Home / Pernikahan / Melahirkan Pewaris Untuk Ceo / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Melahirkan Pewaris Untuk Ceo: Chapter 21 - Chapter 30

103 Chapters

Bab 21 Apa Kau Tidak Mau Berbagi?

Adam menghabiskan waktu cukup lama bersama dengan putranya dan Valerie. Dia membantu Valerie menyiapkan makan malam. Logan hanya memperhatikan keakraban ayah dan istrinya ketika memasak bersama.Selama ini ayahnya tidak pernah akrab dengan Sovia. Mungkin karena Sovia tidak pernah melakukan hal itu sebab Sovia tidak pernah mau masuk ke dapur. Baginya, pekerjaan seperti itu hanya pantas dilakukan oleh seorang pelayan.Sekarang dia jadi membandingkan padahal dia tidak perlu melakukannya. Sovia dan Valerie adalah dua karakter yang berbeda tapi ayahnya tidak pernah sedekat itu dengan Sovia.“Aku pulang dulu,” ucap Adam. Dia hanya datang untuk memberi nasehat tapi dia justru dapat melewatkan waktu yang menyenangkan bersama dengan menantunya.“Datanglah lagi jika Daddy ada waktu,” pinta Valerie pada ayah mertuanya.“Tentu saja. Menghabiskan waktu denganmu ternyata menyenangkan, aku harap seseorang tidak menyia-nyiakannya!” ucap Adam sambil melirik ke arah putranya.“Tidak perlu menyinggung a
Read more

Bab 22 Perasaan Yang Tidak Boleh Ada

Valerie sudah tidur tapi tidak dengan Logan. Pria itu masih terjaga, dia duduk di samping Valerie dan memainkan tangannya di lengan Valerie. Perkataan ayahnya membuatnya tak bisa tidur sama sekali. Sekarang dia jadi memikirkannya, nasehat yang diberikan oleh ayahnya serta nasehat yang diberikan oleh Valerie. Meski dia tak percaya jika secara kebetulan mereka memberikan nasihat yang sama tapi tidak ada salahnya dia memikirkan nasihat itu.Setelah Sovia pergi, dia memang tidak tahu kemana lagi Sovia berada. Dia tak pernah mau mencari tahu karena baginya Sovia sudah tak ada lagi di dalam hidupnya. Dia yakin Sovia tak mungkin kembali tapi bagaimana jika tiba-tiba saja Sovia kembali? Keadaannya saat ini, apakah akan ditertawakan oleh Sovia?“Logan,” Valerie jadi terbangun karena sentuhan tangannya.“Tidurlah, jangan memperdulikan aku!”“Kenapa kau tidak tidur? Apa ada yang sakit?” Valerie melihat keadaannya, dia bahkan memeriksa kaki Logan.“Tidak, aku hanya tidak bisa tidur saja.”“Kena
Read more

Bab 23 Bagaikan Candu

Valerie sedang sibuk membereskan barang-barang yang akan mereka bawa. Dia tidak tahu mereka akan pergi berapa lama karena Logan belum memberitahu dan dia pun belum mencari tahu.Untuk sesaat dia ingin menikmati kegiatannya. Membereskan barang-barang miliknya juga membereskan barang-barang milik Logan. Terus terang saja dan tidak dipungkiri, hubungan mereka akhir-akhir ini memang berjalan dengan baik dan dia merasa bahagia namun dia tidak pernah melupakan status pernikahan mereka.Ternyata melakukan hal itu memberikan sedikit sensasi yang berbeda. Dia melakukan kewajibannya sebagai istri dengan cara yang berbeda.Dua koper kosong yang akan mereka bawa sudah hampir penuh. Valerie memeriksa semuanya, memastikan tidak ada yang tertinggal namun sebelum dia menutup koper, Dia memutuskan untuk mencari Logan supaya tidak ada yang tertinggal.Kedatangan Valerie membuat Logan mengakhiri percakapan. Dia terlihat menyembunyikan sesuatu, dia pun seperti tidak ingin Valerie tahu dengan apa yang ba
Read more

