Seperti yang telah direncanakan, Ren Hui kini berdiri di tepi ladang berpagar bambu. Udara pagi terasa hangat, dengan aroma segar dedaunan dan embusan angin lembut yang mengusik helai rambutnya. Matahari mulai memancarkan cahayanya, membuat bayangan pagar bambu terpantul seperti garis-garis halus di atas tanah. Mereka bertiga, Ren Hui, Junjie, dan Wei Xueran, memperhatikan situasi di sekitar ladang yang sepi, hingga pintu gerbang bambu itu tiba-tiba terbuka dengan suara berderit pelan."Tuan, ini lahan milik pribadi. Mohon maaf, saya tidak bisa membiarkan kalian masuk," ujar seorang pria muda dengan suara sopan. Ia berdiri di depan pintu gerbang, membungkuk hormat, wajahnya tampak sedikit tegang."Ah, begitu ya," Ren Hui mengusap dagunya pelan, senyumnya tipis namun penuh kekecewaan yang tak ia sembunyikan. Ia telah menunggu cukup lama hanya untuk mendengar jawaban ini.Namun, pelayan muda itu melanjutkan dengan nada ramah, "Tetapi, jika Tuan ingin beristi
Last Updated : 2024-12-15 Read more