"Ya Allah, Jenk Ratna. Sorry banget aku lupa, maaf," ujarku meringis dengan memasang wajah sendu. Aku tahu Jenk Ratna ini orangnya keras tapi paling gak tegaan. "Udah jangan pakai drama! Mana uang yang kamu janjikan. Sini! Aku lagi butuh uang itu untuk bayaran anak sekolah!" desaknya tak sabaran. Dasar mata duitan, giliran uang aja mepet terus. Rumah diujung sana tahan jalan kaki ngejar sampai ke sini. Huh!"Ada ... ada kok Jenk, sabar! Uangnya belum sempat aku ambil di bank. Masih pagi juga, bank kan belum buka. Sabar ya, nanti siang atau sore aku antar deh ke rumah Jenk Ratna. Jenk Ratna tunggu aja di rumah, duduk manis." Aku mengusap bahu Jenk Ratna sambil merayu agar dia luluh. Perkara uang nanti sore ya nanti saja aku pikirkan. Terpenting saat ini bisa selamat sebelum jadi tontonan orang banyak di komplek ini. Kan malu, dong, ahh! Sri Widiastuti yang cantik jelita dan kaya jadi tontonan orang karena di tagih hutang. "Alah! Aku nggak percaya lagi dengan janjimu! Katanya invest
Last Updated : 2024-09-25 Read more