Bab 24 Sudah Terlambat

Andre kembali ke rumahnya terlebih dahulu, untuk menyimpan barang-barangnya sebelum dia pergi menemui Valerie. Hari ini juga dia harus menemui Valerie karena dia ingin membuktikan kabar yang dia dengar benar atau tidak.Dia yakin ayah Valerie hanya berbohong saja mengenai pernikahan Valerie dan jika benar, dia pun harus mencari tahu kenapa Valerie melakukannya. Dia memiliki firasat akan hal itu, jika bukan karena dipaksa dia berani bertaruh, Valerie tak mungkin menikah apalagi tanpa memberitahu dirinya.Semua akan segera terjawab oleh karena itu dia harus bergegas meskipun dia belum tahu kemana dia harus mencari Valerie. Dia akan mendatangi perusahaan ayah Valerie terlebih dahulu dan jika tak ada barulah dia akan mencari Valerie di tempat lain.Andre pergi ke perusahaan ayah Valerie, dia tahu hanya di sanalah dia akan bertemu dengan ayah Valerie. David mengira dia adalah pengusaha muda yang hendak menjalin kerjasama dengannya oleh karena itu dia menyambut Andre dengan begitu baik.“Ak
Read more

Bab 25 Mulai Posesif

Pesawat yang mereka tumpangi sudah hampir tiba di Jepang. Valerie duduk sendirian, menikmati waktunya tanpa Logan. Dia sengaja melakukan hal itu karena Logan sedang tidur.Dia tidak ingin mengganggu tapi sepertinya, dia harus membangunkan Logan karena sebentar lagi mereka akan mendarat. Valerie masih enggan, entah kenapa dia memiliki firasat buruk.Dia merasa bukan sikap arogan Logan yang harus dia hadapi karena Logan tidak lagi bersikap buruk padanya tapi apa? Entah kenapa dia jadi merasa, tantangan yang harus dia lewati bukanlah itu. Dia merasa ada tantangan lain yang lebih besar.Valerie beranjak, meski dia enggan. Logan masih tidur, Valerie menghampirinya lalu merangkak naik ke atas tubuhnya dengan perlahan. Selagi hubungan mereka baik-baik saja maka dia pun akan bersikap baik sebagai istri Logan.Bukannya membangunkan Logan, Valerie justru memandangi pria itu. Memang tampan, dia akui namun sikapnya menyebalkan. Perkataannya tajam, mulutnya begitu pedas sebagai seorang laki-laki
Read more

Bab 26 Quality Time

Seperti yang telah direncanakan, mereka akan menghabiskan waktu mereka di Jepang dengan melakukan banyak percintaan agar Valerie seger hamil namun kedua kaki Logan yang lumpuh, tentu saja membuatnya jadi kurang leluasa.Sekarang dia jadi kesal dengan keadaan kakinya. Seandainya bisa dia gerakkan, maka dia yang akan mengambil kendali dan dia tak akan membiarkan Valerie berada di atasnya lagi.Memang gaya itu saja yang bisa mereka lakukan. Valerie bergerak di atasnya, untuk menuntaskan hasrat mereka yang menggebu. Kedua tangan Logan berada di pinggul Valerie, menahannya setiap kali Valerie bergerak kebawah.Keringat sudah mengalir, namun percintaan mereka belum tuntas. Valerie mengumpat dalam hati, seandainya kedua kaki Logan tidak mengalami kelumpuhan, dia yakin pria itu akan mengguncang ranjang.“Valerie,” Logan memanggilnya dengan nafas yang berat.“Hm," Valeri enggan menjawab, Dia ingin menikmati percintaan mereka tanpa perlu banyak bicara.Logan menariknya mendekat, mencium bibirny
Read more

Bab 27 Sebuah Permohonan

Jepang sungguh indah, Valerie sangat menikmati waktunya bersama dengan Logan. Mereka sudah mendatangi banyak tempat, menikmati pemandangan yang indah. mereka juga sudah melihat Gunung Fuji, juga sudah mengunjungi Shirakawago, di mana mereka bisa mengunjungi rumah tradisional Jepang yang tertutup oleh salju.Pemandangan yang begitu indah, tak bosannya Valerie memuji semua arsitektur yang ada di sana. Logan pun membiarkan dia memilih kemanapun yang dia inginkan. Dia hanya mengikuti saja meskipun jaraknya lumayan cukup jauh.Kali ini mereka berada di kota Sapporo. Kota itu terkenal dengan destinasi wisata musim dingin yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Ini adalah hari terakhir mereka di Jepang, karena Logan sudah harus kembali. Ada beberapa pekerjaan penting yang harus dia tangani dan tak bisa digantikan oleh asistennya.Sebelum kembali, Valerie ingin menonton pertunjukan. Mereka datang ke kota itu karena mereka mendengar ada snow Festival disertai dengan festival kembang api.
Read more

