. Bagaimana jika kita membicar
Logan memandangi Putra dan putrinya yang sedang menikmati sarapan. Dia diabaikan oleh mereka. Melihat ke arahnya saja Paul dan Amanda tidak mau. Kedua anak itu seperti menganggap ayah mereka tidak ada.Mereka bersikap seperti biasanya. Mereka juga melakukan kegiatan seperti biasanya tapi tidak satu kali pun mereka melihat ke arah ayah mereka yang duduk tidak jauh.Logan semakin merasa sedih. Dia seolah tidak berarti dan keberadaannya seperti tak diperlukan. Mereka sudah terlihat bahagia tanpa adanya dirinya. Bukankah sekarang dia terlihat seperti pecundang di antara mereka?“Mommy, apa dia akan terus berada di rumah?” Tanya Paul. Yang dia maksud tentu saja ayahnya.“Tidak boleh memanggil seperti itu. Tidak sopan.”“Tapi kami tidak suka dengannya, Mommy. Kapan Daddy akan pergi?” Tanya putrinya.“Entahlah. Mommy rasa dia tidak akan Cepat pergi karena dia datang untuk bertemu dengan kalian.”“Kami sudah bertemu, lalu apalagi yang Daddy tunggu? Kenapa dia tidak juga pergi?” “Paul. Kenap
Logan berdiri di sebuah toko mainan. Dia berencana membelikan mainan untuk putra dan putrinya. Mungkin saja dia dapat mengambil simpati mereka dengan mainan tersebut tapi dia tidak tahu mainan apa yang disukai oleh Putra dan putrinya. Dia sudah berdiri begitu lama sambil memperhatikan beberapa boneka tapi dia belum juga mengambil keputusan. Mainan apa yang disukai oleh anak perempuan dan apa yang disukai oleh anak laki-laki? Seharusnya dia bertanya pada Valerie terlebih dahulu tapi sepertinya Valerie tidak akan memberitahu mengingat Valerie ingin dia yang berusaha sendiri. Logan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan. Sebentar lagi putra dan putrinya akan pulang sekolah. Dia harus segera memutuskan, mainan apa yang harus dia belikan untuk mereka. Sebuah boneka beruang yang berukuran besar, menjadi pilihan. Dia harap putrinya akan suka. Dia juga membelikan mainan untuk anak laki-laki dan dia juga berharap putranya menyukai mainan itu. Mulai sekarang dia harus banyak bela
Semakin melihat kebersamaan mereka, Logan semakin merasa tak berguna. Mereka memang sedang bersama tapi dia seperti tidak bersama dengan mereka. Valerie berjalan di depan, bersama putra dan putri mereka.Mereka membicarakan hal yang menyenangkan. Mereka pun tertawa bersama tapi dia tak ada bagian di dalam kebersamaan. Walau mereka begitu dekat, tapi mereka terasa begitu jauh.Logan sangat ingin menghampiri istri dan kedua anaknya tapi dia takut mengganggu kebersamaan mereka. Dia hanya bisa mengikuti mereka saja dan berharap dia dapat bergabung dengan mereka.“Mommy,” Amanda menarik tangan ibunya. Dia melihat ke belakang sebentar dan setelah itu dia berjalan dengan cepat.“Ada apa, Amanda? Apa kau menginginkan sesuatu?”“Tidak,” dalam hatinya ada sedikit perasaan iba pada ayahnya yang mereka acuhkan sedari tadi.“Lalu kau mau apa? Katakan saja, Mommy akan membelikannya.”“Kenapa Daddy mengikuti kita terus, Mommy. Kenapa Daddy tidak pulang ke rumahnya saja?”“Dia datang karena dia in
Suasana hening kembali, Paul dan Amanda hanya saling pandang. Mereka tidak berani bersuara karena ibu mereka tampak sedang marah. Ayah mereka juga terlihat tidak berani bicara jadi mereka berdua memilih diam.“Cepat habiskan makanannya!” Valerie beranjak, sejak semalam suasana hatinya sangat buruk tentunya setelah dia berbicara dengan Logan mengenai mantan kekasihnya.Dia marah bukan tanpa alasan. Dia merasa Logan terlalu baik pada mantan kekasihnya sampai membiarkannya selama empat tahun. Apa Logan senang terus dikejar oleh wanita itu?“Ada apa dengan Mommy, kakak?” Tanya Amanda berbisik.“Aku tidak tahu. Mungkin Mommy sedang sakit perut,” jawab kakaknya tapi mereka melihat ke arah ayah mereka.“Hei, kenapa melihat Daddy seperti itu?”“Apa Daddy yang membuat Mommy marah?” “Tidak, Daddy tidak melakukan apa pun yang membuat ibu kalian marah.”“Jangan-jangan Mommy marah gara-gara Amandan memberi tahu Mommy jika kita bertemu dengan mantan kekasih Daddy,” Amanda masih berbicara sepelan m