Bab 28. Akan Menjadi Kenangan Manis

Liburan mereka telah berakhir. Sebentar lagi mereka akan kembali. Valerie sedang membereskan barang-barang. Tidak begitu banyak yang dia beli. Namun, koper mereka bertambah satu.Logan sedang berbicara dengan seorang klien yang harus dia temui setelah dia kembali. Sebuah laptop berada di atas pangkuannya. Dia begitu serius, tentunya tidak bisa diganggu.Valerie yang melihat itu, membereskan barang-barangnya tanpa menimbulkan suara. OLeh-oleh yang dia belikan untuk keluarganya dimasukkan ke dalam koper yang lebih kecil. Dia akan mengirimkan koper itu tanpa membongkarnya lagi. Semua itu tentu saja dia beli menggunakan uangnya dan dia membelinya tanpa sepengetahuan Logan.Meski dia kesal dengan keluarganya tapi baginya, mereka tetaplah keluarga dan hubungan mereka tak boleh sampai hancur.“Apa kau belum selesai?” pertanyaan Logan membuat Valerie menutup kopernya dengan terburu-buru karena dia takut ketahuan.“Tentu saja sudah, bagaimana denganmu?” Valerie berdiri membelakangi. Jantungny
Read more

Bab 29. Tidak Akan Menyerah

Andre datang ke perusahaan Logan. Dia ingin mencari pria itu tapi dia akan berpura-pura sebagai orang yang ingin menawarkan bisnis. Meski caranya salah, dia tidak peduli. Dia ingin bertemu dengan Valerie oleh karena itu dia harus mendekati Logan terlebih dahulu.Dia harap dapat bertemu dengan Logan hari ini juga. Semakin cepat, semakin baik. Jujur dia sudah tak sabar merebut Valerie kembali. Meski dia telah menikah, dia tetap akan mendapatkannya.“Maaf Sir, Tuan Logan belum kembali,” seorang resepsionis yang dia temui memberitahunya.“Kapan dia kembali? Beritahu aku!”“Aku tidak bisa memastikan jadi kau bisa datang lagi nanti.”“Ayolah, aku ingin menjalin bisnis dengannya. Aku sampai repot datang secara pribadi untuk bertemu dengannya. Jika aku tidak bisa bertemu dengannya, setidaknya aku bisa bertemu dengan orang kepercayaannya,” dia tidak akan menyerah sampai dia dapat bertemu dengan Logan Dmitry.“Jika begitu tunggulah sebentar,” resepsionis itu menghubungi asisten Logan. Mungkin
Read more

Bab 30. Lebih Nikmat Dari Kopi

Mendengar Andre ingin menemui Logan, membuat Valerie khawatir. Dia curiga dengan tujuan Andre. Tidak mungkin dia tiba-tiba mencari Logan untuk menjalin kerja sama. Dia rasa Andre sudah tahu akan pernikahannya dengan Logan. Mungkin Andre mencari tahu dari ayahnya. Sepertinya besok dia harus pulang. Dia harus mencari tahu apa tujuan Andre sebelum pertemuan mereka terjadi. Kedua mata Valerie sulit terpejam. Padahal sudah larut, sedangkan Logan sudah tidur di sisinya. Valerie menyingkirkan tangan Logan, dia ingin berbalik. Akan tetapi, apa yang dia lakukan justru membuat tidur Logan terganggu. Valerie memandangi pria itu, jarinya sudah berada di garis wajah Logan. Sentuhan yang dia berikan, tentu saja membuat Logan terjaga. “Kenapa kau tidak tidur?” kedua mata Logan terbuka. Valerie menarik tangannya dengan terburu-buru. “Maaf, kau jadi terbangun.” “Kenapa tidak tidur, kau belum menjawab aku!” Sikap Valerie sedikit aneh setelah mereka kembali. “Aku tidak bisa tidur.” “Kena
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status