“Mommy, kami bertemu dengan mantan pacar Daddy,” Amanda mulai mengadu ketika ibunya sedang membantu dirinya menggambar.“Oh yeah, di mana?” Valerie memandangi putrinya sejenak. Apa mantan kekasih Logan masih datang mencari Logan?“Di tempat kerja Daddy,” Amanda masih sibuk dengan gambar yang dia buat.“Apa yang dia lakukan? Apa Daddy memeluknya ataukah mereka melakukan sesuatu yang tak terduga?”“Tidak, Mommy. Dia hanya mencegat langkah kami saja lalu berbicara dengan Daddy. Daddy tidak memeluknya sama sekali. Daddy justru mengusirnya. Apa Mommy tidak bertemu dengannya ketika Mommy datang?”“Tidak,” Dia jadi berpikir seandainya dia bertemu dengan mantan kekasih Logan, apa yang akan dia lakukan? Tapi sampai sekarang, dia belum pernah bertemu dengan Sovia.“Bagaimana menurut Amanda mantan kekasih Daddy?” Pertanyaan bodoh yang tidak seharusnya dia tanyakan apalagi pada anaknya.“Maksud Mommy?” Putrinya memandangi, dia tampak tak mengerti dengan pertanyaan ibunya.“Hm, maksud Mommy, apa
Paul dan Amanda tertidur Akibat kelelahan. Mereka masih menunggu ibu mereka datang tapi mereka justru tertidur. Logan sedang sibuk dengan pekerjaannya tapi dia sangat heran karena putra-putrinya tidak lagi terdengar bermain.Penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Putra dan putrinya, Logan meninggalkan pekerjaannya sejenak. Dia mengira mereka masih bermain namun senyuman menghiasi wajahnya ketika melihat mereka tertidur di atas karpet bulu.Logan menggendong mereka dengan perlahan lalu membawa mereka ke dalam kamar pribadi yang biasa digunakan untuk beristirahat ketika dia lelah.Rasanya begitu menyenangkan. Dia sangat menyesal telah melewati begitu banyak waktu berharga dengan mereka. Meskipun dia dapat menebusnya tapi waktu yang telah terlewati tak dapat diulangi lagi.“Mommy,” Amanda memanggil di dalam igauannya karena dia mengira ibunya yang sedang menggendongnya.“Tidurlah kembali, ibumu sebentar lagi akan datang.”“Hm, Daddy. Kenapa kau tidak menyayangi Amanda?”“Daddy menyaya
Kekecewaan kepada ayah dan kakaknya membuat Valerie bergegas pergi. Tidak sampai 20 menit dia berada di rumah ayahnya. Rumah itu bukan rumahnya lagi, dia tidak merasa menjadi bagian dari mereka karena pada akhirnya dia selalu dimanfaatkan.Lebih baik dia pergi ke rumah ibu angkatnya yang kebetulan ada di kota itu. Orang lain justru lebih menerima dirinya dibandingkan keluarganya sendiri. Sebenarnya apa yang mereka pikirkan?Dia tahu dia tidak seperti kedua Kakaknya yang memiliki karier cemerlang. Apakah dia tidak diterima karena hal itu? Apakah dia harus seperti kedua kakaknya terlebih dahulu barulah dia dihargai dan diterima oleh keluarganya?Rasanya sangat menyedihkan karena sejak dulu dia memang selalu diabaikan. Dia pikir dengan berkorban dia akan mendapatkan sedikit perhatian tapi rupanya, mereka justru memanfaatkan dirinya seolah-olah dia memiliki hutang budi pada mereka.Dari kejauhan, Valerie tidak menyadari jika dia dipantau oleh Andre. Pria itu sudah mengikuti semenjak dia
Anak-anak telah pergi dengan ayahnya untuk membeli apa yang mereka mau. Valerie berjanji akan menyusul setelah dia selesai. Dia memang sengaja tidak membawa anak-anaknya serta untuk pulang ke rumah ayahnya.Dia ingin tahu bagaimana dengan keadaan ayahnya terlebih dahulu dan apakah ayahnya masih seperti dulu atau tidak. Dia tidak mau begitu melihat Paul dan Amanda, ayahnya justru ingin memanfaatkan keadaan dan meminta dirinya untuk meminta uang pada Logan.Selama dia pergi, dia tidak tahu apakah ayahnya sudah berubah atau belum. Dia sangat berharap ayahnya sudah berubah dan tidak lagi seperti dulu. Dia juga ingin tahu bagaimana dengan keadaan kedua kakak perempuannya. Apakah mereka sudah menikah?Kepulangannya yang secara tiba-tiba tentu saja mengejutkan ayahnya juga Leon. Mereka seperti melihat hantu karena tak ada satu kata pun yang dapat mereka ucapkan.“Kenapa melihat aku seperti itu? Apakah kalian sedang melihat hantu?”“Va-Valerie?” ayahnya melangkah menghampiri. Empat tahun putr
Anak-anak telah tidur. Mereka tak sabar menantikan hari esok di mana mereka akan pergi untuk membeli apa yang mereka inginkan. Mereka sudah memberikan sebuah daftar pada ayah mereka sebelum pergi tidur. Paul dan Amanda tidak berani meminta secara langsung jadi mereka menuliskannya di sebuah kertas. Paul dan Amanda meminta ayah mereka untuk membuka kertas itu ketika tidak ada mereka berdua.Logan begitu penasaran dengan isinya. Dia bagaikan mendapatkan sebuah surat kecil dari Putra dan putrinya. Dia membuka surat itu dan rupanya, isinya hanyalah daftar barang-barang yang diinginkan oleh Putra dan putrinya.Meskipun isinya tak sesuai dengan harapan karena dia berpikir mereka akan menuliskan sebuah surat ungkapan terima kasih atau sebagainya tapi rupanya di luar dugaan. Tulisan tangan yang begitu rapi berada di bawah daftar belanja. Dia yakin itu pasti ditulis oleh putrinya.“Kami tidak memaksa Daddy untuk membelikannya. Jika tidak boleh, kami akan menunggu sampai Mommy punya uang,”
Andre berada di luar tanpa ada yang sadar. Dia datang hanya untuk mengintai saja karena dia ingin melihat keberadaan Valerie untuk mengobati kerinduannya pada Valerie.Dia menyamar supaya tak ada yang tahu seandainya ada yang melihat dirinya. Bagaimanapun dia tidak akan menunjukkan dirinya dengan begitu cepat karena dia butuh siasat yang lebih baik daripada sebelumnya.Belajar dari kesalahan awal yang telah dia lakukan agar dia tidak melakukan kesalahan lagi untuk mendapatkan wanita yang begitu dia cintai. Dia berada di luar sudah cukup lama tapi dia tidak melihat keberadaan Valerie. Sepertinya sulit untuk melihat keberadaan Valerie di rumah itu. Sebaiknya dia mencari kesempatan lain tapi ketika dia mau pergi, Valerie justru keluar dari rumah sambil membawa kantong sampah.Valerie berjalan menuju tong sampah yang ada di luar. Andre yang sedang berada di mobil, menegakkan duduknya. Dapat melihat Valerie saja sudah membuat dirinya begitu senang dan lihatlah, wanita yang dia cintai it
Paul dan Amanda hanya diam saja selama mereka menikmati makan malam. Sebenarnya ada yang mereka inginkan tapi mereka tidak berani menyampaikan keinginan itu pada ibu mereka.Kedua anak itu terlihat gelisah. Mereka ingin menyampaikan sesuatu tapi mereka ragu mengatakannya. Melihat gelagat putra-putrinya yang mencurigakan, membuat Valerie menaruh curiga jika mereka menginginkan sesuatu. Dia tahu Putra dan putrinya akan bersikap seperti itu saat mereka ingin meminta sesuatu. "Katakan saja jika memang ada yang kalian inginkan?""Kalian menginginkan sesuatu?" Logan memandang Putra dan putrinya yang tampak menunduk."Kapan kami akan kembali ke sekolah, Mommy?" Tanya Paul. "Kita baru tiba dan butuh waktu bagi Mommy untuk mencari sekolah yang bagus untuk kalian. Apa Paul sudah tidak sabar?""Kami memang sudah tidak sabar, Mommy," ucap Amanda yang kembali menunduk setelah muncapkan perkataan itu. "Besok aku akan segera mencari sekolah terbaik untuk kalian berdua jadi bersabarlah. Daddy past
Andre sedang menanti, laporan dari seorang anak buah yang dia utus untuk mencari tahu apakah Logan telah membawa Valerie kembali atau belum. Dia memang sengaja menunggu dan tidak melakukan apa pun meskipun dia sudah mendengar jika Logan telah menemukan keberadaan Valerie dan pergi untuk membawanya kembali.Meskipun empat tahun telah berlalu tapi dia belum bisa merelakan Valerie bersama dengan Logan. Obsesi dan cintanya pada Valerie begitu besar. Dia harus mendapatkannya meskipun Valerie telah melahirkan anak Logan.Dia juga ingin membalas dendam pada Logan yang telah menghancurkan bisnis yang susah payah dia bangun. Dia harus kembali merangkak dari bawah. Dia pun harus menggunakan nama orang lain agar bisnis barunya tidak diketahui oleh Logan.Selama 4 tahun dia berusaha merangkak naik dengan satu tujuan yaitu membalas dendam pada Logan. Dia akan menyingkirkan pria itu dan merebut Valerie kembali. Dia akan membuat Valerie tidak berdaya sehingga tak memiliki pilihan selain bersama den